Anda di halaman 1dari 9

ISO 9001:2000 menetapkan persyaratan- persyaratan dan rekomendasi untuk

desain dan penilaian dari suatu sistem manajemen mutu, yang bertujuan untuk
menjamin bahwa organisasi akan memberikan produk (barang/ jasa) yang
memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Persyaratan- persayaratn yang ditetapkan
ini dapat merupakan kebutuhan spesifik dari pelanggan, dimana organisasi yang
dikontrak itu bertanggung jawab untuk menjamin kualitas dari produk- produk
tertentu, atau merupakan kebutuhan dari pasar tertentu, sebagaimana ditentukan
oleh organisasi. Sampai saat ini diseluruh dunia ada + 149 badan yang ditunjuk &
berhak memberikan sertifikat.

Apakah keuntungan potensial dari implementasi sistem manajemen mutu:

# Untuk pelanggan atau pengguna:

Produk/ jasa yang dihasilkan sesuai dengan persyaratan

Produk/ jasa yang dihasilkan handal & dapat diandalkan

Kemudahan memperoleh

Produk/ jasa yang dihasilkan memuaskan

# Untuk supplier atau rekanan:

Stabilitas

Terus tumbuh

Partnership & mutual understanding

# Untuk masyarakat:

Pemenuhan peraturan & perundang-undangan

Peningkatan kesehatan & keamanan


Mengurangi dampak lingkungan

# Untuk orang- orang dalam organisasi:

Kondisi kerja yang lebih baik

Peningkatan kepuasan bekerja

Peningkatan kesehatan dan keamanan

Peningkatan moral dan tanggung jawab

Peningkatan stabilitas dan pemberdayaan

# Untuk pemilik dan investor:

Return of investment

Peningkatan hasil operasional

Peningkatan pangsa pasar

Peningkatan keuntungan

http://saulpurwoyo.tripod.com/

ISO 9001:2000 adalah suatu standar internasional untuk sistem manajemen


kualitas. ISO 9001:2000 menetapkan persyaratan-persyaratan dan rekomendasi
untuk desain dan penilaian dari suatu sistem manajemen mutu, yang bertujuan
untuk menjamin bahwa organisasi akan memberikan produk yang dapat menjamin
kepuasan pelanggan. ISO 9001:2000 bukan merupakan standar produk.
ISO 9001:2000 hanya merupakan standar sistem manajemen (Gaspersz, 2001,
p.1).
ISO 9001:2000 bukan merupakan standar produk, karena tidak menyatakan
persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh produk. ISO 9001:2000 hanya
merupakan standar sistem manajemen mutu (Gaspersz, 2001,p.1).
https://ggmanmut.wordpress.com/2012/03/27/iso-90012000-pengertian-model-
proses/

ISO 9001: 2000 menetapkan persyaratan untuk sistem manajemen mutu di mana
organisasi
1. perlu menunjukkan kemampuannya untuk secara konsisten menyediakan
produk yang memenuhi pelanggan dan peraturan yang berlaku, dan
2. bertujuan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan melalui penerapan
yang efektif dari sistem, termasuk proses untuk perbaikan
berkesinambungan dari sistem dan jaminan kesesuaian dengan pelanggan
dan peraturan yang berlaku.

Semua persyaratan Standar ini generik dan dimaksudkan untuk dapat diterapkan
pada semua organisasi, terlepas dari jenis, ukuran dan produk yang disediakan.

Dimana persyaratan (s) dari standar ini tidak dapat diterapkan karena sifat dari
organisasi dan produknya, ini dapat dipertimbangkan untuk pengecualian.

Di mana pengecualian dibuat, klaim kesesuaian dengan standar ini tidak dapat
diterima kecuali pengecualian ini terbatas pada persyaratan dalam klausul 7, dan
pengecualian tersebut tidak mempengaruhi kemampuan organisasi, atau tanggung
jawab, untuk menyediakan produk yang memenuhi persyaratan pelanggan dan
persyaratan peraturan yang berlaku
https://www.iso.org/standard/21823.html&prev=search
Jenis-jenis Perawatan
Kegiatan perawatan di perusahaan pada umumnya dibedakan menjadi 2
macam, yaitu :
1. Perawatan Pencegahan (Preventive Maintenance)
Perawatan pencegahan adalah kegiatan perawatan yang dilakukan untuk
mencegah timbulnya kerusakan yang tidak terduga dan menemukan kondisi
atau keadaan yang menyebabkan fasilitas produksi mengalami kerusakan saat
digunakan dalam proses produksi
a. Routine Maintenance
Merupakan kegiatan perawatan yang dilakukan secara rutin, misalnya
setiap hari. Sebagai contoh dari kegiatan ini adalah pembersihan fasilitas
(peralatan), pelumasan (Lubrication) atau pengecekan oil atau pengecekan
isi bahan bakar dan mungkin termasuk pemanasan (warning up) dari
mesin-mesin selama beberapa menit sebelum dipakai untuk beroperasi.
b. Periode Maintenance
1. Periodic maintenance
Periodic maintenance adalah aktivitas perawatan dan perawatan yang
dilakukan secara periodik atau dalam jangka waktu tertentu, misalnya
setiap satu minggu sekali, lalu meningkat setiap bulan sekali, dan
akhirnya setiap satu tahun sekali Periodic maintenance dapat
dilakukan pula dengan memakai lamanya jam kerja mesin sekali dan
seterusnya. Jadi sifat kegiatan maintenance ini tetap secara periodik
atau berkala. Sebagai contoh dari kegiatan periodic maintenance ini
adalah pembongkaran karburator atau alat-alat di bagian sistem aliran
bensin, penyetelan katup-katup pemasukan dan pembongkaran
cylinder mesin dan pembongkaran mesin untuk penggantian bearing,
serta service dan overhoul.
2. Corrective maintenance
Corrective maintenance adalah kegiatan perawatan dan perbaikan yang
dilakukan setelah terjadinya suatu kerusakan atau kelainan pad fasilitas
atau peralatan sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik. Kegiatan
corrective maintenance yang dilakukan sering disebut dengan kegiatan
perbaikan atau resparasi. Perbaikan yang dilakukan karena adanya
kerusakan yang dapat terjadi akibat tidak dilakukan preventive
maintenance tetapi sampai pada suatu waktu tertentu fasilitas atau
peralatan itu tetap rusak. Jadi dalam hal ini kegiatan maintenance
sifatnya hanya menunggu sampai kerusakan terjadi dahulu, baru
kemudaian diperbaiki. Maksud dari tindakan tersebut adalah agar
fasilitas atau peralatan tersebut dapat dipergunakan kembali dalam
proses produksi, sehingga operasi atau proses produksi dapat berjalan
lancar.
http://digilib.umg.ac.id/files/disk1/11/jipptumg--okyprastia-503-1-bab1,2,-6.pdf
1. Perawatan Harian
Perawatan ini umumnya dilakukan oleh operator mesin itu
sendiri sebagai bagian dari perawatan rutin. Perawatan ini
meliputi pembersihan komponen-komponen dasar mesin,
pemeriksaan beberapa bagian mesin untuk memastikan
fungsinya berjalan maksimal, perawatan dan pembersihan area
mesin dan perawatan yang berhubungan dengan kinerja mesin
secara umum.

Perawatan ini dilakukan untuk memastikan supaya mesin bisa


berjalan maksimal ketika pertama kali diaktifkan sebagai tanda
dimulainnya proses produksi. Biasanya, operator mesin ini
sudah memiliki SOP tersendiri berupa ceklist perawatan dari
mulai volume oli mesin, kondisi oli mesin, pemeriksaan
komponen pendingin, dan pemeriksaan lainnya yang bersifat
standar.

2. Perawatan Mingguan
Perawatan mingguan ini biasanya dilakukan oleh operator
mesin yang bekerjasama dengan pihak maintenance. Pihak
maintenance yang menerima laporan harian akan mengecek
kondisi mesin untuk memastikan kondisi mesin berjalan
maksimal.

Biasanya, pemeliharaan ini biasanya lebih terfokus kepada


komponen-komponen utama mesin itu sendiri, misalnya saja
pemeriksaan alat potong utama, pemeriksaan kondisi
pendingin, kondisi oli pelumas dan lainnya.

Apabila ditemukan beberapa komponen utama yang sudah


tidak standar lagi, maka penggantian wajib dilakukan untuk
mencegah kerusakan yang lebih parah. Proses penggantian
komponen utama mesin produksi tersebut akan ditandatangani
oleh operator mesin itu sendiri beserta bagian maintenance
yang memeriksa kondisi mesin, untuk kemudian diajukan
kepada bagian suku cadang produksi.

3. Pemeriksaan Bulanan
Pemeriksaan bulanan dilakukan sebagai respon atas laporan
mingguan dan harian yang diberikan oleh pihak maintenance
dan operator produksi. Hampir sama dengan pemeliharaan
mingguan, pemeriksaan dan pemeliharaan ini akan lebih
terfokus kepada pemeriksaan terhadap beberapa komponen
utama. Bedanya, semua proses pemeliharaan ini akan
dilakukan oleh bagian maintennace untuk memastikan kondisi
mesin berjalan maksimal.

Biasanya, beberapa kegiatan yang dilakukan dalam


pemeliharaan bulanan ini adalah, penambahan atau pergantian
pelumas, penambahan atau pergantian pendingin, pergantian
alat potong dan pemeliharaan komponen penunjang lainnya
secara merata.
4. perawatan tahunan
perawatan tahunan yang kebanyakan akan dilakukan pihak
maintenance internal yang bekerjasama dengan pihak
maintenance swasta. Perawatan ini biasanya berupa tune up
dan pemeriksaan secara menyeluruh untuk memastikan kondisi
mesin masih layak pakai. Pemeliharaan ini sendiri merupakan
hal yang mutlak dilakukan supaya kualitas barang hasil
produksi kualitasnya tetap terjaga.

Proses pemeriksaan dan pemeliharaan ini sendiri biasanya akan


memakan waktu yang cukup lama, sehingga tidak jarang
kegiatan ini akan dilakukan ketika hari-hari libur panjang atau
waktu curi bersama dimana proses produksi sedang terhenti.
http://ahlipresentasi.com/contoh-sop-bagian-produksi-dan-
pemeliharaan-mesin-produksi/

Bentuk-bentuk Perawatan
1. Perawatan Preventif (Preventive Maintenance)
Adalah pekerjaan perawatan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya
kerusakan, atau cara perawatan yang direncanakan untuk pencegahan
(preventif).

Ruang lingkup pekerjaan preventif termasuk: inspeksi, perbaikan kecil,


pelumasan dan penyetelan, sehingga peralatan atau mesin-mesin selama
beroperasi terhindar dari kerusakan.

2. Perawatan Korektif
Adalah pekerjaan perawatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan
meningkatkan kondisi fasilitas/peralatan sehingga mencapai standar yang
dapat diterima.

Dalam perbaikan dapat dilakukan peningkatan-peningkatan sedemikian rupa,


seperti melakukan perubahan atau modifikasi rancangan agar peralatan
menjadi lebih baik.

3. Perawatan Berjalan
Dimana pekerjaan perawatan dilakukan ketika fasilitas atau peralatan dalam
keadaan bekerja. Perawatan berjalan diterapkan pada peralatan-peralatan yang
harus beroperasi terus dalam melayani proses produksi.

4. Perawatan Prediktif
Perawatan prediktif ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahan atau
kelainan dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem peralatan. Biasanya
perawatan prediktif dilakukan dengan bantuan panca indra atau alat-alat
monitor yang canggih.

5. Perawatan setelah terjadi kerusakan (Breakdown Maintenance)


Pekerjaan perawatan dilakukan setelah terjadi kerusakan pada peralatan, dan
untuk memperbaikinya harus disiapkan suku cadang, material, alat-alat dan
tenaga kerjanya.

6. Perawatan Darurat (Emergency Maintenance)


Adalah pekerjaan perbaikan yang harus segera dilakukan karena terjadi
kemacetan atau kerusakan yang tidak terduga.

Disamping jenis-jenis perawatan yang telah disebutkan diatas, terdapat juga


beberapa jenis pekerjaan lain yang bisa dianggap merupakan jenis pekerjaan
perawatan seperti:

1. Perawatan dengan cara penggantian (Replacement instead of


maintenance)

Perawatan dilakukan dengan cara mengganti peralatan tanpa dilakukan


perawatan, karena harga peralatan pengganti lebih murah bila dibandingkan
dengan biaya perawatannya. Atau alasan lainnya adalah apabila
perkembangan teknologi sangat cepat, peralatan tidak dirancang untuk waktu
yang lama, atau banyak komponen rusak tidak memungkinkan lagi diperbaiki.

2. Penggantian yang direncanakan (Planned Replacement)

Dengan telah ditentukan waktu mengganti peralatan dengan peralatan yang


baru, berarti industri tidak memerlukan waktu lama untuk melakukan
perawatan, kecuali untuk melakukan perawatan dasar yang ringan seperti
pelumasan dan penyetelan. Ketika peralatan telah menurun kondisinya
langsung diganti dengan yang baru. Cara penggantian ini mempunyai
keuntungan antara lain, pabrik selalu memiliki peralatan yang baru dan siap
pakai.
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/aan-ardian-mpd/2c-handout-
perawatan-dan-perbaikan-mesin.pdf

Anda mungkin juga menyukai