Anda di halaman 1dari 92

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Teknologi informasi merupakan salah satu teknologi yang sedang
berkembang pesat pada saat ini. Contohnya penggunaaan komputer sebagai
salah satu sarana penunjang dalam sistem informasi dapat memberikan hasil
yang lebih untuk output dalam sebuah sistem telah berjalan dengan baik.
Seiring dengan perkembangan zaman maka kebutuhan ilmu teknologi dalam
bidang kesehatan dan informasi semakin meningkat sesuai dengan terjadinya
perubahan paradigma. Masyarakat Indonesia menjadi masyarakat informasi
yang mengakibatkan perubahan sistem penilaian masyarakat yang menuntut
pelayanan kesehatan yang bermutu. Kemajuan teknologi komputer sebagai
pendukung pemprosesan data dan informasi telah menjadi kebutuhan pokok
perusahaan. Instansi pelayanan jasa yang memberikan pelayanan kepada
masyarakat, sangat membutuhkan kecepatan pelayanan informasi, sehingga
dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada pelanggannya. Salah
satunya ialah dalam pelayanan jasa kesehatan, membutuhkan komputer
sebagai alat penyajian informasi.
Menurut Permenkes RI. No 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat, Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelanggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif
dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya di wilayah kerjanya. Puskesmas sebagai sarana pelayanan
kesehatan terdepan, bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pelayanan
kesehatan masyarakat dengan mutu yang baik dan dengan biaya yang
terjangkau oleh masyarakat. Dalam rangka meningkatkan kunjungan pasien
ke Puskesmas, maka Puskesmas harus mampu menampilkan dan memberikan
pelayanan kesehatan berkualitas dan bermutu sehingga mampu memberikan
kepuasan pasien. Yang mana Puskesmas kesehariannya memberikan
1
2

pelayanan kesehatan kepada masyarakat, merupakan sektor instansi


kesehatan yang berkembang dengan cepat seiring bertambahnya penduduk.
Kualitas pelayanan kepada pasien merupakan hal pokok yang senantiasa
menjadi titik sentral setiap Puskesmas. Oleh sebab itu, manajemen Puskesmas
sangatlah membutuhkan suatu sistem informasi yang mampu memberikan
informasi yang cepat dan akurat kepada pasien dan masyarakat.
Secara umum istilah sistem informasi Puskesmas mengacu pada
penggunaan sistem informasi berbasis komputer untuk pelayanan kesehatan
kepada pasien atau masyarakat dalam peningkatan kinerja masing-masing
unit yang saling berhubungan dan terintegrasi. Upaya kesehatan yang
dilakukan Puskesmas adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, serta mencegah dan menanggulangi timbulnya
masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat,
sehingga mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Dan
upaya kesehatan ini pula diselenggarakan dengan pendekatan pemeliharaan,
peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), penyembuhan
(kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif), yang dilaksanakan secara
menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan. (Menurut Permenkes RI. No
75 tahun 2014 bab 1 pasal 1). Salah satunya pada pusat kesehatan masyarakat
dikota Cimahi, yaitu Puskesmas Cimahi Utara.
Puskesmas Cimahi Utara merupakan pusat pelayanan kesehatan non
perawatan rawat inap, yang sudah selangkah lebih maju dengan
menggunakan sistem informasi managemen Puskesmas pada loket
pendaftaran, rekam medis dan apotik. Puskesmas Cimahi Utara mempunyai
beberapa unit pelayanan poli, salah satunya adalah pelayanan pasien poli gigi.
Proses pelayanan kesehatan di poli gigi Puskesmas Cimahi Utara dimulai
saat proses pasien mendaftarkan diri, didistribusikannya rekam medis pasien
ke poli yang dituju oleh petugas, pasien menuju poli dan dipanggil
berdasarkan nomor antrian, dokter memberikan pelayanan kesehatan terkait
pemeriksaan, diagnosa, dan tindakan, selanjutnya hasil pemeriksaan dan
diagnosa tersebut dicatat oleh dokter pada rekam medis pasien. Namun pada
3

kenyataannya selain mencatat hasil pemeriksaan dan diagnosa pasien pada


rekam medis, petugas pun mencatat kembali pada buku register pasien secara
manual, yang mana buku register ini dijadikan sebagai acuan dalam
pembuatan laporan bulanan jumlah kunjungan dan rujukan pasien poli gigi,
terkait pencatatan manual tersebut, tentunya membuat proses pembuatan
laporan lebih lama dikarenakan petugas harus melihat dan merekap data
kunjungan pasien dari awal bulan, dengan total data kunjungan pelayanan
poli gigi bulan Mei 2016 yaitu 539 pasien, dan kunjungan poli gigi bulan Juni
2016 yaitu 559 pasien
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Perancangan Sistem Informasi
Pelayanan Kesehatan Pasien Poli Gigi Menggunakan Visual Studio.Net
Di Puskesmas Cimahi Utara”

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang dan pokok permasalahan diatas, maka
penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut :
a. Bagaimana analisis pelaksanaan pelayanan kesehatan pasien poli gigi di
Puskesmas Cimahi Utara ?
b. Bagaimana perancangan sistem informasi pelayanan kesehatan pasien
poli gigi agar terintegrasi pada sistem informasi managemen di
Puskesmas Cimahi Utara ?

1.3 Batasan Masalah


Berdasarkan rumusan masalah diatas, adapun yang menjadi batasan
permasalahan dalam tugas akhir adalah kegiatan penelitian hanya terfokus
pada pelayanan kesehatan pasien poli gigi, dengan membangun perancangan
sistem informasi menggunakan visual studio.net di Puskesmas Cimahi Utara.
4

1.4 Tujuan Penelitian


1.4.1 Tujuan Umum
Berdasarkan masalah yang ditemukan, maka penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui gambaran umum pelayanan kesehatan pasien poli gigi
yang ada di Puskesmas Cimahi Utara.
1.4.2 Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penelitian Tugas Akhir ini, yaitu :
a. Mengetahui analisis pelaksanaan pelayanan kesehatan pasien poli
gigi di Puskesmas Cimahi Utara.
b. Mengetahui bagaimana perancangan sistem informasi pelayanan
kesehatan pasien poli gigi yang terintegrasi pada sistem informasi
managemen yang akan diusulkan di Puskesmas Cimahi Utara.

1.5 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat penelitian yaitu dengan adanya perancangan sistem
informasi pelayanan kesehatan pasien poli gigi di Puskesmas Cimahi Utara,
dapat menjadi masukkan dan saran dalam sistem informasi yang sudah ada,
memberi kemudahan kepada petugas dalam membuat laporan kunjungan,
sehingga terciptanya pelaksanaan pelayanan medik yang baik dan
mempunyai sistem informasi yang tepat dan akurat.

1.6 Metode Penelitian


Dalam menyelesaikan tugas akhir ini penulis menggunakan metode
penelitian eksperimen dengan menggunakan pendekatan kualitatif, guna
menggambarkan suatu keadaan yang terjadi dilapangan secara objektif untuk
memecahkan dan menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi
sekarang khususnya mengenai sistem informasi manajemen puskesmas dan
membandingkan dengan teori yang ada kemudian membangun perancangan
sistem informasi pelayanan pasien tersebut dengan visual studio.net
5

Menurut Iskandar (2013 : 32) mengatakan bahwa metode penelitian


eksperimen merupakan suatu penelitian yang menuntut peneliti
memanipulasi, mengendalikan, dan melakukan percobaan pada satu atau
lebih variabel bebas serta mengamati variabel terikat. Pada hakekatnya
penelitian eksperimen (experimental research) adalah meneliti pengaruh
perlakuan terhadap perilaku yang timbul sebagai akibat dari suatu perlakuan.
Menurut Saryono (2010 : 1) Penelitian kualitatif merupakan penelitian
yang digunakan untuk menyelidiki, menemukan, menggambarkan dan
menjelaskan kualitas atau keistimewaan dari pengaruh sosial yang tidak dapat
dijelaskan, diukur atau digambarkan melalui pendekatan kuantitatif.

1.7 Teknik Pengumpulan Data


Dalam penulisan skripsi ini teknik pengumpulan data yang digunakan
oleh penulis di Puskesmas Cimahi Utara adalah sebagai berikut :
1. Observasi
Menurut Burhan (2011 : 21) Observasi adalah kemampuan seseorang
untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja panca indra mata
serta dibantu dengan panca indra lainnya. Yang mana kegiatan observasi
yang dilakukan penulis dengan meneliti dan mengevaluasi secara
langsung bagaimana sistem pelayanan kesehatan pasien poli gigi di
Puskesmas Cimahi Utara.
2. Wawancara
Wawancara adalah suatu metode yang dipergunakan untuk
mengumpulkan data dimana peneliti mendapatkan keterangan atau
pendirian secara lisan dari seseorang sasaran penelitian atau bercakap-
cakap berhadapan muka dengan orang tersebut (face to face).
Selain melakukan pengamatan, penulis juga melakukan wawancara
dengan dokter dan perawat yang ada dipoli yang bersangkutan, untuk
mendapatkan data yang tidak didapatkan melalaui teknik observasi.
Teknik ini dilakukan untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan
masalah yang diteliti dengan wawancara langsung ke petugas.
6

3. Studi Kepustakaan
Kajian pustaka merupakan cara mempelajari literatur yang membahas
tentang teori, baik yang didapatkan dari bahan buku, informasi dari
internet, maupun catatan ketika kuliah. Tinjauan kepustakaan adalah
analisis teoritik tentang masalah yang diteliti, yang dikaitkan dengan
hasil-hasil penelitian yang telah ada atau hasil studi kepustakaan.
Pada kegiatan pengumpulan data dengan menggunakan studi
pustaka penulis mencari dan mengumpulkan data yang bersumber dari
buku-buku pedoman-pedoman, peraturan perundang-undangan ataupun
jurnal serta bahan-bahan lainnya yang ada hubungannya dengan
penulisan penelitian yang dapat mendukung kajian teori.

1.8 Metode Pengembangan Perangkat Lunak


Adapun metode pengembangan yang digunakan oleh penulis dalam
membangun sistem informasi pelayanan kesehatan pasien poli gigi di
Puskesmas Cimahi Utara dengan menggunakan metode Waterfall.
Metode Waterfall adalah setiap tahap harus diselesaikan terlebih dahulu
secara penuh sebelum diteruskan ketahap berikutnya untuk menghindari
terjadinya pengulangan tahapan. (Sutabri,2004 : 62).
Adapun struktur pengembangan sistem waterfall dapat digambarkan
sebagai berikut :
7

Survei Sistem

Analisis Sistem

Desain Sistem

Pembuatan Sistem

Implementasi

Pemeliharaan

Gambar 1.1
Sumber : Struktur Pengembangan Sistem Waterfall Sutabri, (2004 : 62)

Berikut adalah penjelasan dari masing-masing tahapan dalam metode


waterfall :
1. Survei Sistem
Penulis melakukan survei langsung kelapangan dan mendatangi
Puskesmas Cimahi Utara yang penulis teliti untuk mengetahui sistem
yang ada.
2. Analisa Sistem
Penulis melakukan analisis pada alur pelayanan kesehatan pasien poli gigi
di Puskesmas Cimahi Utara apabila ada kesalahan dalam alur tersebut.
3. Desain Sistem
Pada tahap ini penulis memulai merancang sistem dari masalah yang ada
dan digambarkan dengan model sistem.
4. Pembuatan Sistem
Setelah merancang sistem yang di Puskesmas Cimahi Utara, penulis mulai
membuat sistem informasi yang akan diusulkan.
5. Implementasi Sistem
8

Setelah membuat sistem pada Puskesmas Cimahi Utara, maka sistem akan
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan.
6. Pemeliharaan Sistem
Tahap terakhir yaitu pemeliharaan sistem yang telah dibuat supaya tetap
terjaga dengan baik.

1.9 Waktu Dan Tempat Penelitian


Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan oleh penulis dimulai pada
tanggal 31 Mei sd 31 Agustus 2016. Dengan lokasi penelitian bertempat di
Puskesmas Cimahi Utara. Jln. Jati Serut No.16 Kel.Cibabat Kec. Cimahi
Utara Kota Cimahi.

Tabel. 1.1 Time Schedul Penelitian Tugas Akhir

Bulan/Tahun 2016
NO. Kegiatan
Mei Juni Juli Agustus
4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Observasi

2. Penelitian
Penyusunan TA
3.
dan Bimbingan
4. Seminar Proposal

5. Bimbingan
Sidang Tugas
6.
Akhir
Sumber : Penulis 2016

1.10 Sistematika Penulisan


Untuk memberikan gambaran secara menyeluruh dalam memahami
penulisan ini, maka secara garis besar sistematika penulisan ini dibagi
menjadi beberapa bagian dimana masing-masing bagian saling berkaitan,
berikut ini adalah sistematika penulisan tugas akhir berdasarkan bagian-
bagian yang ada :
9

1.10.1 Bagian Awal


Terdiri dari cover depan, cover dalam, lembar pernyataan
penulis, lembar persetujuan, lembar pengesahan, lembar tim penguji,
lembar motto dan persembahan, abstrak, abstrack, kata pengantar,
daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran.
1.10.2 Bagian Utama
Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi pendahuluan, latar belakang, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode
penelitian, teknik pengumpulan data, metode pengembangan perangkat
lunak, waktu dan tempat penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II Landasan Teori
Bab ini berisi penjelasan mengenai teori-teori yang akan menjadi
dasar dari topik penelitian yang bersangkutan dengan judul peneliti
dilakukan di Puskesmas Cimahi Utara.
Bab III Analisis Dan Perancangan
Pada bab ini berisi gambaran umum Puskesmas Cimahi Utara,
kemudian dalam bab ini juga menjelaskan mengenai perancangan sistem
informasi pelayanan kesehatan pasien poli gigi di Puskesmas Cimahi
Utara.
Bab IV Implementasi dan Pengujian
Pada bab ini berisi tentangan implemetasi dari perancangan yang
telah dibangun, serta melakukan pengujian terhadap sistem yang telah
dirancang.
Bab V Penutup
Dalam bab ini menjelaskan mengenai kesimpulan dan saran yang
diambil dari analisis bab sebelumnya, serta saran-saran kepada pihak
institusi dari pembahasan yang bersikap membangun.
1.10.3 Bagian Akhir
Terdiri dari daftar pustaka, lampiran-lampiran dan daftar riwayat
hidup penulis.
10

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Perancangan Sistem


2.1.1 Pengertian Perancangan Sistem
Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2010) perancangan sistem
adalah sekumpulan aktivitas yang menggambarkan secara rinci bagaimana
sistem akan berjalan. Hal itu bertujuan untuk menghasilkan produk
perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan user.
Menurut Whitten dan Bentley (2009) Desain atau perancangan
sistem adalah teknik pemecahan masalah yang saling melengkapi (untuk
analisis sistem) yang merakit kembali potongan komponen sistem menjadi
sistem yang lengkap – dengan mengharapkan peningkatan sistem. Hal ini
mungkin melibatkan penambahan, penghapusan, dan pengubahan
potongan secara relatif terhadap sistem yang asli.
Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem
adalah kegiatan merancang sebuah sistem informasi secara detil dan lebih
baik dari pada sistem sebelumnya.
Menurut Jogiyanto H.M (2008 : 25) hal-hal yang harus diperhatikan
dalam merancang dan membangun sebuah sistem adalah :
a. Kebutuhan perusahaan, organisasi, atau lembaga, yaitu dengan cara
memahami bidang yang akan dikembangkan, sasaran yang dibidik
serta media yang akan digunakan.
b. Kebutuhan operator, yaitu kebutuhan operator untuk memperoleh
sistem yang mudah dipahami dan dioperasikan serta tampilan yang
interaktif. Kebutuhan operator dapat diperoleh melalui proses
wawancara atau kuisioner.
c. Kebutuhan pemakai, yaitu keinginan – keinginan dari si pemakai
sistem informasi, seperti jaminan keamanan, standarisasi tampilan,
kecepatan akses, dan kemudahan dalam pengoperasian.
11

d. Kebutuhan teknis, yaitu meliputi asitektur dan konfigurasi sistem.


Secara teknis peralatan dan teknologi yang digunakan, termasuk
pertimbangan penggunaan peralatan yang tidak standar, seperti
peralatan multimedia, kebutuhan interface, database, dan perangkat
lunaknya.

2.1.2 Tujuan Perancangan Sistem


Menurut Jogiyanto H.M (2008 : 209) tujuan utama perancangan
sistem adalah :
a. Untuk memenuhi kebutuhan para pemakai sistem.
b. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang
lengkap kepada programmer.
Kedua tujuan ini lebih berfokus pada perancangan atau desain sistem yang
terinci yaitu pembuatan rancang bangun yang jelas dan lengkap yang
nantinya digunakan untuk pembuatan program komputernya.

2.1.3 Pengertian Flowmap


Bagian alir sistem (system Flowmap) merupakan bagian yang
menunjukan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagian ini
menjelaskan urutan-urutan dari prosedur-prosedur yang ada dalam sistem.
Bagan alir sistem menunjukan apa yang dikerjakan didalam sistem.
Flowmap adalah symbol-simbol yang digunakan untuk menggambarkan
urutan proses yang terjadi didalam suatu program computer secara
sistematis dan logis (Sutabri,2004:22).
12

Tabel 2.1 Elemen-Elemen Flowmap


Simbol Nama Simbol Keterangan
Merupakan simbol yang menyatakan
Dokumen input berasal dari dokumen dalam
bentuk kertas atau outpun dicetak ke
kertas
Merupakan kegiatan proses dari
Proses operasi program yang dilakukan oleh
komputer
Merupakan proses manual pada
Proses manual
flowmap

Merupakan media penyimpanan dari


File Harddisk proses entry dan proses komputerisasi

Merupakan media penyimpanan data


Offline Storage berupa arsip

Garis Alir Yang merupakan arus data

Merupakan simbol pemilihan proses


Decision
berdasarkan kondisi yang ada

Merupakan simbol untuk permulaan


Terminator
(start) atau akhir (stop) dari suatu
Simbol
kegiatan
Merupakan proses penyimpanan
Keyboard menggunakan keyboard

Sumber : Sutabri,2004:22
13

2.1.4 Pengertian Data Flow Diagram


Pada tahap ini, penggunaan notasi dapat membantu komunikasi
dengan pemakai/user sistem untuk memahami sistem tersebut secara
logika. Diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk mengambarkan
arus dari data system ini dikenal dengan nama diagram arus data (Data
Flow Diagram). Didalam DFD terdapat 3 level, antara lain :
a. Diagram Konteks menggambarkan satu lingkaran besar yang dapat
mewakili seluruh proses yang terdapat di dalam suatu sistem.
Merupakan tingkatan tertinggi dalam DFD dan biasanya diberi nomor
0 (nol). Semua entitas eksternal yang ditunjukkan pada diagram
konteks berikut aliran-aliran data utama menuju dan dari sistem.
Diagram ini sama sekali tidak memuat penyimpanan data dan tampak
sederhana untuk diciptakan.
b. Diagram Nol (diagram level-1) merupakan satu lingkaran besar yang
mewakili lingkaran-lingkaran kecil yang ada di dalamnya.
Merupakan pemecahan dari diagram konteks ke diagram nol. Di
dalam diagram ini memuat penyimpanan data.
c. Diagram Rinci merupakan diagram yang menguraikan proses apa
yang ada dalam diagram nol.

Data Flow Diagram (DFD) berfungsi untuk menggambarkan proses


aliran data yang terjadi didalam system dari tingkat yang tertinggi sampai
yang terendah, yang memungkinkan untuk melakukan dekomposisi,
mempartisipasi atau membagi sistem kedalam bagian-bagian yang lebih
kecil dan yang lebih sederhana. Data flow diagram (DFD) focus pada
aliran data dari dan kedalam sistem serta memproses data tersebut.
14

Tabel 2.2 Data Flow Diagram (DFD)


Simbol Nama Simbol Keterangan

Merupakan simbol orang, organisasi


Eksternal entity atau sistem yang berada diluar sistem
tetapi berinteraksi dengan sistem
Merupakan simbol suatu data tunggal
atau kumpulan logis suatu data, selalu
Data Flow
di awali atau berakhir pada suatu
proses
Merupakan simbol kumpulan data
yang disajikan dengan cara tententu,
Data Store Data yang mengalir disimpan dalam
data store, aliran data di update atau
ditambahkan kedalam data store
Merupakan simbol aktifitas atau
kegiatan yang dilakukan untuk
Proses
aktifitas yang spesifik, bisa berupa
manual atau komputerisasi
Sumber : Kendall, 2003:241

2.1.5 Fungsi dan Komponen Data flow Diagram


Adapun fungsi dari data flow diagram , antara lain :
a. Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang
memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem
sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama
lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi.
b. Data Flow Diagram ini adalah salah satu alat pembuatan model yang
sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan
bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang
dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat
15

pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi


sistem.
c. Data Flow Diagram ini merupakan alat perancangan sistem yang
berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat
digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem
yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada
pemakai maupun pembuat program.

Dan terkait komponen data flow diagram antara lain:


a. User / Terminator: Kesatuan diluar sistem (external entity) yang
memberikan input ke sistem atau menerima output dari sistem berupa
orang, organisasi, atau sistem lain.
b. Process: Aktivitas yang mengolah input menjadi output.
c. Data Flow: Aliran data pada sistem (antar proses, antara terminator &
proses, serta antara proses & data store).
d. Data Store: Penyimpanan data pada database, biasanya berupa tabel.

2.1.6 Entity Relationship Diagram (ERD)


ERD pada umumnya didesain untuk sistemA database yang
relasional, serangakaian komponen utama yang didefinisikan untuk ERD
adalah objek data, atribut, hubungan dan berbagai tipe indikator. Tujuan
utama dari ERD adalah untuk mewakili objek data dan hubungan mereka.
(Mahyudir, 2004)
Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan suatu model untuk
menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-
objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi.
Entity Relationship Diagram (ERD) untuk memodelkan struktur
data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan
beberapa notasi dan system. Pada dasarnya ada tiga system yang
digunakan, yaitu :
16

a. Entiti
Entity merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat
dibedakan dari sesuatu yang lain. Symbol dari system ini biasanya
digambarkan dengan persegi panjang.
b. Atribut
Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang
berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi
dari atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi
elemen satu dengan yang lain. Gambar atribut diwakili oleh system
elips.
c. Hubungan/Relasi
Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas
yang berbeda. Relasi dapat digambarkan sebagai berikut : relasi yang
terjadi diantara dua himpunan entitas (misalnya A dan B) dalam suatu
basis data.
1) Satu ke satu (one to one) yaitu terjadi apabila sebuah entitas pada
himpunan entitas A hanya mempunyaisatu pasangan entitas pada
himpunan entitas B atau sebaliknya.
2) Satu ke banyak (one to many) yaitu terjadi apabila sebuah entitas
pada himpunan entitas A hanya mempunyai satu pasangan entitas
pada himpunan entitas B sebaliknya entitas pada himpunan B
mempunyaipasangan entitas hanya satu pada himpunan A.
3) Banyak ke Banyak (many to many) yaitu terjadi apabila entitas
pada himpunan entitas A mempunyai lebih dari satu pasangan
entitas pada himpunan entitas B atau sebaliknya (Linda Marlinda,
2004:34)

Entity Relationship Diagram (ERD) ini diperlukan agar dapat


menggambarkan hubungan antar entity dengan jelas, menggambarkan
batasan jumlah entity dan partisipasi antar entity, mudah dimengerti
17

pemakai dan mudah disajikan oleh perancang database . untuk itu Entity
Relationship Diagram (ERD) dibagi menjadi dua jenis model, yaitu :
a. Conceptual Data Model (CDM)
Conceptual Data Model (CDM) adalah jenis model data yang
menggambarkan hubungan antar tabel secara konseptual.
b. Physical Data Model (PDM)
Physical Data Model (PDM) adalah jenis model data yang
menggambarkan hubungan antar tabel secara fisikal.

Tabel 2.3 Entity Relationship Diagram (ERD)

Simbol Nama Simbol Keterangan

Suatu objek yang didefinisikan


dlan lingkungan pemakai, sesuatu
Entitas
yang penting bagi pemakai dalam
konteks sistem yang akan dibuat
Relationship merupakan hubungan
Hubungan antara entitas yang berbeda dalam
sistem

Menghubungkan entitas dengan


Penghubung relasi atau hubungan

Atribut Entitas mempunyai elemen yang


disebut atribut berfungsi
mendeskripsikan karakter entitas.

Sumber : Mahyudir, 2004


18

2.1.7 Pengertian Kamus Data


Kamus data merupakan sebuah daftar yangn terorganisasi dari
elemen data yang berhubungan dengan sistem, dengan definisi yang tegar
dan teliti sehingga pemakai dan analisis sistem akan memiliki pemahaman
yang umum mengenai input, output, komponen penyimpan dan bahkan
kalkulasi intermediate. (Mahyudir, 2004)
Kamus data atau dictionary atau disebut juga dengan istilah sistem
data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan
informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data,
analisis system dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem yang
lengkap.

2.2 Konsep Dasar Sistem


2.2.1 Pengertian Sistem
Menurut Azrul Azwar (2008 : 18) sistem adalah kumpulan dari
bagian-bagian yang berhubungan dan membentuk suatukesatuan yang
majemuk, dimana masing-masing bagian bekerja sama secara bebas dan
terkait untuk mencapai sasaran kesatuan dalam situasi yang majemuk pula.
Menurut Al-Bahra (2005:1) sistem adalah jaringan kerja dari
prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama
melaukan suatu kegiatan untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
Suatu system dapat didefinisikan dalam dua kelompok pendekatan.
Pendekatan system lebih menekankan pada elemen atau komponennya
yaitu “system merupakan kumpulam dari elemen-elemen yang
berinteraksi untuk mencapat tujuan tertentu” (Jogiyanto,2005)

2.2.2 Elemen-Elemen Sistem


Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu
tujuan,masukan, keluaran, proses, mekanisme pengendalian dan umpan
balik.
19

Komponen utama dalam sistem yang membuat sistem dapat bekerja


dengan baik, adalah sebagai berikut (Wahyono, 2004).

Gambar 2.1 Elemen Sebuah Sistem


Sumber : Wahyono,2004

a. Komponen input
Komponen input merupakan bagian dari sistem yang bertugas untuk
menerima data masukan. Data masukan ini digunakan sebagai
komponen
b. Komponen proses
Komponen proses merupakan komponen dalam sistem yang
melakukan pengolahan input untuk mendapatkan hasil atau tujuan
yang diinginkan.
c. Komponen output
Komponen output merupakan komponen hasil pengoperasian dari
suatu sistem.
d. Komponen tujuan
20

Terdapatnya suatu tujuan yang jelas akan memberikan arah yang jelas
pula dalam proses sistem. Komponen tujuan merupakan sasaran yang
ingin dicapai oleh berjalan sebuahnya sistem.
e. Komponen kendala
Komponen kendala merupakan komponen yang berisikan aturan atau
batas-batas yang berlaku atas tujuan tersebut. Dengan adanya kendala
atau batas-batas yang jelas, maka akan mampu mengidentifikasikan
apa yang harus diantisipasikan dalam mencapai tujuan sistem.
f. Komponen kontrol
Komponen kontrol merupakan komponen pengawas dari pelaksanaan
proses pencapaian tujuan. Kontrol disini dapat berupa kontrol
pemasukan input, kontrol pengeluaran data, kontrol pengoperasian
dan lain-lain.
g. Komponen Umpan Balik
Komponen umpan balik merupakan komponen yang memberikan
respon atas berjalannya suatu sistem. Komponen ini dapat berupa
kegiatan seperti perbaikan atau pemeliharaan sistem

2.2.3 Karakteristik Sistem


Menurut Mulyanto (2009:2) sistem mempunyai karakteristik sebagai
berikut :
a. Komponen sistem (components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,
artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-
komponen sistem atau elemen-elemen dapat berupa satu subsistem
atau bagian-bagian dari system.
b. Batasan Sistem (boundary)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu system
dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas
sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu
21

kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari system


tersebut.
c. Lingkup Luar Sistem (environment)
Lingkungan dari system adalah apapun diluar batas dari sistem yang
mempegaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat
menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.
d. Penghubung Sistem (interface)
Penghubung merupakan media perantara antar sub sistem. Melalui
penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari
satu sub sistem ke sub sistem lainnya. Output dari satu sub sistem akan
menjadi input untuk sub sistem yang lainnya dengan melalui
penghubung. Dengan penghubung satu sub sistem dapat berinteraksi
dengan sub sistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
e. Masukan (input)
Masukan adalah energy yang dimasukkan kedalam sistem. Masukan
dapat berupa masukan perawatan atau masukan sinyal. Masukan
perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut
dapat beroperasi. Masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk
didapatkan keluaran.
f. Pengolah (process)
Suatu sistem dapat berupa suatu bagian pengolahan atau sistem itu
sendiri sebagai pengolahannya. Pengolahan yang akan mengubah
masukan menjadi keluaran.
g. Sasaran (objektive) atau tujuan (goal)
Suatu sistem pasti mempunyai sasaran (objektive) atau tujuan (goal),
sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang
dibutuhkan system dan keluaran yang akan dihasilkan system.
h. Keluaran (output)
Keluaran adalah hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang diproses untuk mendapatkan keluaran.
22

i. Mempunyai Umpan Balik (feed back)


Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (control) system untuk
mengecek terjadinya penyimpangan proses dalam system dan
mengembalikannya kedalam kondisi normal.

2.3 Konsep Dasar Informasi


2.3.1 Definisi Informasi
Menurut Sutabri (2012 : 29) informasi adalah data yang telah
diklasifikasikan atau diinterprestasikan untuk digunakan dalam proses
pengambilan keputusan. Menurut Jogiyanto (2008:36) informasi adalah
data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi pemakainya.
Menurut Mulyanto (2009 : 12) informasi adalah data yang dilah
menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerimanya, sedangkan data merupakan sumber informasi yang
menggambarkan suatu kejadian yang nyata.

2.3.2 Kualitas Informasi


Kualitas informasi tergantung dari tiga hal, yaitu (Sutabri, 2012: 42).
a. Akurat (accurate)
Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan.
Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas menceriminkan
maksudnya.
b. Tepat waktu (timelines)
Informasi yang sampai kepada si penerima tidak boleh terlambat.
Informasi yang sudah using tidak akan mempunyai nilai lagi karena
informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.
c. Relevan (relevance)
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi
informasi untuk setiap orang berbeda.
23

2.3.3 Nilai Informasi


Menurut Jogiyanto (2008 : 11) nilai adalah suatu informasi
dikatakan bernilai bila informasi lebih efektif dibandingkan dengan biaya
mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal
ketidakpastian didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu
keadaan. Nilai dari infromasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan
biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi
yang digunakan didalam suatu sistem, umumnya digunakan untuk
beberapa kegunaan.
Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of
information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan
biaya (cost). Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk
mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula.
Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif
dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar
informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai
uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektifnya. (Mulyanto, 2009 : 247)

2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi


2.4.1 Definisi Sitem Informasi
Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam
suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas,
teknologi, media, prosedure-prosedure dan pengendalian yang ditujukan
untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi
rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan lainnya terhadap
kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan
suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang cerdik
(Jogiyanto, 2008:16)
24

Selain itu, sistem informasi dapat didefinisikan menurut Andri


Kristanto (2008 : 12) sebagai berikut :
a. Suatu sistem yang dibuat manusia yang terdiri dari komponen-
komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu
menyajikan informasi.
b. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan
memberikan informasi bagi pengambilan keputusan dan atau untuk
mengendalikan organisasi.
c. Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat
manajerial dan kegiatan strategis dari suatu organisasi dan
menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang
diperlukan.

2.4.2 Komponen Sistem Informasi


Komponen yang terkait dengan sistem informasi menurut
(Sabarguna : 2005) adalah :
a. Pemakai
b. Tujuan
c. Masukan-proses-keluaran
d. Data
e. Teknologi, model, pengendali
Semua komponen tersebut saling terkait, bila data salah, maka
hasilnya akan merupakan informasi yang salah juga. Menurut Sutabri
(2012:47) sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut
blok, sebagai suatu system, blok tersebut masing-masing saling
berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk
mencapai sasaran.
25

Komponen-komponen blok tersebut antara lain :


a. Blok Masukan (input block)
Input mewakili data yang masuk kedalam system informasi. Input
yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang
akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
b. Blok Model (model block)
Blok ini terdiri dari kobinasi prosedur, logika dan model matematik
yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis
data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran
yang diinginkan.
c. Blok Keluaran (output block)
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan
informasi yang berkualitas dan dokumantasi yang berguna untuk
semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
d. Blok Teknologi (tecnology block)
Teknologi merupakan toll box dalam sistem informasi. Teknologi
digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan
dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan
membantu pengendalian sistem secara keseluruhan. Pada n=blok ini,
teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau
brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras
(hardware).
e. Blok Basis Data (database block)
Basis Data (database) merupakan kumpulan data yang saling
berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan diperangkat
keras computer dan menggunakan perangkat linak untuk
memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk
keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data didalam basis data
perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang
dihasilkan lebih berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga
berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses
26

atau dimanipuasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut


DBMS (Database Management system).
f. Blok Kendali (controls block)
Banyak hal yang dapat merusak system informasi, seperti bencana
alam, api, temperature, alir, debu, kecurangan-kecurangan,
kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase,
dan lain sebagainnya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan
diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak
system dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-
kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.5 Konsep Pelayanan


2.5.1 Definisi Pelayanan
Pelayanan adalah suatu kegiatan atau tindakan untuk memberikan
bantuan sesuai dengan keinginan yang diinginkan oleh konsumen atau
pengguna jasa agar mereka puas dengan apa yang diberikan. beberapa
pengertian pelayanan :
a. Menurut Kotler (2002:83) pelayanan adalah setiap tindakan atau
kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain,
yang pada dasarnya berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan
apapun.
b. Menurut Sugiarto (2002:216) pelayanan adalah upaya maksimal yang
diberikan oleh petugas pelayanan dari sebuah perusahaan industri
untuk memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan sehingga tercapai
kepuasan.
c. Dalam kamus besar bahasa indonesia dijelaskan pelayanan sebagai
usaha melayani kebutuhan orang lain. Sedangkan melayani adalah
membantu menyiapkan (mengurus) apa yang diperlukan seseorang.
27

2.5.2 Kualitas Pelayanan


Kualitas pelayanan dapat diartikan sebagai upaya pemenuhan
kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan penyampaiannya
dalam mengimbangi harapan konsumen (Tjiptono, 2007:28 ). Hal ini dapat
dilihat dari lima prinsip, yaitu :
a. Reliability yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan secara
tepat dan benar, jenis pelayanan yang telah dijanjikan kepada
konsumen atau pelanggan.
b. Responsiveness yaitu kesadaran atau keinginan untuk membantu
konsumen dan memberikan pelayanan yang cepat.
c. Assurance yaitu pengetahuan atau wawasan, kesopan santunan,
kepercayaan diri dari pemberi layanan, serta respect terhadap
konsumen.
d. Empathy yaitu kemauan pemberi layanan untuk melakukan
pendekatan, memberi perlindungan, serta berusaha untuk mengetahui
keinginan dan kebutuhan konsumen.
e. Tangibles yaitu penampilan para pegawai dan fasilitas fisik lainnya,
seperti peralatan atau perlengkapan yang menunjang pelayanan.

2.6 Konsep Puskesmas


2.6.1 Definisi Puskesmas
Menurut Permenkes RI. No 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat, Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelanggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Puskesmas merupakan
instansi milik pemerintah di tingkat kecamatan yang mengurusi masalah
kondisi kesehatan masyarakat yang membutuhkan suatu sistem informasi
yang akurat, serta cukup memadai untuk meningkatkan pelayanan kepada
pasien serta lingkungan yang terkait lainnya.
28

Upaya pelayanan yang diselenggarakan pusat kesehatan masyarakat


adalah :
a. Pelayanan kesehatan masyarakat, yaitu upaya promotif dan preventif
pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
b. Pelayanan medik dasar yaitu upaya kuratif dan rehabilitatif dengan
pendekatan individu dan keluarga melalui upaya rawat jalan yang
tujuannya untuk menyembuhkan penyakit untuk kondisi tertentu
Puskesmas memberikan pelayanan rawat inap.

Menurut Trihono (2005:42) Puskesmas adalah unit pelaksana teknis


dinas kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu wilayah kerja.
a. Unit Pelaksana Teknis
Unit pelaksana teknis daerah (UPTD) dinas kesehatan kabupate/kota.
Puskesmas berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis
operasiona dinas kesehatan kabupaten/kota dan merupakan unit
pelaksana tingkat pertama serta ujung tombak pembangunan
kesehatan di Indonesia.
Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan
oleh bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang optimal.
b. Penanggung Jawaban Penyelenggaraan
Penanggung jawaban utama penyelenggaraan seluruh upaya
pembangunan kesehatan di wilayah kabupaten/kota adalah dinas
kesehatan kabupaten/kota, sedangkan Puskesmas bertanggung jawab
hanya untuk sebagian upaya pembangunan kesehatan yang
dibebankan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota sesuai dengan
kemampuannya.

c. Wilayah Kerja
29

Secara nasional, standar wilayah kerja puskesmas adalah satu


kecamatan. Tetapi apabila di satu kecamatan terdapat lebih dari satu
puskesmas, maka tanggung jawab wilayah kerja dibagi antar
puskesmas, dengan memperhatikan keutuhan konsep wilayah
(desa/keluarahan atau rw/rt). Masing-masing puskesmas tersebut
secara operasional bertanggung jawab langsung kepada dinas
kesehatan kabupaten/kota.

2.6.2 Tujuan Dan Fungsi Puskesmas


Menurut Permenkes RI no. 75 tahun 2014 pada pasal 2 tentang Pusat
Kesehatan Mayarakat, Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di
puskesmas bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang :
a. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat.
b. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu.
c. Hidup dalam lingkungan sehat.
d. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat.

Menurut Muh.Kardi Rais (2015:8) Tujuan puskesmas itu sendiri


yaitu mendukung tercapai pembangunan kesehatan Nasional, yakni
meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan untuk hidup yang sehat
bagi orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas itu, agar
dapat terwujud derajat kesehatan yang merata.

Menurut Permenkes RI no.75 tahun 2014 pada pasal 5, Puskesmas


menyelenggarakan 2 fungsi yaitu :
a. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya.
Dalam menyelenggarakan fungsi tersebut maka Puskesmas
berwenang untuk :
30

1) Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah


kesehatan masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang
diperlukan.
2) Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan
3) Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan
pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan
4) Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingkat
perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan sector lain
terkait.
5) Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan
upaya kesehatan berbasis masyarakat
6) Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia
Puskesmas.
7) Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan
kesehatan.
8) Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap
akses, mutu, dan cakupan Pelayanan Kesehatan
9) Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat,
termasuk dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon
penanggulangan penyakit.

b. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.


Dalam menyelenggarakan fungsi tersebut maka Puskesmas
berwenang untuk :
1) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara
komprehensif, berkesinambungan dan bermutu.
2) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan
upaya promotif dan preventif.
3) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
31

4) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan


keamanan dan keselamatan pasien, petugas dan pengunjung.
5) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip
koordinatif dan kerja sama inter dan antar profesi.
6) Melaksanakan rekam medis.
7) Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu
dan akses pelayanan kesehatan.
8) Melaksanakan peningkatan kompetensi tenaga kesehatan.
9) Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat pertama di wilayah kerjanya. Dan
melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis
dan sistem rujukan.

Selain menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5


tersebut, Puskesmas dapat berfungsi sebagai wahana pendidikan tenaga
kesehatan.

Adapun Menurut Suhadi (2015:8) berbagai fungsi dari pusat


kesehatan masyarakat ialah sebagai berikut:
a. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau
penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh
masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga
berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Di samping
itu puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari
penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah kerjanya.
Khusus untuk pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan
puskesmas adalah mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan
pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan
pemulihan kesehatan.
32

b. Pusat pemberdayaan masyarakat.


Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka
masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki
kesadaran, kemauan, dan kemampuan melayani diri sendiri dan
masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan
kepentingan kesehatan termasuk pembiayaannya, serta ikut
menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program
kesehatan. Pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat ini
diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi,
khususnya sosial budaya masyarakat setempat.
c. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan pelayanan
kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
menjadi tanggung jawab puskesmas meliputi:
1) Pelayanan kesehatan perorangan
Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat
pribadi (private goods) dengan tujuan utama menyembuhkan
penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan, tanpa
mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit.
Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan untuk
puskesmas tertentu ditambah dengan rawat inap.
2) Pelayanan kesehatan masyarakat
Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat
publik (public goods) dengan tujuan utama memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa
mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain promosi
kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan,
perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga
33

berencana, kesehatan jiwa serta berbagai program kesehatan


masyarakat lainnya.

2.6.3 Azaz Penyelenggaraan Puskesmas


Menurut Trihono (2005: 51) Penyelenggaraan upaya kesehatan
wajib dan upaya kesehatan pengembangan harus menerapkan azas
penyelenggaraan Puskesmas secara terpadu. Azas penyelenggaraan
Puskesmas tersebut dikembangkan dari ketiga fungsi Puskesmas. Dasar
pemikirannya adalah pentingnya menerapkan prinsip dasar dari setiap
fungsi Puskesmas dalam menyelenggarakan setiap upaya Puskesmas, baik
upaya kesehatan wajib maupun upaya kesehatan pengembangan. azas
penyelenggaraan puskesmas yang dimaksud adalah : azas pertanggung
jawaban wilayah, azas pemberdayaan masyarakat, azas keterpaduan, dan azas
rujukan
a. Azas Pertanggung Jawaban Wilayah
Azas pertanggung jawaban wilayah berarti puskesmas bertanggung
jawab meningkatkan derajar kesehatan masyarakat yang bertempat
tinggal di wilayah kerjanya. Untuk ini puskesmas harus
melakasanakan berbagai kegiatan seperti menggerakkan
pembangunana berbagai sektor tingkat kecamatan sehingga
berwawasan kesehatan, memantau dampak berbagai upaya
pembangunan terhadap kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya,
membina setiap upaya kesehatan strata pertama yang diselenggarakan
oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya dan
menyelenggarakan upaya kesehatan strata pertama (primer) secara
merata dan terjangkau di wilayah kerjanya.
b. Azaz Pemberdayaan Masyarakat
Azaz pemeberdayaan masyarakat berarti Puskesmas wajib
memberdayakan perorangan, keluarga dan masyarakat, agar berperan
aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya Puskesmas. Untuk itu,
berbagai potensi masyarakat perlu dihimpun melalaui pembentukan
Badan Penyantun Puskesmas (BPP). Beberapa kegiatan yang harus
34

dilaksanakan oleh Puskesmas dalam rangka pemberdayaan


masyarakat antara lain adalah upaya kesehatan ibu dan anak
(posyandu,polindes dan bina keluarga balita), upaya pengobatan
(posyandu,pos obat desa), upaya perbaikan gizi (posyandu, panti
pemulihan gizi, keluarga sadar gizi), upaya kesehatan sekolah (dokter
kecil, penyertaan guru dan orang tua/ wali murid, saka bakti husada
dan pos kesehatan pesantren), upaya kesehatan usia lanjut (posyandu
usila dan panti werda), upaya kesehatan kerja (pos upaya kesehatan
kerja), upaya kesehatan jiwa (posyandu, tim pelaksana kesehatan jiwa
masyarakat, upaya pembinaan pengobatan tradisional (trauma obat
keluarga dan pembinaan pengobatan tradisional) serta upaya
pembinaan dan jaminan kesehatan (dana sehat, tabungan ibu bersalin,
mobilisasi dana keagamaan)
c. Azaz Keterpaduan
Azaz keterpaduan untuk mengatasi keterbatasan sumber daya serta
diperolehnya hasil yang optimal, penyelenggaraan setiap upaya
puskesmas harus diselenggarakan secara terpadu, jika mungkin sejak
dari tahap perencanaan. Ada dua macam keterpaduan yang perlu
diperhatikan yaitu keterpaduan lintas program dan keterpaduan lintas
sector. Keterpaduan lintas program adalah upaya memadukan
penyelenggaraan berbagai upaya kesehatan yang menjadi tanggung
jawab Puskesmas sedangkan untuk keterpaduan lintas sector
merupakan upaya memadukan penyelenggaraan upaya Puskesmas
(wajib, pengembangan dan inovasi) denngan berbagai program dari
sector terkait tingkat kecamatan termasuk organisasi kemasyarakatan
dan dunia usaha.
d. Azaz Rujukan
Azaz rujukan digunakan sebagai sarana pelayanan kesehatan tingkat
pertama, kemampuan yang dimiliki oleh Puskesmas terbatas padahal
Puskesmas berhadapan langsung dengan masyarakat dengan berbagai
permasalahan kesehatannya. Untuk membantu Puskesmas
35

menyelesaikan berbagai masalah kesehatan tersebut dan juga untuk


meningkatkan efisiensi, maka penyelenggaraan setiap upaya
Puskesmas (wajib, pengembangan dan inovasi) harus dipotong oleh
azas rujukan.
Yang mana Rujukan adalah pelimpahan wewenang dan tanggung
jawab atau kasus atau masalah kesehatan yang diselenggerakan secara
timbal balik, baik secara vertical dalam arti dari satu strata sarana
pelayanan kesahatan ke strata sarana pelayanan kesehatan lainnya,
maupun secara horizontal dalam arti antar sarana pelayanan kesehatan
yang sama.

2.6.4 Program Puskesmas


Untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan melalui Puskesmas
yakni terwujudnya kecamatan sehat menuju Indonesia Sehat. Puskesmas
bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan
upaya kesehatan masyarakat. Yang kedua jika ditinjau dari sistem
kesehatan nasional merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama
dengan program-program pokok di antaranya ialah:
a. Upaya kesehatan ibu dan anak.
b. Upaya keluarga berencana
c. Upaya peningkatan gizi
d. Upaya kesehatan lingkungan
e. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
f. Upaya penyeluruhan kesahatan.
g. Upaya kesehatan sekolah
h. Upaya kesehatan olahraga
i. Upaya kesehatan masyarakat

2.6.5 Pengertian Dan Tujuan Rekam Medis


Rekam medis adalah keterangan baik yang tertulis maupun terekam
tentang identitas, anamnase, penentuan fisik laboratorium, diagnosa segala
36

pelayanan dan tindakan medik yang diberikan kepada pasien, dan


pengobatan baik yang dirawat inap, rawat jalan maupun yang
mendapatkan pelayanan gawat darurat”. Ery (2012:5)
Dan Tujuan dibuatnya rekam medis adalah untuk menunjang
tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan
kesehatan di rumah sakit. Tanpa dukungan suatu sistem pengelolaan
rekam medis baik dan benar tertib administrasi dirumah sakit tidak akan
berhasil sebagaimana yang diharapkan. Sedangkan tertib administrasi
merupakan salah satu faktor yang menentukan upaya pelayanan kesehatan
dirumah sakit atau pun puskesmas. Pembuatan rekam medis dirumah sakit
bertujuan untuk mendapatkan catatan atau dokumen yang akurat dan
adekuat dari pasien, mengenai kehidupan dan riwayat kesehatan, riwayat
penyakit dimasa lalu dan sekarang, juga pengobatan yang telah diberikan
sebagai upaya meningkatkan pelayanan kesehatan.
Tujuan utama (primer) rekam medis terbagi dalam 5 (lima)
kepentingan, yaitu :
a. Bagi pasien
1) Mencatat jenis pelayanan yang telah diterima.
2) Bukti pelayanan.
3) Memungkinkan tenaga kesehatan dalam menilai dan menangani
kondisi risiko.
4) Mengetahui biaya pelayanan.
b. Bagi pihak pemberi pelayanan kesehatan
1) Membantu kelanjutan pelayanan (sarana komunikasi).
2) Menggambarkan keadaan penyakit dan penyebab (sebagai
pendukung diagnostik kerja).
3) Menunjang pengambilan keputusan tentang dignosis dan
pengobatan.
4) Menilai dan mengelola risiko perorangan pasien.
5) Memfasilitasi pelayanan sesuai dengan pedoman praktek klinis.
6) Mendokumentasi faktor risiko pasien.
37

7) Menilai dan mencatat keinginan serta kepuasan pasien.


8) Menghasilkan rencana pelayanan.
9) Menetapkan saran pencegahan atau promosi kesehatan.
10) Sarana pengingat para klinisi.
11) Menunjang sarana pasien.
12) Mendokumentasikan pelayanan yang diberikan.
c. Bagi manajemen pelayanan kesehatan
1) Menganalisis kegawatan penyakit.
2) Merumuskan pedoman praktik penanganan risiko.
3) Memberikan corak dalam penggunaan pelayanan.
4) Dasar penelaahan dalam penggunaan saranan pelayanan.
5) Melaksanakan kegiatan menjaga mutu.
d. Bagi penunjang pelayanan pasien
1) Alokasi sumber.
2) Menganalisis kecenderungan dan mengembangkan dugaan.
3) Menilai beban kerja.
4) Mengkomunikasikan informasi berbagai unit kerja.

Menurut Hatta (2013:81) tujuan sekunder rekam medis ditujukan


kepada hal yang berkaitan dengan lingkungan seputar pelayanan pasien
yaitu untuk kepentingan edukasi, riset, peraturan dan pembuatan kebijakan
adalah sebagai berikut :
a. Edukasi
1) Mendokumentasikan pengalaman profesional di bidang
kesehatan.
2) Menyiapkan sesi pertemuan dan presentasi.
3) Bahan pengajaran.
b. Peraturan (regulasi)
1) Bukti pengajuan perkara kepengadilan (litigasi).
2) Membantu pemasaran pengawasan (surveillance).
3) Menilai kepatuhan sesuai standar pelayanan.
38

4) Sebagai dasar pemberian akreditasi bagi profesional dan rumah


sakit.
5) Membandingkan organisasi pelayanan kesehatan.
c. Riset
1) Mengembangkan produk baru.
2) Melaksanakan riset klinis.
3) Menilai teknologi.
4) Studi keluaran pasien.studi efektivitas serta analisis manfaat dan
biaya pelayanan pasien.
5) Mengidentifikasi populasi yang berisiko.
6) Mengembangkan registrasi dan basisi/pangkalan data (data
base).
7) Menilai manfaat dan biaya sistem rekaman.
d. Pengambilan kebijakan
1) Mengalokasikan sumber-sumber .
2) Melaksanakan rencana stategis.
3) Memonitor kesehatan masyarakat.

2.7 Microsoft Visual Basic.Net


2.7.1 Sejarah Visual Basic.Net
Microsoft Visual Basic (sering disingkat sebagai VB saja)
merupakan sebuah bahasa pemrograman yang bersifat event driven dan
menawarkan Integrated Development Environment (IDE) visual untuk
membuat program aplikasi berbasis sistem operasi Microsoft Windows
dengan menggunakan model pemrograman Common Object Model
(COM).
Visual Basic merupakan turunan bahasa BASIC dan menawarkan
pengembangan aplikasi komputer berbasis grafik dengan cepat, akses ke
basis data menggunakan Data Access Objects (DAO), Remote Data
Objects (RDO), atau ActiveX Data Object (ADO), serta menawarkan
pembuatan kontrol ActiveX dan objek ActiveX. Beberapa bahasa skrip
39

seperti Visual Basic for Applications (VBA) dan Visual Basic Scripting
Edition (VBScript), mirip seperti halnya Visual Basic, tetapi cara
kerjanya yang berbeda.
Pada tahun 1992 Visual Basic versi 2.0 dirilis untuk meningkatkan
dan memperbaiki kinerja dari Visual Basic versi 1.0. Pada tahun 1993
Microsoft mengeluarkan kembali versi terbaru dari Visual Basic ini yakni
Visual Basic 3.0 yang ditambahkan diantaranya adanya kontrol data yang
berfungsi untuk mengakses database, dan juga sudah tersedia Jet Engine
versi 1.1 yang digunakan sebagai tool koneksi database melalui DAO
(Data Access Object). Pada tahun 1995 Visual Basic 4.0 dirilis dan sudah
dimasukkan teknologi OLE (Object Linking Embedding) serta
kemampuan untuk membuat control sendiri (OCX). Pada tahun 1997
Visual Basic 5.0 dirilis dengan memasukkan teknologi baru yang
mendukung COM serta memungkinkan membuat kontrol ActiveX sendiri
ataupun dll.
Pada tahun 1998 Visual Basic 6.0 dirilis dengan teknologi yang
lebih ditingkatkan lagi khususnya dalam mengakses SQL Server dan
mengusung ADO (ActiveX Data Object) yang dirancang untuk
meningkatkan kinerja dalam mengakses database pada perusahan besar.
Pada tahun 2000 Microsoft memperkenalkan pertama kali
teknologi .Net tetapi belum banyak menarik minat. Hingga pada tahun
2002 Microsoft merilis Visual Studio .NET 2002 yang dipaket dengan
Visual Basic .NET, Visual C++ .NET, Visual C# .NET dan Visual J#.
NET.
Pada tahun 2003 Visual Studio 2003 dirilis untuk memperbaiki
kinerja dari visual Studio 2002 dengan meluncurkan .NET Framework
versi 1. Hingga pada tahun 2009 Visual Studio sudah pada versi 2010,
dimana didalamnya sudah ditambahkan bahasa pemrograman yang baru
yaitu F#. (Ketut Darmayuda,2014 : 1)
40

2.7.2 Lingkungan Kerja Microsoft Visual Studio.Net 2010


Menurut Ketut Darmayuda (2014:5) Lingkungan kerja pada Microsoft
Visual Studio.NET 2010 umumnya memiliki lingkungan sebagai berikut :
a. Title Bar, berfungsi untuk menampilkan nama project yang aktif atau
sedang dikembangkan.

Gambar 2.2 Title bar project

b. Menu Bar, berfungsi untuk pengelolaan fasilitas yang dimiliki oleh


Visual Studio.NET 2010, sedangkan Tool Bar, berfungsi untuk
melakukan perintah khusus secara cepat.

Gambar 2.3 Menu Bar dan Tool Bar

c. Form, adalah objek utama berfungsi untuk meletakkan objek-objek


yang terdapat pada toolbox yang digunakan dalam melakukan
perancangan sebuah tampilan program aplikasi.

Gambar 2.4 Form visual studin.net


41

d. Toolbox, berfungsi untuk menyediakan objek-objek atau komponen


yang digunakan dalam merancang sebuah form pada program
aplikasi.

Gambar 2.5 Tool Box

e. Solution Explorer, berfungsi untuk menampilkan nama project, file


konfigurasi beserta folder, file-file pendukung yang terdapat pada
sebuah program aplikasi.

Gambar 2.6 Solution Explorer


42

f. Properties Windows, berfungsi untuk mengatur properties-properties


pada objek (setting object) diletakkan pada sebuah form.

Gambar 2.7 Properties Windows

2.8 Konsep Basis Data (Database)


2.8.1 Pengertian Basis Data
Basis data (Database) adalah koleksi dari data-data yang terkait secara
logis dan deskripsi dari kata-kata tersebut, yang dirancang untuk
memenuhikebutuhan informasi dari suatu organisasi (Connoly, Thomas
M, 2002 : 62)

2.8.2 Database Management Sistem (DBMS)


Database Management System adalah sistem perangkat lunak yang
memungkinkan pengguna dapat mendefinisikan, membuat, merawat, dan
mengatur akses ke basis data. Biasanya DBMS memungkinkan pengguna
untuk mendefinisikan Database melalui sebuah Data Definition Language
(DDL), menspesifikasikan tipe data, struktur dan batasan pada data yang
disimpan pada database. Kemudian juga memungkinkan insert, update,
delete, dan mengambil data dari Database melalui Data Manipulation
Language (DML), mempunyai pusat penyimpanan untuk semua data dan
43

deskripsi data memungkinkan DML untuk menyediakan fasilitas umum


untuk data tersebut yang umumnya disebut bahasa query (Connolly &
Begg, 2002:6).
Bahasa-bahasa yang terdapat dalam Database Management System
(DBMS) adalah :
a. Data Definition Language (DDL)
Struktur atau skema basis data yang menggambarkan/mewakili desain
basis data secara keseluruhan dispesifikasi dengan bahasa khusus
yaitu DDL. Dengan bahasa ini, kita dapat membuat tabel (create
table) baru, indeks, mengubah tabel, menentukan struktur
penyimpanan tabel, dan lainnnya. Hasil dari kompilasi perintah DDL,
adalah kumpulan tabel yang disimpan dalam file khusus yang disebut
kamus data.
b. Data Manipulation Language (DML)
Bahasa yang memperbolehkan pemakai mengakses atau
memanipulasi data sebagai yang diorganisasikan sebelumnya model
data yang tepat.
c. Query
Pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi di dalam suatu
basis data. Query merupakan bagian dari DML yang untuk
pengambilan informasi.

Database Management System (DBMS) memiliki fungsi sebagai


berikut :
a. Data Definition
Database Management System (DBMS) harus dapat mengolah
pendefinisian data.
b. Data Manipulation
Database Management System (DBMS) harus dapat menangani
permintaan-permintaan dari pemakai untuk mengakses data.
c. Data Security dan Integrity
44

Database Management System (DBMS) dapat memeriksa security


dan integrity data yang didefinikan oleh Database Administrator
(DBA).
1) Data recovery dan Concurrency Database Management System
(DBMS) harus dapat menangani kegagalan-kegagalan
pengaksesan basis data yang dapat disebabkan oleh kesalahan
sistem, kerusakan disk, dan sebagainya.
2) Database Management System (DBMS) harus dapat mengontrol
pengaksesan data yang konkuren yaitu bila satu data dapat
diakses secara bersama-sama oleh lebih dari satu pemakai pada
saat yang bersamaan.
3) Data Dictionary Database Management System (DBMS) harus
menyediakan data dictionary.

2.9 MySql
MySQL adalah sebuah perangkat lunak system manajemen basis data
SQL yang dalam bahasa inggris diartikan sebagai Database Management
system atau DBMS, multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi
diseluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat
lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi
mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana
penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan.
Tidak seperti Apache yang merupakan software yang dikembangkan
oleh kominitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh
penulisnya masing-masing. MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah
perusahaan komersial Swedia yang itu MySQL AB. MySQL AB memegang
penuh hak cipta hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia
dan satu orang Firlandia yang mendirikan MySQL AB adalah David Axmark,
Allan Larson dan Michael “Monty” Widenius (Solichin,2010 : 36-37).
MySQL memiliki beberapa keistimewaan antara lain:
45

a. Portabilitas MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai system operasi


seperti Windows, Linux, FreeDBS, Mac Os Server, Solaris, Amiga dan
masih banyak lagi.
b. Perangkat lunak yang sumber terbuka. MySQL didistribusikan sebagai
perangkat lunak sumber terbuka atau open-source, dibawah lisensi GPL
sehingga dapat digunakan secara gratis.
c. Multi-user, MySQL dapat digunakan oleh beberapa penggunaka dalam
waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.

2.10 XAMPP
XAMPP adalah aplikasi web server instan yang dibutuhkan untuk
membangun aplikasi berbasis web. Fungsi XAMPP adalah sebagai server
yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache, http server,
Mysql, Database, dan penterjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa
pemograman PHP dan Perl (Sidik, 2012).
Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (X=Cross Platform),
Apache, Mysql, Php dan Perl. Program ini tersedia dalam lisensi GNU
(General Public License) dan gratis. Dengan menginstal XAMPP, kita tidak
perlu mengistal aplikasi server satu persatu karena didalam XAMPP sudah
terdapat (Sidik, 2012);
a. Apache 2.2.14 (Ipv6 Enabled) + open SSL 09.81
b. Mysql 5.1.41 + PBXT engine
c. PHP 5.4.22
d. PHP My Admin .3.2.4
e. Perl 5.16.3
f. Filezilla FTP Server 0.9.33
g. Mercury Mail Transport System 4.72
46

BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN

3.1 Gambaran Umum Puskesmas Cimahi Utara Kota Cimahi


3.1.1 Data Geografis Puskesmas Cimahi Utara
Puskesmas Cimahi Utara berada di Kecamatan Cimahi Utara Kota
Cimahi dan mendapat curah hujan 1600 s/d 2000 mm per tahun.
Mempunyai luas wilayah Kelurahan Cibabat seluas 287.38 terdiri dari 25
RW dan 138 RT.
Batas – batas wilayah kerja Puskesmas Cimahi Utara adalah :
a. Sebelah Barat : Kelurahan Citeureup Kecamatan Cimahi Utara
b. Sebelah Utara : Desa Sariwangi dan Desa Cihanjuang Kabupaten
Bandung
c. Sebelah Selatan : Kelurahan Cigugur Kecamatan Cimahi Tengah
d. Sebelah Timur : Kelurahan Pasir Kaliki dan Kodya Bandung
Dengan wilayah kerja yang berada di lintas batas dengan Kodya
Bandung dan Kabupaten Bandung ini, memungkinkan suatu kasus
penyakit di wilayah Kodya Bandung dan Kabupaten Bandung tersebut
berimbas dan terjadi juga di wilayah kerja Puskesmas Cimahi Utara.
Sedangkan jika ditinjau dari sisi keterjangkauan dan akses ke fasilitas
pelayanan kesehatan, letak Puskesmas Cimahi Utara yang menyatu dengan
kantor Kecamatan cukup strategis dan tidak menjadi persoalan bagi
masyarakat. Selain itu, di wilayah kerja Kecamatan Cimahi Utara juga
banyak fasilitas pelayanan kesehatan yang dikelola pihak swasta antara
lain praktek dokter, klinik/balai pengobatan, praktek bidan dan mantri,
serta paraji. Keberadaan rumah sakit juga sangat mendukung kesehatan
masyarakat, dan tidak jauh dari wilayah Cimahi Utara terdapat 2 (dua)
rumah sakit yang dekat, yaitu RSUD Cibabat dan RS Mitra Kasih.

3.1.2 Visi Misi Puskesmas Cimahi Utara


a. Visi Puskesmas Cimahi Utara
47

“Cibabat Sehat Mandiri 2016”


b. Misi Puskesmas Cimahi Utara yaitu :
1) Meningkatkan jejaring pelayanan kesehatan.
2) Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
3) Memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan derajat
kesehatan mandiri.

3.1.3 Motto Puskesmas Cimahi Utara


Dalam mendukung visi dan misi tersebut Puskesmas Cimahi Utara
mempunyai motto yaitu :

Melayani masyarakat dengan “SMART”


S : Senyum, Salam, Sopan dan Santun
M : Melayani Dengan Ikhlas
A : Aktif
R : Rapih
T : Terampil

3.1.4 Unit Kerja Dan Tugas Pokok Puskesmas Cimahi Utara


a. Unit Kerja Puskesmas
Kepala unit pelaksana teknis daerah (UPTD) Puskesmas membawahi
1 sub bagian tata usaha, dan membawahi 3 koordinator unit
diantaranya :
1) Sub bagian tata usaha yang membawahi :
(a) Bagian Keuangan
(b) Program dan Pelaporan
(c) Kepegawaian dan Umum
2) Koordinator unit yaitu :
(a) Koordinator unit I : Pengobatan, kesehatan khusus/rujukan,
Public Health Nurse, farmasi, laboratorium, jamkesmas,
(UKGS)/(UKGMD)
48

(b) Koordinator unit II : KIA, KB, Gizi, GIGI, PROMKES,


UKS, USILA
(c) Koordinator unit III : P2DBD, KesLing/SURVEILANCE,
Imunisasi, P2TB Paru, P2 Diare/ISP.

b. Tugas Pokok Puskesmas


1) Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)
(a) Menyusun program kerja Puskesmas sesuai kebijakan umum
Dinas Kesehatan Kota Cimahi.
(b) Menyusun rencana kebutuhan Puskesmas.
(c) Memimpin dan mengkoordinasikan seluruh pelaksana
kegiatan Puskesmas.
(d) Merencanakan sasaran pelaksanaan kegiatan Puskesmas dan
bidang Yanmed, Yanmas, Farmasi, PKM, dan P2P menerima
dan melakukan rujukan.
2) Ka. Sub. Bagian Tata Usaha
(a) Mengkoordinasikan tugas-tugas administrasi
(b) Pembinaan tugas administrasi program, pencatatan,
pelaporan, umum, kepegawaian, perlengkapan, dan
keuangan.
(c) Membantu kepala Puskesmas dalam perencanaan dan
evaluasi kegiatan Puskesmas.
3) Bagian Keuangan
(a) Pembantu bendahara penerima.
(b) Menyetorkan penerimaan retribusi harian Puskesmas.
4) Bagian Program dan Pelaporan
(a) Kodefikasi Penyakit.
(b) Membuat laporan kunjungan pasien.
(c) Membuat laporan 10 penyakit terbanyak.
(d) Laporan kunjungan pasien ASKES
(e) Merekap kunjungan pasien.
49

5) Koordinator unit I (Bid. Yanmed)


(a) Mengkoordinir seluruh kegiatan pelayanan masyarakat.
(b) Mengkoordinir perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
seluruh program Yanmed
(c) Mengkoordinir laporan kegiatan bulanan.
6) Koordinator unit II (Bid. Yanmas)
(a) Mengkoordinir seluruh kegiatan pelayanan masyarakat.
(b) Mengkoordinir perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
seluruh program Yanmas
(c) Mengkoordinir laporan kegiatan bulanan.
7) Koordinator unit III (Bid. P2P)
(a) Mengkoordinir seluruh kegiatan pelayanan masyarakat.
(b) Mengkoordinir perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
seluruh program P2P
(c) Mengkoordinir laporan kegiatan bulanan
50

3.1.5 Struktur Organisasi Puskesmas Cimahi Utara


Adapun struktur organisasi Puskesmas Cimahi Utara adalah sebagai
berikut :

Gambar 3.1 Struktur Organisasi


Sumber : Puskesmas Cimahi Utara
51

3.2 Analisis Sistem


3.2.1 Analisis Sistem Yang Berlangsung
Analisis sistem merupakan proses yang mempermudah pemecahan
masalah dalam suatu sistem informasi, Tahap analisis sistem ini
merupakan tahapan yang sangat penting, pendekatan yang dilakukan
adalah mengidentifikasi setiap masalah sekaligus melakukan evaluasi
setiap cara kerja sistem berdasarkan prosedur-prosedur yang ada, apa saja
pengaruh yang harus diperhatikan validitasnya terhadap sasaran sistem
yang diharapkan sebelum diadakan perbaikan
Menurut Jogianto H.M (2008:129) “Analisis sistem (system
analysis) adalah penguraian dari sistem informasi yang utuh kedalam
bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan
mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan,
hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang
diharapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya”.
Berdasarkan dari hasil analisis di pelayanan kesehatan pasien poli
gigi Puskesmas Cimahi Utara, diketahui bahwa pada pelaksanaan
pelayanan kesehatan pasien poli gigi sudah berjalan sebagaimana
mestinya, sesuai dengan standar prosedur operasional yang ditetapkan.
Namun dengan belum tersediannya sistem informasi managemen yang
terhubung ke bagian pelayanan pasien poli, khususnya poli gigi sehingga
belum dilakukan proses input hasil data medis pasien poli gigi ke dalam
database. Dan dilakukan oleh petugas mencatat pada rekam medis dan
buku register pasien gigi atau konfensional. Yang mana berdasarkan hasil
wawancara untuk proses pelaporan jumlah kunjungan pasien gigi, petugas
harus melakukan rekapitulasi dari awal kunjungan pasien dengan acuan
buku register tersebut.
Berikut merupakan flowmap analisis sistem yang sedang
berlangsung :
52

Flowmap Sistem Pelayanan Kesehatan Yang Berlangsung

Kepala
Pasien Bagian Pendaftaran Bagian Poli Gigi
TU

dipanggil no.urut
Pasien (Start) Konfirmasi
kesesuaian data
Kartu pasien
Identitas
No. Antrian
Kartu Identitas
pemeriks
aan
Jenis Mencatat
pasien di buku
register
Puskesmas

Menetapkan
Lama diagnosa Mencatat
Db SI

Baru
pada RM
Input data Tidak

pendaftaran Ya Tinda
kan

Update SI dan RM Pasien


Menerima Cetak Karcis Baru
cetakkan layanan pasien
karcis layanan
Tidak
Resep
Lab

Rekap data
kunjungan pasien
Poli yang dituju

Laporaan Poli gigi

Laporan Laporan

Kunjungan Pasien

Apotik dan
Lab Ya

(End)
Bayar dikasir dan
Ttd Informed
Consent

Gambar. 3.2 Flowmap sistem pelayanan kesehatan yang berlangsung


Sumber : Puskesmas Cimahi Utara
53

3.2.2 Kelebihan dan Kelemahan Sistem Yang Berlangsung


a. Kelebihan sistem yang sedang berjalan ialah pelayanan pendaftaran
pasien sudah menggunakan sistem informasi managemen yang
terhubung langsung pada database program.
b. Kelemahan sistem yang berjalan adalah sebagai berikut :
1) Database sistem informasi pendaftaran pasien belum terintegrasi
pada pelayanan poli gigi.
2) Hasil pemeriksaan pasien poli tidak tersimpan pada database
yang ada, dan ditulis dalam buku register dan berkas rekam
medis, sehingga terjadi 2 kali proses pencatatan.
3) Laporan kunjungan bulanan pasien poli gigi direkap manual dari
catatan buku register.

3.2.3 Analisis Sistem Yang Dibangun


Setelah menganalis proses pelayanan kesehatan dari awal pasien
mendaftar sampai pasien ke pelayanan poli gigi, maka penulis akan
membangun sebuah sistem pelayanan pasien poli gigi yang tersimpan
dalam satu database sistem informasi Puskesmas Cimahi Utara, dengan
kelebihan sistem yang dibangun dan gambaran flowmap sebagai berikut :
a. Kelebihan sistem yang dibangun adalah sebagai berikut :
1) Data identitas pasien pada layanan pendaftaran terintegrasi
langsung pada form pelayanan poli gigi dengan cara menginput
nomor rekam medis atau nama pasien.
2) Petugas dapat langsung menginput hasil pemeriksaan data medis
pasien dalam sistem yang dibangun tanpa harus mencatat dalam
buku register
3) Dapat menampilkan laporan bulanan kunjungan pasien poli gigi
54

Flowmap Sistem Pelayanan Kesehatan Yang Dibangun

Pasien Bagian Pendaftaran Bagian Poli Gigi Kepala TU

Pasien (Start) Menerima cetakkan


karcis layanan dan
dipanggil sesuai no.urut

No. Antrian
Kartu
Kartu Identitas Identitas

Verifikasi identitas, Input


hasil pemeriksaan
Jenis (anamnesa, diagnosa,
pasien tindakan dan resep)

Puskesmas
Informasi
Database
Sistem

Lama
Baru

Input data
pendaftaran Rekap data
pelayanan poli gigi
Menerima Update SI dan Cetak RM Pasien
cetakkan karcis Karcis layanan
Baru
layanan pasien

Rekap data
Poli yang dituju kunjungan pasien

Laporan pelayanan
poli gigi Laporan
Laporan
Kunjungan Pasien

(End)

Gambar. 3.3 Flowmap sistem pelayanan kesehatan yang akan dibangun


Sumber : Penulis 2016
55

3.3 Perancangan Sistem


Tahap berikutnya adalah melakukan perancangan pada sistem yang
akan dibangun. Guna menyediakan, menampilkan dan menyimpan data
dengan menggunakan Data flow diagram (DFD), kamus data, relasi
database, ERD , tabel database, dan desain tampilan form, yang merupakan
gambaran sistem yang menunjukkan proses dan fungsi, aliran data, tempat
penyimpanan data dan entitas eksternal. Dalam perancangan sistem informasi
ini dapat digambarkan dengan rincian alur data sistem yang akan dibangun.
Perangkat lunak yang digunakan adalah Microsoft Visual Studio.Net.

3.3.1 Diagram Konteks


Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan
menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan
level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem
atau output dari sistem, diagram konteks akan memberikan gambaran
tentang keseluruhan sistem. Berikut merupakan gambaran diagram
konteks sistem informasi yang akan dibangun. Dapat dilihat pada gambar
3.4 diagram konteks.

Pasien Login Sistem

Petugas
Pendaftaran
Datang berobat Sistem P
Informasi Identitas pasien
Pelayanan
Puskesmas
Rekam medis pasien

Kepala Tata Data pemeriksaan


Usaha Pelaporan (anamnesa, diagnosa,
tindakan) Pelayanan Poli
Gigi
Gambar 3.4 Diagram konteks
Sumber : Penulis 2016
56

3.3.2 DFD Level 0


Pada DFD Level 0 penulis menggambarkan alur dari proses kerja
sistem dan entitas apa saja yang terlibat didalamnya. Pada level ini di
gambarkan kegiatan yang dilakukan secara keseluruhan.

Datang berobat 1.0 Identitas pasien


Registrasi
pasien

Pasien

Pasien ke poli 2.0 Mendaftarkan pasien Petugas


Pelayanan Input data Pendaftaran
Poli Gigi pasien

Tb_Pasien

3.0
Verifikasi data Hasil pemeriksaan
dan (anamnesa,diagnosa, Data kunjungan
Pemeriksaan tindakan) 4.0 pasien
pasien Pengolahan
data
kunjungan
pemeriksaan

Lap. Kunjungan
dan pemeriksaan

5.0
Kepala TU Laporan Pelaporan

Gambar 3.5 DFD Level 0 Sistem informasi pelayanan


Sumber : Penulis 2016
57

3.3.3 DFD Level 1


Penjelasan pada DFD level 1 merupakan pengembangan dari DFD
level 0, dimana pada proses DFD level 0 ada proses lagi yang harus
dijelaskan. Berikut proses-proses sistem informasi pada DFD level 1.
a. DFD Level 1 Pendaftaran merupakan turunan dari DFD level 0 proses
2.0 yang dapat dilihat pada gambar 3.6 DFD level 1 pendaftaran
proses 2.0 dibawah ini :

2.1 identitas Pasien


Berobat
Registrasi
pasien

Pasien Petugas
a. Pendaftaran

2.3 Identitas pasien


Tb_Pasien 2.2
Input data Login user
pasien

Pasien baru

Tb_Login

2.4 Pasien lama


Cetak karcis Menuju poli
layanan dan
buat rm baru

Menuju Poli
Pelayanan poli
gigi

Gambar 3.6 DFD level 1 Proses 2 Pendaftaran pasien


Sumber : Penulis 2016
58

b. DFD Level 1 Pelayanan poli gigi merupakan turunan dari DFD level
0 proses 3.0 yang dapat dilihat pada gambar 3.7 DFD level 1
pelayanan poli gigi proses 3.0 dibawah ini :

3.1 c.
Dipanggil berdasarkan
Pasien Karcis d.
pelayanan no.antrian
Pelayanan
Poli Gigi

3.3
1.3 Pemeriksaan 3.1
3.2 identitas
Pemeriksaan
Melakukan
Hasil data Verifikasi
verifikasi pasien
pasien
pemeriksaan
Pemeriksaan data
data

Hasil pemeriksaan Data pasien


(anamnesa,diagnosa,
tindakan)
Tb_Pasien

3.4
Rekap data
pemeriksaan
dan

Laporan 3.4
1.5
3.5
Laporan
Laporan
Laporan
pemeriksaan
kunjungan dan
Tb_Pelaporan
Pelayanan
dan kunjungan
pemeriksaan
Po

Gambar 3.7 DFD level 1 Proses 3 Pelayanan poli gigi


Sumber : Penulis 2016

c. DFD Level 1 Pengolahan data kunjungan dan pemeriksaan merupakan


turunan dari DFD level 0 proses 4.0 yang dapat dilihat pada gambar
3.8 DFD level 1 pengolahan data kunjungan dan pemeriksaan gigi
proses 4.0 dibawah ini :
59

Data kunjungan poli


Data kunjungan 4.1 dan pemeriksaan pasien
Pengolahan data
laporan

Pelayanan poli
Petugas gigi
Laporan
pendaftaran kunjungan,
pemeriksaan
P

4.2
Simpan laporan Laporan
dalam sistem
Tb_Pelaporan

Gambar 3.8 DFD Level 1 Proses 4 Data laporam


Sumber : Penulis 2016

d. DFD Level 1 Laporan merupakan turunan dari DFD level 0 proses 5.0
yang dapat dilihat pada gambar 3.9 DFD level 1 laporan proses 5.0
dibawah ini :

5.1
Detail data
Tb_Pelaporan laporan
kunjungan &
pemeriksaan

Laporan

5.2
Cetak data
laporan
kunjungan & Kepala TU
pemeriksaan laporan

Gambar 3.9 DFD Level 1 Proses 5 Data laporam


Sumber : Penulis 2016
60

3.3.4 Kamus Data


Istilah-istilah dari elemen data yang terhubung dengan sistem, atau
aliran data yang terdapat pada diagram konteks, data flow diagram level
nol dan 1.
Tabel 3.1 Kamus data/Dictonary
Istilah Definisi
Data pribadi pasien adalah informasi utama
mengenai pasien, seperti nama, alamat, telepon,
tanggal lahir, jenis kelamin dan status pasien,
Data Pasien
apakah pasien pribadi (pasien umum) atau pasien
yang biaya kesehatannya ditanggung oleh
perusahaan (pasien perusahaan).
Proses untuk mengakses komputer dengan
memasukkan identitas dari account pengguna dan
kata sandi guna mendapatkan hak akses
menggunakan sumber daya komputer tujuan.
untuk melakukan log masuk ke sistem biasanya
Login membutuhkan account pengguna yang digunakan
sebagai identitas berupa runtutan karakter yang
secara unik merujuk ke pengguna tertentu, dan
kata sandi yang merupakan runtutan karakter
berupa kunci yang dijaga kerahasiaannya
terhadap orang lain.
Proses memasukkan data pasien kedalam
Input data pasien program komputerisasi sistem informasi yang
telah ada yang di gunakan oleh user/pengguna
Seluruh data jumlah kunjungan pasien yang dapat
Data kunjungan diklasifikasikan berdasarkan pembiayaan
pasien maupun status rujukan, yang digunakan sebagai
laporan
Dilanjutkan
61

Lanjutan Tabel 3.1 Kamus data/Dictonary


Istilah Definisi
Berupa form bil atau karcis yang
diberikan oleh petugas pendaftaran
Karcis Layanan kepada pasien sebagai nomor antrian
pelayanan di poli, untuk pasien umum
tertera biaya pendaftaran
Pemeriksaan tentang kebenaran
laporan, pernyataan, dan sebagainya
Verifkasi Data atau Penyesuaian data identitas pasien
guna mencegah kesalahan input data
pada sistem informasi database
Suatu keterangan tertulis yang
disampaikan seorang sekretaris kepada
atasannya atau seorang petugas,
Laporan
panitia/tim kepada yang
membentuknya sebagai akibat dari
pelaksanaan suatu kegiatan.
Modul yang menangani dan mencatat
transaksi
Registrasi
pendaftaran pasien atau Proses
pendaftaran
Sumber : Penulis 2016

3.3.5 Database Sistem


Database digunakan untuk menyimpan data yang akan ditampilkan
pada aplikasi sistem informasi pelayanan puskesmas, sementara database
sistem ini dimaksudkan untuk membuat alur kerja data dari sistem serta
mendesain tabel yang akan digunakan hingga beberapa banyak field yang
diperlukan dan seberapa besarkah itu. Database yang digunakan oleh
penulis adalah Mysql dengan mengunakan Microsoft Visual Studio.Net
62

a. Entity Relationship Diagram (ERD)


Didalam perancangan database juga diperlukan Entity
Relationship Diagram (ERD) yang digunakan untuk mengetahui
seberapa besarkah hubungan dari entitas satu ke entitas yang lainnya.
adapun ERD dari perancangan sistem informasi pelayanan kesehatan
pasien poli gigi diPuskesmas Cimahi Utara.

Gambar 3.10 Entity Relationship Diagram (ERD)


Sumber : Penulis 2016
63

b. Relasi Tabel

Gambar 3.11 Relasi tabel pelayanan kesehatan


Sumber : Penulis 2016 diambil dari database MySql

c. Tabel Login
Tabel perancangan database tabel login dapat dilihat pada tabel
dibawah.
Tabel 3.2 Tabel_login
No Field Type dan Size Keterangan
1. Username Varchar (30)
2. Password Varchar (30)
Sumber : Penulis 2016
64

d. Tabel Pembiayaan
Perancangan database tabel pembiayaan dibuat untuk
menyimpan status pembiayaan pasien dan dapat dilihat pada tabel
dibawah.
Tabel 3.3 Tabel Pembiayaan
No Field Type dan Size Keterangan
1. Pembiayaan Varchar (30) Primary Key
2. Harga Varchar (15)
Sumber : Penulis 2016

e. Tabel Poliklinik
Perancangan database tabel poliklinik dibuat untuk menyimpan
data poliklinik
Tabel 3.4 Tabel Poliklinik
No Field Type dan Size Keterangan
1. Kd_poli Varchar (15) Primary Key
2. Nama_poli Varchar (30)
Sumber : Penulis 2016

f. Tabel Obat
Perancangan database tabel obat dibuat untuk menyimpan data
obat
Tabel 3.5 Tabel Obat
No Field Type dan Size Keterangan
1. Kd_Obat Varchar (15) Primary Key
2. Nama_Obat Varchar (30)
3. Jenis_Obat Varchar (30)
Sumber : Penulis 2016
65

g. Tabel Data Pasien


Perancangan database tabel data pasien dibuat untuk
menyimpan seluruh data identitas pasien

Tabel 3.6 Tabel Data Pasien


No Field Type dan Size Keterangan
1. No.RM Varchar (30) Primary Key
2. Nama_Pasien Varchar (30)
3. Umur Int (15)
4. Tgl_Lahir Varchar (15)
5. Jenis_Kelamin Varchar (15)
6. Gol_Darah Varchar (2)
7. Status Varchar (30)
8. Pekerjaan Varchar (30)
9. Alamat Varchar (50)
10. Rt Int (11)
11. Rw Int (11)
12. Kecamatan Varchar (30)
13. Kelurahan Varchar (30)
14. Kota Varchar (30)
15. Kode_Pos Int (12)
16. No_Telepon Int (12)
17. Pembiayaan Varchar (30)
18. Kode_Poli Varchar (15)
19. Tgl_Daftar Varchar (15)
Sumber : Penulis 2016

h. Tabel Data Pelayanan Poli


Perancangan database tabel data pelayanan poli dibuat untuk
menyimpan seluruh data pelayanan poli
66

Tabel 3.7 Tabel Data Pelayanan Poli


No Field Type dan Size Keterangan
1. No.RM Varchar (30) Primary Key
2. Diagnosa Varchar (30)
3. Tindakan Varchar (30)
4. Kode_TM Varchar (15)
5. Resep Varchar (30)
6. Harga Int (11)
7. Kode_Poli Varchar (15)
8. Rujukan Varchar (20)
Sumber : Penulis 2016

i. Tabel Tenaga Medis


Perancangan database tabel data tenaga medis dibuat untuk
menyimpan seluruh data tenaga medis yang bekerja.

Tabel 3.8 Tabel Data Tenaga Medis


No Field Type dan Size Keterangan
1. Kode_TM Varchar (15) Primary Key
2. Nama_TM Varchar (40)
3. Keterangan Varchar (40)
Sumber : Penulis 2016
67

3.4 Perancangan Antara Muka (User Interface)


3.4.1 Rancangan Tampilan Menu Utama
Menu utama merupakan sebuah tampilan yang pertama kali muncul
setelah program dijalankan.

MASTER DATA PELAYANAN LAPORAN SETTING

SELAMAT DATANG
SISTEM INFORMASI PELAYANAN KESEHATAN PUSKESMAS CIMAHI UTARA
Jln. Jati Serut No.16 Cibabat, Cimahi Utara, Kota Cimahi, Jawa Barat

Username

Password
LOGIN CANCEL

Gambar 3.12 Rancangan Tampilan Menu Utama


Sumber : Penulis 2016

3.4.2 Rancangan Menu Master Data

MASTER DATA PELAYANAN LAPORAN SETTING


Data Login
Data Tenaga Medis
Data Poli
Data Obat
Data Pembiayaan Pasien

SELAMAT DATANG
SISTEM INFORMASI PELAYANAN KESEHATAN PUSKESMAS CIMAHI UTARA
Jln. Jati Serut No.16 Cibabat, Cimahi Utara, Kota Cimahi, Jawa Barat

Gambar 3.13 Rancangan Tampilan Menu Master Data


Sumber : Penulis 2016
68

a. Form Data Login

Keluar
Username
Password

Simpan Cancel

Tambah Edit Hapus

Daftar Data Login

Gambar 3.14 Rancangan Tampilan Form Data Login


Sumber : Penulis 2016

b. Form Tenaga Medis

Kode Keluar

Nama

Keterangan
Kode
Simpan Cancel Nama

Tambah Edit Hapus

Daftar Data Tenaga Medis

Gambar 3.15 Rancangan Tampilan Form Data Tenaga Medis


Sumber : Penulis 2016
69

c. Form Data Poliklinik

Kode Poli Keluar

Nama Poli

Simpan Cancel

Edit

Daftar Data Poliklinik

Gambar 3.16 Rancangan Tampilan Form Data Poliklinik


Sumber : Penulis 2016

d. Form Data Obat

Kode
Keluar
Nama Obat
Jenis Obat Kode
Nama Obat
Simpan Cancel

Tambah Edit Hapus

Daftar Data Obat

Gambar 3.17 Rancangan Tampilan Form Data Obat


Sumber : Penulis 2016
70

e. Form Data Pembiayaan

Pembiayaan
Keluar
Harga

Tambah Edit Hapus

Daftar Data Pembiayaan

Gambar 3.18 Rancangan Tampilan Form Data Pembiayaan


Sumber : Penulis 2016

3.4.3 Rancangan Menu Pelayanan

MASTER DATA PELAYANAN LAPORAN SETTING


Pendaftaran Pasien
Pelayanan Poli
*Poli Gigi

SELAMAT DATANG
SISTEM INFORMASI PELAYANAN KESEHATAN PUSKESMAS CIMAHI UTARA
Jln. Jati Serut No.16 Cibabat, Cimahi Utara, Kota Cimahi, Jawa Barat

Gambar 3.19 Rancangan Tampilan Menu Pelayanan


Sumber : Penulis 2016
71

a. Form Pendaftaran Pasien

No. RM
Tanggal
Nama Pasien
Umur Tgl. Lahir
Jenis Kelamin Gol. Darah
S. Pernikahan Pekerjaan
Alamat RT RW
Kec Kel.
Kota Kode. Pos
No. Telp
Pembiayaan Cari Data Bedasarkan :
Tujuan Poli No. RM Nama Pasien

TAMBAH UBAH HAPUS SIMPAN

BATAL

KElUAR

Daftar Data Pendaftaran Pasien

Gambar 3.20 Rancangan Tampilan Form Pendaftaran Pasien


Sumber : Penulis 2016
72

b. Form Poliklinik Gigi

No. RM
Tanggal Kd_poli
Nama Pasien
Umur Tgl. Lahir
Jenis Kelamin Gol. Darah
S. Pernikahan Pekerjaan
Alamat RT RW
Kec Kel.
Kota Kode. Pos
No. Telp
Pembiayaan Cari Data Bedasarkan :
Diagnosa No. RM Nama Pasien
Tindakan Harga
Dokter Kode
Resep
SIMPAN
Rujukan

TAMBAH BATAL
UBAH HAPUS

KELUAR

Data Pasien Poliklinik

Gambar 3.21 Rancangan Tampilan Form Poliklinik Gigi


Sumber : Penulis 2016
73

3.4.4 Rancangan Menu Laporan

MASTER DATA PELAYANAN LAPORAN SETTING


Data Pasien
*Sortir Tanggal
Poliklinik
*Poli Gigi

SELAMAT DATANG
SISTEM INFORMASI PELAYANAN KESEHATAN PUSKESMAS CIMAHI UTARA
Jln. Jati Serut No.16 Cibabat, Cimahi Utara, Kota Cimahi, Jawa Barat

Gambar 3.22 Rancangan Tampilan Menu Pelaporan


Sumber : Penulis 2016

3.4.5 Rancangan Tampilan Setting

MASTER DATA PELAYANAN LAPORAN SETTING


*Logout

SELAMAT DATANG
SISTEM INFORMASI PELAYANAN KESEHATAN PUSKESMAS CIMAHI UTARA
Jln. Jati Serut No.16 Cibabat, Cimahi Utara, Kota Cimahi, Jawa Barat

Gambar 3.23 Rancangan Tampilan Menu Setting


Sumber : Penulis 2016
74

BAB IV
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

4.1 Kebutuhan Hardware dan Software


Pada sistem informasi pelayanan kesehatan pasien poli gigi di
Puskesmas Cimahi Utara ini memerlukan hardware sebagai penunjang
pembuatan aplikasi serta penggunaan aplikasi, tidak lupa software untuk
menunjang pembuatan aplikasi tersebut. Berikut hardware dan software yang
dibutuhkan :
a. Hardware minimal untuk pembuatan aplikasi
1. Intel dual core
2. Prosesor dengan kecepatan minimal 1.6GHz dan memori 1.5 GB
(1.5 GB jika menggunakan virtual machine)
3. Hardisk free space 3 GB
4. DirectX 9
5. Display minimum 1024 x 768
b. Software minimal untuk pembuatan aplikasi
1. Microsoft Visual Studio.Net dan Crystal Report
2. Database MySql, XAMPP

4.2 Implementasi Sistem


Implementasi ini bertujuan untuk menampilkan seluruh tampilan sistem
yang telah dibuat sehingga implementasi ini menampilkan hasil yang
maksimal.

4.2.1 Tampilan Menu Utama dan Login Sistem


Tampilan awal ini menampilkan menu utama sistem yang masih
terkunci, ketika ingin mengakses sistem harus login terlebih dahulu dengan
menggunakan username dan password yang benar, hingga adanya
pemberitahuan login sukses.
75

Gambar 4.1 Tampilan Menu Utama dan Login


Sumber : Penulis 2016

Gambar 4.2 Tampilan Login Sukses


Sumber : Penulis 2016
76

4.2.2 Tampilan Menu Master Data


Dalam tampilan menu master data ini terdapat data login, data poli, data
tenaga medis, data obat, data pembiayaan

Gambar 4.3 Tampilan Master Data


Sumber : Penulis 2016

Gambar 4.4 Tampilan Data Login


Sumber : Penulis 2016
77

Gambar 4.5 Tampilan Data Tenaga Medis


Sumber : Penulis 2016

Gambar 4.6 Tampilan Data Poliklinik


Sumber : Penulis 2016
78

Gambar 4.7 Tampilan Data Obat


Sumber : Penulis 2016

Gambar 4.8 Tampilan Data Pembiayaan


Sumber : Penulis 2016
79

4.2.3 Tampilan Menu Pelayanan


Pada menu tampilan pelayanan ini memiliki dua form yaitu pendaftaran
pasien dan pelayanan poli yaitu poli gigi.

Gambar 4.9 Tampilan Data Pelayanan


Sumber : Penulis 2016

Gambar 4.10 Tampilan Form Pendaftaran pasien


Sumber : Penulis 2016
80

Gambar 4.11 Tampilan Form Poliklinik


Sumber : Penulis 2016

4.2.4 Tampilan Menu Laporan


Tampilan laporan terdiri dari laporan data pasien yang dapat ditampilkan
dengan sortir tanggal dan laporan poli poli gigi ditampilkan dengan sortir
pembiayaan dan rujukan.

Gambar 4.12 Tampilan Menu Laporan Data Pasien


Sumber : Penulis 2016
81

Gambar 4.13 Tampilan Menu Laporan Data Pasien Sortir Tanggal dan Pembiayaan
Sumber : Penulis 2016

Gambar 4.14 Tampilan laporan data pasien sortir tanggal dan pembiayaan
Sumber : Penulis 2016
82

Gambar 4.15 Tampilan menu laporan poliklinik


Sumber : Penulis 2016

Gambar 4.16 Tampilan form sortir laporan poli gigi


Sumber : Penulis 2016
83

Gambar 4.17 Tampilan Laporan Semua Pembiayaan dan Rujukan


Sumber : Penulis 2016

4.2.5 Tampilan Menu Setting


Tampilan menu setting terdapat menu logout sistem, jika klik logout maka
tampil pemberitahuan logout sukses

Gambar 4.18 Tampilan Menu Setting


Sumber : Penulis 2016
84

Gambar 4.19 Tampilan Berhasil Logout


Sumber : Penulis 2016

Gambar 4.20 Tampilan Karcis


Sumber : Penulis 2016
85

4.3 Pengujian Sistem


Pengujian sistem dilakukan untuk memeriksa kekompakan atau kinerja
antara komponen sistem yang diimplementasikan. Tujuan utama dari
pengujian sistem adalah untuk memastikan bahwa elemen-elemen atau
komponen-komponen dari sistem telah berfungsi sesuai dengan yang
diharapkan
Pengujian software dilakukan dari login dan menjalankan aplikasi yang
nantinya akan masuk pada menu tampilan utama. Jika sudah dapat masuk
menu login selanjutnya pengujian terhadap halaman-halaman berikutnya
yang sudah berbentuk menu. Berikut hasil pengujian singkat dari sistem yang
dibangun :
Tabel 4.1 Tabel Pengujian Sistem

No Pengujian Skenario Yang diharapkan Hasil

Menu User mengisi User masuk ke menu utama


1. Utama dan username dan dan dapat mengakses Sukses
Login password sistem informasi pelayanan

User melihat User dapat menambahkan,


Master data
2. tampilan mengedit, menyimpan dan Sukses
login
master login menghapus hak akses

User melihat User dapat menambahkan,


Master data
tampilan mengedit, menyimpan dan
3. tenaga Sukses
halaman menghapus master data
medis
master dokter dokter
User melihat User dapat menambahkan,
Master data
4. master mengedit, menyimpan Sukses
poliklinik
poliklinik menghapus data poliklinik
User melihat User dapat menambahkan,
Master data
5. tampilan mengedit, menyimpam dan Sukses
obat
master obat menghapus data obat
Dilanjutkan
86

Lanjutan Tabel 4.1 Pengujian Sistem

No Pengujian Skenario Yang Di Harapkan Hasil


User melihat User dapat menambahkan,
Master data master mengedit dan menghapus
6. Sukses
pembiayaan pembiayaan tarif master pembiayaan
yang ditetapkan
User melihat User dapat menambahkan
Menu
7. tampilan dan menghapus jenis Sukses
Pelayanan
pelayanan pelayanan
User dapat User dapat mencetak karcis
Form mendaftarkan layanan dari pendaftaran,
8. Pendaftaran pasien dan Serta dapat menambah, Sukses
pasien memberikan mengubah, menyimpan
karcis dan menghapus data pasien
User dapat mengubah,
Cek data
Form menghapus, menambahkan
pasien dan
9. Pelayanan dan menyimpan hasil Sukses
mengisi hasil
poli gigi pemeriksaan dan rekap
pemeriksaa
data kunjungan
User melihat
User dapat mencetak
Laporan jumlah
10. laporan jumlah kunjungan Sukses
data pasien kunjungan
pasien
pasien
User melihat User mencetak laporan
Laporan
jumlah jumlah kunjungan
11. Pelayanan kunjungan berdasarkan pembiayaan Sukses
Poli gigi pasien di poli rujukan
gigi
Menu Log User keluar User berhasil keluar dari
12. Sukses
Out/Setting dari sistem sistem

Sumber : Penulis 2016


87

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Sistem informasi pelayanan kesehatan pasien poli gigi di Puskesmas
Cimahi Utara terkomputerisasi merupakan salah satu solusi yang tepat bagi
Puskesmas Cimahi Utara. Dari proses dan hasil penulisan sampai pembuatan
laporan, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :
a. Pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan pasien poli gigi di Puskesmas
Cimahi Utara masih menggunakan proses manual pada pencatatan hasil
pemeriksaan pasien dan belum adanya upaya dari petugas yang ada,
sehingga sangat perlu dibuatkan sebuah sistem informasi pelayanan
kesehatan pasien poli gigi yang terkomputerisasi
b. Perancangan sistem informasi pelayanan kesehatan pasien poli gigi di
Puskesmas Cimahi Utara ini, diharapkan dapat menghasilkan data yang
lebih cepat, tepat, dan akurat serta menunjang efisiensi dalam rekapan
laporan kunjungan pasien yang dapat diklasifikasikan berdasarkan
pembiayaan dan rujukan, sehingga dapat memperlancar operasional
Puskesmas Cimahi Utara khususnya dalam tahap pelaporan, mengingat
semakin meningkatnya kunjungan pasien yang dilihat dari data kunjungan
bulan mei dan juni 2016.

5.2 Saran
Adapun masukan dan saran yang mengacu pada kesimpulan diatas antara
lain :
a. Perancangan sistem informasi yang dibangun oleh penulis, diharapkan
dapat membantu mengatasi masalah yang ada di bagian pelayanan pasien
poli gigi, karena dalam dunia kerja, kinerja komputer dapat dimanfaatkan
sebagai sistem informasi, perancangan data, input data, mengolah dan
output data.
88

b. Untuk memberikan efektifitas yang lebih baik, sistem informasi pelayanan


kesehatan ini masih memerlukan pengembangan yang lebih sempurna,
dikarenakan pada sistem informasi ini hanya membangun satu rancangan
yaitu sistem poliklinik gigi. Yang kiranya pada pengembangan sistem
selanjutnya dapat membangun sistem informasi poliklinik lain yang ada di
Puskesmas Cimahi Utara.
c. Meningkatkan desain tampilan dari sistem agar lebih menarik lagi.
89

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN......................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN.....................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN..........................................................................iv
ABSTRAK...............................................................................................................v
ABSTRACK.............................................................................................................vi
KATA PENGANTAR...........................................................................................vii
DAFTAR ISI...........................................................................................................ix
DAFTAR TABEL.................................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xvi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 3
1.3 Batasan Masalah .......................................................................................... 3
1.4 Tujuan Penelitian......................................................................................... 4
1.4.1 Tujuan Umum .................................................................................. 4
1.4.2 Tujuan Khusus ................................................................................. 4
1.5 Manfaat Penelitian....................................................................................... 4
1.6 Metode Penelitian ........................................................................................ 4
1.7 Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 5
1.8 Metode Pengembangan Perangkat Lunak ................................................... 6
1.9 Waktu Dan Tempat Penelitian .................................................................... 8
1.10 Sistematika Penulisan .................................................................................. 8

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 10


2.1 Konsep Perancangan Sistem ..................................................................... 10
2.1.1 Pengertian Perancangan Sistem ..................................................... 10
2.1.2 Tujuan Perancangan Sistem .......................................................... 11
90

2.1.3 Pengertian Flowmap ...................................................................... 11


2.1.4 Pengertian Data Flow Diagram .................................................... 13
2.1.5 Fungsi dan Komponen Data flow Diagram .................................. 14
2.1.6 Entity Relationship Diagram (ERD) ............................................. 15
2.1.7 Pengertian Kamus Data ................................................................. 18
2.2 Konsep Dasar Sistem ................................................................................ 18
2.2.1 Pengertian Sistem .......................................................................... 18
2.2.2 Elemen-Elemen Sistem ................................................................. 18
2.2.3 Karakteristik Sistem ...................................................................... 20
2.3 Konsep Dasar Informasi ............................................................................ 22
2.3.1 Definisi Informasi .......................................................................... 22
2.3.2 Kualitas Informasi ......................................................................... 22
2.3.3 Nilai Informasi............................................................................... 23
2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi ................................................................ 23
2.4.1 Definisi Sitem Informasi ............................................................... 23
2.4.2 Komponen Sistem Informasi ......................................................... 24
2.5 Konsep Pelayanan ..................................................................................... 26
2.5.1 Definisi Pelayanan ......................................................................... 26
2.5.2 Kualitas Pelayanan ........................................................................ 27
2.6 Konsep Puskesmas .................................................................................... 27
2.6.1 Definisi Puskesmas ........................................................................ 27
2.6.2 Tujuan Dan Fungsi Puskesmas ...................................................... 29
2.6.3 Azaz Penyelenggaraan Puskesmas ................................................ 33
2.6.4 Program Puskesmas ....................................................................... 35
2.6.5 Pengertian Dan Tujuan Rekam Medis ........................................... 35
2.7 Microsoft Visual Basic.Net ........................................................................ 38
2.7.1 Sejarah Visual Basic.Net ............................................................... 38
2.7.2 Lingkungan Kerja Microsoft Visual Studio.Net 2010 ................... 40
2.8 Konsep Basis Data (Database) ................................................................. 42
2.8.1 Pengertian Basis Data .................................................................... 42
2.8.2 Database Management Sistem (DBMS) ....................................... 42
91

2.9 MySql ........................................................................................................ 44


2.10 XAMPP ..................................................................................................... 45

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN ................................................... 46


3.1 Gambaran Umum Puskesmas Cimahi Utara Kota Cimahi ....................... 46
3.1.1 Data Geografis Puskesmas Cimahi Utara...................................... 46
3.1.2 Visi Misi Puskesmas Cimahi Utara ............................................... 46
3.1.3 Motto Puskesmas Cimahi Utara .................................................... 47
3.1.4 Unit Kerja Dan Tugas Pokok Puskesmas Cimahi Utara ............... 47
3.1.5 Struktur Organisasi Puskesmas Cimahi Utara ............................... 50
3.2 Analisis Sistem .......................................................................................... 51
3.2.1 Analisis Sistem Yang Berlangsung ............................................... 51
3.2.2 Kelebihan dan Kelemahan Sistem Yang Berlangsung .................. 53
3.2.3 Analisis Sistem Yang Dibangun .................................................... 53
3.3 Perancangan Sistem................................................................................... 55
3.3.1 Diagram Konteks ........................................................................... 55
3.3.2 DFD Level 0 .................................................................................. 56
3.3.3 DFD Level 1 .................................................................................. 57
3.3.4 Kamus Data ................................................................................... 60
3.3.5 Database Sistem .............................................................................. 61
3.4 Perancangan Antara Muka (User Interface) ............................................. 67
3.4.1 Rancangan Tampilan Menu Utama ............................................... 67
3.4.2 Rancangan Menu Master Data ..................................................... 67
3.4.3 Rancangan Menu Pelayanan......................................................... 70
3.4.4 Rancangan Menu Laporan ............................................................ 73
3.4.5 Rancangan Tampilan Setting ........................................................ 73

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN .............................................. 74


4.1 Kebutuhan Hardware dan Software .......................................................... 74
4.2 Implementasi Sistem ................................................................................. 74
4.2.1 Tampilan Menu Utama dan Login Sistem..................................... 74
4.2.2 Tampilan Menu Master Data ......................................................... 76
92

4.2.3 Tampilan Menu Pelayanan .................................................................. 79


4.2.4 Tampilan Menu Laporan ..................................................................... 80
4.2.5 Tampilan Menu Setting ........................................................................ 83
4.3 Pengujian Sistem ....................................................................................... 85
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 87
5.1 Kesimpulan................................................................................................ 87
5.2 Saran .......................................................................................................... 87

Anda mungkin juga menyukai