BAB I
PENDAHULUAN
yang di sengaja harus mempumyai landasan atau dasar tempat berpijak yang baik
kepada peserta didik1. Dan suatu proses yang kompleks yang tidak hanya sekedar
menyampaikan informasi oleh guru kepada siswa tetapi banyak hal dan kegiatan
Sehubungan dengan hal itu maka dalam melaksanakan pendidikan terdapat faktor-
faktor yang ikut menentukan keberhasilan pendidikan, antara lain: faktor siswa,
faktor pendidik faktor tujuan pendidikan, faktor alat-alat pendidikan dan faktor
1
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosda karya, 1997), hal. 181
2
M. Basyirul Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam , (Jakarta: Ciputat Pers, 2002),
hal. 19
3
Ibid. 19
2
pandangan Skinner adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku
yang berlangsung secara progresif. Sedangkan mengajar merujuk pada apa yang
keterampilan mengevaluasi proses pembeljaran baik yang akan atau sedang sudh
dilaksanakan.7 Menggunakan metode card sord banyak hal yang dapat dipelajari
oleh siswa,baik secra pribadi maupun bersama sama pembelajaran semacam ini
Belajar itu sendiri merupakan sebuah proses dari seseorang yang berusaha
untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam
4
Ahmad Patoni, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT. Bina Ilmu, 2004), hal.
19.
5
Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003, (Jakarta: Sinar Grafika, 2009), hal. 27
66
Dedy Kustawan, Analisis Hasil Belajar Program Perbaikan dan Pengayaan Peserta Didik
Berkebutuhan Khusus, (Jakarta: PT. Luxima Metro Media, 2013), hlm. 14
7
Wahid murni.dkk,penelitian tindakan kelas, (malang.UIN malang,2008)hal.18.
3
tujuan belajar. Siswa yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai
suatu persoalan yaitu bagaimana guru memberikan kemungkinan bagi siswa agar
terjadi proses belajar mengajar yang efektif atau dapat mencapai hasil yang sesuai
1. Guru harus mempunyai pegangan yang serasi tentang mengajar dan dasar-
masalah yang sangat signifikan yaitu kejenuhan siswa dalam mengikuti pelajaran
IPS. Kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran IPS lebih banyak merujuk pada
8
Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Multi Pressindo, 2012)hal.14
9
Muhammad Ali, Guru dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru, 1987), hal.1
4
buku paket dan informasi yang disampaikan oleh guru. Hal ini kurang memberikan
kurang
dalam mengajar mata pelajaran PAI , guru masih menggunakan metode dan model
yang non variatif atau model pembelajaran tradisional yang monoton, guru dalam
siswa. Hal ini terlihat dari kegiatan siswa yang hanya mendengarkan dan mencatat
penjelasan guru. Ketika guru memberikan pertanyaan hanya beberapa siswa tertentu
yang aktif, siswa yang lain cenderung kurang aktif dalam menjawab pertanyaan dari
dasarnya guru masih mengalami kesulitan dalam memilih dan menggunakan metode
pembelajaran yang menarik untuk dapat meningkatkan keaktifan atau partisipasi yang
baik terhadap pada mata pelajaran PAI sehingga proses belajar mengajar pada mata
pelajaran PAI dinilai kurang efektif jika dilihat dari hasil belajar siswa yang belum
mencapai rata-rata
metode card sort , maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang mendalam
Dari urain latar belakang di atas dapat ditemukan edintifkasi masalah sebagai
berikut:
C. Batasan masalah
pembeljaran,dan respon siswa dalam terhadap penerpan metode crd sort dalam mata
D. Rumusan masalah
1. Apakah terdapat peningkatan dalam penerapan metode card sort dalam mata
E. Tujuan Penelitian
Ajaran 2017/2018.
F. Manfaat Penelitian
a. Kegunaan teoritis
tentang metode pembelajaran yang efektif dan efisien pada pembelajaran PAI
b. Kegunaan praktis
Bagi guru, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif metode dalam
Bagi siswa, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk membantu meningkatkan
motivasi dan hasil belajar siswa dalam mempelajari mata pelajaran PAI
7
Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui hasil belajar
siswa dalam pembelajaran PAI dengan menggunakan metode card sort dapat
G. Tinjaun Pustaka
Card Sort Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Mufradat Bahasa Arab Siswa
hasil penerapan metode card sort ini mampu meningkatkan motivasi belajar
siswa, hasil dalam belajar menjadi lebih meningkat dan lebih baik dai sebelunya
darai pertama waktu pra tindakan ada peningkatan yang sangat baik , dari
pertemuan ke 1,2,3 dengan kriteria sangat baik, dari penelitian sebelumya terdapat
menggunakan motivasi
H. Definisi Istilah
a. Meningkatkan
8
adalah sebuah homonym karena arti arti memeliki ejaan dan pelafalan
,keberadaan,pengalaman.
b. Partisipasi
I. Partisipasi belajar.
dan sukarela dalam suatu kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan bersama
(Slamet, 1993:60). Keikutsertaan aktif siswa dalam belajar ini bukan hanya di dalam
kelas saja tetapi juga di luar kelas, siswa harus berpartisipasi aktif mengikuti
pembelajaran baik yang dilaksanakaan guru di dalam dan di luar kelas. Contoh
kegiatan pembelajaran di luar kelas adalah dengan membuat hasil kerja bagi siswa
pengertian keikut sertaan saja tetapi berpartisipasi dalam belajar di kelas adalah
hasil pembelajaran menyelesaikan soal soal latihan dengan benar dan berinteraksi
positif di dalam kelas dengan menciptakan suasana nyaman dan ramah antar guru dan
(KBBI, 2003:9)
9
BAB 11
LANDASAN TEORI
A. Pengertian metode
Yunani yaitu “methodos”. Kata ini terdiri dari dua suku kata, yaitu “metha”
yang berarti melalui atau melewati, dan “hodos” yang berarti jalan atau
cara. Maka metode memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai
tujuan. Dalam bahasa inggris dikenal termmethod dan way yang terjemahkan
dengan metode atau cara dan dalam bahasa arab, kata metode diungkapkan
mediator atau perantara. Dengan demikian, kata arab yang paling dekat
Metode adalah prosedur atau cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan
tertentu. Kemudian ada satu istilah lain yang erat kaitannya dengan dua istilah ini,
yakni tekhnik yaitu cara yang spesifik dalam memecahkan masalah tertentu yang
ditemukan dalam melaksanakan prosedur.
Pengertian metode secara lengkap adalah
Rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kegunaan
segala sumber dan faktor yang menentukan bagi berhasilnya proses manajemen
10
Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM:Pembelajaran Aktif, Inovatif,
Kreatif, dan Menyenangkan.(Semarang: Rasail, 2008), 7.
10
terutama dengan memperhatikan fungsi dan dinamika organisasi atau birokrasi dalam
rangka mencapai tujuan yang sah ditetapkan.
Metode card sort adalah suatu metode atau strategi pembelajaran dengan
Sedangkan card sort berasal dari dua kata yaitu card yang berarti
frame of reference) dalam mencapai pemahaman yang lebih baik,dalam hal ini
e. Mudah menyampaikannya
bukan sasaran tujuan yang diinginkan dalam arti terjadi penyimpangan dari
pokok persoalan semula. Tujuan dari strategi dan metode belajar menggunakan
card sort ini adalah untuk mengungkapkan daya ingat terhadap materi yang telah
dibuat dalam ukuran yang sama, 3) Jangan member tanda “ kode “ apapun pada
dibuat dalam jumlah yang banyak atau sesuai dengan jumlah siswa, 5) Materi
yang ditulis dalam kartu-kartu tersebut telah diajarkan dan telah dipelajari oleh
siswa.13
2. partisipasi
12
Roestyah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta : Bina Aksara, 1989) hal.64
13
Warakah Sri Wahyuni, (http://lib.uin-malang.ac.id diakses, 04 Februari 2012
12
adalah penyertaan mental dan emosi seseorang dalam situasi kelompok yang
mendorong mereka untuk mengembangkan daya pikir dan perasaan mereka bagi
berikut:
1)Kegiatan
2)Kegiatan
kegiatan lisan (oral) Mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu
3)Kegiatan
14
Menurut Moelyarto Tjokrowinoto dalam Su
ryosubroto
(2002. ) hl.278
13
4)Kegiatan
dan pola
8)Kegiatan kegiatan emosional Minat, membedakan, berani, tenang, dan lain lain.
Kegiatankegiatan dalam kelompok ini terdapat dalam semua jenis kegiatan overlap
pengetahuan.
3)Merasakan sendiri bagaimanan tugas tugas yang diberikan oleh guru kepadanya.
pembelajaran,yaitu:
antar siswa
5)Kebebasan belajar yang diberikan kepada siswa, dan kesempatan untuk berbuat
pembelajaran adalah merupakan salah satu tugas utama guru. Sebagaimana yang telah
myati dan Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta., 1999), hal. 114
15
J. Hipotesis tindakan
Dari kerangka fikir yang telah diungkapkan diatas maka dapat diambil
16
Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bina Aksara, 1993), hal. 13
16
BAB 111
METODE PENELITIAN
penelitian tindakan kelas dipilih karena masalah yang akan dipecahkan berasal
tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara
suatu penelitian yang bersifat reflektif yang didasarkan pada kondisi nyata yang
17
Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hal. 3
18
Zainal Aqib, Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: Yrama Widya, 2009), hal.16
17
Proses pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini bisa dirujuk dari beberapa
model, diantaranya Kemmis & Taggart yang meliputi: (1) penetapan fokus
pengamatan, (5) refleksi tindakan, (6) tindak lanjut.20 Dengan demikian penelitian
tindakan kelas merupakan suatu proses yang memiliki siklus yang bersifat spiral
dengan teman sejawat yang dimulai dari mencari fakta pembelajaran secara
berdaur ulang.
19
Endang Mulyatiningsih, Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan, (Bandung:
Alfabeta, 2014), hlm. 87
20
Sa’dun Akbar, Penelitian Tindakan Kelas Filosofi Implementasi dan Metodologi, ( Malang:
Surya Pena Gemilang, 2008), hal 41-45
18
pihak yang melakukan tindakan dan pihak yang mengamati proses jalannya
21
Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan…, hal.16
22
Ibid., hal. 17
19
1.Pra Siklus
penelitian awal atau pra siklus. Pada tahap ini peneliti mengadakan kegiatan
pertama tanpa model dan setelah itu peneliti mengadakan evaluasi dan
dengan hasil belajar siswa pada siklus I dan II. Apakah terjadi peningkatan
2.Siklus I
Pada siklus I materi yang diajarkan adalah tentang fiqh yang terdapat
telah dilakukan pada tahap pra tindakan, maka dilakukanlah tindakan pada
berikut ini:
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan tindakan
keaktifan dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran fiqih sebagaimana yang
pada saat pra tindakan. Langkah-langkah yang akan dilakukan adalah sebagai
berikut:
yang harus dilakukan oleh siswa secara singkat dan penuh kehangatan.
pembelajaran inovatif.
a. Observasi
untuk didiskusikan dan dicari solusi dari permasalahan yang ada pada waktu
pembelajaran berlangsung.
c. Refleksi
apakah kegiatan yang telah dilakukan dapat meningkatkan motivasi dan hasil
belajar siswa dalam pembelajaran fiqih . Berdasarkan hasil refleksi ini juga
3.Siklus II
a.Perencanaan
dengan siklus I, hanya saja perencanaan yang dilakukan lebih baik dari
b.Pelaksanaan Tindakan
dan penekanan pada tahap sebelumnya. Pada akhir siklus II juga dilakukan
tes pilihan berganda, pokok bahasan fiqh, hal ini dilakukan untuk
pendalaman yang perlu untuk dilakukan agar nilai yang diperoleh dapat
lebih maksimal.
23
c .Observasi
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini sama persis dengan kegiatan
data yang telah diperoleh pada siklus yang telah lalu. Dari perbandingan
d.Refleksi
peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa setelah adanya tindakan siklus
II. Apabila hasilnya dirasa kurang memuaskan, maka perlu dilakukan siklus
24
K. Jadwal penelitian
Minggu ke
No Rencana Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Observasi Awal
Persiapan
Menyusun instrument
Pelaksanaan
Pelaksanaan Siklus 1
Pelaksanaan Siklus II
kordinasi akhir
pembuatan Laporan
3 Penyelesaian Laporan
25
Daftar Pustaka
Ahmad Patoni, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT. Bina Ilmu,
2004.
http//Strategi belajar aktif tipe card sort, di akses tgl 18 juni 2012.
Muhammad Ali, Guru dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru,
1987),