Sap Kenakalan Pada Remaja
Sap Kenakalan Pada Remaja
A. Latar belakang
Prevalensi gangguan kesehatan jiwa di Indonesi menurut hasil study Bahar dkk
(1995) adalah 18,5 %, yang berarti dari 1000 penduduk terdapat sedikitnya 185
penduduk dengan gangguan kesehatan jiwa, atau tiap rumah tangga terdapat 1 orang
anggota keluarga yang menderita gangguan kesehatan jiwa.
Gangguan perilaku pada anak dan remaja timbul pada usia 7 – 16 tahun dengan
karakteristik tingkah laku seperti agresif, bicara kasar, pelanggaran peraturan-peraturan
serta norma yang berlaku dan perilaku anti social lainnya. Kondisi ini dapat
menghalangi kelancaran anak dan remaja dalam mengikuti proses pendidikannya, yang
merupakan tugas dalam masa perkembangannya.
Khusus untuk anak dan remaja masalah kesehatan jiwa perlu menjadi fokus
utama tiap upaya peningkatan sumber daya manusia, mengingat anak dan remaja
merupakan generasi yang perlu dipersiapkan sebagai kekuatan bangsa.
Keperawatan sebagai bagian integral dari system kesehatan di Indonesia turut
menentukan dalam penanggulangan masalah kesehatan jiwa anak dan remaja.
B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan anak dan remaja serta orang tua / keluarga
memahami tentang gangguan perilaku anak dan remaja.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah dilakukan penyuluhan anak dan remaja serta orang tua / keluarga
diharapkan mampu;
a. Menyebutkan defenisi Gangguan perilaku
b. Menyebutkan Macam & Respon Perilaku yang mengalami
Gangguan
c. Menyebutkan Cara Penanggulangan
C. Pokok Bahasan
Gangguan Perilaku pada Anak dan Remaja
E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
G. Materi (terlampir)
H. Pengorganisasian
1. Moderator : Rudia Yasri
Tugas : Mengatur jalannya acara pada saat pemberian materi
maupun pada saat pemberian materi dan diskusi.
2. Presenter : Apriyeldi
Tugas : Menyampaikan Materi
3. Fasilitator : Irnedi
Tugas : Memotivasi dan memfasilitasi peserta untuk aktif selama
penyuluhan
4. Observer : Herman
Tugas : Mengamati Proses pelaksanaan kegiatan penyuluhan dari
Awal sampai akhir meliputi waktu, jumlah peserta dan
keaktivannya selama kegiatan berlangsung.
I. Pengaturan tempat
Media
O M P Pb Pb
K K K K K K K
K K K F K K K
Keterangan
Pb : Pembimbing
M : Moderator
P : Presenter
K : Klien
F : Fasilitator
O : Observer
K. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta penyuluhan 8 – 12 orang
b. Pengaturan tempat teratur, berbentuk persegi panjang
c. Suasana tenang dan tidak ada yang mondar mandir
2. Evaluasi Proses
a. Selama proses berlangsung diharapkan klien dan keluarga dapat
mengikuti seluruh kegiatan penyuluhan
b. Selama kegiatan berlangsung diharapkan audiens berperan aktif
3. Evaluasi Hasil
a. Audiens dapat menyebutkan defenisi Gangguan perilaku pada
anak dan remaja
b. Audiens dapat menyebutkan Macam-macam dan Respon perilaku
yang maladaptive (terganggu)
c. Audiens dapat menyebutkan cara penanggulangan gangguan
perilaku pada anak dan remaja
Mengetahui : Penanggung Jawab Penyuluhan
Pembimbing Lapangan :
APRIYELDI
Hj. AINON Z, AMK NIM.200411662
MATERI PENYULUHAN
TENTANG KENAKALAN PADA ANAK DAN REMAJA
( Gangguan Perilaku Pada Anak & Remaja )
A. Pengertian
1. Anak / Remaja
Menurut Tahap Perkembangan dan atau batasan usia :
Anak : Sejak kelahiran s/d usia 12 tahun
Remaja : Usia 12 – 18 tahun
2. Gangguan Perilaku
Gangguan perilaku adalah suatu gangguan dengan gambaran utama
adanya pola tingkah laku yang berulang atau meneta, sehingga terjadi
pelanggaran hak-hak asasi orang lain, atau pelanggaran peraturan, norma social
sesuai dengan umurnya
Kondisi ini dapat menghalangi kelancaran anak dan remaja dalam
mengikuti proses pendidikannya, yang merupakan tugas dalam masa
perkembangan anak dan remaja tersebut.
Timbul pada usia yang bervariasi antara 7 – 16 tahun dengan
karakteristik tingkah laku seperti agresif, bicara kasar, senang berteriak-teriak,
menyakiti orang lain, menendang, memukul, berkelahi, berbohong, melawan,
menentang, tempentantrum (ngadat). Dan umumnya gangguan tersebut dapat
berlanjut sampai usia dewasa dengan perilaku antisocial dalam bentuk aktivitas
yang illegal seperti berkelahi, mencuri dengan kekerasan, kabur dari rumah,
penyalahgunaan zat, dll.
C. Cara Penanggulangan
1. Pendidikan Pada Anak/Remaja dan Orang Tua
Berikan Informasi Kesehatan Tentang :
Penggunaan Obat terlarang
Masalah seks
Pencegahan Bunuh diri dan tindakan kejahatan
Fungsi Emosi yang sehat
Ketahui Tentang :
Perilaku anak/remaja
Konflik yang dialami anak / remaja
Membangun hubungan kearah yang positif
2. Terapi Keluarga
Mengkaji tingkat fungsi keluarga dan perbedaan yang terdapat didalamnya
termasuk konflik.
Membangun kembali interaksi keluarga yang sehat dan konstruktif
3. Terapi Kelompok
Memanfaatkan dukungan teman sebayanya dan mengikuti kegiatan-kegiatan
yang kreatif dan digemarinya yang tidak menyimpang ( seperti kelompok seni,
kelompok olahraga dll)
4. Terapi Lingkungan
Lingkungan yang aman dan kegiatan yang teratur serta terpogram
Perilaku yang baik diberi reward,
Perilaku yang negative tidak ditoleransi – berikan pengarahan.
5. Terapi Individu
Ini dilakukan oleh petugas yang telah berpengalaman dan mempunyai
pendidikan formal yang memadai.
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat berkomunikasi dengan remaja :
Menjaga kerahasiaan
Dengar keluhannya
Jangan Memvonis
D. Referensi:
Achir Yani, Dkk ( 1995 ), Asuhan Keperawatan Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja,
Jakarta Depkes RI Dirjen Yan Medik Ditkeswa.
Stuart & Sundeen (1998), Alih bahasa Achir Yani, Buku Saku Keperawatan Jiwa,
edisi ketiga, Jakarta : EGC
===============Ay=============