Anda di halaman 1dari 3

Mikroskop adalah alat optik yang terdiri dari susunan beberapa lensa pembesar yang

digunakan untuk melihat benda, jasad renik, mikroorganisme, atau bagian tubuh makhluk hidup
yang sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop merupakan salah
satu alat yang penting pada kegiatan laboratorium sains, khususnya biologi. Mikroskop
merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati obyek yang berukuran sangat
kecil (mikroskopis). Hal ini membantu memecahkan persoalan manusia tentang organism yang
berukuran kecil. Untuk mengetahui mikroskop, maka perlu diketahui komponen mikroskop,
macam komponen, penggunaan dan pemeliharaannya. Berikut adalah komponen mikroskop
antara lain:

A. Bagian Optik
1. Kondensor: kondensor tersusun dari lensa gabungan yang berfungsi mengumpulkan
sinar.
2. Cermin: cermin mempunyai dua sisi, sisi cermin datar dan sisi cermin cekung,
berfungsi untuk memantulkan sinar dan sumber sinar. Pada mikroskop cahaya, sudah
tidak lagi dipasang cermin, karena sudah ada sumber cahaya yang terpasang pada
bagian bawah kaki mikroskop.
3. Lensa obyektif: lensa yang menghadap kea rah preparat yang berfungsi memperbesar
bayangan preparat. Terletak dekat dengan obyek yang diamati. Berfungsi untuk
membentuk bayangan dengan sifat nyata, terbalik, dan diperbesar.
4. Lensa okuler: lensa yang terletak dekat dengan mata pengamat. Berfungsi untuk
membentuk bayangan yang sesungguhnya dari bayangan lensa obyektif.
5. Diafragma: berfungsi mengatur banyaknya sinar yang masuk.
B. Bagian Non Optik
1. Kaki: berfungsi menopang dan memperkokoh kedudukan mikroskop.
2. Lengan: berfungsi untuk memegang mikroskop pada saat memindah mikroskop.
3. Pemutar kasar: untuk menaikkan atau lebih memfokuskan.
4. Pemutar halus: untuk menaikkan tabung mikroskop secara perlahan.
5. Meja preparat:berfungsi untuk meletakkan obyek yang akan diamati di bawah
mikroskop.
6. Tabung: di bagian atas tabung melekat pada lensa okuler, dengan perbesaran tertentu.
Digunakan untuk mengamati preparat. Berfungsi mengatur fokus, menghubungkan
antara lensa obyektif dan okuler.
7. Penjepit: berfungsi untuk menjepit gelas obyek agar preparat tidak bergeser-geser.

(Ibrahim, 2007)

Mikroskop pada prinsipnya adalah alat pembesar yang terdiri dari dua lensa cembung
yaitu sebagai lensa objektif (dekat dengan mata) dan lensa okuler (dekat dengan benda). Baik
objektif maupun okuler dirancang untuk perbesaran yang berbeda. Lensa objektif biasanya
dipasang pada roda berputar, yang disebut gagang putar (Volk, 1984).

Terdapat berbagai tipe mikroskop yang masing-masing mempunyai tujuan penggunaan


tertentu dan dengan berbagai macam kelengkapannya pula. Benda atau organisme yang akan
diamati dengan mikroskop harus brukuran kecil dan tipis agar dapat ditembus oleh cahaya.
Macam-macam mikroskop, yaitu :
a. Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali. Mikroskop
mempunyai kaki yang berat dan kokoh dengan tujuan agar dapat berdiri dengan stabil.
Mikroskop cahaya memiliki tiga sistem lensa, yaitu lensa objektif, lensa okuler, dan kondensor.
Lensa objektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop. Lensa okuler pada
mikroskop bisa berbentuk lensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Pada ujung bawah
mikroskop terdapat tempat dudukan lensa objektif yang bisa dipasangi tiga lensa atau lebih. Di
bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem
lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi objek dan lensa-lensa
mikroskop yang lain.
b. Mikroskop Stereo
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda
yang berukuran relatif besar. Mikroskop stereo mempunyai perbesaran 7 hingga 30 kali. Benda
yang diamati dengan mikroskop ini dapat terlihat secara tiga dimensi. Komponen utama
mikroskop stereo hampir sama dengan mikroskop cahaya (Champbell, 2000).
c. Mikroskop Pendar
Mikroskop pender ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau antigen
(seperti bakteri, ricketsia, atau virus) dalam jaringan. Dalam teknik ini protein antibodi yang khas
mula-mula dipisahkan dari serum tempat terjadinya rangkaian atau dikonjungsi dengan pewarna
pendar. Karena reaksi antibodi-antigen itu besifat khas, maka peristiwa pendar akan terjadi
apabila antigen yang dimaksud ada dan dilihat oleh antibodi yang ditandai dengan pewarna
pendar (Volk, 1984).
d. Mikroskop Medan Gelap
Mikroskop ini digunakan untuk mengamati bakteri hidup, khususnya bakteri yang
begitu tipis yang hampir mendekati batas daya pisah mikroskop majemuk.
e. Mikroskop Fase Kontras
Mikroskop ini digunakan untuk mengamati benda hidup dalam keadaan alaminya,
tanpa menggunakan bahan pewarna. Pada bawah meja objeknya dan pada lensa objektifnya
terpasang perlengkapan fase kontras (Volk, 1984).
f. Mikroskop Elektron
Mikroskop elektron mempunyai perbesaran sampai 100 ribu kali, elektron digunakan
sebagai pengganti cahaya. Mikroskop elektron mempunyai dua tipe, yaitu mikroskop elektron
scanning (SEM) dan mikroskop elektron transmisi (TEM). SEM digunakan untuk studi detil
arsitektur permukaan sel (atau struktur renik lainnya), dan obyek diamati secara tiga dimensi.
Sedangkan TEM digunakan untuk mengamati struktur detil internal sel.
g. Mikroskop Elektron Pemayaran
Mikroskop ini menggunakan berkas elektron, tetapi yang seharusnya ditransmisikan
secara serempak ke seluruh medan elektron difokuskan sebagai titik yang sangat kecil dan dapat
digerakkan maju mundur pada spesimen (Winatasasmita, 1986).

Anda mungkin juga menyukai