TINJAUAN TEORI
c. Kolektor Primer
Jalan yang menghubungkan kota jenjang kedua dengan kota jenjang kedua
lainnya, atau kota jenjang kedua dengan kota jenjang ketiga.
d. Kolektor Sekunder
Jalan yang menghubungkan antara pusat jenjang kedua, atau antara pusat
jenjang kedua dengan ketiga.
e. Lokal Primer
Jalan yang menghubungkan persil dengan kota pada semua jenjang.
f. Lokal Sekunder
Jalan yang menghubungkan permukiman dengan semua kawasan
sekunder.
Dalam penelitian ini, kelas jalan yang menjadi lokasi studi yaitu ruas Jalan
Sukajadi termasuk ke dalam kelas jalan kolektor primer
• Jalan yang mempunyai kapasitas yang sama atau lebih besar dari volume
lalu-lintas rata-rata.
• Jalan yang jumlah jalan masuk dibatasi dan direncanakan sesuai dengan
ketentuan di atas.
• Jalan yang tidak terputus walaupun memasuki kota.
Nilai VCR untuk ruas dan persimpangan di dalam daerah pengaruh akan
didapatkan berdasarkan hasil survey volume lalu-lintas di ruas dan persimpangan
serta survey geometrik untuk mendapatkan besarnya kapasitas jalan eksisting.
Parameter kecepatan perjalanan rata-rata didapatkan dari hasil survey
Floating Car Observer. Bersamaan dengan itu akan didapatkan nilai waktu
perjalanan rata-rata antar titik-titik asal-tujuan di dalam daerah pengaruh serta
nilai tundaan selama perjalanan tersebut. Besarnya kecepatan perjalanan rata-rata
pada saat sekarang maupun yang akan datang dari setiap ruas jalan merupakan
masukan bagi analisis ekonomi dalam kaitannya dengan perhitungan keuntungan
berdasarkan besarnya nilai waktu yang berlaku.
Besarnya waktu perjalanan atau waktu tempuh rata-rata juga akan menjadi
salah satu tolak ukur dalam pemilihan rute perjalanan pada ruas-ruas jalan yang
ada. Di samping itu besarnya nilai tundaan secara langsung akan dipakai sebagai
salah satu indikator bagi usulan jenis penanganan terutama di persimpangan.
GAMBAR 2.1
INTERAKSI GUNA LAHAN DAN PERANGKUTAN
Kebutuhan sarpras
Pola Guna Lahan perangkutan
Tabel II. 1
Klasifikasi Tingkat Pelayanan Jalan
Tingkat
VCR Deskripsi Arus
Pelayanan
Arus bebas, volume rendah dan kecepatan
A < 0,60 tinggi, pengemudi dapat memilih kecepatan
yang dikehendaki
Arus stabil, kecepatan sedikit terbatas oleh
B 0,60<VCR<0,70 lalu-lintas, pengemudi masih dapat
kebebasan dalam memilih kecepatan
Arus stabil, kecepatan dikontrol oleh lalu-
C 0,70<VCR<0,80 lintas namun masih dapat diterima,
hambatan dari kendaraan lain makin besar
Arus mulai tidak stabil (mulai dirasakan
D 0,80<VCR<0,90 gangguan dalam aliran), kecepatan rendah
akibat hambatan yang timbul
Arus tidak stabil, kecepatan rendah dan
E 0,90<VCR<1,00
berbeda-beda, volume mendekati kapasitas
Arus yang terhambat, kecepatan rendah,
volume diatas kapasitas, macet pada waktu
F > 1,00
yang cukup lama sehingga kapasitas menjadi
nol
Sumber: Morlok, 1988.
TABEL II.2
KELAS HAMBATAN SAMPING
Kelas Hambatan Jumlah berbobot kejadian Kondisi Khusus
Samping per 200 m per jam (dua sisi)
Sangat rendah < 100 Daerah permukiman; jalan
samping tersedia
Rendah 100 – 299 Daerah permukiman; beberapa
angkutan umum
Sedang 300 – 499 Daerah industri; beberapa toko
sisi jalan
Tinggi 500 – 899 Daerah komersial; aktivitas sisi
jalan tinggi
Sangat Tinggi > 900 Daerah komersial; aktivitas
pasar sisi jalan
2. Kecepatan Perjalanan
Kecepatan perjalanan adalah kecepatan rata-rata yang ditempuh oleh
kendaraan selama melalui suatu ruas jalan (Warpani, 1985:33). Faktor yang
mempengaruhi waktu tempuh jalan tersebut adalah geometri jalan tersebut,
volume lalu-lintas, dan komposisi kendaraan. Faktor lainnya yang dapat
memperpanjang waktu tempuh adalah guna lahan pada sepanjang jalan tersebut
yang dapat menimbulkan gangguan terhadap kendaraan yang sedang melakukan
perjalanan. Gangguan tersebut adalah seperti, kendaraan yang keluar-masuk jalan
dari/menuju kegiatan yang berada di sepanjang jalan, pedagang kaki lima, on
street parking, serta pejalan kaki yang menggunakan badan jalan.
Persamaan matematis yang digunakan untuk menghitung kecepatan
perjalanan adalah sebagai berikut (Warpani, 1985:33) :
FCsp : faktor penyesuaian pemisahan arah (hanya untuk jalan tak terbagi)
FCsf : faktor penyesuaian hambatan samping dan bahu atau kereb jalan
Fcs : faktor penyesuaian ukuran kota