Anda di halaman 1dari 45

Kekuasaan & Proses Kebijakan

PS MIKM Universitas Udayana


Tujuan Pembelajaran:
• Menjelaskan tiga dimensi kekuasaan dan
penerapannya pada penyusunan kebijakan
kesehatan
• Membandingkan teori‐teori yang membahas
pembagian kekuasaan di masyarakat
• Mendefinisikan sistem politik, membedakan
jenis‐jenis kekuasaan yang berbeda, serta
memahami implikasi keikutsertaan dalam
penyusunan kebijakan
• Membandingkan teori ‐ teori pembuatan
keputusan
Mengapa perlu mempelajari
“kekuasaan & kebijakan”?
• Penyusunan kebijakan sering diwarnai oleh
konflik karena ancaman terhadap status quo
• Contoh?
• Hasil dari konflik tergantung pada:
– keseimbangan kekuasaan antara individu dan
kelompok yang terlibat
– proses atau peraturan yang ditetapkan untuk
menyelesaikan konflik tersebut
Kekuasaan?
• Kemampuan untuk mencapai hasil yang
diharapkan – untuk ‘melakukan’ sesuatu
• Dalam konteks kebijakan: kekuasaan atas
orang lain

Buse, K. (2005)
Bagaimana cara membuat orang lain
melakukan sesuatu yang kita inginkan?

Kekuasaan keras & lembut


Kewenangan (authority)
• Hak untuk memerintah atau mengatur
• Terjadi ketika bawahan menerima perintah
dari atasan tanpa bertanya
• penilaian pribadi diserahkan kepada suatu
kewenangan atas dasar kepercayaan dan/atau
penerimaan
Tiga Sumber Kewenangan (Max Weber, 1948)
• Kewenangan tradisional
– saat seseorang patuh atas dasar kebiasaan dan cara
baku melakukan sesuatu (sebagai contoh: seorang
raja/sultan memiliki kewenangan tradisi). Orang‐orang
memenuhi kewenangan tersebut sebagai bagian dari
kehidupan sehari‐hari atas dasar sosialisasi.
• Kewenangan kharismatik
– didasarkan pada komitmen tinggi kepada seorang
pemimpin serta ideologi mereka atau ketertarikan
pribadi lainnya. Kewenangan yang dilaksanakan atas
dasar kharisma, seperti pemimpin agama, negarawan
(misal: Nelson Mandela) serta tabib kesehatan.
Tiga Sumber Kewenangan (Max Weber, 1948)
• Kewenangan legal rasional
– Berdasarkan prosedur atau peraturan
– kewenangan dimasukkan kedalam lembaga
terlepas dari sifat atau kapasitas pejabat lembaga
tersebut

 Tambahkan kewenangan teknis: ilmu


pengetahuan dan keahlian
Tiga Dimensi Kekuasaan
1. Kekuasaan dalam pengambilan keputusan
(power as decision making)
2. Kekuasaan sebagai bukan pengambilan
keputusan (power as non decision making)
3. Kekuasaan sebagai pengendali pikiran (power
as thought control)
Power as decision making
• Tindakan individu atau kelompok yang
mempengaruhi pemutusan kebijakan
• Kelompok‐kelompok masyarakat yang
berbeda, (termasuk kelompok yang lemah),
dapat “menekan” ke dalam sistem politik dan
menguasai para pembuat keputusan sesuai
dengan preferensi (keinginan) mereka
• Hak memveto usulan kebijakan
• Tidak langsung melalui hak suara (vote)
Power as decision making
• Sumber daya politik:
status sosial, akses terhadap uang, pinjaman
dan kekayaan, fasilitas‐fasilitas resmi seperti
memiliki kantor, pekerjaan, dan pengendalian
informasi
Power as non-decision making
• Bachrach dan Barats (1962):
– ‘kekuasaan juga dilakukan ketika A mengeluarkan
tenaganya untuk menciptakan atau
memberlakukan nilai‐nilai sosial dan politik serta
kegiatan‐kegiatan kelembagaan yang dapat
membatasi lingkup proses politik hanya pada
pemikiran umum dari isu‐isu tersebut yang tidak
membahayakan A’.
Power as non-decision making
• mencakup kegiatan yang membatasi lingkup
pembuatan keputusan untuk menyelamatkan
isu dengan merubah nilai‐nilai masyarakat
yang dominan, mitos dan lembaga serta
prosedur politik’ (Bachrach dan Barats 1963)

 beberapa isu tetap tersembunyi dan gagal


memasuki arena politik.
Pengaruh industri tembakau pada
WHO: dimensi kekuasaan yang mana?
Kekuasaan sebagai pengendali pikiran
• Steven Lukes (1974)  pengendali gagasan.
• kekuasaan berfungsi sebagai kemampuan
untuk mempengaruhi orang lain dengan
membentuk keinginan mereka
Diskusikan termasuk dimensi
kekuasaan yang mana?
Bilamana A dikatakan
berkuasa terhadap B?
Siapa yang memegang kekuasaan?

• Pluralisme
• Pilihan rakyat
• Elitisme
Pluralisme
• Kekuasaan tersebar di masyarakat
• Tidak ada satu kelompok yang memegang
kekuasaan mutlak
• Kebijakan kesehatan merupakan hasil tawar
menawar & konflik dari kelompok‐kelompok
yang melindungi kepentingan anggotanya
• Negara berperan sebagai wasit yang netral
Enam Sifat Kunci Pluralisme
• Membuka persaingan pemilihan diantara
sejumlah partai politik
• Kemampuan para individu untuk menata diri
mereka sendiri kedalam kelompok penekan
dan partai politik
• Kemampuan kelompok penekan untuk
mengeluarkan pendapat mereka secara bebas
Enam Sifat Kunci Pluralisme
• Keterbukaan negara untuk melobi seluruh
kelompok penekan
• Negara sebagai wasit yang netral dalam
mengadili tuntutan‐tuntutan yang saling
bersaing
• Meskipun masyarakat memiliki kelompok elit,
tidak ada satu kelompok yang mendominasi
sepanjang waktu
Pilihan Rakyat
• Setuju bahwa masyarakat terdiri dari
kelompok‐kelompok kepentingan
• Tidak setuju bahwa negara adalah wasit yang
netral
Pilihan Rakyat
• Negara merupakan suatu kelompok
berkepentingan yang berkuasa atas proses
kebijakan untuk meraih kepentingan
pelaksana negara
• Untuk tetap berkuasa, para pejabat terpilih
berusaha memfasilitasi kelompok‐kelompok
dengan anggaran, barang, jasa dan peraturan
yang mendukung ‐‐> kelompok‐kelompok
tsb. akan tetap menjadikannya berkuasa.
Pilihan Rakyat
• Kebijakan yang dipahami oleh dan
menguntungkan kelompok‐kelompok tertentu
Elitisme
• Kebijakan didominasi olehminoritas istimewa
(elit atau aristokrat) bukan rakyat
• kekuasaan dapat didasarkan pada beragam
sumberdaya: kekayaan, hubungan keluarga,
keahlian teknis, atau lembaga
• Kebijakan publik menggambarkan nilai dari
para elit
– tidak selalu konflik dengan nilai yang dianut
masyarakat
Elitisme
• Lukes (1974), para elit dapat memanipulasi
nilai yang dianut masyarakat agar dapat
mencerminkan nilai mereka sendiri.
• sesuai dengan negara di Amerika latin, Africa
dan Asia, dimana para politikus, birokrat
senior, pebisnis, profesional dan militer
membuat ikatan kebijakan yang kuat sehingga
mereka menjadi kalangan yang dominan.
Elitisme
• Kerangka elitisme lainnya:
– Marxisme
– Profesionalisme
– Feminisme

Tugas baca di buku Making Health Policy, Bab 2!


Elitisme
• Lee & Goodman (2002): Reformasi
pembiayaan pelayanan kesehatan global
didominasi oleh elit (World Bank & USAID)
Kekuasaan & Sistem Politik
Model Easton
(Easton, 1965)

• Menyederhanakan kompleksitas proses


pengambilan keputusan politis dan
menjabarkan komponen‐komponen kuncinya
yang saling berkaitan
Model Easton
• Gagal membahas isu penyeimbangan
kekuasaan dalam masyarakat
• menunjukkan bahwa negara bersikap netral
dalam alokasi nilai dalam tuntutan yang saling
bersaing
• tidak memberi tempat bagi negara untuk
bertindak atas kepentingan mereka sendiri
SISTEM POLITIK
• Partisipasi masyarakat dalam proses
kebijakan:
– Langsung: tatap muka atau bentuk kontak pribadi
lainnya dengan penyusun kebijakan
– Tidak langsung: tindakan‐tindakan yang dilakukan
perorangan untuk mempengaruhi pilihan
wakil‐wakil pemerintah. Ex: bergabung dengan
parpol, kampanye, hak suara
Sistem Politik (Aristoteles):
Siapa yang berkuasa & yang diuntungkan
Sistem Politik
Keterbukaan sistem akan pertimbangan alternatif

• Rezim demokrasi liberal


• Egalitarian‐autoritarian
• Traditional‐inegalitarian
• Populis
• Authoritarian‐inegalitarian

Tugas baca!
Sistem Politik (Heyhood, 2002)
Mencerminkan sistem politik saat ini:
• Poliarki Barat
• Demokrasi Baru
• Rezim Asia Timur
• Rezim Islam

Tugas baca!
Sistem Politik
• Sejauh mana sistem‐sistem tersebut
mendorong atau membatasi partisipasi.
• Berimbas pada bagaimana kebijakan
kesehatan disusun dan kepentingan kebijakan
kesehatan mana yang terpenuhi
Model Pengambilan Keputusan
• Rasionalisme
• Rasionalisme terbatas
• Inkremental
• Mixed scan
Rasionalisme
(Simon, 1957)
1. Analisis situasi
2. Pengklarifikasian & perangkingan tujuan, nilai
3. Penyusunan alternatif strategi
4. Analisis komprehensif terhadap semua
alternatif

Idealis, preskriptif (bagaimana seharusnya


kebijakan dibuat)
Model Rasionalisme
• Tantangan:
– Permasalahan tidak selalu jelas
– Tujuan tidak homogen
– Ada alternatif strategi yang berlawanan
– Tidak praktis: keterbatasan sumber daya

 Rasionalisme terbatas
Rasionalisme terbatas
(March dan Simon 1958)

• Menemukan cara‐cara untuk mengatasi


masalah yang terus menerus terjadi (tidak
mempelajari setiap masalah secara
menyeluruh)

• Mencari solusi yang ‘memuaskan’ (bukan


solusi maksimal
Model Inkremental
Charles Lindblom (1959)

• mengambil langkah tambahan dari situasi


awal dengan membandingkan hanya beberapa
alternatif yang tidak beda jauh dengan status
quo.
• Realistis tapi konservatif
• Deskriptif: bagaimana sebenarnya kebijakan
dibuat
Model Inkremental
• Tantangan model inkremental:
– Tidak dapat menjelaskan reformasi yang bersifat
fundamental
– Tidak dapat mengatasi ketidakmerataan distribusi
kekuasaan
Model Mixed Scanning
(Etzioni, 1967)
• Jalan tengah antara rasionalisme &
inkremental
• Analisis luas atas masalah umumnya sebagai
satu kesatuan dan analisis yang lebih
mendetail atas komponen dari masalah yang
sudah dipilih
Model mixed scanning
• Membedakan masalah fundamental & kecil
(rutin)
• Tantangan: batasan antara keputusan
fundamental & rutin tidak jelas
Referensi
• Buse, K., N. Mays, and G. Walt, eds. Making
Health Policy: Understanding Public Health.
2005, Open university press: New York.
• Ayuningtyas,D. Kotak Hitam SistemPenetapan
Kebijakan dan Faktor‐Faktor yang
Mempengaruhinya. Jurnal Manajemen
Pelayanan Kesehatan; Vol. 11. No. 02 Juni
2008; hal. 44‐48.

Anda mungkin juga menyukai