S1 2017 340368 Introduction
S1 2017 340368 Introduction
PENGANTAR
Metil alkohol atau yang lebih dikenal dengan sebutan metanol merupakan
produk industri hulu petrokimia yang mempunyai rumus molekul CH3OH. Metanol
mempunyai berat molekul 32,043 g/mol dan berwujud cair pada suhu lingkungan
dan tekanan atmosferis. Titik didih metanol sebesar 64,7°C dan titik leburnya
sebesar -98,68°C. Metanol mempunyai sifat mudah menguap, tidak berwarna,
mudah terbakar, dan beracun dengan bau yang khas.
Bahan baku yang digunakan untuk memproduksi metanol adalah gas sintesis
yang dapat dihasilkan dari reforming gas alam maupun dari gasifikasi batubara.
Pemerintah Indonesia sendiri melakukan langkah penghematan dalam pemanfaatan
gas alam karena diperkirakan cadangan gas alam Indonesia akan habis dalam waktu
59 tahun (www.datacon.co.id, 2010).
1
(Sumber : Tecnon OrbiChem)
Dari gambar diatas dapat dilihat permintaan metanol pada tahun 2014 di
seluruh dunia mencapai 65 juta ton. Industri formaldehid menjadi industri yang
paling banyak membutuhkan metanol yaitu sekitar 30% dari total permintaan
metanol. Selain formaldehid, industri lainnya yang membutuhkan metanol antara
lain industri MTBE (13%), fuel blending (13%), asam asetat (10%), DME (7%),
MTO (7%), biodiesel (3%) dan 16% sisanya adalah industri lainnya. Asia menjadi
pasar terbesar metanol dengan permintaan sebesar 72%, disusul dengan Eropa
(10%), Amerika Utara (10%), Timur Tengah (4%), Amerika Selatan (2%) dan 2%
sisanya adalah regional lainnya.
(Sumber : http://www.methanolmsa.com/methanol/)
2
Dengan harga metanol $0,55 per liter, dan harga bahan baku syngas $0,2 per
kg (www.methanex.com) menjadikan pendirian pabrik metanol merupakan hal yang
sangat menjanjikan mengingat kebutuhan metanol yang sangat besar. Atas
pertimbangan tersebut, pembuatan pabrik metanol dengan bahan baku sintesis gas
yang berasal dari gasifikasi batubara merupakan langkah yang strategis dan menarik
untuk dilakukan.
3
metana (CH4 ). Hingga saat ini, produksi metanol secara komersial didominasi dari
proses hidrogenasi CO. Sedangkan proses yang lain dalam tahap pengembangan.
4
methanol yang mengandung air, dimetil eter, ester, besi karbonil, dan alkohol lain.
Hasil reaksi tersebut kemudian didinginkan dan crude methanol dipurifikasi dengan
cara distilasi. Dalam pengembangannya, karena dianggap kurang menguntungkan,
ICI mengganti jenis reaktor yang digunakan dari quench reactor menjadi tube
berpendingin yang pada prinsipnya sama dengan yang digunakan oleh Lurgi (Lee,
1990).
5
(Sumber : Ullman, 2005)
6
(Sumber : Lee, 1990)
7
(Sumber : Lee,1990)
8
(Sumber : Lee,1990)
Nissui
No Spesifikasi ICI Lurgi MGC Kellog
Topsoe
Kondisi operasi :
1 -Tekanan (bar) 50-100 40-100 50-150 100-150 100-200
-Suhu (oC) 220-280 220-260 200-280 200-280 200-310
Adiabatis Adiabatis
Reaktor :
Quench Shell & tube Annular (aksial) (radial)
-Karakteristik
2 1 1 1 3-4 3-4
-Jumlah reaktor
Cold quench Air pendingin Air pendingin Intermediete Intermediete
-Pendinginan
(on shell) (outertube) coolers coolers
Efisiensi
Profil suhu
Sudah terbukti termal dan
ideal, katalis Kecepatan dan Kecepatan dan
dan paling selektivitas
3 Kelebihan yang kapasitas kapasitas
banyak yang tinggi,
dibutuhkan produksi tinggi produksi tinggi
digunakan suhu lebih
sedikit
stabil
Tingginya Tingginya
Efisiensi
Kapasitas kondisi kondisi
termal rendah, Rumit, biaya
4 Kekurangan produksi tidak operasi, operasi,
kerusakan reaktor mahal
terlalu besar menurunkan menurunkan
katalis
selektivitas selektivitas
9
Dari berbagai proses di atas, dipilih proses sintesis metanol menggunakan
reaktor Lurgi (reaktor fixed bed multitube) dengan pertimbangan sebagai berikut :
10