ilmu listrik yang mempelajari pergerakan muatan didalam gas ataupun vakum.
kedua medium ini, yang dikenal sebagai Vacuum Tube. Akan tetapi sejak ditemukannya
material komponen semakin populer dikalangan praktisi elektronika. Puncaknya adalah saat
ditemukannya Rangkaian Terpadu (Integrated Circuit) pada akhir dekade 50-an yang
sangat kecil. Selain itu penggunaan material semikonduktor juga memberikan fleksibilitas
dalam penerapannya.
Bipolar dan FET serta Op-Amp atau rangkaian terpadu lainnya (solid state)
tidak mudah berubah oleh pengaruh temperatur, cahaya atau medan magnit,
Elemen terkecil dari suatu bahan yang masih memiliki sifat-sifat kimia
dan fisika yang sama adalah atom. Suatu atom terdiri atas tiga partikel
dasar, yaitu: neutron,proton, dan elektron. Dalam struktur atom, proton dan
elektron ini tersusun berlapis-lapis. Struktur atom dengan model Bohr dari
jumlah elektron valensi ini. Unsur-unsur pada tabel periodik telah disusun
lambang unsur (Si) dengan empat buah garis kecil yang terpisah (Gambar 1).
Oleh karena itu baik atom silikon maupun atom germanium disebut juga
yang disebut ikatan kovalen (covalent bonds) seperti terlihat pada Gambar
2. Struktur kisi-kisi kristal silikon murni ini dapat digambarkan secara dua
dimensi guna memudahkan pembahasan. Lihat gambar 1.2. Salah satu sifat
penting dari struktur ini adalah bahwa elektron valensi selalu tersedia pada
tepi luar kristal sehingga atom-atom silikon lain dapat terus ditambahkan
elektron valensi tersebut keluar dari ikatan kovalen menuju daerah konduksi
apabila diberikan energi panas. Bila energi panas tersebut cukup kuat untuk
bebas atau disebut dengan elektron bebas. Pada suhu ruang terdapat kurang
lebih 1.5 x 1010 elektron bebas dalam 1 cm3 bahan silikon murni (intrinsik)
dan 2.5 x 1013 elektron bebas pada germanium. Semakin besar energi panas
yang diberikan semakin banyak jumlah elektron bebas yang keluar dari
elektron yang menempati suatu orbit tertentu dalam struktur atom tunggal
(atau terisolasi) akan mempunyai level energi tertentu. Semakin jauh posisi
orbit suatu elektron, maka semakin besar level energinya. Oleh karena itu
elektron yang menduduki posisi orbit terluar dalam suatu struktur atom
atau yang disebut dengan elektron valensi, akan mempunyai level energi
terbesar. Sebaliknya elektron yang paling dekat dengan inti mempunyai level
energi terkecil. Level energi dari atom tunggal dapat dilihat pada gambar
1.3.
Di antara level energi individual yang dimiliki elektron pada orbit
tertentu
mengorbit.
Oleh karena itu celah ini disebut juga dengan daerah terlarang. Suatu
melewatinya dengan cepat. Misalnya bila suatu elektron pada orbit tertentu
meloncat ke orbit berikutnya yang lebih luar yakni dengan cepat melewati
daerah terlarang. Hal ini berlaku juga sebaliknya, yaitu apabila suatu
elektron dipaksa kembali ke orbit yang lebih dalam, maka elektron akan
mengeluarkan energi.
Dengan kata lain, elektron yang berpindah ke orbit lebih luar akan
dengan satuan elektron volt (eV). Hal ini disebabkan karena definisi energi
merupakan persamaan: W = Q . V
dimana:
Q = muatan (Coulomb)
C) (1 V) = 1.602-19 J
kovalen. Karena setiap elektron valensi level energinya tidak tepat sama,
maka level energi jutaan elektron valensi dari suatu bahan akan membentuk
range energi atau yang disebut dengan pita energi valensi atau pita valensi.
tersebut akan meloncat keluar. Oleh karena elektron valensi terletak pada
orbit terluar dari struktur atom, maka elektron tersebut akan meloncat ke
daerah pita konduksi. Pita konduksi merupakan level energi dimana elektron
terlepas dari ikatan inti atom atau menjadi elektron bebas. Jarak energi
antara pita valensi dan pita konduksi disebut dengan pita celah atau daerah
terlarang. Seberapa besar perbedaan energi, Eg, (jarak energi) antara pita
valensi danpita konduksi pada suatu bahan akan menentukan apakah bahan
energi yang diperlukan oleh elektron valensi untuk berpindah dari pita
Semakin besar Eg, semakin besar energi yang dibutuhkan elektron valensi
pita valensi dan pita konduksi (daerah terlarang) sangat jauh. Pada suhu
ruang hanya ada sedikit sekali (atau tidak ada) elektron valensi yang sampai
suhu mutlak 0' Kelvin, tidak ada elektron valensi yang keluar ke pita
untuk memutuskan ikatan kovalen dan keluar dari posisi awalnya. Untuk
energi minimum, Eg, atau sering juga disebut energi bandgap. Pada bahan
silikon dan germanium masing-masing Eg-nya adalah 1.1 eV dan 0.67 eV.
Elektron yang memperoleh energi minimum ini sekarang berada pada pita
konduksi dan dikatakan menjadi elektron bebas. Elektron bebas ini didalam
pita konduksi dapat berpindah-pindah sepanjang struktur. Jumlah aliran
elektron pada pita konduksi inilah yang lalu akan menghasilkan arus.
Diagram pita energi ini dapat dilihat pada gambar diatas. Energi
Eg adalah perbedaan antara Ec dan Ev. Daerah antara kedua energi ini
pada daerah ini, tetapi mereka dapat berpindah dari pita valensi ke pita
Unsur yang memiliki energi bandgap yang besar, sekitar 3-6 elektron-
Volt (eV) adalah isolator, karena pada suhu kamar, tidak ada elektron bebas
elektron bebas dalam jumlah yang sangat banyak pada suhu kamar adalah
eV.
Karena muatan total dari unsur adalah netral, apabila elektron yang
awalnya, sebuah ruang kosong yang bermuatan positif akan terbentuk pada
posisi tersebut. Dengan meningkatnya suhu, maka akan lebih banyak ikatan
kovalen yang pecah dan lebih banyak pula elektron bebas maupun ruang
Partikel bermuatan positif ini disebut hole. Pada gambar 1.4 dilukiskan
dengan lingkaran kosong. Meskipun hole ini secara fisik adalah kosong,
elektron yang bermuatan negatip. Level energi suatu hole adalah terletak
pada pita valensi, yaitu tempat asalnya elektron valensi. Apabila ada
elektron valensi berpindah dan menempati suatu hole dari atom sebelahnya,
maka hole menjadi tersisi dan tempat dari elektron yang berpindah
tersebut menjadi kosong atau hole. Dengan demikian arah gerakan hole
Sedangkan pada bahan konduktor pita valensi dan pita konduksi saling
tumpang tindih. Elektron-elektron valensi sekaligus menempati pada pita
konduksi. Oleh karena itu pada bahan konduktor meskipun pada suhu O
derajat K, cukup banyak elektron valensi yang berada di pita konduksi
(elektron bebas).
Pada semikonduktor, dua jenis partikel bermuatan ini berjasa dalam
menghasilkan arus : elektron bebas yang bermuatan negatif, serta hole yang
satu-satunya sumber partikel ini adalah elektron dan hole yang terbentuk
Dimana :
SEMIKONDUKTOR TIPE-n
SEMIKONDUKTOR TIPE-p
Pada pita valensi akan terjadi aliran hole dari semikonduktor tipe-p
ke semikonduktor tipe-n dan sebaliknya, serta aliran elektron dari
semikonduktor tipe-n ke semikonduktor tipe-p dan sebaliknya sampai
terjadi kesetimbangan.
Pada pita konduksi akan terjadi aliran elektron dari semikonduktor
tipe-n ke semikonduktor tipe-p dan sebaliknya sampai terjadi
kesetimbangan.
Pada keadaan setimbang jumlah hole yang bergerak dari pita valensi
semikonduktor tipe-p ke semikonduktor tipe-n sama dengan jumlah hole
yang bergerak ke arah yang berlawanan. Demikian juga halnya dengan jumlah
elektron yang mengalir dari semikonduktor tipe-n ke semikonduktor tipe-p
dan sebaliknya. Akibatnya dua proses tersebut maka pada semikonduktor
tipe-n akan berkembang muatan positif dan pada semikonduktor tipe-p akan
berkembang muatan negatif. Dengan kata lain antara kedua bagian tersebut
timbul potensial listrik.
Pada sel surya semikonduktor tipe-p dibuat lebih tipis dibanding
semikonduktor tipe-n. Pada pengoperasian sel suria, bagian yang dikenakan
sianr matahari adalah semikonduktor tipe-p.
Pada waktu sel surya terkena sinar matahari maka elektron-elektron
pada semikonduktor tipe-p mendapatkan tambahan energi termal. Elektron-
elektron tersebut dapat melewati sambungan p-n (p-n junction) dan
memasuki semikonduktor tipe-n. Apabila daya gerak elektron-elektron
tersebut cukup besar maka mereka akan melewati kawat penghantar
(menuju ke semikonduktor tipe-p kembali) sehingga arus listrik yang
energinya daapat langsung dimanfaatkan atau disimpan dalam baterai. Jadi
fungsi dari sel suria adalah merubah energi cahaya matahari menjadi energi
listrik.
Silikon yang digunakan pada sel surya selain sebagai kristal tunggal
(single crystal), silikon dapat diperoleh dalam bentuk amorf. Silikon amor
dapat diperoleh melalui deposisi uap silikon. Kemampuan silikon amorf dalam
menyerap sinar matahri 40 kali lebih efisien dibanding kristal silikon. Oleh
karena itu sel suria banyak digunakan semikonduktor dengan bahan dasar
silikon amorf.
Sel surya dengan bahan dasar amorf adalah lebih tahan lama dibanding
sel suria dengan bahan dasar kristal tunggal. Disamping itu, silion amorf
dapat dibuat pada temperatur rendah dan dapat di depositkan pada
substrat yang harganya relatif murah. Sel suria dengan bahan dasar amor
banyak digunakan sebagai sumber energi pada kalkulator.
Harga silikon amor cenderung semakin murah. Oleh karena itu pemakian
semikonduktor dengan bahan dasar silikon amor pada peralatan elektronik
yang lain cenderung semakin meluas di massa yang akan datang.
Penyearah (rectifer) atau Dioda
Penyearah hanya membolehkan arus listrik dari sumber luar mengalir
melaluinya pada satu arah. Sehingga dapat digunakan untuk mengubah arus
bolak balik (alternating current = AC) menjadi arus searah (direc current =
DC).
Penyearah terdiri dari semikonduktor tipe-p dan semikonduktor tipe-
n yang dihubungkan oleh sambungan p-n (p-n jucktion) seperti pada gambar:
Semikonduktor tipe-p yang disambungkan dengan semikonduktor tipe-
n tersebut membentuk suatu diode. Semikonduktor tipe-p dapat dianggap
kelebihan hole sedangkan semikonduktor tipe-n dapat dianggap kelebihan
elektron. Simbol umum dioda adalah seperti yang tertera pada gambar:
Arus maju yaitu arus dimana potensial positif (kutub positif (anoda)
sumber arus) disambungkan pada bagian positif dari LED dan potensial
negatif (kutub negatif sumber arus) dishubungkan pada bagian negatif
(katoda) dari LED (lihat gambar 1). Sedangkan cahaya monokromatis tidak
koheren yaitu cahaya dengan rentang panjang gelombang artinya walaupun
sebagai cahaya monokromatis tetapi masih memiliki rentang panjang
gelombang (lihat tabel). Untuk membedakan anoda dan katoda dapat dilihat
dari kaki atau tangkai LED, yang bertangkai panjang merupakan anoda
(kutub negatif) sedangkan yang lebih pendek merupakan katoda (kutup
positif).
Pada awal penemuan LED hanya terdiri dari warna merah, kuning dan
hijau. Sekarang LED yang tersedia berfariasi mulai dari yang bekerja pada
rentang panjang gelombang sinar tampak, ultraviolet hingga inframerah.
LED yang berfariasi ini dapat diperoleh dengan cara mengganti bahan
semikonduktor pada chip LED atau dengan menggabungkan bahan
semikonduktor dari warna merah, kuning dan hijau yang telah diperoleh
sebelumnya. Karena warna yang dihasilkan sangat banyak, aplikasi LED kini
sangat beragam misalnya menambah keindahan desain interion dan
eksterion. Bahkan kini LED dengan cahaya merah dan LED dengan cahaya
biru dimanfaatkan untuk membantu melangsungkan proses fotosintesis pada
tanaman-tanaman yang ada dalam sebuah ruangan.
Bila dibanding lampu pijar LED memiliki keunggulan bila dibanding lampu
pijar diantaranya:
Fotosel CdS
Fotosel CdS biasa disebut juga fotoresistor, fotokonduktif atau LDR (ligh
dependent resistor) merupakan salah satu detektor cahaya yang sangat
peka terhadap perubahan intensitas cahaya yang mengenai permukaannya.
Fotosel CdS terbuat dari bahan semikonduktor cadmium sulfida yang
ditempelkan di atas keramik dengan diameter dari 5-25 mm. Bagian--
bagian fotosel detektor seperti yang tertera pada Gambar:
Prinsip kerja fotosel CdS sebagai detektor adalah perubahan nilai
resistansi atau hambatan fotosel berbanding terbalik dengan intensitas
cahaya yang mengenai permukaannya. Jika dihubungkan dengan multimeter
atau avometer CdS menjadi konduktor yang buruk atau CdS memiliki
resistansi besar pada saat cahaya gelap atau redup, dan sebaliknya CdS
menjadi konduktor yang baik atau CdS memiliki resistansi kecil pada saat
cahaya terang.
Daftar Pustaka
http://cnej.wordpress.com/2008/11/22/dasar-teori-semikonduktor-1/
http://budditechnonika.blogspot.com/2010/01/teori-semikonduktor.html
http://wanibesak.wordpress.com/2010/10/04/kegunaan-
semikonduktor.html