PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan makalah ini adalah :
.
1. Untuk mengetahui informasi tentang evidence based kebidanan
2. Untuk mengetahui informasi evidence based pada asuhan Postnatal terkini
1.3 Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk meningkatkan pengetahuan pada mahasiswa tentang evidence based
kebidanan.
2. Untuk meningkatkan pengetahuan pada mahasiswa tentang evidence basedpada
Asuhan post natal terkini.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Masa nifas (puerperium) adalah pulih kembali, mulai dari persalinan selesai
sampai alat – alat kandung kembali seperti pra hamil. Lamanya masa nifas ini
yaitu 6 – 8 minggu (Mochtar, 1998).
3. Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung kira-kira 6
minggu. (Abdul Bari,2000:122).
4. Masa nifas merupakan masa selama persalinan dan segera setelah kelahiran yang
meliputi minggu-minggu berikutnya pada waktu saluran reproduksi kembali ke
keadaan tidak hamil yang normal. (F.Gary cunningham,Mac Donald,1995:281).
Puerperium dini yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan
berjalan – jalan.
Puerperium intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat – alat genetalia yang
lamanya 6 – 8 minggu.
Remote puerperium yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih kembali dan sehat
sempurnah baik selama hamil atau sempurna berminggu – minggu, berbulan –
bulan atau tahunan.
5. Perubahan fisik masa nifas
Rasa Kram dan mules dibagian bawah perut akibat penciutan rahim (involusi)
Keluarnya sisa-sisa darah dari vagina (Lochia)
Kelelahan karena proses melahirkan.
Pembentukan ASI sehingga payudara membesar.
Kesulitan buang air besar (BAB) dan BAK.
Gangguan otot (betis, dada, perut, panggul dan bokong)
Perlukaan jalan lahir (lecet atau jahitan)
Perubahan psikis masa nifas
Perasaan ibu berfokus pada dirinya, berlangsung setelah melahirkan sampai hari ke
2 (Fase Taking In)
Ibu merasa merasa kwatir akan ketidak mampuan merawat bayi, muncul perasaan
sedih (Baby Blues disebut Fase Taking Hold (hari ke 3 – 10)
Ibu merasa percaya diri untuk merawat diri dan bayinya disebut Fase Letting Go.
(hari ke 10-akhir masa nifas)
6. Pengeluaran lochea terdiri dari :
o Lochea rubra : hari ke 1 – 2.
Terdiri dari darah segar bercampur sisa-sisa ketuban, sel-sel desidua, sisa-sisa
vernix kaseosa, lanugo, dan mekonium
Kebiasaan Keterangan
Tampon Vagina Tampon vagina menyerap darah tetapi tidak
menghentikan perdarahan, bahkan perdarahan
tetap terjadi dan dapat menyebabkan infeksi
Gurita atau sejenisnya Selama 2 jam pertama atau selanjutnya
penggunaan gurita akan menyebabkan kesulitan
pemantauan involusio rahim
Memisahkan ibu dan bayi Bayi benar-benar siaga selama 2 jam pertama
setelah kelahiran. Ini merupakan waktu yang tepat
untuk melakukan kontak kulit ke kulit untuk
mempererat bonding attachment serta
keberhasilan pemberian ASI
3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan tingginya angka kematian ibu dan perinatal yang dialami
sebagian besar negara berkembang, maka WHO menetapkan salah satu usaha
yang sangat penting untuk dapat mencapai peningkatan pelayanan kebidanan yang
menyeluruh dan bermutu yaitu dilaksanakannnya praktek berdasar pada evidence
based. Dimana bukti secara ilmiah telah dibuktikan dan dapat digunakan sebagai
dasar praktek terbaru yang lebih aman dan diharapkan dapat mengendalikan
asuhan kebidanan sehingga mampu memberikan pelayanan yang lebih bermutu
dan menyeluruh dengan tujuan menurunkan angka kematian ibu dan angka
kematian perinatal.
3.2 SARAN
Diharapkan akan adanya peningkatan jumlah bidan terlibat dalam
penelitian, akan pengetahuan berdasar bukti mengenai asuhan kebidanan
khususnya dalam memberikan pelayanan kesehatan pada ibu dan anak dalam
upaya penurunan AKI dan AKB.
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta..
Depkes RI, 2004, Asuhan Persalinan Normal. Edisi Baru Dengan Resusitasi,
Jakarta.