Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Strategi promosi kesehatan dibagi menjadi dua yakni ada konsep
dan bina suasana. Advokasi secara harifah berarti pembelaan, sokongan
atau hantuan erhada seseorang yang mampunyai permasalahan.
Sedangkan Bina suasana adalah upaya menciptakan opini atau
lingkungan sosial yang mendorong individu anggota masyarakat untuk
mau melakukan perilaku yang diperkenalkan.
B. Pertanyaan Kajian
Berdasarkan latar belakang masalah yang penulis kemukakan,
pertanyaan kajian yang ingin diungkapkan yaitu:
1. Apakah pengertian strategi promosi kesehatan?
2. Apakah pengertian advokasi dalam strategi promosi kesehatan?
3. Apakah pengertian bina suasana dalam strategi promosi
kesehatan?
4. Apakah pengertian pemberdayaan dalam strategi promosi
kesehatan?
5. Apakah pengertian kemitraan dalam strategi promosi
kesehatan?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan pertanyaan kajian yang penulis kemukakan, tujuan
penelitian yang ingin disajikan penulis adalah:
1. Menjelaskan pengertian strategi promosi kesehatan.
2. Menjelaskan advokasi dalam strategi promosi kesehatan.
3. Menjelaskan bina suasana dalam strategi promosi kesehatan.
4. Menjelaskan pemberdayaan dalam strategi promosi kesehatan.
5. Menjelaskan kemitraan dalam strategi promosi kesehatan.
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan makalah ini untuk memberikan
pengertian dan dapat memperluas wawasan serta pemahaman mengenai
materi yang terkait yaitu Strategi Promosi Kesehatan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
secara eksplisit, dengan hasil operasi yang jelas'. Model mensyaratkan
bahwa intervensi tersebut mengartikulasikan faktor-faktor penentu yang
mempengaruhi hasil perilaku dan klinis dan secara eksplisit mengenai hal-
hal yang mereka ajukan untuk berubah; bagaimana mereka mengusulkan
untuk mengubahnya; bagaimana mereka akan menunjukkan perubahan
itu; dan bagaimana, jika sama sekali, perubahan itu telah berkontribusi
pada hasil perilaku atau klinis. Model juga membantu Anda untuk
mengetahui mengapa, dan juga apakah, intervensi efektif, menyoroti
sejauh mana elemen intervensi dapat diterapkan dalam konteks yang
berbeda dengan populasi yang berbeda. Model yang berbeda bekerja
lebih baik dalam kaitannya dengan beberapa kondisi atau tindakan
pencegahan daripada yang lain. Pendekatan yang dapat mengakomodasi
perilaku irasional dan menggabungkan fungsi faktor penentu yang lebih
luas cenderung mencakup isu-isu potensial yang lebih luas namun kurang
baik saat berhadapan dengan spesimen dan intervensi panduan. Tidak
ada teori tunggal atau model yang memiliki penerapan universal dan
pilihan pendekatan tertentu harus bergantung pada fokus perhatian pada
perubahan. Tidak ada teori atau model tunggal yang secara universal
dapat memprediksi niat atau hasil perilaku untuk semua populasi,
walaupun banyak yang dapat memprediksi dan menggambarkan
beberapa perubahan secara akurat, terutama bila berfokus pada individu.
Advokasi Kesehatan, yaitu pendekatan kepada para pimpinan atau
pengambil kebijakan agar dapat memberikan dukungan masksimal,
kemudahan perlindungan pada upaya kesehatan (Depkes 2001).
Pemberdayaan masyarakat ialah upaya atau proses untuk
menumbuhkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat dalam
mengenali, mengatasi, memelihara, melindungi, dan meningkatkan
kesejahteraan mereka sendiri (Notoatmodjo, 2007).
Menurut Notoatmodjo (2003), kemitraan adalah suatu kerja sama
formal antara individu-individu, kelompok-kelompok atau organisasi-
organisasi untuk mencapai suatu tugas atau tujuan tertentu
4
BAB III
PEMBAHASAN
5
maupunlegislatif, di berbagai tingkat dan sektor, yangterkait dengan
masalah kesehatan (sasarantertier).
6
mereka, misalnya: terbentuknya dana sehat, terbentuknya pos obat desa,
berdirinya polindes, dan sebagainya. Kegiatan- kegiatan semacamini di
masyrakat sering disebut gerakan masyarakat untuk kesehatan. Dari
uaraian tersebut dapat disimpulkan bahwa sasaran pemberdayaan
masyarakat adalah masyarakat.
B. Advokasi
Advokasi adalah suatu kegiatan untuk memperoleh komitmen
politik, dukungan kebijakan, penerimaan sosial, dan dukungan sistem dari
para pembuat keputusan atau pejabat pembuat kebijakan (WHO, 1989).
Oleh karena itu, tujuan utama advokasi adalah memberikan dorongan dan
7
dukungan dikeluarkannya kebijakan-kebijakan publik yang berkaitan
dengan program-program kesehatan.
Tujuan Advokasi
8
Tujuan umum advokasi adalah untuk mendorong dan memperkuat
suatu perubahan dalam kebijakan, program atau legislasi, dengan
memperkuat basis dukungan sebanyak mungkin.
Fungsi Advokasi
Advokasi berfungsi untuk mempromosikan suatu perubahan dalam
kebijakan program atau peraturan dan mendapatkan dukungan dari pihak-
pihak lain.
Persyaratan untuk Advokasi
a. Dipercaya (Credible), dimana program yang ditwarkan harus dapat
meyakinkan para penentu kebijakan atau pembuat keputusan , oleh
karena itu harus didukung akurasi data dan masalah.
b. Layak (Feasible), program yang ditawarkan harus mampu
dilaksanakan secara tejhnik prolitik maupun sosial.
c. Memenuhi Kebutuhan Masyarakat (Relevant)
d. Penting dan mendesak (Urgent), program yang ditawarkan harus
mempunyai prioritas tinggi
C. Bina Suasana
Bina suasana adalah upaya menciptakan opini atau lingkungan
sosial yang mendorong individu anggota masyarakat untuk mau
melakukan perilaku yang diperkenalkan.Seseorang akan terdorong untuk
mau melakukan sesuatu apabila lingkungan sosial di mana pun ia berada
(keluarga di rumah, orang-orang yang menjadi panutan/idolanya,
kelompok arisan, majelis agama, dan lain-lain, dan bahkan masyarakat
umum) memiliki opini yang positif terhadap perilaku tersebut.
9
tokoh masyarakat, tokoh agama, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM),
dunia usaha/swasta, media massa, organisasi profesi pemerintah dan
lain-lain. Bina suasana dilakukan untuk sasaran sekunder atau petugas
pelaksana diberbagai tingkat administrasi (dari pusat hingga desa).
10
suasana adalah para tokoh masyarakat di berbagai tingkat. (sasaran
sekunder)
1. Pendekatan Individu
Bina Suasana Individu ditujukan kepada individu-individu tokoh
masyarakat. Dengan pendekatan ini diharapkan :
2. Pendekatan Kelompok
11
mengadvokasi pihak-pihak yang terkait dan melakukan kontrol sosial
terhadap individu-individu anggotanya.
12
D. Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat ialah upaya atau proses untuk
menumbuhkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat dalam
mengenali, mengatasi, memelihara, melindungi, dan meningkatkan
kesejahteraan mereka sendiri (Notoatmodjo, 2007). Batasan
pemberdayaan dalam bidang kesehatan meliputi upaya untuk
menumbuhkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan dalam memelihara
dan meningkatkan kesehatan sehingga secara bertahap tujuan
pemberdayaan masyarakat bertujuan untuk:
13
Menumbuhkembangkan potensi masyarakat.
Mengembangkan gotong-royong masyarakat.
Menggali kontribusi masyarakat.
Menjalin kemitraan.
Desentralisasi.
14
Community knowledge: pemberdayaan bertujuan meningkatkan
pengetahuan masyarakat dengan berbagai penyuluhan kesehatan
yang menggunakan pendekatan community based health
education.
Community technology: teknologi sederhana di komunitas dapat
digunakan untuk pengembangan program kesehatan misalnya
penyaringan air dengan pasiratau arang.
E. Kemitraan
Pengertian kemitraan
Kemitraan pada esensinya adalah dikenal dengan istilah gotong
royong atau kerjasama dari berbagai pihak, baik secara individual maupun
kelompok. Menurut Notoatmodjo (2003), kemitraan adalah suatu kerja
sama formal antara individu-individu, kelompok-kelompok atau organisasi-
organisasi untuk mencapai suatu tugas atau tujuan tertentu. Ada berbagai
pengertian kemitraan secara umum (Promkes Depkes RI) meliputi:
15
a. kemitraan mengandung pengertian adanya interaksi dan interelasi
minimal antara dua pihak atau lebih dimana masing-masing pihak
merupakan ”mitra” atau ”partner”.
Syarat Kemitraan
1. Kesamaan perhatian ( common interest )
Dalam membangun kemitraan,masing-masing anggota
harusmerasa mempunyai perhatian dan kepentingan bersama.
Tanpaadanya perhatian dan kepentingan yang sama terhadap
suatumasalah niscaya kemitraan tidak akan terjadi. Sektor kesehatan
harus mampu menimbulkan perhatian terhadap masalah kesehatan bagi
sektor-sektor lain non kesehatan, dengan upaya-upaya informasi dan
advokasi secara intensif.
16
3. Saling menyadari pentingnya arti kemitraan
Arti penting dari kemitraan adalah mewujudkan kebersamaan antar
anggota untuk menghasilkan sesuatu yang menuju kearah perbaikan
kesehatan masyarakat pada khususnya, kesejahteraan masyarakat pada
umumnya. Penting dilakukan advokasi dan informasi
17
kekuatan. Para peserta harus saling menghormati mandat kewajiban dan
kemandirian dari anggota yang lain serta memahami keterbatasan dan
komitmen yang dimiliki satu sama lain. Sikap saling menghormati tidak
menghalangi masing-masing organisasi untuk terlibat dalam pertukaran
pendapat yang konstruktif
5. Tanggung Jawab
Organisasi kemanusiaan memiliki tanggung jawab etis terhadap satu
sama lain dalam menempuh tugas-tugasnya secara bertanggung jawab
dengan integritas dan cara yang relevan dan tepat. Organisasi
kemanusiaan harus meyakinkan bahwa mereka hanya akan berkomitmen
terhadap sesuatu kegiatan ketika mereka memang memiliki alat,
kompetensi, keahlian dan kapasitas untuk mewujudkan komitmen
tersebut. Pencegahan yang tegas dan jelas terhadap penyelewengan
yang dilakukan oleh para pekerja kemanusiaan harus menjadi usaha yang
berkelanjutan
6. Saling Melengkapi
Keragaman dari komunitas kemanusiaan adalah sebuah aset bila
dibangun atas kelebihan-kelebihan komparatif dan saling melengkapi
kontribusi yang satu dengan yang lain. Kapasitas lokal adalah salah satu
aset penting untuk ditingkatkan dan menjadi dasar pengembangang.
Ketika memungkinkan, organisasi-organisasi kemanusiaan harus berjuang
untuk menjadikan aset lokal sebagai bagian integral dari tindakan tanggap
darurat dimana hambatan budaya dan bahasa harus diatasi
18
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Untuk mewujudkan atau mencapai visi dan misi promosi kesehatan
secara efektif dan efisien, maka diperlukan cara dan pendekatan yang
strategis yaitu strategi promosi kesehatan.
Berdasarkan rumusan WHO (1994) strategi promosi kesehatan
secara global ini terdiri dari 3 hal, yaitu Advokasi (Advocacy), Dukungan
Sosial (Social support), dan Pemberdayaan Masyarakat.
Di dalam piagam Ottawa dirumuskan pula strategi baru promosi
kesehatan, yang mencakup 5 butir, yaitu KebijakanBerwawasan Kebijakan
(Health Public Policy), Lingkungan yang mendukung (Supportive
Environment),Reorientasi Pelayanan Kesehatan (Reorient Health
Service), Keterampilan Individu (Personnel Skill), dan Gerakan
masyarakat (Community Action).
Advokasi adalah suatu kegiatan untuk memperoleh komitmen
politik, dukungan kebijakan, penerimaan sosial, dan dukungan sistem dari
para pembuat keputusan atau pejabat pembuat kebijakan.
Bina suasana adalah upaya menciptakan opini atau lingkungan
sosial yang mendorong individu anggota masyarakat untuk mau
melakukan perilaku yang diperkenalkan atau bina suasana sama juga
dengan Dukungan sosial adalah ketersediaan sumber daya yang
memberikan kenyamanan fisik dan psikologis sehingga kita dapat
melaksanakan kehidupan dengan baik, dukungan sosial ini adalah orang
lain yang berinteraksi dengan petugas
Pemberdayaan masyarakat merupakan sasaran utama dalam
promosi kesehatan yang bertujuan untuk memandirikan masyarakat agar
mampu memelihara dan meningkatkan status kesehatannya menjadi lebih
baik dengan menggunakan prinsip pemberdayaan dimana petugas
kesehatan berperan untuk memfasilitasi masyarakat dalam meningkatkan
19
pengetahuan, kemauan dan kemampuannya untuk memlihara dan
meningkatkan status kesehatannnya.
B. Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini pembaca khususnya kita
sebagai analis kesehatan dapat memahami tentang strategi promosi
kesehatan dalam rangka memajukan kesehatan masyarakat serta
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, dan dengan promosi
kesehatan yaitu melalui penyuluhan kesehatan atau pendidikan kesehatan
kita sebagai analis kesehatan dapat mencegah berbagai penyakit.
Kemitraan dapat disimpulkan berhasil jika banyaknya mitra yang
terlibat, sumberdaya (3M) tersedia (input), pertemuan-pertemuan,
lokakarya, kesepakatan bersama, seminat (proses), terbentuknya jaringan
kerja, tersusunnya program dan pelaksanaan kegiatan bersama (output),
membaiknya indikator derajat kesehatan (outcome)
20
DAFTAR RUJUKAN
http://documents.tips/documents/kemitraan-dalam-promosi-
kesehatan.html
https://marlin170494mbleast.wordpress.com/2012/12/27/advokasi-dalam-
kesehatan-masyarakat/
https://chevichenko.wordpress.com/2009/11/26/pemberdayaan-
masyarakat-dalam-promosi-kesehatan/
21