3591 7886 1 SP
3591 7886 1 SP
1
Mahasiswa Jurusan PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta
2,3
Dosen Jurusan PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta
VI, tetapi juga dimulai sejak siswa setelah pulang sekolah sebanyak
berada di kelas IV. Oleh karena itu, 15%, siswa belajar jika ada ulangan
diperlukan upaya secara berke- sebanyak 35%, dan siswa yang
sinambungan sehingga mutu pendi- biasa tidak mengerjakan PR sebanyak
dikan suatu lembaga pendidikan akan 25%.
memuaskan. Upaya tersebut tidak Berbagai cara telah ditempuh
hanya dengan peningkatan kualitas untuk mendisiplinkan siswa dian-
pembelajaran, tetapi juga dengan taranya dengan teguran dan pem-
penanaman sikap disiplin belajar berian hukuman. Usaha tersebut ter-
siswa. nyata kurang efektif karena hanya
Wulandari dan Muhari bersifat sementara, sehingga diper-
(2011) menyatakan, “disiplin belajar lukan upaya lain untuk meningkatkan
adalah suatu kondisi yang tercipta dan disiplin belajar siswa yaitu melalui
terbentuk melalui proses usaha yang konseling kelompok.
dilakukan seseorang untuk memper- Tohirin mengemukakan, “la-
oleh suatu perubahan tingkah laku yanan konseling kelompok dapat di-
yang baru secara keseluruhan, sebagai maknai sebagai suatu upaya pembim-
hasil pengalamannya sendiri dalam bing atau konselor membantu meme-
interaksi dengan lingkungannya yang cahkan masalah-masalah pribadi yang
menunjukkan nilai-nilai ketaatan, ke- dialami oleh masing-masing anggota
patuhan, kesetiaan, keteraturan dan kelompok melalui kegiatan kelompok
atau ketertiban”. Disiplin belajar agar tercapai perkembangan yang
sangat baik jika dimiliki siswa karena optimal” (2007: 179).
siswa yang memiliki disiplin belajar Winkel dan Hastuti (2012:
akan belajar dengan baik dan teratur 607-616) membagi proses konseling
sehingga menghasilkan prestasi yang kelompok menjadi lima fase yaitu
baik. pembukaan, penjelasan masalah,
Disiplin belajar tidak muncul penggalian latar belakang masalah,
dengan sendirinya, tetapi karena la- penyelesaian masalah, dan penutup.
tihan dan pengalaman. Zahrifah dan Konseling kelompok yang
Darminto (2011) menjelaskan bahwa dilakukan dipadukan dengan strategi
disiplin belajar dipengaruhi oleh pengelolaan diri. Menurut Muhyidin
faktor intern dan faktor ekstern. Yang (Slamet, 2007: 2), “Manajemen diri
termasuk faktor intern yaitu penge- adalah suatu proses perencanaan,
tahuan, kesadaran, ketaatan, kei- pengorganisasian, pelaksanaan, peng-
nginan berprestasi, dan latihan ber- evaluasian segala sifat dan tindak
disiplin. Contoh faktor ekstern yaitu tanduk diri kita sendiri dengan subyek
lingkungan, alat pendidikan, teman, pelaksana diri kita dan obyek pe-
saudara, kebiasaan dan pembinaan laksana juga diri kita sendiri”. Stra-
dari rumah, pengawasan, dan tegi ini berusaha mengetahui diri sen-
sebagainya. diri dari segala kelebihan dan keku-
Fakta menunjukkan bahwa rangan (kelemahan) maupun poten-
tingkat disiplin belajar siswa IV SD sinya.
Negeri 1 Triwarno masih rendah. Strategi pengelolaan diri
Hasil angket menunjukkan bahwa (self management) bertujuan untuk
siswa yang selalu mengerjakan PR mem-berikan peran yang lebih aktif
pada siswa dalam proses konseling, Sumber data dalam penelitian
mem-berikan keterampilan siswa ini adalah siswa kelas IV, guru dan
yang dapat bertahan sampai di luar dokumen. Pengumpulan data meng-
sesi konseling, perolehan perubahan gunakan teknik observasi, wawanca-
yang mantap dan menetap dengan ra, sosiometri, angket, dan dokumen-
arah prosedur yang tepat, tasi. Validitas data diperoleh melalui
menciptakan keterampilan belajar triangulasi sumber, triangulasi teknik,
yang baru sesuai harapan, dan siswa dan triangulasi teori. Analisis yang
dapat mempola perilaku, pikiran, dan digunakan dalam penelitian ini meng-
perasaan yang diinginkan. gunakan analisis deskriptif kom-
(Nurzaakiyah dan Budi-man, 2010: paratif dan analisis statistik deskriptif.
16). Prosedur dalam penelitian ini
Gunarsa (Nurzaakiyah dan berupa penelitian tindakan kelas diag-
Budiman, 2010: 20-32) menyebutkan nostik yang dilakukan dalam tiga sik-
ada 4 teknik dalam manajemen diri lus, tiap siklus tiga pertemuan. Setiap
yaitu pemantauan diri (self moni- siklus terdiri dari perencanaan, pelak-
toring), penghargaan diri (self re- sanaan, observasi, dan refleksi.
ward), kontrak dengan diri (self con-
tracting), dan penguasaan terhadap Hasil dan Pembahasan
rangsangan (stimulus control). Hasil penelitian mengacu pada
Berdasarkan uraian tersebut, proses dan hasil konseling kelompok.
maka diperoleh rumusan masalah Keberhasilan proses konseling kelom-
sebagai berikut: “Apakah penerapan pok dilihat skor dari aktivitas guru
konseling kelompok dengan strategi dan siswa dalam pelaksanaan kon-
pengelolaan diri dapat meningkatkan seling kelompok, dan penggunaan
disiplin belajar siswa kelas IV SD strategi pengelolaan diri. Proses kon-
Negeri 1 Triwarno?” Tujuan pene- seling kelompok terdiri dari 4 tahap
litian ini adalah meningkatkan disip- yaitu tahap pembukaan, tahap eks-
lin belajar siswa kelas IV SD Negeri 1 plorasi, tahap kerja/penyelesaian ma-
Triwarno melalui penerapan kon- salah, dan tahap penutup.
seling kelompok dengan strategi Adapun keberhasilan proses/
pengelolaan diri. penerapan konseling kelompok dapat
dilihat pada tabel 1 berikut.
Metode Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Tabel 1 Keberhasilan Proses/Pene-
SD Negeri 1 Triwarno, yang berala- rapan Konseling Kelompok
mat di Jalan Korowelang No. 1, desa Siklus (%)
Triwarno, Kecamatan Kutowinangun, Kriteria
I II III
Kabupaten Kebumen, dan dilakukan Aktivitas Guru 85.5 93.0 93.2
pada bulan Desember 2013 sampai Aktivitas Siswa 76.1 89.7 89.9
dengan bulan Mei 2014. Subjek Respon Siswa 70.4 84.2 87.1
dalam penelitian ini adalah 10 siswa Pengelolaan 62.7 79.0 87.5
laki-laki kelas IV SDN 1 Triwarno, Diri
pada tahun ajaran 2013/2014 yang
mengalami masalah disiplin belajar
Tabel di atas menunjukkan
rendah.
bahwa penerapan konseling kelom-
pok mengalami peningkatan tiap Berdasarkan hasil yang di-
siklusnya. Aktivitas guru pada siklus I peroleh dari siklus I-III, dapat disim-
mencapai 85.5%, meningkat menja- pulkan bahwa proses/penerapan kon-
di 93% pada siklus II, dan meningkat seling kelompok dengan strategi pe-
lagi menjadi 93.2% pada siklus III. ngelolaan diri mengalami pening-
Aktivitas siswa pada siklus I menca- katan pada tiap siklusnya, baik ak-
pai 76.1%, meningkat menjadi 89.7% tivitas guru, aktivitas siswa, respon
pada siklus II, dan meningkat lagi siswa, dan penggunaan stratgei pe-
menjadi 89.9% pada siklus III. ngelolaan diri. Selain itu, disiplin bel-
Respon siswa pada siklus I mencapai ajar siswa juga mengalami pening-
70.4%, meningkat menjadi 84.2% katan pada tiap siklusnya. Ini menan-
pada siklus II, dan meningkat lagi dakan bahwa keberhasilan proses
menjadi 87.1% pada siklus III. konseling mempengaruhi tingkat di-
Penerapan strategi pengelo- siplin belajar siswa. Jika pencapaian
laan diri juga selalu mengalami pe- penerapan konseling rendah, maka
ningkatan pada tiap siklusnya. Pada tingkat disiplin belajar siswa juga
siklus I, penerapan strategi pengelo- rendah. Dengan demikian konseling
laan diri mencapai 62.7%, pada siklus kelompok dapat digunakan untuk
II meningkat menjadi 79%, dan me- membantu siswa dalam menyelesai-
ningkat lagi pada siklus III menjadi kan permasalahan yang dihadapi
87.5%. melalui tahap-tahap/kegiatan yang di-
Keberhasilan konseling ke- lakukan di dalamnya yaitu tahap pem-
lompok dilihat hasilnya berupa pe- bukaan, tahap eksplorasi, tahap ker-
ningkatan disiplin belajar siswa. Pe- ja/penyelesaian masalah, dan tahap
ningkatan disiplin belajar siswa dapat penutup. Tahap-tahap tersebut mem-
dilihat dari pencapaian skor dan punyai kesamaan dengan langkah/
ketuntasan disiplin belajar. fase yang dikemukakan Winkel dan
Hastuti yaitu fase pembukaan, penje-
Tabel 2 Pencapaian Tingkat Disiplin lasan masalah, penggalian latar bela-
Belajar Siswa kang masalah, penyelesaian masalah,
Kondisi Skor Ketuntasan dan penutup (2012: 607-616).
Siklus I 72.8 10% Hasil penelitian juga menun-
Siklus II 81.1 60% jukkan bahwa penerapan konseling
Siklus III 85.7 95% kelompok dengan strategi pengelo-
laan diri cocok jika digunakan untuk
Dari tabel di atas dapat di- meningkatkan disiplin beajar siswa.
ketahui bahwa disiplin belajar siswa Sesuai dengan pendapat Grant (2010)
mengalami kenaikan pada tiap sik- bahwa salah satu prinsip strategi
lusnya. Pada siklus I skor disiplin pengelolaan diri menolong individu
belajar siswa 72.8, pada siklus II mengubah perilaku maladaptif (tidak
menjadi 81.1, dan pada siklus III naik baik) ke perilaku adaptif (baik).
menjadi 85.7%. Sedangkan ketun-
tasan disiplin belajar siswa pada Simpulan dan Saran
siklus I mencapai 10%, pada siklus II Berdasarkan hasil penelitian
men-capai 60%, dan pada siklus III yang telah diuraian, diperoleh kesim-
men-capai 95%. pulan bahwa penerapan konseling ke-
lompok dengan strategi pengelolaan Winkel, W. S. dan Hastuti, S. (2012).
diri dapat meningkatkan disiplin bel- Bimbingan dan Konseling di
ajar siswa kelas IV SDN 1 Triwarno. Institusi Pendidikan. Yogya-
Berdasarkan hasil penelitian karta: Media Abadi.
ini, maka diharapkan guru peka ter-
hadap permasalahan yang dihadapi Wulandari, F. D. dan Muhari. (2011).
siswa dan berusaha membantunya Penerapan Konseling Ke-
melalui bimbingan dan konseling. lompok dengan Strategi Self
Guru juga diharapkan menguasai Modeling untuk Meningkat-
strategi pengelolaan diri, mampu kan Disiplin Belajar Siswa.
membimbing siswa, dan ikut mem- Jurnal Psikologi Pendidikan
antau pengelolaan diri yang dilakukan dan Bimbingan, 12 (2).
siswa. Siswa diharapkan terlibat seca- Diperoleh 22 April 2013,dari
ra aktif pada setiap tahap konseling http://ppb.jurnal.unesa.ac.id/
kelompok yang dilaksanakan. Selain
itu, siswa diharapkan dapat melaksa- Zahrifah, F. L. dan Darminto, E.
nakan pengelolaan diri dengan sung- (2011). Penggunaan Strategi
guh-sungguh dan penuh rasa tang- Pengelolaan Diri untuk Me-
gung jawab meskipun tanpa penga- ningkatkan Disiplin Belajar
wasan guru. Siswa. Jurnal Psikologi Pen-
didikan dan Bimbingan, 12
Daftar Pustaka (1). Diperoleh 22 April
2013,dari
Grant, S. K. (2010). Behavioral The- http://ppb.jurnal.unesa.ac.id/
rapy: Psychology 460 Coun-
seling and Interviewing. Di-
peroleh 27 Agustus 2013,
dari http://www.csund.edu/