Anda di halaman 1dari 59

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisa Perhitungan penurunan tanah (Settlement) pada Proyek Jalan Tol


Semarang- Batang, Jawa Tengah menggunakan softwere plaxis 8.2. Analisis ini
dilakukan unuk mengetahui besar penurunan tanah (displacement), Gaya Normal
(Axial Force), Gaya Geser (Shear Force), Gaya momen (Bending Moment) angka
faktor keamanan (safety factor).

Potongan Melintang, tampak atas dan detail untuk pemodelan pada plaxis 8.2
dapat dilhat pada gambar 4.1, 4.2, dan 4.3 dibawah ini.

4.1. Parameter Desain dan Syarat Ketentuan


4.2.1. Parameter Desain
A. Parameter Timbunan dan Perkerasan
Tabel 4.1 Tabel Parameter Timbunan dan Perkerasan

Tabel 4.2 Tabel Parameter Aspal

I
Pada Tabel 4.1. di atas, model material yang digunakan yaitu
Mohr Coulomb dan tipe material Drained, yang digunakan untuk
Lapisan LTP (Load Transfer Platform), Timbunan, Agregat A
CBR 90%, Agregat B CBR 60%, dan Agregat C CBR 40%,
sedangkan Lapis perkerasan Concrete digunakan model material
Linear Elastic dengan tipe material Non-porous. Untuk parameter
Aspal menggunakan tipe material Elastic.
DIKASIH INI JUGA JANGAN LUPA
B. Parameter Kolom Grout Modular
Tabel 4.3. Parameter Kolom Grout Modular

C. Parameter Tanah
Tabel 4.4. Parameter Tanah

Pada Tabel 4.4. di atas, model material yang digunakan yaitu


Mohr Coulomb dan tipe material yang digunakan yaitu Undrained
pada tanah lempung dan Drained pada tanah yang berjenis pasir.
4.2. Tahap Proses Perhitungan (Calculation).
4.2.1. Perhitungan Tahap Konstruksi
Pada tahap perhitungan selama masa konstruksi terdiri dari 13 tahap
(Phase), muliputi tahap konstruksi dan tahap Konsolidasi hingga
minimum porepressure, dimana pada tahap konstruksi timbunan
dilakukan selama 7 hari dan 28 hari pada konstruksi perkerasan jalan,
waktu konsilidasi konstruksi selama 365 hari, 730 hari, 2555 hari dan
14600 hari, tahapan dan langkah-langkahnya yaitu sebagai berikut :
Tabel 4.6. Phase Perhitungan.

Berikut merupakan langkah-langkah yang ada pada Plaxis


Calculation Plaxis v.8.2 :
1. Phase 0 : Tahap awal (Initial Phase) adalah default dari program
(Phase 0)
2. Timbunan 1
Tahapan timbunan 1 dengan ketinggian 1m dilakukan selama 7
hari. Langkah-langkahnya yaitu, beri judul phase pada kolom
nomor/id, pada pilihan mulai dari tahap (Star from phase) pilih Intial
Phase. Dengan jenis perhitungan (Calculation type) analisa plastis
(Plastic), lalu pilih Parameters. Pada kotak dialog Parameters,
masukan interval waktu (Time interval) yaitu 7 hari, lalu tentukan
(Define).

Gambar 4.8. Input Phase Timbunan 1 pada Tab General dan


Parameters

Selanjutnya klik Define dan aktifkan area yang akan dilakukan


timbunan 1 dengan meng-klik permodelan timbunan 1, setelah itu
perbaharui (Update).

Gambar 4.10. Define Phase Timbunan 1

3. Install KGM
a. Plate
Tahapan Install KGM dilakukan selama 14 hari. Langkah-
langkahnya yaitu, beri judul phase pada kolom nomor/id, pada
pilihan mulai dari tahap (Star from phase) pilih Timb. 1. Dengan
jenis perhitungan (Calculation type) analisa plastis (Plastic), lalu
pilih Parameters. Pada kotak dialog Parameters, masukan
interval waktu (Time interval) yaitu 14 hari, lalu tentukan
(Define).

Gambar 4.8. Input Phase Install KGM pada Tab General


dan Parameters (Plate)

Selanjutnya klik Define dan aktifkan area yang akan dilakukan


Install KGM dengan meng-klik permodelan KGM, setelah itu
perbaharui (Update).
Gambar 4.19. Define Phase Instal KGM (Plate)

b. Cluster
Tahapan Install KGM dilakukan selama 14 hari. Langkah-
langkahnya yaitu, beri judul phase pada kolom nomor/id, pada
pilihan mulai dari tahap (Star from phase) pilih Timb. 1. Dengan
jenis perhitungan (Calculation type) analisa plastis (Plastic), lalu
pilih Parameters. Pada kotak dialog Parameters, masukan
interval waktu (Time interval) yaitu 14 hari, lalu tentukan
(Define).

Gambar 4.8. Input Phase Install KGM pada Tab General


dan Parameters (Cluster)
Selanjutnya klik Define dan aktifkan area yang akan dilakukan
Install KGM dengan dengan cara drug material KGM material
sets pada pemodelan Cluster yang sebelumnya masih berupa
tanah asli, setelah itu perbaharui (Update).

Gambar 4.19. Define Phase Instal KGM (Cluster)

4. LTP (Load Transfer Platform)


Tahapan timbunan LTP (Load Transfer Platform) dengan
ketinggian 1m dilakukan selama 7 hari. Langkah-langkahnya yaitu,
beri judul phase pada kolom nomor/id, pada pilihan mulai dari tahap
(Star from phase) pilih Install KGM. Dengan jenis perhitungan
(Calculation type) analisa plastis (Plastic), lalu pilih Parameters.
Pada kotak dialog Parameters, masukan interval waktu (Time
interval) yaitu 7 hari, lalu tentukan (Define).
Gambar 4.8. Input Phase LTP (Load Transfer Platform) pada
Tab General dan Parameters

Selanjutnya klik Define dan aktifkan area yang akan dilakukan


timbunan LTP (Load Transfer Platform) dengan meng-klik
permodelan timbunan LTP (Load Transfer Platform), setelah itu
perbaharui (Update).

Gambar 4.10. Define Phase LTP (Load Transfer Platform)

5. Timbunan 2
Tahapan timbunan 2 dengan ketinggian 1m dilakukan selama 7
hari. Langkah-langkahnya yaitu, beri judul phase pada kolom
nomor/id, pada pilihan mulai dari tahap (Star from phase) pilih LTP
(Load Transfer Platform). Dengan jenis perhitungan (Calculation
type) analisa plastis (Plastic), lalu pilih Parameters. Pada kotak
dialog Parameters, masukan interval waktu (Time interval) yaitu 7
hari, lalu tentukan (Define).

Gambar 4.8. Input Phase Timbunan 2 pada Tab General dan


Parameters

Selanjutnya klik Define dan aktifkan area yang akan dilakukan


timbunan 2 dengan meng-klik permodelan timbunan 2, setelah itu
perbaharui (Update).

Gambar 4.10. Define Phase Timbunan 2


6. Timbunan 3
Tahapan timbunan 3 dengan ketinggian 1m dilakukan selama 7
hari. Langkah-langkahnya yaitu, beri judul phase pada kolom
nomor/id, pada pilihan mulai dari tahap (Star from phase) pilih
Timbunan 2. Dengan jenis perhitungan (Calculation type) analisa
plastis (Plastic), lalu pilih Parameters. Pada kotak dialog
Parameters, masukan interval waktu (Time interval) yaitu 7 hari,
lalu tentukan (Define).

Gambar 4.8. Input Phase Timbunan 3 pada Tab General dan


Parameters

Selanjutnya klik Define dan aktifkan area yang akan dilakukan


timbunan 3 dengan meng-klik permodelan timbunan 3, setelah itu
perbaharui (Update).
Gambar 4.10. Define Phase Timbunan 3

7. Timbunan 3
Tahapan timbunan 3 dengan ketinggian 1m dilakukan selama 7
hari. Langkah-langkahnya yaitu, beri judul phase pada kolom
nomor/id, pada pilihan mulai dari tahap (Star from phase) pilih
Timbunan 2. Dengan jenis perhitungan (Calculation type) analisa
plastis (Plastic), lalu pilih Parameters. Pada kotak dialog
Parameters, masukan interval waktu (Time interval) yaitu 7 hari,
lalu tentukan (Define).

Gambar 4.8. Input Phase Timbunan 3 pada Tab General dan


Parameters
Selanjutnya klik Define dan aktifkan area yang akan dilakukan
timbunan 3 dengan meng-klik permodelan timbunan 3, setelah itu
perbaharui (Update).

Gambar 4.10. Define Phase Timbunan 3

8. Timbunan 4
Tahapan timbunan 4 dengan ketinggian 1m dilakukan selama 7
hari. Langkah-langkahnya yaitu, beri judul phase pada kolom
nomor/id, pada pilihan mulai dari tahap (Star from phase) pilih
Timbunan 3. Dengan jenis perhitungan (Calculation type) analisa
plastis (Plastic), lalu pilih Parameters. Pada kotak dialog
Parameters, masukan interval waktu (Time interval) yaitu 7 hari,
lalu tentukan (Define).
Gambar 4.8. Input Phase Timbunan 4 pada Tab General dan
Parameters

Selanjutnya klik Define dan aktifkan area yang akan dilakukan


timbunan 4 dengan meng-klik permodelan timbunan 4, setelah itu
perbaharui (Update).

Gambar 4.10. Define Phase Timbunan 4

9. Timbunan Perkerasan Jalan


Tahapan timbunan Perkerasan Jalan dilakukan selama 28 hari.
Langkah-langkahnya yaitu, beri judul phase pada kolom nomor/id,
pada pilihan mulai dari tahap (Star from phase) pilih Timbunan 4.
Dengan jenis perhitungan (Calculation type) analisa plastis
(Plastic), lalu pilih Parameters. Pada kotak dialog Parameters,
masukan interval waktu (Time interval) yaitu 28 hari, lalu tentukan
(Define).
Gambar 4.8. Input Phase Timbunan Perkerasan Jalan pada
Tab General dan Parameters
Selanjutnya klik Define dan aktifkan area yang akan dilakukan
timbunan perkerasan jalan dengan meng-klik permodelan timbunan
perkerasan jalan, setelah itu perbaharui (Update).

Gambar 4.10. Define Phase Timbunan Perkerasan Jalan

10. Beban Lalulintas


Langkah-langkah tahapan beban lalulintas yaitu, beri judul phase
pada kolom nomor/id, pada pilihan mulai dari tahap (Star from
phase) pilih Timbunan Perkerasan Jalan. Dengan jenis perhitungan
(Calculation type) analisa plastis (Plastic), lalu pilih Parameters.
Pada kotak dialog Parameters, masukan interval waktu (Time
interval) yaitu 1 hari, lalu tentukan (Define).

Gambar 4.8. Input Phase Beban Lalulintas pada Tab General


dan Parameters
Selanjutnya klik Define dan aktifkan beban lalulintas dengan
meng-klik permodelan beban lalulintas, setelah itu perbaharui
(Update).

Gambar 4.10. Define Phase Beban Lalulintas

11. Konsolidasi 365


Langkah-langkah tahapan konsolidasi 365 yaitu, beri judul phase
pada kolom nomor/id, pada pilihan mulai dari tahap (Star from
phase) pilih beban lalulintas. Dengan jenis perhitungan (Calculation
type) analisa konsolidasi (consolidation), lalu pilih Parameters.
Pada kotak dialog Parameters, masukan interval waktu (Time
interval) yaitu 365 hari, lalu Klik Next.

Gambar 4.8. Input Phase Konsolidasi 365 pada Tab General


dan Parameters
12. Konsolidasi 730
Langkah-langkah tahapan konsolidasi 730 yaitu, beri judul phase
pada kolom nomor/id, pada pilihan mulai dari tahap (Star from
phase) pilih konsolidasi 365. Dengan jenis perhitungan (Calculation
type) analisa konsolidasi (consolidation), lalu pilih Parameters.
Pada kotak dialog Parameters, masukan interval waktu (Time
interval) yaitu 730 hari, lalu Klik Next.
Gambar 4.8. Input Phase Konsolidasi 730 pada Tab General
dan Parameters
13. Konsolidasi 2555
Langkah-langkah tahapan konsolidasi 2555 yaitu, beri judul
phase pada kolom nomor/id, pada pilihan mulai dari tahap (Star from
phase) pilih konsolidasi 730. Dengan jenis perhitungan (Calculation
type) analisa konsolidasi (consolidation), lalu pilih Parameters.
Pada kotak dialog Parameters, masukan interval waktu (Time
interval) yaitu 2555 hari, lalu Klik Next.

Gambar 4.8. Input Phase Konsolidasi 2555 pada Tab General


dan Parameters
14. Konsolidasi 14600
Langkah-langkah tahapan konsolidasi 14600 yaitu, beri judul
phase pada kolom nomor/id, pada pilihan mulai dari tahap (Star from
phase) pilih konsolidasi 2555. Dengan jenis perhitungan
(Calculation type) analisa konsolidasi (consolidation), lalu pilih
Parameters. Pada kotak dialog Parameters, masukan interval waktu
(Time interval) yaitu 14600 hari, lalu Klik Next.

Gambar 4.8. Input Phase Konsolidasi 14600 pada Tab General


dan Parameters
15. Konsolidasi P=1
Langkah-langkah tahapan konsolidasi P=1 yaitu, beri judul phase
pada kolom nomor/id, pada pilihan mulai dari tahap (Star from
phase) pilih konsolidasi 14600. Dengan jenis perhitungan
(Calculation type) analisa konsolidasi (consolidation), lalu pilih
Parameters. Pada kotak dialog Parameters, kemudian pada perintah
tab parameters – Loading input pilih minimum pore pressure 1
kN/m2. kemudian Klik Next.
Gambar 4.8. Input Phase Konsolidasi P=1 pada Tab General
dan Parameters

16. SF Timbunan 1
Langkah-langkah tahapan SF Timbunan 1 yaitu, beri judul phase
pada kolom nomor/id, pada pilihan mulai dari tahap (Star from
phase) pilih timbunan 1. Dengan jenis perhitungan (Calculation
type) phi/c reduction, lalu pilih Parameters. Pada kotak dialog
Parameters, kemudian pada perintah tab parameters – Loading
input pilih incremental multiplier. kemudian Klik Next..

Gambar 4.8. Input Phase SF Timbunan 1 pada Tab General


dan Parameters
17. SF KGM
Langkah-langkah tahapan SF KGM yaitu, beri judul phase pada
kolom nomor/id, pada pilihan mulai dari tahap (Star from phase)
pilih KGM. Dengan jenis perhitungan (Calculation type) phi/c
reduction, lalu pilih Parameters. Pada kotak dialog Parameters,
kemudian pada perintah tab parameters – Loading input pilih
incremental multiplier. kemudian Klik Next..

Gambar 4.8. Input Phase SF KGM pada Tab General dan


Parameters
18. SF LTP (Load Transfer Platform)
Langkah-langkah tahapan SF LTP (Load Transfer Platform)
yaitu, beri judul phase pada kolom nomor/id, pada pilihan mulai dari
tahap (Star from phase) pilih LTP (Load Transfer Platform).
Dengan jenis perhitungan (Calculation type) phi/c reduction, lalu
pilih Parameters. Pada kotak dialog Parameters, kemudian pada
perintah tab parameters – Loading input pilih incremental
multiplier. kemudian Klik Next..
Gambar 4.8. Input Phase SF LTP (Load Transfer Platform)
pada Tab General dan Parameters
19. SF Timbunan 2
Langkah-langkah tahapan SF Timbunan 2 yaitu, beri judul phase
pada kolom nomor/id, pada pilihan mulai dari tahap (Star from
phase) pilih timbunan 2. Dengan jenis perhitungan (Calculation
type) phi/c reduction, lalu pilih Parameters. Pada kotak dialog
Parameters, kemudian pada perintah tab parameters – Loading
input pilih incremental multiplier. kemudian Klik Next..

Gambar 4.8. Input Phase SF Timbunan 2 pada Tab General


dan Parameters

20. SF Timbunan 3
Langkah-langkah tahapan SF Timbunan 3 yaitu, beri judul phase
pada kolom nomor/id, pada pilihan mulai dari tahap (Star from
phase) pilih timbunan 3. Dengan jenis perhitungan (Calculation
type) phi/c reduction, lalu pilih Parameters. Pada kotak dialog
Parameters, kemudian pada perintah tab parameters – Loading
input pilih incremental multiplier. kemudian Klik Next..

Gambar 4.8. Input Phase SF Timbunan 3 pada Tab General


dan Parameters
21. SF Timbunan 4
Langkah-langkah tahapan SF Timbunan 4 yaitu, beri judul phase
pada kolom nomor/id, pada pilihan mulai dari tahap (Star from
phase) pilih timbunan 4. Dengan jenis perhitungan (Calculation
type) phi/c reduction, lalu pilih Parameters. Pada kotak dialog
Parameters, kemudian pada perintah tab parameters – Loading
input pilih incremental multiplier. kemudian Klik Next..
Gambar 4.8. Input Phase SF Timbunan 4 pada Tab General
dan Parameters
22. SF Perkerasan Jalan
Langkah-langkah tahapan SF Perkerasan Jalan yaitu, beri judul
phase pada kolom nomor/id, pada pilihan mulai dari tahap (Star from
phase) pilih perkerasan jalan. Dengan jenis perhitungan
(Calculation type) phi/c reduction, lalu pilih Parameters. Pada kotak
dialog Parameters, kemudian pada perintah tab parameters –
Loading input pilih incremental multiplier. kemudian Klik Next..

Gambar 4.8. Input Phase SF Perkerasan Jalan pada Tab


General dan Parameters
23. SF Beban Lalulintas
Langkah-langkah tahapan SF Beban Lalulintas yaitu, beri judul
phase pada kolom nomor/id, pada pilihan mulai dari tahap (Star from
phase) pilih beban lalulintas. Dengan jenis perhitungan (Calculation
type) phi/c reduction, lalu pilih Parameters. Pada kotak dialog
Parameters, kemudian pada perintah tab parameters – Loading
input pilih incremental multiplier. kemudian Klik Next..

Gambar 4.8. Input Phase SF Beban Lalulintas pada Tab


General dan Parameters
24. SF Konsolidasi 365
Langkah-langkah tahapan SF Konsolidasi 365 yaitu, beri judul
phase pada kolom nomor/id, pada pilihan mulai dari tahap (Star from
phase) pilih konsolidasi 365. Dengan jenis perhitungan (Calculation
type) phi/c reduction, lalu pilih Parameters. Pada kotak dialog
Parameters, kemudian pada perintah tab parameters – Loading
input pilih incremental multiplier. kemudian Klik Next..
Gambar 4.8. Input Phase SF Konsolidasi 365 pada Tab General
dan Parameters
25. SF Konsolidasi 730
Langkah-langkah tahapan SF Konsolidasi 730 yaitu, beri judul
phase pada kolom nomor/id, pada pilihan mulai dari tahap (Star from
phase) pilih konsolidasi 730. Dengan jenis perhitungan (Calculation
type) phi/c reduction, lalu pilih Parameters. Pada kotak dialog
Parameters, kemudian pada perintah tab parameters – Loading
input pilih incremental multiplier. kemudian Klik Next..

Gambar 4.8. Input Phase SF Konsolidasi 730 pada Tab General


dan Parameters
26. SF Konsolidasi 2555
Langkah-langkah tahapan SF Konsolidasi 2555 yaitu, beri judul
phase pada kolom nomor/id, pada pilihan mulai dari tahap (Star from
phase) pilih konsolidasi 2555. Dengan jenis perhitungan
(Calculation type) phi/c reduction, lalu pilih Parameters. Pada kotak
dialog Parameters, kemudian pada perintah tab parameters –
Loading input pilih incremental multiplier. kemudian Klik Next..

Gambar 4.8. Input Phase SF Konsolidasi 2555 pada Tab


General dan Parameters
27. SF Konsolidasi 14600
Langkah-langkah tahapan SF Konsolidasi 14600 yaitu, beri judul
phase pada kolom nomor/id, pada pilihan mulai dari tahap (Star from
phase) pilih konsolidasi 14600. Dengan jenis perhitungan
(Calculation type) phi/c reduction, lalu pilih Parameters. Pada kotak
dialog Parameters, kemudian pada perintah tab parameters –
Loading input pilih incremental multiplier. kemudian Klik Next..
Gambar 4.8. Input Phase SF Konsolidasi 14600 pada Tab
General dan Parameters
28. SF Konsolidasi P=1
Langkah-langkah tahapan SF Konsolidasi P=1 yaitu, beri judul
phase pada kolom nomor/id, pada pilihan mulai dari tahap (Star from
phase) pilih konsolidasi P=1. Dengan jenis perhitungan (Calculation
type) phi/c reduction, lalu pilih Parameters. Pada kotak dialog
Parameters, kemudian pada perintah tab parameters – Loading
input pilih incremental multiplier. kemudian Klik Next..

Gambar 4.8. Input Phase SF Konsolidasi P=1 pada Tab General


dan Parameters
29. Menentuan area yang akan ditinjau dapat dilakukan dengan klik

toolbar lalu klik area yang akan di tinjau (A, B, C, D, E )


seperti gambar 4.19. Titik A merupakan dasar tanah timbunan titik
pertama, Titik B dasar Load Transfer Platform (LTP) titik pertama,
Titik C merupakan dasar tanah timbunan titik kedua, Titik E
merupakan ujung daripada salah satu KGM. Kemudian Klik

Update dan

Gambar 4.49. Penenetuan Titik Tinjauan


4.3.Tahap Perhitungan
Setelah dilakukan perhitungan dengan program Plaxis 8.2 maka
didapatkan hasilnya (output) dari perhitungan tersebut. Hasil Output
perhitungan berupa nilai total penurunan tanah (displacement), Tekanan air
pori berlebih (excess pore pressure), tegangan efektif (effective stress) dan
angka faktor keamanan (safety factor), dan penurunan yang terjadi pada
LTP (settlement of load transfer platform).
4.2.1. Keluaran (Output) Penampang Melintang Timbunan Akhir
a. Displacement
 Tipe Plate
Setelah dilakukan timbunan akhir, konstrukti
mengalami penurunan sebesar 7,585cm. Dapat dilihat pada
gambar dibawah ini:
 Tipe Cluster
Setelah dilakukan timbunan akhir, konstrukti
mengalami penurunan sebesar cm. Dapat dilihat pada
gambar dibawah ini:

b. Tekanan Air Pori Berlebih Berlebih


 Tipe Plate
Tekanan air pori berlebih (excess pore pressure) setelah
dilakukan timbunan akhir sebesar 205.81 kN/m2. Dapat
dilihat pada gambar dibawah ini:

 Tipe Cluster
Tekanan air pori berlebih (excess pore pressure) setelah
dilakukan timbunan akhir sebesar kN/m2. Dapat dilihat
pada gambar dibawah ini:

c. Tegangan Efektif Rata-rata


 Tipe Plate
Tekanan air pori berlebih (excess pore pressure) setelah
dilakukan timbunan akhir sebesar 269.87 kN/m2. Dapat
dilihat pada gambar dibawah ini:

 Tipe Cluster
Tekanan air pori berlebih (excess pore pressure) setelah
dilakukan timbunan akhir sebesar kN/m2. Dapat dilihat
pada gambar dibawah ini:

d. Safety Factor
 Tipe Plate
Angka faktor keamanan setelah dilakukan timbunan
akhir yaitu 1,4630. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

 Tipe Cluster
Angka faktor keamanan setelah dilakukan timbunan
akhir yaitu 1,4630. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
e. Penurunan pada LTP
 Tipe Plate
Setelah dilakukan timbunan akhir, LTP mengalami
penurunan sebesar cm. Dapat dilihat pada gambar dibawah
ini:
Chart 1
Displacement [m]
0
Point G

Point B
-0.02

Point C

Point D
-0.04

Point E

-0.06 Point F

Point G

-0.08
0 10 20 30 40 50
Time [day]

 Tipe Cluster
Setelah dilakukan timbunan akhir, LTP mengalami
penurunan sebesar cm. Dapat dilihat pada gambar dibawah
ini:
4.2.2. Keluaran (Output) Penampang Melintang Beban Lalulintas
a. Displacement
 Tipe Plate
Setelah dilakukan timbunan akhir, konstrukti
mengalami penurunan sebesar 11,49 cm. Dapat dilihat
pada gambar dibawah ini:

 Tipe Cluster
Setelah dilakukan timbunan akhir, konstrukti
mengalami penurunan sebesar cm. Dapat dilihat pada
gambar dibawah ini:

b. Tekanan Air Pori Berlebih Berlebih


 Tipe Plate
Tekanan air pori berlebih (excess pore pressure) setelah
dilakukan timbunan akhir sebesar 233.78 kN/m2. Dapat
dilihat pada gambar dibawah ini:

 Tipe Cluster
Tekanan air pori berlebih (excess pore pressure) setelah
dilakukan timbunan akhir sebesar kN/m2. Dapat dilihat
pada gambar dibawah ini:

c. Tegangan Efektif Rata-rata


 Tipe Plate
Tekanan air pori berlebih (excess pore pressure) setelah
dilakukan timbunan akhir sebesar 293.44 kN/m2. Dapat
dilihat pada gambar dibawah ini:
 Tipe Cluster
Tekanan air pori berlebih (excess pore pressure) setelah
dilakukan timbunan akhir sebesar kN/m2. Dapat dilihat
pada gambar dibawah ini:

d. Safety Factor
 Tipe Plate
Angka faktor keamanan setelah dilakukan timbunan
akhir yaitu 2,2143. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

 Tipe Cluster
Angka faktor keamanan setelah dilakukan timbunan
akhir yaitu 1,4630. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
e. Penurunan pada LTP
 Tipe Plate
Setelah dilakukan timbunan akhir, LTP mengalami
penurunan sebesar cm. Dapat dilihat pada gambar dibawah
ini:
Chart 1
Displacement [m]
0
Point G

Point B
-0.02

Point C

Point D
-0.04

Point E

-0.06 Point F

Point G

-0.08
0 10 20 30 40 50
Time [day]

 Tipe Cluster
Setelah dilakukan timbunan akhir, LTP mengalami
penurunan sebesar cm. Dapat dilihat pada gambar dibawah
ini:
4.2.3. Keluaran (Output) Setelah Terkonsolidasi 365 hari
a. Displacement
 Tipe Plate
Setelah dilakukan timbunan akhir, konstrukti
mengalami penurunan sebesar 13,252 cm. Dapat dilihat
pada gambar dibawah ini:

 Tipe Cluster
Setelah dilakukan timbunan akhir, konstrukti
mengalami penurunan sebesar cm. Dapat dilihat pada
gambar dibawah ini:
b. Tekanan Air Pori Berlebih Berlebih
 Tipe Plate
Tekanan air pori berlebih (excess pore pressure) setelah
dilakukan timbunan akhir sebesar 528,11x10-6 kN/m2.
Dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

 Tipe Cluster
Tekanan air pori berlebih (excess pore pressure) setelah
dilakukan timbunan akhir sebesar kN/m2. Dapat dilihat
pada gambar dibawah ini:

c. Tegangan Efektif Rata-rata


 Tipe Plate
Tekanan air pori berlebih (excess pore pressure) setelah
dilakukan timbunan akhir sebesar 296.02 kN/m2. Dapat
dilihat pada gambar dibawah ini:
 Tipe Cluster
Tekanan air pori berlebih (excess pore pressure) setelah
dilakukan timbunan akhir sebesar kN/m2. Dapat dilihat
pada gambar dibawah ini:

d. Safety Factor
 Tipe Plate
Angka faktor keamanan setelah dilakukan timbunan
akhir yaitu 2,2175. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

 Tipe Cluster
Angka faktor keamanan setelah dilakukan timbunan
akhir yaitu 1,4630. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
e. Penurunan pada LTP
 Tipe Plate
Setelah dilakukan timbunan akhir, LTP mengalami
penurunan sebesar cm. Dapat dilihat pada gambar dibawah
ini:
Chart 1
Displacement [m]
0
Point G

Point B
-0.02

Point C

Point D
-0.04

Point E

-0.06 Point F

Point G

-0.08
0 10 20 30 40 50
Time [day]

 Tipe Cluster
Setelah dilakukan timbunan akhir, LTP mengalami
penurunan sebesar cm. Dapat dilihat pada gambar dibawah
ini:

4.2.4. Keluaran (Output) Setelah Terkonsolidasi 730 hari


a. Displacement
 Tipe Plate
Setelah dilakukan timbunan akhir, konstrukti
mengalami penurunan sebesar 13,259 cm. Dapat dilihat
pada gambar dibawah ini:

 Tipe Cluster
Setelah dilakukan timbunan akhir, konstrukti
mengalami penurunan sebesar cm. Dapat dilihat pada
gambar dibawah ini:

b. Tekanan Air Pori Berlebih Berlebih


 Tipe Plate
Tekanan air pori berlebih (excess pore pressure) setelah
dilakukan timbunan akhir sebesar 55.17x10-6 kN/m2.
Dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

 Tipe Cluster
Tekanan air pori berlebih (excess pore pressure) setelah
dilakukan timbunan akhir sebesar kN/m2. Dapat dilihat
pada gambar dibawah ini:
c. Tegangan Efektif Rata-rata
 Tipe Plate
Tekanan air pori berlebih (excess pore pressure) setelah
dilakukan timbunan akhir sebesar 296.01 kN/m2. Dapat
dilihat pada gambar dibawah ini:

 Tipe Cluster
Tekanan air pori berlebih (excess pore pressure) setelah
dilakukan timbunan akhir sebesar kN/m2. Dapat dilihat
pada gambar dibawah ini:

d. Safety Factor
 Tipe Plate
Angka faktor keamanan setelah dilakukan timbunan
akhir yaitu 2,2195. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

 Tipe Cluster
Angka faktor keamanan setelah dilakukan timbunan
akhir yaitu 1,4630. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
e. Penurunan pada LTP
 Tipe Plate
Setelah dilakukan timbunan akhir, LTP mengalami
penurunan sebesar cm. Dapat dilihat pada gambar dibawah
ini:
Chart 1
Displacement [m]
0
Point G

Point B
-0.02

Point C

Point D
-0.04

Point E

-0.06 Point F

Point G

-0.08
0 10 20 30 40 50
Time [day]

 Tipe Cluster
Setelah dilakukan timbunan akhir, LTP mengalami
penurunan sebesar cm. Dapat dilihat pada gambar dibawah
ini:

4.2.5. Keluaran (Output) Setelah Terkonsolidasi 2555 hari


a. Displacement
 Tipe Plate
Setelah dilakukan timbunan akhir, konstrukti
mengalami penurunan sebesar 13,263 cm. Dapat dilihat
pada gambar dibawah ini:
 Tipe Cluster
Setelah dilakukan timbunan akhir, konstrukti
mengalami penurunan sebesar cm. Dapat dilihat pada
gambar dibawah ini:

b. Tekanan Air Pori Berlebih Berlebih


 Tipe Plate
Tekanan air pori berlebih (excess pore pressure) setelah
dilakukan timbunan akhir sebesar 7.63x10-6 kN/m2. Dapat
dilihat pada gambar dibawah ini:
 Tipe Cluster
Tekanan air pori berlebih (excess pore pressure) setelah
dilakukan timbunan akhir sebesar kN/m2. Dapat dilihat
pada gambar dibawah ini:

c. Tegangan Efektif Rata-rata


 Tipe Plate
Tekanan air pori berlebih (excess pore pressure) setelah
dilakukan timbunan akhir sebesar 296.01 kN/m2. Dapat
dilihat pada gambar dibawah ini:

 Tipe Cluster
Tekanan air pori berlebih (excess pore pressure) setelah
dilakukan timbunan akhir sebesar kN/m2. Dapat dilihat
pada gambar dibawah ini:

d. Safety Factor
 Tipe Plate
Angka faktor keamanan setelah dilakukan timbunan
akhir yaitu 2,2198. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
 Tipe Cluster
Angka faktor keamanan setelah dilakukan timbunan
akhir yaitu 1,4630. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
e. Penurunan pada LTP
 Tipe Plate
Setelah dilakukan timbunan akhir, LTP mengalami
penurunan sebesar cm. Dapat dilihat pada gambar dibawah
ini:
Chart 1
Displacement [m]
0
Point G

Point B
-0.02

Point C

Point D
-0.04

Point E

-0.06 Point F

Point G

-0.08
0 10 20 30 40 50
Time [day]

 Tipe Cluster
Setelah dilakukan timbunan akhir, LTP mengalami
penurunan sebesar cm. Dapat dilihat pada gambar dibawah
ini:
4.2.6. Keluaran (Output) Setelah Terkonsolidasi 14600 hari
a. Displacement
 Tipe Plate
Setelah dilakukan timbunan akhir, konstrukti
mengalami penurunan sebesar 13,265 cm. Dapat dilihat
pada gambar dibawah ini:

 Tipe Cluster
Setelah dilakukan timbunan akhir, konstrukti
mengalami penurunan sebesar cm. Dapat dilihat pada
gambar dibawah ini:

b. Tekanan Air Pori Berlebih Berlebih


 Tipe Plate
Tekanan air pori berlebih (excess pore pressure) setelah
dilakukan timbunan akhir sebesar 808.65x10-9 kN/m2.
Dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
 Tipe Cluster
Tekanan air pori berlebih (excess pore pressure) setelah
dilakukan timbunan akhir sebesar kN/m2. Dapat dilihat
pada gambar dibawah ini:

c. Tegangan Efektif Rata-rata


 Tipe Plate
Tekanan air pori berlebih (excess pore pressure) setelah
dilakukan timbunan akhir sebesar 296.01 kN/m2. Dapat
dilihat pada gambar dibawah ini:

 Tipe Cluster
Tekanan air pori berlebih (excess pore pressure) setelah
dilakukan timbunan akhir sebesar kN/m2. Dapat dilihat
pada gambar dibawah ini:
d. Safety Factor
 Tipe Plate
Angka faktor keamanan setelah dilakukan timbunan
akhir yaitu 2,2165. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

 Tipe Cluster
Angka faktor keamanan setelah dilakukan timbunan
akhir yaitu 1,4630. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
e. Penurunan pada LTP
 Tipe Plate
Setelah dilakukan timbunan akhir, LTP mengalami
penurunan sebesar cm. Dapat dilihat pada gambar dibawah
ini:
Chart 1
Displacement [m]
0
Point G

Point B
-0.02

Point C

Point D
-0.04

Point E

-0.06 Point F

Point G

-0.08
0 10 20 30 40 50
Time [day]

 Tipe Cluster
Setelah dilakukan timbunan akhir, LTP mengalami
penurunan sebesar cm. Dapat dilihat pada gambar dibawah
ini:
4.2.7. Keluaran (Output) Setelah Terkonsolidasi P=1
a. Displacement
 Tipe Plate
Setelah dilakukan timbunan akhir, konstrukti
mengalami penurunan sebesar 13,266 cm. Dapat dilihat
pada gambar dibawah ini:

 Tipe Cluster
Setelah dilakukan timbunan akhir, konstrukti
mengalami penurunan sebesar cm. Dapat dilihat pada
gambar dibawah ini:

b. Tekanan Air Pori Berlebih Berlebih


 Tipe Plate
Tekanan air pori berlebih (excess pore pressure) setelah
dilakukan timbunan akhir sebesar 816.65x10-9 kN/m2.
Dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
 Tipe Cluster
Tekanan air pori berlebih (excess pore pressure) setelah
dilakukan timbunan akhir sebesar kN/m2. Dapat dilihat
pada gambar dibawah ini:

c. Tegangan Efektif Rata-rata


 Tipe Plate
Tekanan air pori berlebih (excess pore pressure) setelah
dilakukan timbunan akhir sebesar 296.01 kN/m2. Dapat
dilihat pada gambar dibawah ini:

 Tipe Cluster
Tekanan air pori berlebih (excess pore pressure) setelah
dilakukan timbunan akhir sebesar kN/m2. Dapat dilihat
pada gambar dibawah ini:
d. Safety Factor
 Tipe Plate
Angka faktor keamanan setelah dilakukan timbunan
akhir yaitu 2,2234. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

 Tipe Cluster
Angka faktor keamanan setelah dilakukan timbunan
akhir yaitu 1,4630. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
e. Penurunan pada LTP
 Tipe Plate
Setelah dilakukan timbunan akhir, LTP mengalami
penurunan sebesar cm. Dapat dilihat pada gambar dibawah
ini:
Chart 1
Displacement [m]
0
Point G

Point B
-0.02

Point C

Point D
-0.04

Point E

-0.06 Point F

Point G

-0.08
0 10 20 30 40 50
Time [day]

 Tipe Cluster
Setelah dilakukan timbunan akhir, LTP mengalami
penurunan sebesar cm. Dapat dilihat pada gambar dibawah
ini:

Anda mungkin juga menyukai