JAWABAN :
1. Perbedaan antara Studi Kelayakan Bisnis atau Proyek dan Rencana Bisnis,Perbedaan ini
muncul karena adanya sifat sumber data dan Metodologinya, Investor biasanya akan
mementingkan Studi Kelayakan atau Feasibilty Study karena dinilai sangat objektive dan
memberikan gambaran yang valid.
Untuk mengatasi resiko kerugian dimasa yang akan datang, karena dimasa yang akan
datang ada semacam kondisi ketidakpastian. Kondisi ini ada yang dapat diramalkan
akan terjadi atau memang dengan sendirinya terjadi tanpa dapat diramalkan. Dalam
hal ini fungsi studi kelayakan adalah untuk meminimalkan resiko yang tidak kita
inginkan, baik resiko yang dapat kita kendalikan maupun yang tidak dapat
dikendalikan.
2. Memudahkan perencanaan
Jika kita sudah dapat meramalkan apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang,
maka akan mempermudah kita dalam melakukan perencanaan dan hal-hal apa saja
yang perlu direncanakan. perencanaan meliputi berapa jumlah dana yang diperlukan,
kapan usaha atau proyek akan dijalankan, dimana lokasi proyek akan dibangun, siapa-
siapa yang akan melaksanakannya, bagaimana cara menjalankannya, berapa besar
keuntungan yang akan diperoleh serta bagaimana mengawasinya jika terjadi
penyimpangan. Yang jelas dalam perencanaan sudah terdapat jadwal pelaksanaan
usaha, mulai dari usaha dijalankan sampai waktu yang ditentukan.
4. Memudahkan pengawasan
Dengan telah dilaksanakannya suatu usaha atau proyek sesuai dengan rencana yang
sudah disusun, maka akan memudahkan perusahaan untuk melakukan pengawasan
terhadap jalannya usaha. Pengawasan ini perlu dilakukan agar pelaksanaan usaha tidak
melenceng dari rencana yang telah disusun. Pelaksana pekerjaan bisa sungguh-
sungguh melakukan pekerjaannya karena merasa ada yang mengawasi, sehingga
pelaksanaan pekerjaan tidak terhambat oleh hal-hal yang tidak perlu.
5. Memudahkan pengendalian
Jika dalam pelaksanan pekerjaan telah dilakukan pengawasan, maka apabila terjadi
suatu penyimpangan akan mudah terdeteksi, sehingga akan bisa dilakukan
pengendalian atas penyimpangan tersebut. Tujuan pengendalian adalah untuk
mengembalikan pelaksanaan pekerjaan yang melenceng ke rel yang sesungguhnya,
sehingga pada akhirnya tujuan perusahaan akan tercapai.
3. Pihak-pihak yang berkepentingan memperoleh manfaat dari hasil studi kelayakan bisnis
adalah :
1. Pihak Investor
Ketika sebuah laporan studi kelayakan bisnis (SKB) dinyatakan layak, maka langkah
selanjutnya adalah mencari investor atau penanam modal jika diperlukan. Sebelum
pihak investor menyetujui untuk menanamkan modalnya pada bisnis tersebut, pihak
investor akan mempelajari laporan studi kelayakan bisnis (SKB) yang diajukan. Hal
tersebut sebagai bahan pertimbangan investor atas keuntungan yang akan didapatkan
serta jaminan keselamatan atas modal yang akan ditanamnya.
2. Pihak Kreditor
Pilihan lain untuk mencari modal selain investor yakni kreditor. Kreditor yang
dimaksud disini adalah pihak yang akan dipinjami modal. Semisal yang akan
dipinjami modal adalah Bank, maka Bank tersebut juga berhak meninjau ulang studi
kelayakan bisnis (SKB) yang telah dibuat untuk mempertimbangkan keputusannya
agar memberi pinjaman atau tidak.
3. Pihak Manajeman Perusahaan
Pihak manajemen perusahaan memerlukan laporan studi kelayakan bisnis (SKB)
ketika studi kelayakan bisnis (SKB) dilakukan oleh pihak eksternal. Sebagai project
leader dan tempat dijadikan proyek, tentu pihak manajemen memerlukan studi
kelayakan bisnis (SKB) dari proyek bisnis tersebut.
4. Pihak pemerintah dan masyarakat
Pihak yang satu ini pasti memerlukan laporan studi kelayakan bisnis (SKB). Karena
bagaimanapun juga secara langsung atau tidak langsung, kebijakan pemerintah akan
mempengaruhi kebijakan perusahaan. Contoh kebijakan pemerintah pada sektor
ekonomi diantaranya: penghematan devisa negara, penggalakan ekspor non-migas dan
pemakaian tenaga kerja massal serta masih banyak lagi.
Melihat beberapa kebijakan pemerintah tersebut, proyek-proyek bisnis yang
membantu kebijakan pemerintah akan lebih diprioritaskan untuk berkembang.
5. Tujuan pembangunan ekonomi
Studi kelayakan bisnis (SKB) juga perlu menganalisis biaya dan manfaat yang akan
ditimbulkan perusahaan terhadap pembangunan perekonomian nasional. Aspek-aspek
yang perlu dianalisis untuk mengetahui biaya dan manfaat suatu perusahaan terhadap
perekonomian nasional diantaranya: Rencana Pembangunan Nasional, distribusi nilai
tambah pada seluruh masyarakat, nilai investasi per tenaga kerja, pengaruh sosial,
serta analisis beban dan manfaat sosial. Dengan begitu, jelaslah bahwa studi kelayakan
bisnis (SKB) yang dibuat perlu dikaji demi tujuan pembangunan ekonomi nasional.
a. Aspek hukum, karena untuk meneliti kelengkapan, keaslian serta keabsahan dokumen
karena merupakan dasar hukum yang harus dipegang apabila dikemudian hari timbul
masalah
b. Aspek pasar dan pemasaran, karena untuk meneliti seberapa besar pasar yang akan
dimasuki dan seberapa besar kemampuan perusahaan untuk menguasai pasar dengan
strategi yang akan dijalankan nantinya
c. Aspek teknis dan teknologi, karena untuk meneliti serta menentukan dimana lokasi,
bagai mana layout nya serta teknologi apa yang akan digunakan
d. Aspek manajemen, karena untuk meneliti bagaimana kesiapan SDM nya serta bentuk
organisasi seperti apa yang sesuai dengan usaha
e. Aspek keuangan, karena untuk meneliti kemampuan perusahaan dalam memperoleh
pendapatan serta besar nya biaya yang dikeluarkan dan seberapa lama uang tersebut
akan kembali
f. Aspek ekonomi sosial, karena untuk meneliti dampak ekonomi tersebut secara luas
serta dampak sosial terhadap masyarakat secara keseluruhan
g. Aspek dampak lingkungan, karena untuk meneliti bagaimana dampak suatu usaha
terhadap lingkungan yang mempengaruhi kehidupan manusia, tumbuhan dan binatang
yang ada disekitar nya.
2. Tahap Penelitian
Setelah ide-ide proyek dipilih, lakukan penelitian dengan cara ilmiah, untuk
memperoleh data-data yang optentik.
Metode-metode :
1) Observasi/Survey.(Peninjauan langsung)
2) Inteview.(Wawancara)
3) Quistioner.(Daftar Pertanyaan)
4) Documentation.(Arsip-arsip tentang Pegawai)
5) Library Riset.(Penelitian & Perpustakaan)