Anda di halaman 1dari 15

Material Non Logam

Oleh:Alexandro Leon

Nomor Induk :1633001

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ATMA JAYA

MAKASSAR

2017
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bahan atau material merupakan kebutuhan bagi manusia mulai zaman
dahulu sampai sekarang. Kehidupan manusia selalu berhubungan dengan
kebutuhan bahan seperti pada transportasi, rumah, pakaian, komunikasi,
rekreasi, produk makanan dan sebagainya. Perkembangan peradaban
manusia juga bisa diukur dari kemampuannya memproduksi dan mengolah
bahan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya (zaman batu, perunggu dsb).
Pada tahap awal manusia hanya mampu mengolah bahan apa adanya seperti
yang tersedia dialam misalnya : batu, kayu, kulit, tanah dan sebagainya.
Dengan perkembangan peradaban manusia, bahan-bahan alam tersebut bisa
diolah sehingga bisa menghasilkan kualitas bahan yang lebih tinggi. Pada
50 tahun terakhir para saintis menemukan hubungan sifat-sifat bahan
dengan elemen struktur bahan. Sehingga bisa diciptakan puluhan ribu jenis
bahan yang mempunyai sifat-sifat yang berbeda salah satunya adalah logam.
Ilmu logam adalah suatu pengetahuan tentang logam-logam yang
menjelaskan tentang sifat-sifat, struktur, pembuatan, pengerjaan dan
penggunaan dari logam dan paduannya. Bahan teknik dapat digolongkan
dalam kelompok logam dan bukan logam. Makalah ini akan membahas
secara khusus pada bahan-bahan bukan logam dengan memamparkan
segala ciri , sifat ,serta macam dari bahan-bahan yang termasuk kedalam
golongan bukan logam (non logam).
1.2Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini ialah sebagai berikut:
a. Bagaimana pengklasifikasian material yang ada di alam?
b. Apakah yang dimaksud dengan Material Non Logam?
c. Bagaimana Sifat fisis dan sifat kimia Non Logam ?
d. Bagaimana pengolongan material Non Logam?
e. Apa saja kegunaan bahan Non Logam di bidang industri ?
1.3Tujuan Makalah
Adapun tujuan makalah ini ialah sebagai berikut:
a. Mengetahui klasifikasi material yang ada di alam.
b. Mengetahui Non Logam beserta unsur-unsurnya.
c. Mengetahui sifat fisis dan sifat kimia Non Logam secara umum.
d. Mengetahui material-material yang termasuk dalam golongan Non
Logam.
e. Mengetahui kegunaan bahan Non Logam pada bidang industri.
BAB II

ISI

2.1 Klasifikasi Material


Terdapat banyak sekali jenis material yang tersedia di alam. Di dalam
dunia teknik, material umumnya diklasifikasikan menjadi empat jenis yaitu :
material logam, keramik, polymer, dan komposit. Saat ini penggunaan
material logam dan berbagai paduannya masih mendominasi bahan peralatan
mesin. Penggunaan material komposit dan keramik untuk peralatan mesin
pada akhir abad 20 mulai berkembang cukup pesat.

2.2 Non Logam


Secara umum bahan non logam didefinisikan sebagai bahan-bahan yang
tidak mengandung unsur logam didalamnya.
Namun jika dilihat dari sudut keunsurannya, Non logam didefinisikan
sebagai kelompok unsur kimia yang bersifat elektronegatif, yaitu lebih mudah
menarik elektron valensi dari atom lain dari pada melepaskannya. Unsur-
unsur yang termasuk dalam nonlogam adalah:
1. Halogen : Fluorine (F), Chlorine (Cl), Bromine (Br), Iodine (I), Astatine
(At), Ununseptium (Uus).
2. Gas mulia : Helium (H), Neon (Ne), Argon (Ar), Krypton (Kr), Xenon
(Xe), Radon (Rn), Ununoctium (Uuo).
3. Nonlogam lainnya : Hidrogen (H), Carbon (C), Nitrogen (N), Phosphorus
(F), Oxygen (O), Sulfur (B), Selenium (Se).
Sebagian besar nonlogam ditemukan pada bagian atas tabel periodik,
kecuali hidrogen yang terletak pada bagian kiri atas bersama logam alkali.
Walaupun hanya terdiri dari 20 unsur, dibandingkan dengan lebih dari 80
lebih jenis logam, nonlogam merupakan penyusun sebagian besar isi bumi,
terutama lapisan luarnya.
Pada tabel periodik, unsur-unsur di daerah perbatasan antara logam dan
nonlogam mempunyai sifat ganda. Misalnya unsur Boron (B) dan Silikon (Si)
merupakan unsur nonlogam yang memilki beberapa sifat logam yang disebut
unsur metaloid.
2.3 Sifat Fisis dan Sifat Kimia Non Logam
a) SIFAT FISIS NONLOGAM
Pada umumnya unsur nonlogam mempunyai sifat fisis, antara lain:
1. Nonlogam tidak dapat memantulkan sinar yang datang sehingga nonlogam
tidak terlihat mengkilat.
2. Nonlogam tidak dapat menghantarkan panas dan listrik sehingga disebut
sebagai isolator.
3. Nonlogam sangat rapuh sehingga tidak dapat ditarik menjadi kabel atau
ditempa menjadi lembaran.
4. Densitas atau kepadatannya pun relatif rendah sehingga terasa ringan jika
dibawa dan tidak bersifat diamagnetik (dapat ditarik magnet).
5. Nonlogam berupa padatan, cairan dan gas pada suhu kamar. Contohnya
padatan Carbon (C), cairan Bromin (Br) dan gas Hidrogen (H).

b) SIFAT KIMIA NONLOGAM


Sifat-sifat kimia yang dimiliki unsur nonlogam antara lain:
1. Jika dilihat dari konfigurasi elektronnya, unsur-unsur nonlogam cenderung
menangkap elektron karena memiliki energi ionisasi yang besar untuk
membentuk anion. Contohnya, Cl- , O2- , N3
2. Umumnya unsur nonlogam memiliki titik leleh dan titik didih yang relatif
rendah jika dibandingkan dengan unsur logam.
3. Nonlogam memiliki 4 sampai 8 elektron dalam kulit terluar dari atom-
atomnya.
4. Nonlogam yang bereaksi dengan logam akan membentuk garam.
nonlogam + logam garam
5. Kebanyakan nonlogam oksida yang larut dalam air akan bereaksi
membentuk asam. Contohnya:
nonlogam oksida + air asam
CO2 (g) + H2O (l) H2CO3 (aq)
6. Nonlogam dapat bereaksi dengan basa membentuk garam dan air.
nonlogam oksida + basa garam + air
CO 2 (g) + 2NaOH (aq) Na2CO3 (aq) + H2O

2.4 Penggolongan Material Non Logam


Menurut Cahyo Kuncoro(2013:23-25), Material non logam dapat dibedakan
menjadi beberapa golongan, yaitu:
I. Keramik
Material keramik merupakan material yang terbentuk dari hasil
senyawa (compound) antara satu atau lebih unsur-unsur logam (termasuk
Si dan Ge) dengan satu atau lebih unsur-unsur non logam. material jenis
keramik semakin banyak digunakan, mulai berbagai abrasive, pahat
potong, batu tahan api, kaca, dan lain-lain, bahkan teknologi roket dan
penerbangan luar angkasa sangat memerlukan keramik.

Contoh keramik : silikon oksida, aluminium oksida, kalsium oksida,


magnesium oksida, kalium oksida dan natrium oksida
 Sifat fisis dari Keramik adalah
a) Keramik memiliki daya konduktivitas yang rendah dan cenderung
berperan sebagai insulator Sifat konduktivitas rendah didapat pada
banyak keramik seperti SiO2 disebabkan ikatan yang dibentuk
adalah ikatan kovalen non-polar yang memiliki skala elektrolit
rendah dibanding dengan ikatan kovalen polar dan ion.
b) Titik didih keramik cukup tinggi, sebesar 600oC-4000oC.Titik
didih yang tinggi dari keramik disebabkan adanya ikatan kovalen
raksasa dari unsur silikon yang memiliki sifat mirip dengan karbon
yang memungkinkan silikon untuk melakukan ikatan kimia dengan
banyak unsur karena memiliki empat lengan atom.
 Sifat Kimia dari keramik adalah ,
a) Dalam kondisi normal, keramik sangat sulit untuk mengalami
korosi. Keberadaan silikon sebagai major element dalam keramik
memang dapat dikategorikan sebagai logam, akan tetapi elektron
valensi yang cukup banyak menjadi penghalang bagi oksidator
untuk bertukar posisi dengan elektron pada silikon. Akan tetapi,
korosi pada keramik dapat terjadi apabila terdapat unsur logam
seperti natrium, alumunium, dan seng karena memiliki potensial
oksidasi yang tinggi.
b) Keramik dapat larut jika bereaksi dengan larutan elektrolit sangat
kuat seperti HCl dan Mg(OH)2

II. Plastik (polimer)


Plastik merupakan
bahan yang sangat penting
dalam dunia permesinan
dan industry modern.
Plastik adalah bahan
sintetis berasal dari minyak
mineral, gas alam, atau
dibuat dari bahan asal batu
bara, batu kapur, udara, air dan juga da ri binatang dan tumbuh-tumbuhan.
Pengolahanya dapat dikerjakan pada proses panas dan tekanan.
Sifat-sifat plastik pada umumnya adalah sebagai berikut:
a) Tahan korosi oleh atamosfer ataupun ole beberapa zat kimia.
b) Berat jenisnya cukup rendah, sebagian dapat mengapung dalam air.
c) Cukup ulet dan kuat, tetapi kekuatanya dibawah logam.
d) Bahan termoplastik mulai melunak pada suhu yang rendah, sedikit
mempunyai wujud yang menarik dan dapat diberi warna, ada yang
transparan.

Sifat mekanik dari plastic adalah tidak mudah pecah dan rapuh.
Beberapa bahan plastic koefisien gesekanya sangat rendah sehingga sering
digunakan sebagai bantalan kering.

Keburukan-keburukan dari plastik adalah sebagai berikut :


a) Kecenderungan memuai yaitu menjadi lebih panjang dengan adanya
beban.
b) Suhu diatas 2000 C sifatnya menjadi kurang baik.
c) Terjadi perubahan polimer selama pemakaianya yang kemungkinan
sekali karena aksi dari sinar ultra violet.

Bahan plastik dibagi dalam dua golongan yaitu plastic termoseting dan
thermoplastic.

(a) Termoseting

Bahan ini keras dan mempunyai daya tahan panas yang tinggi. Proses
pengerjaan plastik termoseting adalah sebagai berikut. Bahan baku (resin)
berbentuk biji-biji kering dan bahan tambahan dimasukkan kedalam
cetakan lalu dipanaskan hingga 1500 C, kemudian ditekan dengan gaya
kira 150 atm. Bahan ini akan mencair dan memenuhi model. Selanjutnya
dipanasi lagi sehingga bahan tersebut mengeras, lalu tutup cetakan dibuka
dam benda tersebut diangkat. Proses itu berlangsung pada temperatur
tinggi. Untuk mendapatkan permukaan benda yang halus cetakan haris
dipoles, terutama digunakan dalam pembuatan alat-alat listrik, tread
bushing, dan bearing bushing.
(b) Termoplastik

Termoplastik tersusun dari molekul-molekul panjang. Jikalau molekul


panjang itu diumpakan sebagai sebuah garis yang ditarik dan kita letakkan
dua buah molekul panjang berdampingan maka memperlihatkan suatu
gambaran dari suatu termoplas dalam keadaan padat.

Jika termoplas dipanaskan untuk menjaga keseimbangan maka


molekul panjang akan bergerak lebih banyak. Suhu pemanasan yang
menyebabkan proses ini dinamakan suhu pelunak. Bila termoplastik
dipanaskan lebih lama, molekul panjang akan satu sama lain. Suhu pada
saat tersebut dinamakan suhu lumer dan bahan menjadi cair.

Antar fasa padat dan cair terdapat fasa antar tambahan, saat itu bahan
berada dalam keadaan lunak. Dalam keadaan itu bahan dikatakan plastic.
Jadi termoplastik adalah bahan yang menjadi plastis karena pemanasan
dan bentuknya dapat diubah dalam deadaan plastis itu. Bahan-bahan
termoplastik adalah polietilen, polivinil khorida, polistiren, poliamide, dan
poliester.

III. Komposit
Komposit merupakan material hasil kombinasi dari dua material atau
lebih, yang sifatnya sangat berbeda dengan sifat masing-masing material
asalnya. Komposit selain dibuat dari hasil rekayasa manusia, juga dapat
terjadi secara alamiah, misalnya kayu, yang terdiri dari serat selulose yang
berada dalam matriks lignin. Komposit saat ini banyak dipakai dalam
konstruksi pesawat terbang, karena mempunyai sifat ringan, kuat dan non
magnetik.

Komposit buatan manusia biasanya merupakan gabungan antara


material serat yang kuat seperti serat kaca, karbon atau boron yang
digabungkan dalam matriks resin seperti epoxy atau polimer. Kelebihan
komposit adalah sifatnya yang dapat diatur. Salah satu cara pengaturan
sifat pada material komposit adalah dengan mengubah arah orientasi,
susunan, dan sudut material penyusunnya.
2.5 Pengunaan Non Logam
Bahan bukan logam ternyata selalu dibutuhkan, baik dalam teknik
bangunan dan mesin, bangunan umum, teknik proses, maupun keperluan
lainya. Bukan logam selain digunakan sebagai bahan pengganti logam untuk
beberapa keperluan juga sangat dibutuhkan sebagai bahan utama sesuai
dengan kemampuan yang dimiliki dan sifat-sifatnya yang khas untuk berbagai
keperluan. Misalnya adalah bahan sintesis. Bahan sintetis banyak digunakan
pada industry permesinan, dari industry kecil sampai industry besar.
Pengolahan bahan-bahan sintetis lebih murah dibandingkan dengan bahan
yang didapat dari pertambangan. Sehingga kalau ditinjau dari segi ekonomi
dan proses, bahan sintetis lebih murah dan lebih cepat dari pada bahan
tambang.
Berikut beberapa pengunaan unsur dan senyawa non logam dibidang
industri:
i. Belerang (S)
Belerang merupakan endapan gas belerang yang membatu.
Terbentuknya belerang karena aktifitas vulkanisme. Belerang (S) ini
banyak digunakan di berbagai macam industri, misalnya
pupuk, kertas, cat, plastik, bahan sintetis,
pengolahan minyak bumi, industri karet dan
ban, industri gula pasir, aki, industri kimia,
bahan peledak, pertenunan, film dan fotografi,
industri logam dan besi baja, bahan korek api,
obat-obatan dan lain-lain.
Belerang atau sulfur ini tersebar di Pegunungan Ijen (Jawa Timur),
Dataran Tinggi
Dieng (Jawa Tengah), dan Tangkuban Perahu (Jawa Barat).
ii. Fosfat (P)
Fosfat merupakan bahan endapan dari kotoran kelelawar dan burung.
Fosfat terdapat di daerah karst terutama di dalam gua-gua.
Pemanfaatannya digunakan untuk bahan utama pupuk fosfat. Tersebar
di Bojonegoro (Jawa Timur), Ajibarang (Jawa Tengah), dan Bogor
(Jawa Barat).

iii. Karbon/Carbon (C)


Contoh dari carbon (C) adalah intan atau berlian. Intan dalam
tingkatan kekerasan batuan, merupakan batuan yang mempunyai
tingkatan kekerasan paling tinggi, sehingga intan bisa digunakan untuk
mengiris kaca dan marmer. Intan berasal dari endapan tumbuhan jenis
pakis-pakisan yang telah mengalami proses yang sangat panjang dan
lama. Pemanfaatan utama intan ialah digunakan sebagai perhiasan.
Mineral intan tersebar di Martapura (Kalimantan Selatan),
Longiram (Kalimantan Timur), Sei Pinang (Kalimantan Tengah), dan
Muara Mengkiang (Kalimantan barat).
iv. Karbon Monoksida (CO)
Karbon monoksida (CO) lebih dikenal karena
sifatnya yang beracun daripada kegunaannya.
Gas ini dapat berikatan dengan haemoglobin
dalam darah sehingga menghalangi fungsi
utama darah sebagai pengangkut oksigen.
Gas CO tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. CO di udara
berasal dari pembakaran tak sempurna dalam mesin kendaraan
bermotor dan industri. Beberapa penggunaan CO adalah sebagai
reduktor pada pengolahan logam, sebagai bahan baku untuk membuat
methanol dan merupakan komponen berbagai jenis bahan bakar gas.
v. Karbon Dioksida (CO2)
Gas CO2 tidak beracun, tetapi jika kadarnya terlalu besar (10-20%)
dapat membuat pingsan dan merusak sistem pernapasan. CO2
terbentuk pada pembakaran bahan bakar yang mengandung karbon
seperti batu bara, minyak bumi, gas alam
dan kayu. Gas ini juga dihasilkan pada
pernapasan makhluk hidup. Karbon
dioksida komersial diperoleh dari
pembakaran residu penyulingan minyak
bumi. Dalam jumlah besar juga diperoleh sebagai hasil samping
produksi urea dan pembuatan alkohol dari proses peragian. Beberapa
penggunaan komersial karbon dioksida adalah karbon dioksida padat
yang disebut es kering digunakan sebagai pendingin, untuk
memadamkan kebakaran dan untuk membuat minuman ringan.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Bahan teknik dapat digolongkan dalam kelompok logam dan bukan logam.
2. Non logam didefinisikan sebagai kelompok unsur kimia yang bersifat
elektronegatif, yaitu lebih mudah menarik elektron valensi dari atom lain
dari pada melepaskannya.
3. Material non logam memiliki beberapa sifat fisis dan kimia diantaranya
adalah non logam tidak dapat menghantarkan panas dan listrik. Non logam
juga bersiat sangat rapuh. Non logam memiliki titik didih dan titik beku
yang relatif lebih rendah dari pada material logam.
4. Material non logam dapat digolongkan menjadi 3yaitu; keramik, polymer
dan komposit.
5. Material keramik merupakan material yang terbentuk dari hasil senyawa
(compound) antara satu atau lebih unsur-unsur logam (termasuk Si dan
Ge) dengan satu atau lebih unsur-unsur non logam.
6. Plastik adalah bahan sintetis berasal dari minyak mineral, gas alam, atau
dibuat dari bahan asal batu bara, batu kapur, udara, air dan juga da ri
binatang dan tumbuh-tumbuhan.
7. Komposit merupakan material hasil kombinasi dari dua material atau
lebih, yang sifatnya sangat berbeda dengan sifat masing-masing material
asalnya.
8. Non logam digunakan sebagai bahan pengganti logam untuk beberapa
keperluan juga sangat dibutuhkan sebagai bahan utama sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki dan sifat-sifatnya yang khas untuk berbagai
keperluan.
9. Beberapa unsur non logam yang sering dipakai pada bidang industri ,yaitu:
Belerang, Fosfor, Carbon,dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
Kuncoro,Cahyo.2013. TEKNIK DASAR PENGERJAAN LOGAM.Jakarta
:Kementrian Pendidikan & Kebudayaan.
Bagyo,Sucahyo. 1999. Ilmu Logam. Surakarta: PT.Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri.
Hari,dan Daryanto.1999. Ilmu Bahan. Jakarta: Bumi Aksara.
Aspergianto.Sifat Logam dan Non Logam. http://arsipegianto.Tripod .com /sifatl
ogam.pdf . Diakses pada 12 April 2017.
WIKISPACES. Logam dan Non Logam. https://bethree.wikispaces.com/file/
view/Logam+dan+Non-Logam.ppt. Diakses pada 12 April 2017.
Sugiarto.Yusron.2014.Pengetahuan Bahan Logam.http://yusronsugiarto.lecture
.ub.ac.id/files/2014/10/pengetahuan-banahan-teknik.pdf. Diakses pada 13 April
2017.
Marvin.Non Logam. http://docshare04.docshare.tips/files/29511/295113715.pdf.
Diakses pada 13 April 2017.

Anda mungkin juga menyukai