Anda di halaman 1dari 12

TUGAS UTS

Mata Kuliah Auditing 1


Kelas A

Oleh

Nuril Isnaini
NIM 170810301269

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JEMBER
2018
BAB 1. PENDAHULUAN

Auditor adalah seseorang yang memiliki kualifikasi tertentu dalam


melakukan audit atas laporan keuangan dan kegiatan suatu perusahaan atau
organisasi. Beberapa hal yang yang perlu diperhatikan auditor dalam
melaksanakan auditnya yaitu mampu mengerti tujuan, lingkup, dan sifat
pengendalian internal atas pelaporan keuangan dan beberapa komponen yang
terdapat didalamnya dengan tujuan untuk memudahkan internal auditor
memahami sistem pengendalian internal dari entitas yang bersangkutan. Internal
auditor harus dapat mendahulukan pengujian dan observasi pada aktivitas yang
dinilai memiliki risiko, mampu mengidentifikasinya, dan mengatasi kelemahan
terkait dengan perencanaan tahunan audit dan melaksanakan pengujian audit
secara lebih efektif dan efisien dengan sumber daya yang terbatas.
Pengendalian Internal dirancang, diimplementasikan, dan dipelihara oleh
suatu petinggi perusahaan yang mempunyai otoritas dalam bidang pengawasan
tertinggi (TCWG), manajemen, dan karyawan lain untuk menangani risiko bisnis
dan risiko kecurangan yang diketahui (identified business and fraud risk) dari
salah saji material disebabkan oleh kesalahan (error). Dimana nantinya akan
menunjukkan risiko yang dihadapi baik itu risiko rendah, risiko moderat, dan
risiko tinggi yang mengancam pencapaian tujuan entitas, seperti pelaporan
keuangan yang andal.
Dari analisis pengendalian internal yang telah dilakukan maka kita dapat
mengetahui sebuah hasil dari penelitian yang telah memenuhi Rangka
Pengendalian Terpadu yaitu Pengendalian Internal COSO yang meliputi
Lingkungan Pengendalian, Proses Penilaian Risiko Entitas, Kegiatan
Pengendalian, Informasi dan Komunikasi, dan Pengendalian Pemantauan.
Berikut adalah hasil analisis dari penerapan konsep teori COSO terhadap
PT. UMC Zusuki Jember, tentang beberapa persamaan dan perbedaannya.
Pengendalian Internal dan Gaya kepemimpinan yang efektif dibutuhkan dalam
suatu organisasi perusahaan untuk dapat meningkatkan kinerja semua karyawan
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan.
BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Hasil penelitian penerapan konsep teori COSO terhadap PT. UMC
Zusuki Jember

Penulis : Siti Maria Wardayati


Universitas jember

A. Analisis Deskriptis
Pendidikan terakhir karyawan PT. UMC Zusuki adalah S1
(undergraduated), sedangkan mayoritas usia karyawan berkisar antara
berusia 26 sampai dengan 30 tahun dengan rentang periode paling
banyak dari sekitar 5 tahun. Penelitian variabel Deskripsi hasil analisis
ditunjukkan pada Tabel 1.

B. Uji Kualitas Data Penelitian


1. Uji Validitas
Berdasarkan data primer yang diolah, dapat dilihat bahwa seluruh item
pertanyaan yang berjumlah 25 pertanyaan semuanya variabel-variabel
yang ada, memiliki nilai r hitung dari tabel r, dan sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan, maka itu berarti itu seluruh butir soal yang
berjumlah 25 item valid dan berkualitas sebagai ukuran semua
variabel dengan signifikan tingkat validitas pada tingkat 5%.
2. Uji Realibilitas
Berdasarkan data primer yang diolah, semua variabel menunjukkan
nilai Alpha Cronbach di atas 0,60. Hasil ini berarti itu alat ukur yang
digunakan memenuhi syarat dan dapat diandalkan. Dalam hal ini
ketika nilai koefisien Realibilitas (Alpha) adalah 0,60 maka variabel
dan titik yang terukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan.

C. Uji Normalitas
Gambar 1 menunjukkan bahwa tingkat signifikansi keseluruhan pada
variabel penelitian terdistribusi secara normal, dapat dilihat dari data yang
menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, dapat
dikatakan demikian model regresi penelitian ini berdistribusi normal.

Gambar 1. Hasil Uji Normalitas

D. Uji Asumsi Clasical


1. Uji Multicollnearity
Pada tabel 2, terlihat bahwa nilai Toleransi adalah ≥ 0,10 dan Variance
Influence Factor (vIF) pada keseluruhan variabel ≤ 10. Sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan, persamaan regresi korelasi antar variabel
adalah tidak ditemukan atau disebut sebagai bebas dari
Multikolinearitas, sehingga variabel-variabel ini dapat digunakan dalam
penelitian.

Table 2

Gambar 2 menunjukkan pola tidak jelas. Titik-titik yang tersebar di atas dan di
bawah nol pada sumbu Y, dapat disimpulkan bahwa tidak ada gangguan
heteroskedastisitas dalam model regresi. Ini menunjukkan bahwa hasil estimasi
berganda regresi linier cocok untuk digunakan untuk interpretasi dan analisis lebih
lanjut.

Gambar 2
E. Analisis Regresi Linear Berganda
Tabel 3 menunjukkan bahwa persamaan regresi yang berasal dari analisis
adalah Y=1,410 + 0,163 X1 + 0,249 X2 + 0,188 X3 + 0,194 X4 + 0,168
X5 Dengan kata lain, persamaan di atas dapat diartikan sebagai konstanta
adalah intercept dari garis regresi dengan Y jika X=0, yang menunjukkan
bahwa variabel independen yang digunakan dalam model penelitian adalah
sebesar konstanta. Besarnya konstanta adalah 1,410, menunjukkan bahwa
jika lingkungan kontrol, penilaian naik, kontrol kegiatan, informasi dan
komunikasi, dan pemantauan adalah 0, maka kinerja karyawan akan
sebesar 1,410
2.2 Konsep Teori COSO.
Berikut ini adalah Teori Internal Control Menurut COSO:
1. Lingkungan Pengendalian (Control Invironment)
Lingkungan pengendalian menciptakan suasana pengendalian
dalam suatu organisasi dan mempengaruhi kesadaran personal
organisasi tentang pengendalian. Lingkungan pengendalian
merupakan landasan untuk semua komponen pengendalian internal
yang membentuk disiplin dan struktur.
2. Penilaian Risiko (Risk Assessment)
Menurut COSO, penilaian risiko melibatkan proses yang dinamis
dan interaktif untuk mengidentifikasi dan menilai risiko terhadap
pencapaian tujuan. Risiko itu sendiri dipahami sebagai suatu
kemungkinan bahwa suatu peristiwa akan terjadi dan
mempengaruhi pencapaian tujuan entitas, dan risiko terhadap
pencapaian seluruh tujuan dari entitas ini dianggap relatif terhadap
toleransi risiko yang ditetapkan. Oleh karena itu, penilaian risiko
membentuk dasar untuk menentukan bagaimana risiko harus
dikelola oleh organisasi.
3. Aktivitas Pengendalian (Control Activities)
Menurut COSO, aktivitas pengendalian adalah tindakan-tindakan
yang ditetapkan melalui kebijakan-kebijakan dan prosedur-
prosedur yang membantu memastikan bahwa arahan manajemen
untuk mengurangi risiko terhadap pencapaian tujuan dilakukan.
Aktivitas pengendalian dilakukan pada semua tingkat entitas, pada
berbagai tahap dalam proses bisnis, dan atas lingkungan teknologi.
Aktivitas pengendalian memiliki berbagai macam tujuan
dan diterapkan dalam berbagai tindakan dan fungsi organisasi.
Aktivitas pengendalian meliputi kegiatan yang berbeda,seperti:
otorisasi, verifikasi, rekonsiliasi, analisis, prestasi kerja, menjaga
keamanan harta perusahaan dan pemisahan fungsi.
4. Informasi Dan Komunikasi (Information And Communication)
COSO menjelaskan bahwa informasi sangat penting bagi setiap
entitas untuk melaksanakan tanggung jawab pengendalian internal
guna mendukung pencapaian tujuan-tujuannya. Informasi yang
diperlukan manajemen adalah informasi yang relevan dan
berkualitas baik yang berasal dari sumber internal maupun
eksternal dan informasi yang digunakan untuk mendukung fungsi
komponen-komponen lain pengendalian internal. Informasi
diperoleh ataupun dihasilkan melalui proses komunikasi antar
pihak internal maupun eksternal yang dilakukan secara terus-
menerus, berulang, dan berbagi. Kebanyakan organisasi
membangun suatu sistem informasi untuk memenuhi kebutuhan
informasi yang andal, releva,n dan tepat waktu.
5. Aktivitas Pemantauan (Monitoring Activities)
Aktivitas pemantauan menurut COSO merupakan kegiatan
evaluasi dengan beberapa bentuk apakah yang sifatnya
berkelanjutan, terpisah maupun kombinasi keduanya yang
digunakan untuk memastikan apakah masing-masing dari kelima
komponen pengendalian internal mempengaruhi fungsi fungsi
dalam setiap komponen, ada dan berfunsi. Evaluasi
berkesinambungan ,(terus menerus) dibangun ke dalam proses
bisnis pada tingkat yang berbeda dari entitamenyajikanyajikan
informasi yang tepat waktu.
2.3 Analisis, Critical Review dan Perbandingan dengan Teori
Pengendalian Internal menurut COSO.
Meurut saya, artikel atau jurnal yang dibuat oleh Penulis amat
sangatlah baik, karena dilihat dari sisi pengujian penelitian dilakukan
beberapa analisis serta pengujian yang cukup menunjang dan sangat
relevan untuk penelitian ini. Dimana Teori COSO sangatlah cocok,
berpengaruh, serta memberikan dampak yang positif bagi PT. UMC
Zusuki Jember.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep COSO adalah salah
satu bukti yang dapat mempengaruhi teori harapan yang terjadi pada
Vroom PT. UMC Zusuki Jember. Dengan kata lain persepsi karyawan
dalam pengendalian lingkungan pengendalian risiko penilaian aktivitas
informasi dan komunikasi serta pemantauan secara simultan sangat
berpengaruh sangat penting terhadap kinerja karyawan PT. UMC Zusuki
Jember. Hasil penelitian yang dikatakan oleh penulis berdasarkan teori
COSO menunjukkan bahwa:
1. Persepsi karyawan terhadap lingkungan pengendalian memiliki
pengaruh yang sangat signifikan terhadap kinerja karyawan di
bagian divisi penjualan PT. UMC Zusuki Jember.
 Yang terlihat bahwa lingkungan pengendalian adalah
kondisi-kondisi yang ada dalam suatu organisasi yang akan
mempengaruhi efektivitas pengendalian internal secara
keseluruhan karena komponen-komponen ini
mempengaruhi kesadaran setiap personil dalam organisasi
tentang pentingnya kendali
2. Persepsi karyawan terhadap penilaian risiko juga sangatlah
berpengaruh terhadap kinerja karyawan dalam divisi penjualan
PT. UMC Zusuki Jember.
 Yang terlihat bahwa pencapaian tujuan organisasi dan
menentukan tindakan yang tepat untuk menghadapi risiko
tersebut. karyawan dapat mengambil jumlah risiko dan
penilaian risiko ke dalam akun yang membuat karyawan
dapat menghindari kelalaian dalam bekerja agar dapat
memenuhi output yang diharapkan dari perusahaan
3. Persepsi karyawan terhadap aktivitas kontrol berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan di divisi penjualan PT.
UMC Zusuki Jember.
 Dalam penerapannya pada PT. UMC Zusuki Jember yang
terjadi dapat mendorong karyawan untuk mematuhi dan
melaksanakan peraturan standar kerja yang telah ditetapkan.
Aktivitas pengendalian, secara umum, adalah untuk
membantu memastikan bahwa tindakan yang diperlukan
dan risiko telah diambil untuk mencapai tujuan perusahaan
atau organisasi.
4. Persepsi karyawan terhadap informasi dan komunikasi memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan di divisi
penjualan PT. UMC Zusuki Jember.
 Informasi dan komunikasi dapat digunakan untuk memecah,
mencatat, memproses dan melaporkan transaksi dalam suatu
entitas dan untuk mempertahankan akuntabilitas aset terkait.
informasi sangat penting karena data yang diolah dapat
dipahami oleh semua pihak dan dapat dijadikan acuan
dalam pengambilan keputusan, sedangkan komunikasi
adalah bentuk kelancaran penyampaian informasi dari
berbagai lini dalam perusahaan baik dari atasan ke bawahan
atau sebaliknya.
5. Persepsi karyawan terhadap pemantauan secara signifikan
mempengaruhi kinerja karyawan pada divisi penjualan PT.
UMC Zusuki Jember.
 Dapat dilihat bahwa manajemen memiliki kepentingan
untuk memantau pengendalian internal dengan maksud
untuk menentukan apakah para penentang pengendalian
internal yang dilaksanakan di dalam organisasi telah bekerja
efektif dari waktu ke waktu, dan berbagai kekurangan yang
terkandung dalam kontrol internal diidentifikasi dan
dikomunikasikan pada waktu yang tepat kepada pihak yang
berkepentingan untuk ambil tindakan yang diperlukan.
pemantauan sangat penting untuk diperhatikan karena
pemantauan memainkan peran penting dalam menjaga
lingkungan internal dan eksternal
BAB 3. PENUTUP

Kesimpulan

Dari analisis terhadap jurnal dapat diambil kesimpulan bahwa Teori


pengendalian Internal menurut COSO yang diterapkan pada PT. UMC Zusuki
Jember sangatlah baik dimana terjadi secara efektif dan efisien. Tetapi semua itu
tergantung dari faktor-faktor yang mendukung tercapainya penerapan teori
tersebut, tidak terlepas dari peraturan yang ada dalam (Internal Control) dari
pihak yang berwenang.
Dalam penerapan teori Pengendalian Internal juga terdapat suatu
keterbatasan. Keterbatasan pengendalian internal pada pelaksanaan struktur
pengendalian internal yang efisien dan efektif haruslah mencerminkan keadaan
yang ideal. Namun dalam kenyataannya hal ini sulit untuk dicapai, karena dalam
pelaksanaannya struktur pengendalian internal mempunyai keterbatasan-
keterbatasan. COSO menjelaskan bahwa pengendalian internal tidak bisa
mencegah penilaian buruk atau keputusan, atau kejadian eksternal yang dapat
menyebabkan sebuah organisasi gagal untuk mencapai tujuan operasionalnya.
Dengan kata lain bahwa sistem pengendalian internal yang efektif dapat
mengalami kegagalan.

Anda mungkin juga menyukai