LAPORAN KASUS
mulut yang melibatkan lidah 2/3 anterior kanan lidah sejak satu
lidah sedikit meningkat sampai saat ini. Tidak ada gejala nyeri,
dahulu pada gigi dan keluarga tidak memberikan kontribusi serta pada
16
angiosarcoma, hemangiosarcoma dan sarkoma Kaposi.
dan semua gerakan lidah normal serta tidak ada kekambuhan lesi
yang serupa.
wanita. Daerah kepala dan leher lebih sering terkena terutama wajah,
darah yang dalam, tidak teratur, dan tidak berdinding. Mereka terdiri
dari pembuluh darah kusut yang berdinding tipis atau sinusoid yang
lesi tunggal, daerah kepala dan leher paling sering terkena.[3] Secara
melekat pada dasar atau bertangkai dan dapat terlihat dalam ukuran
meter. Warna lesi berkisar dari merah muda sampai ungu merah dan
jaringan lunak yang biasa terjadi pada kepala dan leher, namun
insidennya masih relatif jarang pada rongga mulut dan jarang pula
sebelum operasi pada kasus tertentu dimana lesi besar dan mendesak
18
struktur anatomi yang vital, seperti saraf wajah atau mata. Computed
lesi yang diterapi secara sistemik. Dalam kasus ini karena biopsi dan
seperti diaskopi atau penekanan dengan gelas kaca.[3] Baba dan Kato
tersebut. [1]
19
dan fotokoagulasi menggunakan laser.[6] Ketertarikan terbaru berpusat
sekitarnya. [4]
laser telah dipelajari melalui laser argon dan laser Nd:YAG sementara
tergantung pada lokasi lesi, ukuran, tahap evolusi, dan usia pasien.
20
sesuai sebagai pilihan terapi untuk lesi pada lidah. Ketidakmampuan
plastik. Bentuk terapi konservatif atau agresif yang lebih lanjut dapat
3.1.3. Kesimpulan
terjadi di kepala dan leher, serta relatif jarang terjadi di rongga mulut.
Pada daerah mulut, lokasi yang paling sering adalah bibir. Sebagian
lidah.
21
3.2. Hemangioma Kapiler Pada Palatum: Laporan Kasus
dilakukan eksisi pada lesi tersebut dalam waktu satu bulan namun lesi
22
diberikan adalah granuloma piogenik. Untuk diagnosis sementara
pada lesi ekstra oral adalah herpes labialis. Diagnosis banding untuk
lesi intra oral adalah pengerasan fibroma perifer dan granuloma giant
cell perifer. Hemogram dari pasien dalam batas normal. Biopsi eksisi
darah dan banyak sel endotel yang berjajar pada proliferasi kapiler
besar terdiri dari sel plasma dan limfosit serta terlihat beberapa
(gambar 4).
Gambar 1 Gambar 2
23
Gambar 3 Gambar 4
3.2.2. Diskusi
24
dengan sebutan "Hemangioma Kapiler."
dengan usia pasien, ukuran lesi, lokasi yang terlibat dan karakteristik
karbon dioksida atau terapi laser argon, agen sklerosing, eksisi bedah
Pada kasus kali ini lesinya kecil dan tidak mengancam jiwa.
pada luka terjadi penyembuhan dengan baik, dan tidak ada komplikasi
3.2.3. Kesimpulan
serius. Spesialis bedah gigi harus menyadari risiko saat mengelola lesi
25
diperlukan sebelum upaya eksisi dari lesi dilakukan, karena secara
klinis sering mirip dengan lesi lain dan membutuhkan diagnosis klinis
Deteksi dini dan biopsi diperlukan untuk menentukan sikap klinis dan
3.3. Ekstrasi Gigi Dari Pasien Dengan Hemangioma Kavernosa Pada Daerah
dengan keluhan gigi. Riwayat medis pasien menunjukkan asma ringan dan
hemangioma yang terletak pada pipi kanan yang didiagnosa pada saat anak-
perubahan warna menjadi biru keunguan pada pipi kanannya dan sulkus
hilangnya tulang periodontal yang cukup parah di sekitar gigi nomor: 12 dan
26
adalah 4.5 x 5.5 cm. Lesi terletak di jaringan lemak fasial kanan dan dekat
(Gambar 4). Gigi nomor 12 dan 113 diekstrasi dengan anastesi lokal, sponge
rongga dan luka kemudian dijahit (Gambar 5). Terjadi hemostasis dan
lancar.
Gambar 1. Asimetri dan perubahan warna pada Gambar 2. Intraoral munculnya hemangioma
pipi kanan pasien. kavernosa
kapiler dan kavernosa tergantung pada ukuran area yang berisi darah.
struktur pembuluh darah yang besasr dan riwayat klinis yang panjang.
Pada kasus kami, terdapat riwayat klinis yang panjang. Temuan MRI
banyak didiagnosa pada kaukasian. Tiap 1 dari 4 bayi baru lahir yang
28
tempat tumor berada, tumor tidak termasuk dengan parenkimnya.
pertumbuhan yang sangat cepat pada minggu awal dan fase ini
bersifat pulsasi, hangat, keras, dan warna lesi kemerahan. Tumor ini
bulan dan setelah itu masa regresi dimulai. Periode ini terus
berlangsung hingga pasien berusia hampir dua tahun. Pada masa ini,
berubah warna menjadi ungu dan menjadi lebih lunak saat palpasi.
normal dapat diamati. Namun, pada 40% pasien, atrofi, bekas luka,
29
kerutan dan telangiectasia dapat terlihat. Pada sisi lain, transporter
ini menunjukkan batasan yang jelas atau tidak jelas.Hal ini tergantung
tinggi pada T2A, yang terletak di jaringan lemak fasial sisi kanan di
30
Komplikasi dapat timbul pada 40% hemangioma. Masalah
31
pelunakan lesi pada 24 jam pertama. Propanolol juga mengurangi
3.3.3 Kesimpulan
32
lidahnya. Dari kejadian tersebut muncul perdarahan ringan yang
Gambar 1. Tampak depan (A) dan lateral (B) pasien dalam posisi telentang. Sebuah
pembengkakan besar pada lidah dengan tonjolan dan penyumbatan yang hampir sempurna
dari bibir terbuka dapat diamati. Ketika anak ditempatkan pada posisi telentang, lidah
diposisikan ulang, sehingga menghalangi jalan napas dan menyebabkan ketidaknyamanan
yang parah pada pasien (A dan B).
Gambar 2. Gambar MRI dengan kontras pada sagital (A) dan potongan aksial (B) sebelum
kejadian traumatis. Dua daerah seragam yang luas dari pengambilan kontras diamati di dasar
mulut dan dasar lidah (A). Pada bagian aksial, dua daerah di dasar lidah dapat dilihat, terletak
satu di setiap sisi garis tengah yang menunjukkan keterlibatan arteri lingual kiri dan kanan (B).
Asosiasi fitur klinis dan pencitraan cukup memadai untuk diagnosis klinis hemangioma 33
kavernosus lidah.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan beberapa hal berikut:
untuk menutup mulut dan obstruksi jalan nafas saat pasien berada
iskemia.
untuk mencegah infeksi pada lidah, dan transfuse satu unit packed red
cells.
Gambar 3. Tampilan depan lidah secara rinci. Aspek lidah yang menghitam /
keunguan dapat diamati, dan juga area pucat di dekat puncak sisi kanan yang
menunjukkan iskemia lokal. Aspek umum lidah menunjukkan distensi yang
hebat, dan titik-titik dan area yang menghitam menunjukkan tempat
pendarahan internal.
saturasi oksigen 98% pada posisi tersebut (Gambar 4). Pasien tidak
34
menunjukkan episode perdarahan berat ketika rawat inap dan setelah
3.4.2. Diskusi
35
yang rendah, hipovolemi dan malnutrisi, membutuhkan penanganan
perfusi darah pada lesi.Tidak seperti makalah ini, pada semua situasi
yang dijelaskan diatas, lesi ditemukan pada pasien dewasa; hanya satu
muda.
seluruh komplikasi yang ada pada kasus ini mulai muncul secara
kavernosa pada lidah sebelum trauma, namun hingga saat itu belum
ada target perawatan yang akan diberikan. Anak ini terlibat dalam
36
besar.Perlu dilakukan penanganan bedah darurat namun anak tersebut
karena biopsi tidak menjadi indikasi untuk lesi vaskuler semacam ini
transfusi sel darah packed red cells, yang membuat kembali parameter
37
Situasi lainnya yang membawa pasien pada kondisi yang
supinasi terlentang dan observasi ketat. Pada usia ini, pasien tidak
lesi pada anggota tubuh atas dan bawah yaitu sindrom kompartemen.
38
Sindrom ini ditandai dengan peningkatan tekanan pada bagian
tersebut.
Distensi lidah yang besar dan sebagai akibat dari perfusi yang
selektif merupakan alternatif yang sangat baik untuk lesi spesifik ini,
fatal, seperti yang terjadi pada kasus ini. Anak yang mengalami
39
resiko syok hipovolemik karena anemia, obstruksi jalan nafas karena
pada area yang rentan terhadap trauma, seperti lidah dan mendukung
membahayakan hidup.
40
3.5. Hemangioma Kapiler Intraoral: Laporan Kasus Langka
bulan. Bengkak tidak nyeri dan awalnya berukuran kecil yang secara
41
darah rutin, dimana hasilnya dalam batas normal. Lesi dieksisi
3.5.2. Diskusi
dijumpai pada Kaukasian. Tumor ini lebih jarang dijumpai pada orang
berkulit hitam. Tidak ada detail yang tersedia perihal insiden pada
jarang terjadi pada mukosa palatal dan gingiva. Tumor ini jarang
terjadi pada orang dewasa; pada kasus ini pasien berusia dekade ke
43
Secara klinis, radiografi dan terkadang mikroskopis, tumor ini
Kedua PG dan CH terjadi pada usia dini dengan insidensi tinggi pada
tipis dikelilingi oleh dikelilingi oleh proliferasi sel yang agak seragam
berbagai faktor seperti usia pasien, ukuran lesi, lebar lesi, daerah yang
44
terserang, dan gejala klinis lainnya. Modalitas penanganan
Manajemen saat ini terdiri dari involusi spontan, steroid terapi, dan
direncanakan.
3.5.3. Kesimpulan
45
3.6. Hemangioma Kapiler Sebagai Tumor Langka Pada Rongga Mulut: Laporan
Kasus
makan dan dimulai sejak empat bulan lalu, bersamaan dengan gingiva
Bengkak semakin besar sejak saat itu. Pasien tidak memberikan riwayat
kontribusi dan pasien tidak meminum obat apapun. Pasien dan orang tuanya
menyatakan bahwa pada bulan Maret 1990 dan Juni 2000, pasien menjalani
kanan wajahnya.
berdeviasi ke bagian kiri wajahnya. Tidak ada lesi serupa yang tampak
secara klinis di kepala dan leher. Lebih jauh lagi, kelenjar getah bening
dapat diraba.
molar (Gambar 2). Masa tersebut keras, memiliki pedunkul dan berwarna
seluruh bagian mahkota gigi #3 dan #4. Pada sisi palatal, masa melebar ke
46
marginal dan gingiva premolar kedua dan molar pertama. Masa tersebut
termasuk dalam masa mudah bergerak dan terbentuk diastema di antara gigi
tampak adanya lesi karies dan malposisi gigi. Diagnosis sementara adalah
granuloma piogenik.
tulang crestal lokal pada daerah tumor, hilangnya germ gigi pada molar
terus menerus dan dapat kontrol dengan menggunakan kain kasa. Jaringan
pembuluh kapiler berdinding tipis. Kapiler tersusun dari satu lapis sel
endotel. Beberapa area menunjukkan prolifirasi sel endotel. Sel plasma dan
Gambar 4. Spesimen
histopatologis; Formasi
lumen kapiler di jaringan
ikat yang dalam (perbesaran
x 40, pewarnaan H-E).
hemangioma kapiler.
seluruh mulut dan root planning dan operasi Widman flap yang
dimodifikasi.
48
3.6.2. Manajemen Periodontal
kebersihan mulut.
Insisi awal dilakukan pada regio gigi #2 hingga #5. Tumor dikeluarkan
mengangkat flap bukal dan palatal, dan gigi #4 memiliki prognosis jelek dan
(Gambar 6). Jaringan yang dieksisi disimpan dalam formalin (10%) dan
spesimen pertama.
49
Pasien diberi analgesik (Naproxen 550 mg, tiap 12 jam, 5 hari) dan
diberikan instruksi untuk dicuci dua kali sehari dengan chlorhexidine 0.12%
Empat bulan setelah operasi, area yang dioperasi sembuh total dan
tidak ada komplikasi. Kedalaman area yang dioperasi kurang dari 2 mm.
Kontrol plak pasien terlihat baik meskipun terlihat pewarnaan gigi yang
sedang. Pasien diawasi secara periodik hingga dua tahun setelah pengobatan
dimulai. Pada saat itu tidak ada tanda klinis atau radiografi yang terlihat
prostetik #4.
3.6.4. Diskusi
dengan cepat. Tumor ini biasanya menyelimuti area yang luas dan dapat
50
bersifat makuler dan terletak tinggi dan biasanya sembuh sendirinya pada
masa anak-anak. Tumor ini dapat terjadi pada mulut atau regio maksilofasial
termasuk pada gingiva, mukosa palatal, bibir, tulang rahang dan kelenjar
ludah. Selain ronnga mulut, hemangioma kapiler terjadi pada daerah lainnya
seperti kelopak mata, pipi dan kauda equine. Pasien pada kasus ini
hemangioma kapiler, namun tidak ada lesi serupa pada daerah lain di tubuh
pasien.
pucat, pulsasi, perluasan tulang, parastesi, lepasnya gigi utama, erupsi yang
terlambat, resorpsi akar, dan hilangnya gigi. Pada kasus ini, pasien
piogenik. Ini merupakan lesi reaktif yang berkembang secara cepat, mudah
ungu dan sensitif terhadap hormon. Terdapat dua jenis histologi granuloma
51
termasuk edema, dilatasi kapiler atau reaksi granulasi inflamasi jaringan,
dimana jenis kedua terdiri dari proliferasi vaskuler yang sangat tinggi yang
pada tahap awal hingga massa lobular kapiler yang terbentuk dengan baik
inflamasi. Kasus ini memiliki gejala klinis granuloma piogenik, namun tidak
ada ciri mikroskopis granuloma piogenik. Oleh karena itu, biopsi dari
Pada kasus yang dilaporkan ini, evaluasi histopatologi dibuat sebelum dan
hemangioma dengan lesi vaskuler pada wajah atau rongga mulut, yang juga
ditemukan pada kasus seperti ini. Lesi-lesi dapat diklasifikasikan lebih jauh
hemangioma dan digunakan hanya untuk menentukan ukuran dan luas lesi.
52
Pada kasus ini, pengobatan hemangioma kapiler dilakukan melalui
hemangioma kapiler. Untuk lesi lainnya yang tidak bisa dioperasi, terapi
hebat. Selain itu, kekambuhan pascaoperasi dapat terjadi lagi. Kasus yang
kekambuhan.
3.6.5. Kesimpulan
tumor pada rongga mulut yang langka, hemangioma kapiler penting bagi
dokter gigi spesialis karena hal ini berkaitan dengan ciri gingival vaskuler
53