Anda di halaman 1dari 5

Resume Atmosfer

1. Pengertian Atmosfer
Atmosfer terdiri dari kata atmos yang berarti uap dan sphaira yang berarti bola.
Atmosfer adalah bulatan udara yang membungkus bola bumi. Atmosfer termasik
bagian bumi, karena pengaruh gaya berat, maka atmosfer berputar atau berotasi
bersama-sama bumi setiap hari, serta beredar mengelilingi matahari setiap
tahun(berevolusi). Tebal atmosfer mancapai kurang lebih 1.000 km. Semakin tinggi
lapisan udara, tekanannya semakin rendah. Untuk mengetahui komposisi gas yang
terkandung dalam atmosfer secara terperinci dapat dilihat pada tabel berikut ini:
No. Unsur kimia Lambang Volume (%)
1 Netrogen / zat N2 78.08
lemas
2 Oksigen / zat O2 20.95
pembakar
3 Argon Ar 0.93
4 Asam arang CO2 0.03
5 Neon Ne 0.0018
6 Helium He 0.00015
7 Kripton Kr 0.00011
8 Xenon Xe 0.00005
9 Nitrous oksida N2O 0.00005
10 Hidrogen H2 0.00005
2. Lapisan-lapisan Atmosfer
Pada Atmosfer terdiri atas beberapa lapisan diantaranya sebagai berikut :
a. Troposfer
b. Stratosfer
c. Mesosfer
d. Thermosfer (Ionosfer)
e. Eksosfer atau Dissipasisfer

3. Karbon Pada Atmosfer


Bagian terbesar dari karbon yang berada di atmosfer adalah gas karbon dioksida
(CO2), meskipun jumlah gas ini merupakan bagian yang sangat kecil dari seluruh gas
yang ada di atmosfer (hanya sekitar 0,04% dalam basis molar, meskipun sedang
mengalami kenaikan), namun ia memiliki peran yang penting dalam menyokong
kehidupan, gas-gas lain yang mengandung karbon di atmosfer adalah metan dan
kloroflorokarbon atau CFC (CFC ini merupakan gas artifisial atau buatan), gas-gas
tersebut adalah gas rumah kaca yang konsentrasinya di atmosfer telah bertambah dalam
dekade terakhir ini, dan berperan dalam pemanasan global, dalam atmosfer ada
beberapa cara dalam pengambilan dan pengembalian karbon pada atmosfer. Beberapa
cara dalam pengambilan karbon di atmosfer yaitu sebagai berikut:
a) Ketika matahari bersinar, tumbuhan melakukan fotosintesis untuk mengubah
karbon dioksida menjadi karbohidrat, dan melepaskan oksigen ke atmosfer. Proses
ini akan lebih banyak menyerap karbon pada hutan dengan tumbuhan yang baru saja
tumbuh atau hutan yang sedang mengalami pertumbuhan yang cepat.
b) Pada permukaan laut ke arah kutub, air laut menjadi lebih dingin dan CO2 akan
lebih mudah larut. Selanjutnya CO2 yang larut tersebut akan terbawa oleh sirkulasi
termohalin yang membawa massa air di permukaan yang lebih berat ke kedalaman
laut atau interior laut (lihat bagiansolubility pump).
c) Di laut bagian atas (upper ocean), pada daerah dengan produktivitas yang tinggi,
organisme membentuk jaringan yang mengandung karbon, beberapa organisme
juga membentuk cangkang karbonat dan bagian-bagian tubuh lainnya yang keras.
Proses ini akan menyebabkan aliran karbon ke bawah (lihat bagian biological
pump).
d) Pelapukan batuan silikat. Tidak seperti dua proses sebelumnya, proses ini tidak
memindahkan karbon ke dalam reservoir yang siap untuk kembali ke atmosfer.
Pelapukan batuan karbonat tidak memiliki efek netto terhadap CO2 atmosferik
karena ion bikarbonat yang terbentuk terbawa ke laut dimana selanjutnya dipakai
untuk membuat karbonat laut dengan reaksi yang sebaliknya (reverse reaction).
Karbon dapat dikembalikan di atmosfer dengan cara yaitu sebagai berikut:
a) Melalui pernapasan (respirasi) oleh tumbuhan dan binatang merupakan reaksi
eksotermik dan termasuk juga di dalamnya penguraian glukosa (atau molekul
organik lainnya) menjadi karbon dioksida dan air.
b) Melalui pembusukan binatang dan tumbuhan
c) Melalui pembakaran material organik yang mengoksidasi karbon yang terkandung
menghasilkan karbon dioksida (juga yang lainnya seperti asap). Produksi semen.
salah satu komponennya, yaitu kapur atau gamping atau kalsium oksida,
dihasilkan dengan cara memanaskan batu kapur atau batu gamping yang akan
menghasilkan juga karbon dioksida dalam jumlah yang banyak.
d) Di permukaan laut dimana air menjadi lebih hangat, karbon dioksida terlarut
dilepas kembali ke atmosfer.
e) Erupsi vulkanik atau ledakan gunung berapi akan melepaskan gas ke atmosfer,
gas-gas tersebut termasuk uap air, karbon dioksida, dan belerang.

4. Debu Pada Atmosfer


Debu pada atmosfer biasa dikenal dengan debu alami untuk mendinginkan
bumi sekaligus menghangatkan atmosfer yaitu sebagai berikut:
a. Badai debu gurun
Pada debu gurun disebut debu adalah sejenis partikel, atau aerosol yang
mengambang di atmosfer, para ilmuwan membedakan ini menjadi debu dari pasrtikel
hasil kegiatan manusia seperti asap, jelaga, atau jenis penyebab polusi lainnya, serta
debu dari partikel alami, seperti debu gurun atau debu letusan gunung api.
b. Debu hasil kegiatan manusia (Partikel dari asap dan hasil pembakaran)
Partikel halus ini mendinginkan atmosfer karena merefleksikan cahaya matahari
kembali ke antariksa sebelum sempat memanaskan udara. Itu berarti hanya
sedikit energi surya yang sampai ke permukaan. karena ukurannya sangat kecil,
aerosol (partikel) polusi ini tidak memiliki efek signifikan terhadap energi panas.

5. Kegunaan Atmosfer Dalam Kehidupan


Atmosfer mempunyai peranan dalam kehidupan di permukaan bumi antara
lain.
1) Melindungi bumi dari jatuhnya benda angkasa seperti meteor, komet dll.
2) Menjaga temperatur udara di permukaan bumi agar tetap bermanfaat untuk
kehidupan
3) Memantulkan gelombang radio
4) Membantu menjaga stabilitas suhu udara siang dan malam
5) Menyerap radiasi dan sinar ultraviolet yang sangat berbahaya bagi manusia
dan makhluk bumi lainnya.
6) Menciptakan cuaca, berupa hujan dan salju sehingga terjadilah musim panas
dan musim dingin.
7) Sarana berlangsungnya proses pembakaran, tanpa udara kita tidak dapat
menyalakan api, bernafas, dan sebagainya
8) Selain itu gas-gas yang ada di atmosfer mempunyai peran masing-masing
antara lain:
a. Nitrogen untuk pertumbuhan tanaman
b. Oksigen untuk pernafasan
c. Karbondioksida untuk fotosintesis
d. Neon untuk lampu listrik
e. Ozon untuk menyerap sebagian radiasi matahari

Anda mungkin juga menyukai