Anda di halaman 1dari 8

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PERAN MASJID DALAM PEMBANGUNAN PERADABAN


UMAT ISLAM

Disusun Oleh:
Zeny Larasati D. M. 165040201111024
Yudha Tri Baskara 165040201111065
Wahyu Setiawan 165040201111073
M. Amirul Ihsan 165040201111077
Nur Fadillah A. R. 165040201111113
Nanda Madaniya S. 165040201111155

Kelas: M
Program Studi: Agroekoteknologi

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN
MALANG
2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mesjid adalah rumah tempat ibadah umat Muslim. Masjid artinya tempat
sujud, dan mesjid yang berukuran kecil disebut musholla, langgar atau surau. Selain
tempat ibadah masjid juga merupakan pusat kehidupan komunitas muslim. Kegiatan-
kegiatan perayaan hari besar, diskusi, kajian agama, ceramah dan belajar Al Qur'an
sering dilaksanakan di Masjid. Bahkan dalam sejarah Islam, masjid turut memegang
peranan dalam aktivitas sosial kemasyarakatan hingga kemiliteran.
Selain itu mesjid juga merupakan sarana pendidikan Islam karena
bagaimanpun Penyelenggaraan pendidikan agama Islam dan perkembangannya tidak
terlepas dari jasa besar masjid. Hidup sebagai muslim tidak dapat dipisahkan dari
keberadaan masjid, karena beberapa ibadah wajib diantaranya harus dilaksanakan di
masjid. Ibadah tersebut juga berarti praktek pendidikan agama Islam yang sudah kita
dapat sejak kecil, seperti sholat berjamaah dan sholat jum’at.
Salah satu fungsi masjid dalam islam adalah sebagai tempat pendidikan dan
pengajaran. Beberapa masjid, terutama masjid yang didanai oleh pemerintah,
biasanya menyediakan tempat belajar atau sekolah, yang mengajarkan baik ilmu
keislaman maupun ilmu umum. Sekolah ini memiliki tingkatan dari dasar sampai
menengah, walaupun ada beberapa sekolah yang menyediakan tingkat tinggi.
Beberapa masjid biasanya menyediakan pendidikan paruh waktu, biasanya setelah
subuh, maupun pada sore hari. Pendidikan di masjid ditujukan untuk segala usia, dan
mencakup seluruh pelajaran, mulai dari keislaman sampai sains. Selain itu, tujuan
adanya pendidikan di masjid adalah untuk mendekatkan generasi muda kepada
masjid. Pelajaran membaca Qur'an dan bahasa Arab sering sekali dijadikan pelajaran
di beberapa negara berpenduduk Muslim di daerah luar Arab, termasuk Indonesia.
Salah satu contoh masjid yang digunakan sebagai sarana pendidikan adalah
pada masa khalifah Abbasiyah, dimana masjid digunakan sebagai tempat pertemuan
ilmiah bagi para sarjana dan ulama. Selain itu Masjidilharam misalnya, masjid ini
selain digunakan sebagai tempat ibadah juga digunakan untuk mendalami ilmu-ilmu
agama berbagai madzhab. Adapun fungsi masjid yang ada di pedesaan cuman sebatas
sarana untuk beribadah seperti, shalat, mengaji saja, dan belum banyak yang
menjadikan mesjid di pedesaan/pedalaman sebagai tempat pendidikan yang sudah
berkembanga saat ini.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja agenda atau program yang ada di Masjid Sumbersari ?
2. Apakah agenda atau program tersebut sudah sesuai dengan peran masjid yang
sebenarnya ?
3. Agenda atau program apa yang sesuai dengan peran masjid untuk memajukan
perkembangan peradaban umat islam dimasa depan ?
1.3 Tujuan
Tujuannya agar dapat menyadarkan umat islam tentang pentingnya peranan
masjid bukan saja sebagai sarana untuk beribadah, namun masjid juga berperan
menjaga keseimbangan hidup agar umat islam tidak menjadi rusak dengan
berkembang nya peradaban saat ini.
BAB II
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

Setelah melakukan wawancara dengan ta’mir Masjid Sumbersari dan melakukan


penyebaran kusioner di dalam Masjid Sumbersari, di dapatkan hasil bahwa Masjid
Sumbersari memiliki beberapa agenda atau program mingguan yang dilakukan secara
rutin. Kegiatan tersebut diantaranya, pengajian yang diadakan setiap minggu malam,
selasa malam, rabu malam, dan jum’at malam. Pengajian tersebut dilakukan ba’da sholat
maghrib, kegiatan pengajian tersebut meliputi istighosah, ceramah agama, mengkaji
kitab, MTQ-Tartil dan shalawatan yang dimana kegiatan tersebut dilakukan secara
bergantian. Namun, pada bulan ramadhan kegiatan pengajian tersebut dilakukan secara
rutin setiap hari setelah shalat terawih.
Agenda atau program yang telah dilakukan di Masjid Sumbersari sudah sesuai
dengan peran masjid yang sebenarnya. Dimana peran masjid tersebut tidak hanya
difungsikan sebagai tempat ibadah (sholat), tetapi juga diadakan beberapa agenda atau
program yang dapat memakmurkan masjid tersebut. Namun pada kondisi yang
sebenarnya agenda atau program tersebut belum berjalan dengan maksimal. Hal tersebut
dikarenakan kurangnya jumlah peminat yang mengikuti agenda atau program tersebut
setiap bulannya. Apalagi di era saat ini kurangnya motivasi dan ketertarikan generasi
muda terharap kegiatan tersebut, karena kegiatan tersebut dianggap kurang menarik dan
membosankan.
Menurut Silfia (2013) Peran masjid akan berjalan lancar dan berkesinambungan
apabila seluruh kegiatannya dapat diselenggarakan dengan optimal. Peran masjid
sebagaimana mestinya yaitu, disemping sebagai tempat ibadah, tempat pembinaan
jama’ah, sarana dakwah, dan terselenggaranya berbagai kegiatan lainnya seperti adanya
taman pendidikan Al-Qur’an (TPA) dan tadarusan pada bulan ramadhan, sehingga
mampu menciptakan manusia berakhlak islam, beriman, beriman, bertaqwa, dan selalu
meyakini kebenaran Allah SWT serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk memajukan peran masjid dalam membangun peradaban umat islam dimasa
depan, dibutuhkan agenda atau program yang pengaplikasiannya dibuat sekreatif
mungkin untuk menarik perhatian masyarakat khususnya para generasi muda. Berikut ini
adalah beberapa agenda atau program yang dapat dilakukan, yaitu :
a. Diadakan pengajian untuk anak-anak dan remaja, sehingga tidak hanya generasi tua
saja, melainkan generasi muda juga dapat aktif berperan. Generasi muda merupakan
bibit yang nantinya akan meneruskan perkembangan peradaban umat islam dimasa
yang akan datang. Maka dari itu peran generasi muda sangatlah penting.
b. Mendirikan TPQ/TPA dengan metode pengajaran yang berbasis modern sehingga
para generasi muda antusias mengikuti kegiatan tersebut.
c. Membuat beberapa event pada setiap hari-hari besar islam dimana dalam kepantiaan
tersebut tidak hanya generasi tua, melainkan mengikut sertakan generasi muda.
d. Setiap minggunya diadakan kerja bakti untuk menjaga kebersihan masjid
e. Membentuk susunan kepengurusan masjid, dimana para genefrasi muda memiliki
tanggung jawab yang sama dengan generasi tua, sehingga para generasi muda dapat
berperan aktif dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap pengelolaan masjid.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Disimpulkan bahwa peran masjid bukan hanya difungsikan sebagai tempat
ibadah (sholat), tetapi juga dapat diadakan agenda atau program lainnya. Tujuan
diadakan agenda atau program tersebut agar peradaban umat islam semakin
berkembang dan maju. Tidak hanya orang tua saja yang nantinya akan menjadi
pengurus, tetapi generasi muda perlu dilibatkan dalam agenda yang diselenggarakan.
Agenda/program tersebut diantaranya seperti mendirikan TPQ/TPA, membuat event
pada hari besar islam, pengajian untuk anak/remaja, dll. Kegiatan tersebut dinilai
telah sesuai dengan peran masjid sebagai tempat ibadah, tempat pembinaan jama’ah,
sarana dakwah, dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA

Silfia, L. 2013. Peran Masjid Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Islam: Studi
Kasus di Masjid At-Tqwa Ngares, Kadireso, Teras, Boyolali. Surakarta :
Universitas Muhammadiyah Surakarta, Fakultas Agama Islam.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai