Proses destilasi diawali dengan pemanasan, sehingga zat yangmemiliki titik didih lebih rendah
akan menguap. Uap tersebut bergerak menuju kondenser yaitu pendingin proses pendinginan terjadi
karena kitamengalirkan air kedalam dinding (bagian luar condenser), sehingga uap yang dihasilkan akan
kembali cair. Proses ini berjalan terus menerus dan akhirnya kita dapat memisahkan seluruh senyawa-
senyawa yang ada dalam campuran homogen tersebut ( Syukri, 2007).
Menurut Soebagio (2005), ada 6 jenis destilasi yang akan dibahas disini, yaitu destilasi
sederhana, destilasi fraksionasi, destilasi uap, destilasivakum, destilasi kering dan destilasi azeotropik.
1. Destilasi Sederhana
Pada destilasi sederhana, dasar pemisahannya adalah perbedaan titik didih yang jauh atau dengan salah
satu komponen bersifat volatil . Jika campuran dipanaskan maka komponen yang titik didihnya
lebihrendah akan menguap lebih dulu. Selain perbedaan titik didih, juga perbedaan kevolatilan, yaitu
kecenderungan sebuah substansi untukmenjadi gas. Destilasi ini dilakukan padatekanan
atmosfer. Aplikasidestilasi sederhana digunakan untuk memisahkan campuranairdanalkohol.
2. Destilasi Fraksionasi
Fungsi destilasi fraksionasi adalah memisahkan komponen-komponen cair, dua atau lebih, dari suatu
larutan berdasarkan perbedaantitik didihnya. Destilasi ini juga dapat digunakan untuk campuran
dengan perbedaan titik didih kurang dari 20 °C dan bekerja pada tekananatmosfer atau dengan tekanan
rendah
3. Destilasi Azeotrop
Azeotrop adalah campuran dari dua atau lebih komponen yangmemiliki titik didih yang konstan.
Campuran azeotrop merupakan penyimpangan dari hukum Raoult.
4.Destilasi Vakum
Destilasi vakum biasanya digunakan jika senyawa yang ingindidestilasi tidak stabil, dengan pengertian
dapat terdekomposisisebelumatau mendekati titik didihnya atau campuran yang memiliki titik didih
diatas 150 °C.
5.Destilasi Uap
Destilasi uap digunakan pada campuran senyawa-senyawa yang memilikititik didih mencapai 200°C
atau lebih. Distilasi uap dapat menguapkan senyawa-senyawa ini dengan suhu mendekati 100 °C dalam
tekanan atmosfer dengan menggunakan uap atau air mendidih .
6. Destilasi kering
Destilasi kering merupakan destilasi yang dilakukan dengan caramemanaskan material padat untuk
mendapatkan fase uap dan cairnya, biasanya digunakan untuk mengambil cairan bahan bakar dari kayu
atau batu bara.Prinsip destilasi adalah penguapan cairan dan pengembunan kembali uaptersebut pada
suhu titik didih. Titik didih suatu cairan adalah suhu dimana tekananuapnya sama dengan tekanan
atmosfer. Cairan yang diembunkan kembali disebutdestilat. Tujuan destilasi adalah pemurnian zat cair
pada titik didihnya, danmemisahkan cairan tersebut dari zat padat yang terlarut atau dari zat cair
lainnyayang mempunyai perbedaan titik didih cairan murni. Pada destilasi biasa, tekananuap di atas cairan
adalah tekanan atmosfer (titik didih normal). Untuk senyawamurni, suhu yang tercatat pada termometer
yang ditempatkan pada tempatterjadinya proses destilasi adalah sama dengan titik didih destilat (Fhya,
2011)
Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah satu set alat destilasisederhana, gelas kimia 50 mL ,
Erlenmeyer 250 mL, thermometer 100
C, pemanas, sirkulator, statif dan klem dan botol semprot.Adapun bahan yang digunakan yaitu larutan n-
heksan dan aquades
IV.
PROSEDUR KERJA
Langkah kerja pada percobaan ini yaitu pertama-tama adalah merangkaialat penentu titik didih, setelah
itu memasukkan larutan yang akan dipisahkandalam labu destilasi. Selanjutnya memanaskan labu
destilasi lalu menampungdestilat dan mencatat suhunya
Setelah semua alat telah terpasang dengan baik, maka dapatdilakukan proses detilasi. Sampel yang
digunakan pada percobaan iniadalah larutan n-heksan dan air. Sebagaimana prinsip dasar dari destilasi
adalah memisahkan zat berdasarkan perbedaan titik didihnya, makakomponen zat yang memiliki titik
didih yang rendah akan lebih dulumenguap sedangkan yang lebih tinggi titik didihnya akan
tetaptertampung pada labu destilasi. Proses penguapan komponen zat inidilakukan dengan pemanasan
pada labu destilasi sehingga komponen zatyang memiliki titik didih yang lebih rendah akan menguap dan
uaptersebut melewati kondensor atau pendingin yang mendinginkankomponen zat tersebut sehingga
akan terkondensasi atau berubah
dari berwujud uap menjadi berwujud cair sehingga dapat ditampung di labudestilat atau labu
Erlenmeyer. Pada proses destilasi ini, destilatditampung pada suhu tetap (konstan). Hal ini dilakukan
karenadiharapkan akan diperoleh destilat yang murni pada kondisi suhutersebut. Setelah sampel pada
labu alas bulat berkurang, suhu akan naikkarena jumlah sampel yang didestilasi telah berkurang. Pada
kondisinaiknya suhu ini, proses destilasi sudah dapat dihentikan sehingga yangdiperoleh adalah destilat
murni. Berdasarkan percobaan diperoleh hasil bahwa larutan yang menguap terlebih dahulu adalah n-
heksan karenamenurut Yustina (2013) titik didih n-heksan adalah 66-680C (1013 hPa.
KESIMPULAN
Destilasi merupakan teknik pemisahan yang didasari atas perbedaan titik didik atau titik cair dari masing-
masing zat penyusun dari campuran homogen.2.
Pada distilasi sederhana, dasar pemisahannya adalah perbedaantitik didih yang jauh atau dengan salah
satu komponen bersifatvolatil. 3.
Dalam hal ini n-hexan sebagai pelarut memiliki titik didih yanglebih rendah dibandingkan dengan ait.
berkisar pada suhu 66º-68ºC sedangkan titik didih air adalah 100oC.
DAFTAR PUSTAKA
Fhya. 2011.
Destilasi (www.scribd.com)
Kimia Analitik II
Kimia Dasar 2
https://www.academia.edu/5541301/Laporan_Praktikum_Pemisahan_Kimia_-_Teknik_Destilasi