Anda di halaman 1dari 4

Review Jurnal

PERAN GURU PROFESIONAL DAN ALAT PRAKTIK SMK TEKNIK


KENDARAAN RINGAN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA DI DUNIA
INDUSTRI OTOMOTIF

DISUSUN OLEH :
ABIYAN HAMAM FARADISH (15050524077)
PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2017

NAMA PENELITI :
Dwi Jatmoko, Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif , Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan UMP, Jln. K.H. Ahmad Dahlan 3 & 6 Purworejo 54111

SUMBER JURNAL :
(Sumber: Indonesia dalam Angka, http://kompas.com)
(http://finance.detik.com)
A. ABSTRAK
Kontribusi guru SMK Teknik Kendaraan Ringan dalam pencapaian kompetensi siswa
SMK TKR menjadi hal utama dalam menyiapkan lulusan sekolah untuk menjadi calon
tenaga kerja yang kompeten. Untuk mencapai tujuan diatas diperlukan guru yang
profesional dan sarana prasarana di SMK yang memadai. Profesionalitas berkaitan erat
dengan kompetensi, kualitas, dan pemahaman dalam bidang pekerjaan yang dijalani. Hal
nyata yang terjadi di SMK TKR menunjukkan bahwa kurangnya profesionalitas guru
dan sarana prasarana SMK program keahlian TKR masih belum mencukupi. Penelitian
ini merupakan evaluasi yang harus dilakukan dalam menyiapkan guru profesional dan
memberikan sarana prasarana siswa yang baik di SMK TKR. Guru yang kompeten
disiapkan sejak dini dengan diklat secara disiplin, fokus, dan berkala serta memberikan
pembinaan guru saat berada di SMK sebagai pengembangan profesionalitas.
Pengembangan profesionalitas guru dapat juga dilakukan dengan pemagangan di Dunia
Kerja Otomotif. Sedangkan dalam hal sarana prasarana SMK harus melakukan kerja
sama mitra dengan dunia industri melalui praktik industri, Forum Guide Discussion
dalam pembuatan kurikulum SMK, dan kerjasama hibah produk oleh Mitra Industri
SMK.
B. PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara berkembang yang mempunyai populasi anak
muda meningkat dengan cepat, dilihat dari data pertumbuhan usia 15–64
(Sumber: Indonesia dalam Angka, http://kompas.com), untuk itu harus dibekali
ketrampilan kecakapan hidup yang memadai. Di Negara Indonesia, upaya untuk
meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) telah lama dilakukan dengan
berbagai inovasi pada program pendidikan maupun pelatihan. Salah satunya
dilakukan melalui Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) baik SMK Negeri maupun SMK
Swasta. SMK merupakan lembaga pendidikan yang berpotensi untuk mempersiapkan
SDM yang dapat terserap oleh dunia kerja, karena materi teori dan praktik yang bersifat
aplikatif telah diberikan sejak pertama masuk SMK, dengan harapan lulusan SMK
memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Selama dekade terakhir,
sekolah menengah kejuruan di Indonesia telah menjadi sasaran kritik yang substansial
bagi kurangnya keterampilan yang memadai dan pengetahuan lulusan yang tidak sesuai
dengan kebutuhan industri, dan menjadikan pengusaha tidak puas dengan kualitas lulusan
SMK. Sedangkan lulusan mengeluh tentang ketidakmampuan pelatihan sekolah dalam
memberikan pendidikan ketrampilan, sehingga membuat sulitnya mencari pekerjaan yang
memuaskan dalam spesialisasi mereka.
C. TUJUAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan media pembelajaran melalui
alat praktik Smk Teknik kendaraan Ringan Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Di Dunia
Industri Otomotif Pada hasil penelitian tersebut dapat membuat siswa lebih mengenali
berbagai alat-alat praktik Smk Teknik kendaraan Ringan dan memahami tiap-tiap bagian
dari alat-alat praktik Smk Teknik kendaraan Ringan tersebut.

D. METODE PENELITIAN

Metode penelitian dan pengembangan (Research and Development) dengan model penelitian
pengembangan Dick and carey. Langkah-langkah pelaksanaan penelitian dan pengembangan
Model Pengembangan Instruksional (MPI) menurut Atwi, yaitu:
a. Mengidentifikasi Kebutuhan Instruksional dan Menulis Tujuan Instruksional Umum (TIU)
b. Melakukan Analisis Instruksional
c. Mengidentifikasi Perilaku dan Karakteristik Awal Peserta Didik
d. Menulis Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
e. Menyusun Alat Penilaian Hasil Belajar
f. Menyusun Strategi Instruksional
g. Mengembangkan Bahan Instruksional
h. Menyusun Desain dan Melaksanakan Evaluasi Formatif
i. Sistem Instruksional
j. Implementasi, Evaluasi Sumartif dan Difusi Inovasi
Tahapan dalam penelitian pengembangan ini yaitu : 1.) Analisis kebutuhan 2.) pengembangan
media 3.) uji validasi produk 4.) uji coba siswa SMK
E. HASIL PENELITIAN
Hasil validasi multimedia Augmented Reality oleh ahli materi menunjukan presentasi
capaian sebesar 90,54% dengan interpretasi sangat baik pada semua indikator yaitu
kesesuaian isi dan kesesuaian konsep. Hasil validasi oleh ahli media meunjukan
presentase capaian sebesar 91,42% dengan intrepetasi sangat baik pada indikator visible,
accurate dan desain. Hasil coba pada guru didapatkan presentase 97,26% untuk semua
indikator. Uji coba terbatas terhadap 7 siswa menunjukan capaian sebesar 87,70%
dengan interprestasi sangat baik. Uji coba skala besar terhadap 33 siswa kelas X dan 28
siswa kelas XI menunjukan presentase 86,43% denga interpretasi sangat baik pada semua
indikator. Rata-rata capaian nilai pretes dan postes sisws masing-masing adalah 58,27
dan 69,60. Nilai hasil postes didapatkan siswa setelah menggunakan media pembelajaran
Augmented Reality tanpa ada perlakuan khusus, sehingga dengan adanya peningkatan
nilai ini didapatkan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan sudah efektif untuk
dapat meningkatkan pengetahuan siswa dan memberikan pengalaman kepada siswa.
F. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Jika pendidikan ingin maju, maka guru harus dipersiapkan dengan baik, diberi
otonomi untuk berinovasi dalam bekerja dan mendapatkan imbalan yang baik pula.
Sehingga menjadikan makna dasar profesionalisme, yaitu well educated, highly
performance, and well paid.
2. Pendidikan guru yang berbasis riset, yaitu integrasi antara sistem pendidikan ilmiah
dan praktik. Landasan akademik diperlukan untuk memberi bekal pengetahuan ilmiah
serta proses berpikir untuk merancang dan melaksanakan suatu penelitian. Bekal itu
yang kemudian diterapkan dalam praktik. Dengan cara itu, mahasiswa calon guru belajar
pemikiran pedagogik dan mengambil keputusan profesional berdasarkan data-data,
serta terlibat aktif dalam komunitas profesional.
3. Untuk sarana prasarana atau alat praktik banyak sekolah kejuruan yang masih
mempunyai gedung rusak, kepemilikan dan penggunaan media belajar rendah, buku
perpustakaan tidak lengkap. Sementara laboratorium atau bengkel tidak standar,
pemakaian teknologi informasi tidak memadai dan sebagainya. Untuk itu perhatian
pemerintah dan manajemen sekolah harus dibenahi, melalui sistem managerial yang
solid, yang bisa dilakukan melalui
kerjasama mitra dengan dunia industri.
G. DAFTAR PUSTAKA

Andi Ramadhan. (28 Desember 2014). Indonesia dalam Angka. Kompas. Diambil
Tanggal 22 April 2015, dari http://kompas.com.

Suharsimi Arikunto. (2010:82). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.


Jakarta: Rineka Cipta.

Suryamin. (2015). BPS: Pengangguran terbanyak Lulusan SMK. Diambil 6 Mei


2015 dari http://finance.detik.com.

W.J.S. Poerwadarminto. (2003:280). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta:


Balai Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai