PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sampai saat ini profesi guru masih sangat diminati oleh masyarakat, apalagi setelah
adanya kebijakan pemerintah tentang sertifikasi yang memberikan tunjangan jabatan sebesar
satu kali gaji pokok dan tunjangan-tunjangan lain yang cukup menjanjikan, disisi lain
pemerintah juga menuntut guru untuk profesional dalam bekerja. Menurut Mulyasa (2013),
sebaiknya peningkatan mutu pendidikan ditunjang oleh guru profesional yang bermutu, yang
dapt memerankan tugas dan fungsinya dengan baik dalam rangka mempersiapkan sumber daya
manusia yang berkualitas melalui proses pembelajaran yang berkualitas pula.
Dewasa ini banyak masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita, salah satunya adalah
masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang di dorong
untuk mengambangkan kemampuan berfikir. Proses pembelajaran merupakan suatu sistem.
Oleh karena itu, pencapaian standar proses untuk meningkatkan kualitas pendidikan dapat
dimulai dari menganalisis setiap komponen yang dapat membentuk dan mempengaruhi proses
pembelajaran, salahsatunya adalah kompoen guru.komonen guru selama ini dianggap sangat
mampu mempengaruhi proses pendidikan. Hal itu memang wajar, sebab guru merupakan ujung
tombak yang berhubungan langsung dengan siswa sebagai subjek dan objek belajar.
Bagaimanapun bagusnya dan idealnya kurikulum pendidikan, tanpa diimbangi oleh
kemammpuan guru dalam mengimplementasikannya, maka semuanya akan kurang bermakna.
Oleh karena itu, Guru sebagai penentu kualitas pendidikan, kompetensinya perlu senantiasa
ditingkatkan. Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan kompetensi guru tersebut.
Salah satu kebijakan untuk meningkatkan kompetensi guru tersebut adalah melalui Penilaian
Kinerja Guru (PKG). Penilaian Kinerja Guru yang telah diyakini mampu meningkatkan
kompetensi guru telah secara resmi diberlakukan sejak tahun 2013. Berbagai kendala pada
implementasi PKG tersebut muncul. Akan tetapi, sebagai suatu kebijakan baru, PKG harus
terus dilaksanakan.
Pengukuran kinerja suatu lembaga pendidikan merupakan hal yang sangat penting.
Untuk melakukan evaluasi dan merencanakan pendidikan masa depan diperlukan pengururan
kinerja secara tepat, khususnya terhadapo kinerja guru sebagai pelaksana bahkan ujung tombak
pendidikan. Dalam hal ini, berbagai informasi diperlukan untuk menjamin bahwa layanan
pendidikan dan pembelajaran telah dilakukan secara efektif, efisien dan akuntabel. Dengan
demikian, peningkatan mutu pendidikan harus selalu diukur kinerjanya melalui berbagai
informasi, pengendalian tugas, laporan pendanaan dan yang paling penting adalah laporan
kinerja guru karena guru memiliki peran yang sangat strategis dalam menentukan mutu
pendidikan, yang memerlukan syarat-syarat kepribadian dan kemampuan prfesional yang
standar dan dapat dipertanggungjawabkan. Dengan kata lain, penilaian kinerja merupakan
tanggung jawab (akuntabilitas) dari institusi dan individu pekerja terhadap staekholders-nya.
1
Guru tidak hanya mempuyai tanggungjawab langsung kepada atasannya akan tetapi
juga kepada orang tua siswa dan masyarakat pada umumnya. Kinerja mereka, baik maupun
buruk, harus dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. Apalagi bila diingat yang
mempekerjakan guru, mereka berkewajiban mengadakan sistem penilaian kinerja yang obyektif
dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. Penilaian guru merupakan salah satu
kompetensi yang harus dikuasai kepala sekolah. Kompetensi tersebut ternasuk dalam dimensi
kompetensi evaluasi pendidikan. Kinerja Kepala Sekolah dapat diukur dari tiga aspek yaitu : (a)
perilaku dalam melaksanakan tugas yakni perilaku kepala sekolah pada saat melaksanakan
fungsi-fungsi manajerial, (b) cara melaksanan tugas dalam mencapai hasil kerja yang tercermin
dalam komitmen dirinya sebagai refleksi dari kompetensi kepribadian dan kompetensi sosia;l
yang dimilikinya, dan (c) dari hasil pekerjaan yang tercermin dalam perubahan kinerja sekolah
yang dipimpinnya.
Berbagai perubahan pola pikir pada guru perlu dilakukan dalam rangka
mengimplementasikan PKG. Guru, secara perseorangan maupun kelompok, perlu mereformasi
pola fikir agar dapat megimplementasikan PKG secara lebih maksimal dalam rangka
meningkatkan profesinalisme guru. Perubahan cara berfikir tersebut diantaranya bagaimana
guru tersebut harus mengikuti berbagai langkah Penilaian Kinerja Guru. Penilaian Kinerja Guru
tidak dianggap sebagai bahan melainkan suatu kegiatan yang harus dilakukan dengan penuh
kesungguhan.
Sebagai suatu kebijakan yang baru, Implementasi Penilaian Kinerka Guru di sekolah
belum menunjukka proses dan hasil yang beleum seperti yang diharapkan. Berbagai rumor di
daerah menunjukkan bahwa PKG belum menyentuh roh PKG itu sendiri. Muara dari kegiatan
PKG adalah adanya peningkatan profesinal guru. Laporan berikut membahas beberapa hal inti
yang berkaitan dengan evaluasi penilaian kinerja untuk profesi guru di SDN 5 Kiarapayung
Kecamatan Rancah.
B. Tujuan
Penilaian Kinerja Guru pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan untuk membina dan
mengembangkan guru profesional yang dilakukan dari guru, oleh guru dan untuk guru. Hal ini
penting terutama untuk melakukan pemetaan terhadap kompetensi dan kinerja seluruh guru
dalam berbagai jenjang dan jenis pendidikan. Hasil penilaian kinerja tersebut dapat digunakan
oleh guru, kepala sekolah dan pengawas untuk melakukan refleksi terkait dengan tugas dan
fungsinya dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat dan meningkatan kualitas
pendidikan melalui peningkatan kinerja guru.
Penilaian kerja juga diharapkan dapat mengatasi kesenjangan antara guru dengan guru,
antara guru dengan kepala sekolah dan pengawas sehungga hasilnya dapat menjadi masukan
yang sangat berharga bagi pengembangan pendidikan dan pengembangan karir guru pada
khususnya. Dalam hal ini, hasil penilaian kinerja dapat digunakan sebagai bahan evaluasi diri
2
bagi guru sehingga mengetahui kekuatan, kelemahan, peluan dan tantangan yang dimilik
sebagai bahan untuk mengembangkan potensi dan profil kinerjanya yang dapat dijadikanm
acuan dalam penyusunan program pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB).
Hasil penilaian kinerja juga merupakan dasar untuk melakukan perbaikan, pembinaan
dan perbaikan, serta memberikan nilai prestasi kerja dan perolehan angka kredit guru dalam
rangka pengemabngan karirnya sesuai dengan peraturan yang berlaku. Jika semua ini dapat
dilakuakn dengan baik dan objektif, pendidikan yang b erkualitas dan berdaya saing dapat
segera diwujudkan sehingga kita dapat membangun bangsa yang bermartabat. Hasl ini
dimungkinkan karena guru memiliki kinerja dan dedikasi tinggi akan dapat merencanakan,
melaksanakan, dan menilai pembelajaran secara efektif, efeisien dan akuntabel.
Adapun penilaian kiinerja guru yang telah dilaksanakan bertujuan sebagai berikut :
1. Menentukan tingkat kompetensi seorang guru ;
2. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas kinerja guru dan sekolah;
3. Mengajukan suatu landasan untuk pengambilan keputusan dalam mekanisme penetapan
efektif atau kurang efektifnya kinerja guru;
4. Menyediakan landasan untuk program pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi
guru;
5. Menjamin bahwa guru melaksanan tugas dan tanggungjawabnya serta mempertahankan
sikap-sikap yang positif dalam mendukung pembelajaran peserta didik untuk mencapai
prestasinya;
6. Menyediakan dasar dalam sistem peningkatan promosi dan karir guru serta bentuk
penghargaan lainnya.
7. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan guru dalam melaksanakan kinerjanya.
C. Manfaat
Hasil penilaian kinerja guru diharapkan dapat bermanfaat untuk menentukan berbagai
kebijakan yang terkait dengan peningkatan kompetensi dalam profesionalisme guru sebagai
ujung tombak pelaksanaan proses pendidikan dalam menciptakan insan yang cerdas,
komperhensif, dan berdaya saing tinggi. Penilaian kinerja guru merupakan acuan bagi sekolah
untuk menetapkan pengembangan karir dan promosi guru. Bagi guru, penilaian kinerja guru
merupakan pedoman untuk mengetahui unsur-unsur kinerja yang dinilai dan sebagai sarana
untuk mengkaji kekuatan individu dan kelemahan individu dalam rangka memperbaiki kualitas
kinerjanya. Penilaian mempunyai banyak manfaat karena dapat dipergunakan sebagai alat
dalam pengambilan keputusan.
Penilaian kinerja guru mempunyai banyak manfaat karena dapat dipergunakan sebagai
alat dalam pengambilan keputusan. Adapun manfaat penilaian kinerja guru yang dilaksanakan
di SDN 5 Kiarapayung adalah sebagai berikut :
1. Penyesuaian-penyesuaian kompensasi;
2. Memperbaiki kinerja para guru;
3
3. Kebutuhan latihan dan pengembangan;
4. Pengambilan keputusan dalam hal penempatan promosi, mutasi, pemecatan,
pemberhentian dan perencanaan tenaga kerja;
5. Untuk kepentingan penelitian kepegawaian;
6. Membantu diagnosis terhadap kesalahan desain pegawai ;
7. Untuk menyusun profil kinerja guru sebagai input dalam penyusunan program
pengambangan keprofesian berkelanjutan;
8. Dasar penetapan perolehan angka kredit guru dalam rangka pengembangan karir guru;
9. Meningkatkan profesionalisme guru;
Depdiknas (2000) menyebutkan beberapa manfaat dari adanya penilaian antara lain :
a) Pengembangan staf melalui in-service training;
b) Pengambangan karir melalui in-service training;
c) Hubungan yang semakin baik antara staf dan pemimpin;
d) Pengetahuan lebih mendalam tentang sekolah dan pribadi;
e) Hubungan produktif dalam penilaian dengan perencanaan dengan pengambangan
sekolah;
f) Kesempatan belajar yang lebih baik bagi siswa;
g) Peningkatan moral dan efisiensi sekolah.
4
kemampuan guru), dan rewords (hadiah, gaji, dan sebagainya)akan diberikan sesuai
target yang ditetapkan diawal. Kebaikan dari pendekatan ini adalah adanya peningkatan
kerja dalam waktu dekat, ini efektif untuk meningkatkan gairah kerja dan komitmen
kerja.
4. Penilaian Global
Pendekatan ini berbebtuk narasi dan merupakan pendekatan yang paling mudah
dilakukan. Tidak diperlukan formulir yang rumit dalam mengisi, yang ada hanya satu
kertas kosong dimana penilai diminta untuk menggambarkan kinerja individu selama
setahun yang lalu, yang berisi kekuatan dan kelemahan dari guru yang dinilai.
Pendekatan ini paling banyak kelamahannya, antara lain dalam validitas dan
rehabilitasnya, mudah terjadi eror dalam memberi nilai dan tidak tersedia data
kuantitatif.
5
BAB II
LANDASAN DAN SASARAN
A. Landasarn Penilaian
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Undang-undang Guru dan Dosen
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 tentang Guru
5. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Kurikulum 2006
6. Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan Kurikulum
2006
7. Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses Pendidikan Kurikulum
2006
8. Permendiknas Nomor 39 Tahun 2009 tentang Beban Kerja Guru
9. Permendiknas Nomor 35 Tahun 2010 tentang juknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional
Guru dan Angka Kreditnya.
10. Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar isi Kurikulum 2013
11. Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang standar Proses Kurikulum 2013
12. Permendikbud Nomor 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian Kurikulum 2013
13. Permenegpan dan RB Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan
Angka Kreditnya.
6
kinerja adalah hasil kerja dalam mencapai suatu tujuan atau persyaratan pekerjaan yang telah
ditetapkan kinerja dapat dimaknai sebagai ekspresi potensi seseorang berupa perilaku atau cara
seseorang dalam melaksanakan tugas, sehingga menghasilkan suatu produk (hasil kerja) yang
merupakan wujud dari semua tugas seerta tanggung jawab pekerjaan yang diberikan kepadanya.
Atas dasar itu maka kinerja diartikan sebagai hasil kerja yang dicapai seseorang atau kelmpok
orang dalam suatu organisasi sesuai wewenang dan tanggung jawabnya masing-masing dalam
rangka mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan.
3. Pengertian penilaian kirja guru
Penilaian kinerja guru (PKG) dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk memperoleh
gambaran tentang pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap guru dalam melaksanakan tugas
dan fungsinya, yang ditunjukan dalampenampilan, perbuatan, dan prestasi kerjanya. Peraturan
Mentri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Informasi Birokrasi nomor 16 tahun 2009 tentang
Jabatan Fungsional Guru dan angka kreditnya, menegakan bahwa penilaian kinerja guru adalah
penilaian dari tiap butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan karier,
kepangkatan, dan jabatannya.
4. Faktor-faktor yang mendukung kinerja guru
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru diantaranya tingkat pendidikan guru,
supervisi pengajaran, program penataan, iklim yang kondusif, sarana dan prasarana, kondisi
fisik dan mental guru , gaya kepemimpinan kepala sekolah, jaminan kesejahteraan, kemampuan
mmanajerial kepala sekolah dan lain-lain.
Pertama, tingkat pendidikan guru akan sangat mempengaruhi baik tidaknya kinerja
guru. Kemampuan seseorang sangat dipengaruhi oleh tingkat peningkatannya, karena melalui
pendidikan itulah seseorang mengalami proses belajar dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak
bisa menjadi bisa. Selama menjalin pendidikannya seseorang akan menerima banyak masukan
baik berupa ilmu pengetahuan maupun keterampilan yang akan mempengaruhi pola berpikir
dan perilakunya. Ini berarti jika tingkat pendidikan seseorang itu lebih tinggi maka makin
banyak pengetahuan serta keterampilan yang diajarkan kepadanya sehingga besar kemungkinan
kinerjanya akn baik karena didukung oleh bekal keterampilan dan pengetahuan yang
diperolehnya.
Kedua, faktor lain yang mempengaruhi kinerja guru adalah supervisi pengajaran yaitu
serangkaian kegiatan membantu guru dalam mengembangkan kemampuannya. Kepala sekolah
bertugas memberikan bimbingan, bantuan, pengawasan, dan penelitian pada masalah-masalah
yang berhubungan dengan pengemban pengjaran berupa perbaikan program dan kegiatan
belajar mengajar. Sarana supervisi ditunjukan kepada situasi belajar mengajar yang
memungkinkan terjadinya tujuan pendidikan secara optimal.
Ketiga, kinerja guru juga dipengaruhi oleh program pelatihanyang diikutinya. Untuk
memiliki kinerja yang baik, guru dituntut untuk memiliki kemampuan akademik yang
memadai, dan dapat mengaplikasikan ilmu yang dimilinya kepada para siswa untuk kemajuan
hasil belajar siswa. Hal ini menentukan kemampuan guru dalam menentukan cara penyampaian
7
materi dan pengelolaan interaksi belajar mengajar. Untuk itu guru perlu mengikuti program-
program penataan.
Keempat, iklim yang kondusif di sekolah juga akan berpengaruh pada kinerja guru, di
antaranya : pengelolaan kelas yang baik yang menunjuk pada pengaturan orang(siswa), maupun
pengaturan pasilitas (fentilasi, penerangan, tempat duduk, dan media pengajaran). Selain itu
hubungan antara pribadi yang baik antara kepala sekolah, guru, siswa dan karyawan sekolah
akan membuat suasana sekolah menyenangkan dan merupakan salah satu sumber semangat
bagi guru dalam melaksakan tugasnya.
Kelima, agar guru memiliki kinerja yang baik maka harus didukung oleh kondisi
fisik dan mental yang baik pula.Guru yang sehat dapat menyelesaikan tugas-tugasnya dengan
baik. Oleh karenanya faktor kesehatan harus benar-benar diperhatikan. Begitu pula kondisi
mental guru, bila kondisi mentalnya baik dia akan mengajar dengan baik pula.
Keenam, tingkat pendapatan dapat mempengaruhi kinrja guru. Agar guru benar-benar
berkonsentrasi mengajar disuatu sekolah maka harus diperhatikan tingkat pendapatannya dan
juga jaminan kesejahteraan lainnya seperti pemberian intensif, kenaikan pangkat/gaji berkala,
asuransi kesehatan dan lain-lain.
Ketujuh, peningkatan kinerja guru dapat dicapai apabila guru bersikap terbuka, kreatif
dan memiliki semangat kerja yang tinggi. Suasana kerja yang ditentukan kepemimpinan di
sekolahnya.
Kedelapan, kemampuan manajerial kepala sekolah akan mempunyai peranan dalam
meningkatkan kinerja guru. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal merupakan suatu pola
kerjasama antara manusia saling melibatkan diri dalam satu unit kerja (kelembagaan). Dalam
proses mencapai tujuan pendidikan, tidak bisa terlepas dari kegiatan administrasi. Kegiatan
administrasi sekolah mencakup pengaturan proses belajar mengajar, kesiswaan, personalia,
peralatan pengajaran, gedung, perlengkapan, keuangan seta hubungan masyarakat.
Selanjutnya Barnet Silalahi mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
kinrja guru adalah :
1. Imbalan finansial yang memadai
2. Kondisi fisik yang baik
3. Keamanan
4. Hubungan antar pribadi
5. Pengakuan atas status dan penghormatannya
6. Kepuasan kerja
8
C. Sasaran
Evaluasi adalah proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi dat sebagai
bahan pengambilan keputusan. Evaluasi diperlukan untuk mengetahui tingkatan suatu objek
yang di evaluasi tersebut. Dalam konteks suatu guru, yang menjadi suatu objek adalah guru
tersebut. Evaluasi tersebut menganalisis seberapa besar persentase kinerja guru dalam
melaksanakan tugasnya.
Dalam peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
No. 16 Tahun 2009 mengatakn bahwa penilaian kinerja guru adalah penilaian yang dilakukan
terhadap setiap butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan karier, kepangkatan,
dan jawabannya. Evaluasi kinerja guru merupakan sebuah sistem pengelolaan kinerja berbasis
guru yang di buat untuk menilai/mengevaluasi tingkat kinerja guru secara individu dalam
rangka mencapai kinerja sekolah secara maksimal yang berdampak pada peningkatan prestasi
peserta didik.
Tabel 1
Sasaran Penilaian Kinerja Guru SDN 5 Kiarapayung
Tahun 2017
Guru Madya,
E. KOMARIAH, S.Pd.I./ Guru
3 19590623 198308 2 002
IV/b Pembina Tk.I,
PAI
Kelas 1-6 24
IV/b
Guru Muda,
AAN DARNAH, S.Pd.I / Guru
7 19750116 200901 2 003
III/b Penata Muda,
Kelas
Kelas 3 24
III/b
9
BAB III
EVALUASI PENILAIAN KINERJA GURU
SDN 5 KIARAPAYUNG
A. Evaluasi Penilaian Kinerja
1. Penilaian untuk Kompetensi : Mengenal Karakteristik peserta didik
Guru Sasaran
No Indikator Kelemahan Guru
1 2 3 4 5 6
Guru dapat mengidentifiaksi
1 karakteristik belajar setiap -
peserta didik di kelasnya
Guru memastikan bahwa
semua peserta didik
mendapatkan kesempatan
2 yang sama untuk -
berpartisipasi aktif dalam
kegiatan pembelajaran
Kurang mengetahui
penyebab
penyimpangan
Guru mencoba mengetahui
perilaku peserta
penyebab penyimpangan
didik untuk
perilaku peserta didik untuk
mencegah agar
mencegah agar perilaku
4 perilaku tersebut
tersebut tidak merugikan
tidak merugikan
peserta didik lainnya.
peserta didik
lainnya,
Guru membantu
mengembangkan potensi
5 dan mengatasi kekurangan -
peserta didik.
Guru memperhatikan
Kurang
peserta didik dengan
memperhatikan
kelemahan fisik tertentu
kelemahan fisik
agar dapat mengikuti
tertentu agar dapat
aktivitas pembelajaran
6 mengikuti aktivitas
sehingga peserta didik
pembelajaran,
tersebut tidak
sehingga peserta
termarginalkan
didik tersebut tidak
(tersisihkan, diolok-olok,
termarginalkan
minder, dsb).
10
Keterangan :
a. Nama Guru b. Perolehan Nilai
1. Hj. Oon Rohanah, S.Pd.SD Terpenuhi Semua
2. Titing Sriyanti, S.Pd Terpenuhi Sebagian
3. E. Komariah, S.Pd.I x Tidak Terpenuhi
4. Saniah, S.Pd.
5. Daryo, S.Pd
6. Suryani, S.Pd
7. Aan Darnah, S.Pd.I
Guru Sasaran
No Indikator Kelemahan Guru
1 2 3 4 5 6
Guru memberikan
kesempatan kepada peserta
didik untuk menguasai
materi pembelajaran sesuai
usia dan kemampuan
1 -
belajarnya melalui
pengaturan proses
pembelajaran dan aktivitas
yang bervariasi.
11
Guru merencanakan
kegiatan pembelajaran
yang saling terkait satu
sama lain, dengan
5 memperhatikan tujuan -
pembelajaran maupun
proses belajar peserta
didik.
Guru memperhatikan
respon peserta didik yang
belum/ kurang memahami
materi pembelajaran ang
6 diajarkan dan -
menggunakannya untuk
memperbaiki rancangan
pembelajaran berikutnya.
Keterangan :
a. Nama Guru b. Perolehan Nilai
1. Hj. Oon Rohanah, S.Pd.SD Terpenuhi Semua
2. Titing Sriyanti, S.Pd Terpenuhi Sebagian
3. E. Komariah, S.Pd.I x Tidak Terpenuhi
4. Saniah, S.Pd.
5. Daryo, S.Pd
6. Suryani, S.Pd
7. Aan Darnah, S.Pd.I
Guru Sasaran
No Indikator Kelemahan Guru
1 2 3 4 5 6
Guru dapat mnyusun Kurang dapat
silabus yang sesuai dengan menyusun silabus
1
kurikulum yang sesuai dengan
kurikulum
Kurang mampu
Guru merancang rencana
merancang rencana
pembelajaran yang sesuai
pembelajaran yang
dengan silabus untuk
sesuai dengan silabus
membahas materi ajar
untuk membahas
2 tertentu agar peserta didik
materi ajar tertentu
dapat mencapai
agar peserta didik
kompetensi dasar yang
daapat mencapai
ditetapkan
kompetensi dasar
yang ditetapkan
Guru mengikuti urutan
materi pembelajaran
3 dengan memperhatikan -
tujuan pembelajaran
Keterangan :
a. Nama Guru b. Perolehan Nilai
1. Hj. Oon Rohanah, S.Pd.SD Terpenuhi Semua
2. Titing Sriyanti, S.Pd Terpenuhi Sebagian
3. E. Komariah, S.Pd.I x Tidak Terpenuhi
4. Saniah, S.Pd.
5. Daryo, S.Pd
6. Suryani, S.Pd
7. Aan Darnah, S.Pd.I
Guru Sasaran
No Indikator Kelemahan Guru
1 2 3 4 5 6
Guru melaksanakan
aktivitas pembelajaran Dalam melaksanakan
sesuai dengan rancangan aktivitas pembelajaran
yang telah disusun secara kurang sesuai dengan
lengkap dan pelaksanaan perencanaan yang
1
aktivitas tersebut telah disusun serta
mengindikasikan bahwa indikasi bahwa guru
guru mengerti tentang belum memahami
tujuannya. tentang tujuannya.
Guru melaksanakan
aktivitas pembelajaran
yang bertujuan untuk
membantu proses belajar
2 peserta didik bukan untuk -
menguji sehingga
membuat peserta didik
merasa tertekan
Guru mengkomunikasikan
informasi baru mislanya
materi tambahan sesuai
3 denga usia dan tingkat -
kemampuan belajar
peserta didik
13
kesalahan yang harus
dikoreksi. Misalnya
dengan mengetahui
terlebuh dulu peserta didik
lain yang setuju atau tidak
setuju dengan jawaban
tersebut sebelum
memberikan penjelasan
jawaban tang benar
Guru melaksanakan
kegiatan pembelajaran
sesuai dengan isi
kurikulum dan
5 -
mengaitkannya dengan
konteks kehidupan sehari-
hari peserta didik
Guru mampu
menyesuaikan aktivitas
pembelajaran yang
8 -
dirancang dengan kondisi
kelas
Kurang memberikan
Guru memberikan banyak
banyak kesempatan
kesemptan kepada peserta
kepada peserta didik
didik untuk bertanya,
9 untuk bertanya
mempraktekkan dan
mempraktekkan dan
berinteraksi dengan
berinteraksi dengan
peserta didik lain
peserta didik lain
Guru mengatur
pelaksanaan aktivitas
Belum efektif dan
pembelajaran secara
sistematis dalam
sistematis untuk
10 mengatur aktivitas
membantu proses belajar
pembelajran dalam
pesera didik sebagai
membantu guru
contoh : Guru menambah
informasi baru setelah
14
mengevaluasi pemahaman
peserta didik terhadap
materi sebelumnya.
Keterangan :
a. Nama Guru b. Perolehan Nilai
1. Hj. Oon Rohanah, S.Pd.SD Terpenuhi Semua
2. Titing Sriyanti, S.Pd Terpenuhi Sebagian
3. E. Komariah, S.Pd.I x Tidak Terpenuhi
4. Saniah, S.Pd.
5. Daryo, S.Pd
6. Suryani, S.Pd
7. Aan Darnah, S.Pd.I
Guru Sasaran
No Indikator Kelemahan Guru
1 2 3 4 5 6
Kurang mampu
Guru menganalisis hasil menganalisis hasil
belajar berdasarkan segala belajar berdasarkan
bentuk penilaian terhadap segala bentuk
1 setiap peserta didik untuk penilaian terhadap
mengetahui tingkat setiap peserta didik
kemajuan masing-masing untuk mengetahui
tingkat kemajuan
masing-masing
Guru merancang dan
melaksanakan aktivitas
pembelajaran yang
mendorong peserta didik
2 untuk belajar sesuai -
dengan kecakapan dan
pola belajar masing-
masing
Kurang mampu
Guru memusatkan
memusatkan perhatian
perhatian pada interaksi
pada interaksi dengan
dengan peserta didik dan
peserta didik dan
mendorongnya untuk
7 mendorongnya untuk
memahami dan
memahami dan
menggunakan informasi
menggunakan
yang disampaikan
informasi yang
disampaikan
Keterangan :
a. Nama Guru b. Perolehan Nilai
1. Hj. Oon Rohanah, S.Pd.SD Terpenuhi Semua
2. Titing Sriyanti, S.Pd Terpenuhi Sebagian
3. E. Komariah, S.Pd.I x Tidak Terpenuhi
4. Saniah, S.Pd.
5. Daryo, S.Pd
6. Suryani, S.Pd
7. Aan Darnah, S.Pd.I
Guru memberikan
perhatian dan
mendengarkan semua
pertanyaan dan tanggapan
peserta didik, tanpa
2 menginterupsi, kecuali jika -
diperlukan untuk
membantu atau
mengklarifikasi
pertanyaan/ tanggapan
tersebut
Guru menanggapinya
pertanyaan peserta didik
secara tepat, benar dan
3 mutakhir sesuai dengan -
tujuan pembelajarandan isi
kurikulum tanpa
mempermalukannya
Guru menyajikan kegiatan Dalam menyajikan
pembelajaran yang dapat kegiatan kurang dapat
menumbuhkan kerjasama menumbuhkan
4
yang baik antar peserta kerjasama yang baik
didik antar peserta didik
17
7. Penilaian untuk Kompetensi : Penilaian dan Evaluasi
Guru Sasaran
No Indikator Kelemahan Guru
1 2 3 4 5 6
Guru menyusun alat
Belum mampu
penilaian yang sesuai
menyusun alat
dengan tujuan
penilaian yang sesuai
pembelajaran untuk
1 dengan tujuan
mencapai kompetensi
pembelajaran untuk
tertentu seperti yang
mencapai kompetensi
tertulis dalam RPP
tertentu
Guru melaksanakan
penilaian dengan berbagai
tekhnik dan jenis
penilaian, selain penilaian
formal yang dilaksanakan Kurang mampu
sekolah dan melaksanakan
2 mengumumkann hasil penilaian dengan
serta implikasinya kepada berbagai tekhnik dan
peserta didik tentang jenis penilaian
tingkat pemahaman
terhadap materi
pembelajaran yang telah
dan akan dipelajari
Guru melaksanakan hasil
penilaian untuk
mengidentifikasi
topik/kompetensi dasar
yang sulit sehingga
3 -
diketahui kekuatan dan
kelemahan masing-masing
peserta didik untuk
keperluan remidial dan
pengayaan
Guru memanfaatkan
masukan dari peserta didik Guru belum
dan merefleksikannya memanfaatkan
untuk meningkatkan masukan dari peserta
pembelajaran selanjutnya didik dan
4 dan dapat merefleksikannya
membuktikannya melalui untuk meningkatkan
catatan, jurnal pembelajaran
pembelajaran, materi selanjutnya
tambahan dan sebagainya
18
Keterangan :
a. Nama Guru b. Perolehan Nilai
1. Hj. Oon Rohanah, S.Pd.SD Terpenuhi Semua
2. Titing Sriyanti, S.Pd Terpenuhi Sebagian
3. E. Komariah, S.Pd.I x Tidak Terpenuhi
4. Saniah, S.Pd.
5. Daryo, S.Pd
6. Suryani, S.Pd
7. Aan Darnah, S.Pd.I
8. Penilaian untuk Kompetensi : Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial
dan kebudayaan nasional indonesia
Guru Sasaran
No Indikator Kelemahan Guru
1 2 3 4 5 6
Guru menghargai dan
mempromosikan prinsip-
prinsip Pancasila sebagai
1 -
dasar ideologi dan etika
bagi semua warga
Indonesia
Guru mengembangkan
kerjasama dan membina
kebersamaan dengan
2 teman sejawat tanpa -
memperhatikan perbedaan
yang ada (misalnya suku,
agama dan gender)
Guru saling menghormati
dan menghargai teman
3 sejawat sesuai dengan -
kondisi dan keberadaan
masing-masing
Guru memiliki rasa
-
4 persatuan dan kesatuan
sebagai bangsa Indonesi
Guru mempunyai
pandangan yang luas
tentang keberagaman
5 -
bangsa Indonesia
(misalnya : budaya,
suku,agama)
Keterangan :
a. Nama Guru b. Perolehan Nilai
1. Hj. Oon Rohanah, S.Pd.SD Terpenuhi Semua
2. Titing Sriyanti, S.Pd Terpenuhi Sebagian
3. E. Komariah, S.Pd.I x Tidak Terpenuhi
4. Saniah, S.Pd.
5. Daryo, S.Pd
6. Suryani, S.Pd
7. Aan Darnah, S.Pd.I
19
9. Penilaian untuk Kompetensi : Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan
Guru Sasaran
No Indikator Kelemahan Guru
1 2 3 4 5 6
Guru bertingkah laku
sopan dalam berbicara,
berpenampilan dan berbuat
1 -
terhadap semua peserta
didik, orang tua dan teman
sejawat
Kurang membagi
Guru mau membagi pengalamannya
pengalamannya dengan dengan teman sejawat
teman sejawat termasuk /kontak akademis
2 mengundang mereka untuk termasuk mengundang
mengobservasi cara mereka untuk
mengajarnya memberikan mengobservasi cara
masukan mengajarnya
memberikan masukan
Guru mampu mengelola
pembelajaran yang
membuktikan bahwa guru
dihormati oleh peserta
3 didik sehingga semua -
peserta didik selalu
memperhatikan guru dan
berpartisipasi aktif dalam
proses pembelajaran
Guru bersikap dewasa
dalam menerima masukan
dari peserta didik dan
-
4 memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk
berpartisipasi dalam proses
pembelajaran
Guru berperilaku baik
5 untuk mencitrakan nama -
baik sekolah
Keterangan :
a. Nama Guru b. Perolehan Nilai
1. Hj. Oon Rohanah, S.Pd.SD Terpenuhi Semua
2. Titing Sriyanti, S.Pd Terpenuhi Sebagian
3. E. Komariah, S.Pd.I x Tidak Terpenuhi
4. Saniah, S.Pd.
5. Daryo, S.Pd
6. Suryani, S.Pd
7. Aan Darnah, S.Pd.I
10. Penilaian untuk Kompetensi : etos Kerja, tanggungjawab yang tinmggi dan rasa
bangga menjadi guru
Guru Sasaran
No Indikator Kelemahan Guru
1 2 3 4 5 6
Guru mengawali dan
1 mengakhiri pembelajaran -
dengan tepat waktu
20
Ketika guru
Jika guru harus meninggalkan kelas,
meninggalkan kelas, guru guru mengaktifkan
mengaktifkan siswa siswa dengan
dengan melakukan hal-hal melakukan hal-hal
2 produktif terkait dengan produktif terkait
mata pelajaran dan dengan mata pelajaran
meminta guru piket atau dan meminta guru
guru lain untuk mengawasi piket atau guru lain
kelas untuk mengawasi
kelas
Guru memenuhi jam
mengajar dan dapat
melakukan semua kegiatan
3 lain di luar jam mengajar -
berdasarkan ijin dan
persetujuan pengelola
sekolah
Guru meminta ijin dan
memberitahu lebih awal,
dengan memberikan alasan
dan bukti yang sah dan
jika menghadiri kegiatan
yang telah direncanakan,
termasuk proses
pembelajaran di kelas,
sebagai tahapan proses
pembelajaran, bukan
semata-mata kesalahan -
4
yang harus dikoreksi.
Misalnya : dengan
mengetahui terlebih
dahulu peserta didik lain
yang setuju atau tidak
setuju dengan jawaban
tersebut, sebelum
memberikan penjelasan
tentang jawaban yang
benar.
Guru memberikan
kontribusi terhadap
7 pengembangan sekolah
dan mempunyai prestasi
yang berdampak positif
21
terhadap nama baik
sekolah
Guru Sasaran
No Indikator Kelemahan Guru
1 2 3 4 5 6
Guru memperlakukan semua
peserta didik secara adil,
memberikan perhatian dan
1 bantuan sesuai kebutuhan -
masing-masing, tanpa
memperdulikan faktor
personal.
Guru menjaga hubungan baik
dan peduli dengan teman
sejawat (bersifat inklusif),
2 serta berkontribusi positif -
terhadap semua diskusi
formal dan informal terkait
dengan pekerjaannya
Guru sering berinteraksi
dengan peserta didik dan
tidak membatasi
perhatuannya hanya pada
3 kelompok tertentu -
(misalnya : peserta didik
yang pandai, kaya, berasal
dari daerah yang sama
dengan guru)
Keterangan :
a. Nama Guru b. Perolehan Nilai
1. Hj. Oon Rohanah, S.Pd.SD Terpenuhi Semua
2. Titing Sriyanti, S.Pd Terpenuhi Sebagian
3. E. Komariah, S.Pd.I x Tidak Terpenuhi
4. Saniah, S.Pd.
5. Daryo, S.Pd
6. Suryani, S.Pd
7. Aan Darnah, S.Pd.I
22
12. Penilaian untuk Kompetensi : Komunikasi dengan sesama guru, tenaga pendidikan,
orang tua peserta didik dan masyarakat
Guru Sasaran
No Indikator Kelemahan Guru
1 2 3 4 5 6
Guru menyampaikan
informasi tentang
kemajuan, kesulitan dan
potensi peserta didik
kepada orang tuanya, baik
1 dalam pertemuan formal -
maupun maupun tidak
formal antara guru dan
orang tua, teman sejawat
dan dapat menunjukkan
buktinya.
Guru ikut berperan aktif
dalam kegiatan di luar
pembelajaran yang
2 diselenggarakan oleh -
sekolah dan masyarakat
dan dapat memberikan
bukti keikutsertaannya.
Guru memperhatikan
sekolah sebagai bagian
dari masyarakat
3 berkomunikasi dengan -
masyarakat sekitar, serta
berperan dalam kegiatan
sosial di masyarakat
Keterangan :
a. Nama Guru b. Perolehan Nilai
1. Hj. Oon Rohanah, S.Pd.SD Terpenuhi Semua
2. Titing Sriyanti, S.Pd Terpenuhi Sebagian
3. E. Komariah, S.Pd.I x Tidak Terpenuhi
4. Saniah, S.Pd.
5. Daryo, S.Pd
6. Suryani, S.Pd
7. Aan Darnah, S.Pd.I
13. Penilaian untuk Kompetensi : Penguasaan materi, struktur, konsep dan pola pikir
keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu
Guru Sasaran
No Indikator Kelemahan Guru
1 2 3 4 5 6
Guru melakukan pemetaan
standar kompetensi dan
kompetensi dasar untuk
mata pelajaran yang
diampunya, untuk
1 -
mengidentifikasi materi
pembelajaran yang
dianggap sulit melakukan
perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran
23
dan memperkirakan
alokasi waktu yang
diperlukan
Kurang mampu
Guru menyertakan menyertakan
informasi yang tepat dan informasi yang tepat
2 mutakhir di dalam dan mutakhir di dalam
perencanaan dan perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran pelaksanaan
pembelajaran
Belum mampu
Guru menyusun materi menyusun materi
perencanaan dan perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran pelaksanaan
yang berisi informasi yang pembelajaran yang
tepat, mutakhir dan yang berisi informasi yang
3
membantu peserta didik tepat, mutakhir dan
untuk memahami konsep yang membantu
materi pembelajaran. peserta didik untuk
memahami konsep
materi pembelajaran.
Keterangan :
a. Nama Guru b. Perolehan Nilai
1. Hj. Oon Rohanah, S.Pd.SD Terpenuhi Semua
2. Titing Sriyanti, S.Pd Terpenuhi Sebagian
3. E. Komariah, S.Pd.I x Tidak Terpenuhi
4. Saniah, S.Pd.
5. Daryo, S.Pd
6. Suryani, S.Pd
7. Aan Darnah, S.Pd.I
Guru Sasaran
No Indikator Kelemahan Guru
1 2 3 4 5 6
Guru melakukan evaluasi
diri secara spesifik,
lengkap dan didukung
1 -
dengan contoh pengaaman
diri sendiri
24
Guru memanfaatkan bukti
gambaran kinerjanya
untuk mengembangkan
3 perencanaan dan -
pelaksanaan pembelajaran
selanjutnya dalam program
PKB
Belum mampu
Guru dapat
mengaplikasikan
mengaplikasikan
pengalaman PKB
pengalaman PKB dalam
4 dalam perencanaan,
perencanaan, pelaksanaan,
pelaksanaan, penilaian
penilaian pembelajaran
pembelajaran dan
dan tindak lanjutnya
tindak lanjutnya
Kurang mampu
Guru melakukan
melakukan penelitian,
penelitian,
mengembangkan
mengembangkan karya
karya inovasi,
inovasi, mengikuti
5 mengikuti kegiatan
kegiatan ilmiah (misalnya
ilmiah (misalnya
seminar, konferensi), dan
seminar, konferensi),
aktif dalam melaksanakan
dan aktif dalam
PKB
melaksanakan PKB
Belum mampu
Guru dapat memanfaatkan
memanfaatkan TIK
6 TIK dalam berkomunikasi
dalam berkomunikasi
dan pelaksanaan PKB
dan pelaksanaan PKB
Keterangan :
a. Nama Guru b. Perolehan Nilai
1. Hj. Oon Rohanah, S.Pd.SD Terpenuhi Semua
2. Titing Sriyanti, S.Pd Terpenuhi Sebagian
3. E. Komariah, S.Pd.I x Tidak Terpenuhi
4. Saniah, S.Pd.
5. Daryo, S.Pd
6. Suryani, S.Pd
7. Aan Darnah, S.Pd.I
Bertindak sesuai
dengan norma agama,
norma hukum, sosial
8 - -
dan kebudayaan
nasional Indonesia
Bersikap Inklusif,
bertindak Objektif
11 serta tidak - -
Diskriminatif
Komunikasi dengan
sesama guru, tenaga
kependidikan, orang
12 - -
tua peserta didik dan
masyarakat
28
BAB IV
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. SIMPULAN
Melihat betapa peranan seorang guru sangantlah penting dan merupakan objek utama
yang akan menghasilkan banyak kader-kader pemimpin bangsa maka, dapat disimpulkan
bahwa aspek yang sangat penting untuk menunjang kemampuan seorang guru yaitu dengan
adanya penilaian kinerja guru, yang menjamin ketercaapaiannya suatu pembelajaran dan
pendidikan dengan konsep guru profesional.
Penilalian kinerja guru (PKG) sangatlah penting, dalam hal ini tingkkat pendidikan
guru akan sangat mempengaruhi baik tidaknya kinerja guru. Kemampuan seseorang sangat
dipengaruhi oleh tingkat pendidikannya, karena melalui pendidikan itulah seseorang mengalami
proses belajar dari tidak tahu menjadi tahu, dari tida bisa menjadi bisa.
Namun terlepas dari itu kendala dalam pelaksanaan penilaian kinerja guru karena
adanya budaya kedekatan. Budaya ini yang biasanya akan mempengaruhi objektivitas
pelaksanaan penilaian kinerja guru di sekolah . jika kepala sekolah atau guru senior yang
bertugas memberikan penilaian akan cenderung memberikan kemudahan dan kemurahan bagi
guru yang dinilai yahng telah banyak memberkan jasa sebelumnya. Budaya ini peda umumnya
sulit untuk dihindarkan atau dihilangkan.
Penilaian kinerja guru merupakan bagian dari proses untuk meyakinkan semua pihak
bahwa setiap guru adalah seorang yang profesional. Dan peserta didik dapat memperoleh
kesempatan terbaik untuk dapat mengembangkan sesuai kapasitas masing-masing. Pelaksanaan
terintegritasi antar PK Guru dan PKB akan menciptakan guru yang mempunyai motivasi tinggi,
berdedikasi tinggi, terampil dalam membangkitkan minat peserta didik untuk menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta memiliki integritas kepribadian yang tangguh untuk
berkompetisi di era global.
2. Kompetensi yang masih lemah dan perlu pengembangan adalah sebagai berikut :
a. Menguasai karakteristik peserta didik
b. Menguasai teori belajar dan prisip-prinsip pembelajaran yang mendidik
c. Mengembangkan Kurikulum
d. Kegiatan pembelajaran yang mendidik
e. Memahami dan mengembangkan potensi
29
f. Komunikasi dengan peserta didik
g. Penilaian dan evaluasi
h. Menunjukan pribadi yang dewasa dan teladan
i. Etos kerja, tanggungjawab yang tinggi, dan rasa bangga menjadi guru
j. Penguasaan materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata
pelajaran yang diampu.
k. Mengembangkan keprofesionalan melalui tindakan reflektif.
B. Kendala-kendala
Sebagai suatu kebijakan yang baru, pelaksanaan penialaian kineja guru tidak luput dari
berbagai kendala, adapun kendala-kendala penilaian kinerja guru di SDN 5 Kiarapayung adalah
sebagai berikut :
Pertama, adanya berbagai instrumen tentang penilaian kinerja guru yag berbeda-beda
sehingga membingungkan Kepala Sekolah dan guru di sekolah. Pada awalnya para kepala
sekolah dan guru banyak yang mengalami ketidakpastian instrumen mana yang seharusnya
digunakan. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan waktu, akhirnya dengan tegas telah
diinformasikan bahwa instrumen penilaian kinerja guru yang dipakai adalah yang sudah ada
landasan hukum yanng kuat.
Kedua, adanya budaya “kedekatan”. Budaya ini biasanya akan mempengaruhi
objektivitas pelaksanaan penilaian kinerja guru di sekolah. Jika Kepala Sekolah atau guru
senior yang bertugas memberikan penialian akan cenderung memberikan kemudahan dan
kemurahan bagi guru yang dinilai yang telah banyak memeberikan jasa sebelumnya. Budaya ini
pada umumnya sulit untuk dihindarkan atau dihilangkan.
Ketiga, keterbatasan kemampuan IT (ilmu Teknologi) bagi sebagian Kepala Sekolah.
Penggunaan IT dalam pelaksanaan penilaian kinerja guru aka berdampak terhambatnya proses
penilaian kinerja guru itu sendiri. Banyak komponen yang harus dikerjakan Kepala Sekolah
atau guru senior dalam pelaksanaan peilaian kinerja guru. Oleh sebab itu, di era sekarang sangat
dibutuhkan para Kepala Sekolah yang terus menerus mau meningkatkan kompetensinya dalam
bidang IT.
Keempat, belum tersedianya anggaran yang khusus untuk melaksanakan penilaian
kinerja guru. Dalam iplementasinya, pelaksanaan penilaian kinerja guru membutuhkan dan
memerlukan anggaran khusus. Anggaran tersebut selaian digunankan untuk mencukupi sarana
yang diperlukan, juga idealnya perlu disediakan intensif bagi para pelaksana penilaian kinerja
guru itu sendiri.
C. Rekomendasi
Penilaian kinerja yang baik diharapkan dapat meningkatkan kualitas kerja individu guru.
Setiap guru mempunyai kinerja unggul akan menghasilkan sebuah prestasi yang berkualitas
tinggi, yang pada akhirnya akan dicari oleh peserta didik. Sekolah yang terkenal kualitasnya
30
tinggi akan daya tawar tinggi terhadap masyarakat atau calon peserta didik, sehingga sekolah
ini dapat memilih calon peserta didik diantara seluruh pendaftar. Penilaian kinerja yang baik
dilandasi akan pemahaman akan cara mendesain suatu sistem penilaian kerja yang objektif,
adil, mudah, dan dapat membedakan antara guru yang berkualitas dengan yang kurang atau
tidak berkualitas.
Dengan memperhatikan hasil evaluasi kierja guru maka kepala sekolah agar segera
merencanakan program kegiatan pengembangan dan perbaikan kompetensi guru sebagai
berikut :
Pengemmbangan keprofesian (PKB)
No Materi
yang direkomendasikan
Tentang perembangan karakteristik
1 In house training (IHT)
peserta didik
Tentang teori belajar dan prinsip-
2 Seminar
prinsip pembelajaran yang mendidik
Kuikulum Satuan Pendidikan
3 Workshop
(Sekolah)
Penyusuna RPP dan praktik
4 Workshop
pembelajaran
Tentang perkembangan potensi peserta
5 In house training (IHT)
didik
Tentang komunikasi dengan peserta
6 In house training
didik
7 Workshop Penilaian dan Evaluasi
Tentang pentingnya kontak akademis
8 In house trainiing (IHT)
dengan rekan kerja
Tentang Etos kerja, tanggung jawab
9 In house training (IHT) yang tinggi, dan rasa bangga menjadi
guru ( Pengawas)
Tentang cara pembuatan Rencana
10 In house training (IHT)
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Tentang cara pembuatan jurnal
11 In house training (IHT) pembelajaran dan pengaplikasikan
pengalaman PKB
12 Diklat Penyusuna PTK (Karya Ilmiah)
13 Kursus Informasi dan teknologi komputer
31