Anda di halaman 1dari 1

2.

1 SIKLUS HIDUP SERANGGA

Umumnya cara reproduksi serangga adalah seksual di mana sel telur dan sperma bersatu. Sel
telur yang telah di buahi akan berkembang menjadi embrio melalui tahapan-tahapan yang
mirip dengan hewan lain. Selanjutnya serangga yang baru terbentuk ini dapat keluar melalui
cara oviparitas, ovoviviparitas, atau viviparitas.

Setelah embrio terbentuk, akan terjadi pertumbuhan dan perkembangan pasca embrio.
Beberapa peristiwa unik dan kompleks yang terjadi adalah ectosin yaitu peristiwa larva
meninggalkan telur; molting yaitu lepasnya kulit lama yang merupakan hasil
ketidakmampuan kulit serangga untuk membesar; dan metamorphosis yaitu proses
perkembangan mulai ectosin sampai menjadi serangga dewasa. Beberapa istilah penting
dalam bidang entomologi adalah generation, brood, stage, stadium, dan instar.

Serangga dewasa yang terbentuk akan dapat bereproduksi setelah sistem reproduksinya
matang. Mencari pasangan adalah perilaku yang penting yang kemudian dilanjutkan dengan
kopulasi inseminasi, dan oviposisi. Hal-hal tersebut seringkali merupakan spesies spesifik
dan berbeda antara serangga-serangga lainnya.

2.2TIPE-TIPE SIKLUS HIDUP

Setelah telur menetas, serangga pra dewasa mengalami beberapa serangkai perubahan sampai
mencapai bentuk dan ukuran serangga dewasa (imago) yang dinamakan metamorfosis.
Dalam metamorphosis melibatkan proses ganti kulit yang disebut ekdisis yang terjadi secara
berkala. Pada proses ini eksoskleton ditanggalkan dan diganti dengan kulit yang baru,
sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan serangga. Eksoskeleton yang
ditanggalkan disebut eksuvium.

Adanya metamorphosis serangga secara ekologis diperoleh beberapa keuntungan, seperti :

1. Adanya perbedaan habitat, beberapa larva serangga mempunyai habitat yang

berbeda dengan habitat imagonya.

2. Adanya perbedaan makanan utnuk larva dan imagonya.

Anda mungkin juga menyukai