Anda di halaman 1dari 7

MANAJEMEN PAKAN DAN NUTRISI IKAN

Formulasi Pakan Benih Ikan Nila Merah (Oreocrhomis Niloticus)

DOSEN PENGAMPU
Ayu Putu Wiweka Krisna Dewi, S.ST.Pi., MP

OLEH
Josua Siagian
1514521053

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN


FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS UDAYANA
BUKIT JIMBARAN
2018
I. Latar belakang
Salah satu komuditas perikanan Indonesia yang mempunyai prosfek cerah
untuk dikembangkan adalah ikan nila (Oreochromis niloticus) yang telah dikenal
dikenal lama, relative cepat tumbuh dan mempunyai respon yang baik terhadap
lingkungannya sehingga sangat mudah untuk dibudidayakan (Arie, 1999). Ditinjau
dari kebiasaan makannya, Ikan nila (Oreochromis niloticus) adalah ikan pemakan
segala (omnivora) sehingga mudah untuk diberikan pakan tambahannya. Untuk
pemeliharaan secara intensif maka dibutuhkan makanan tambahan berupa pellet.
Kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan oleh ikan nila yaitu protein, karbohidrat, dan
lemak. Kandungan nutrisi yang tidak tepat dapat mempengaruhi pertumbuhan
seperti kurangnya protein yang menyebabkan ikan hanya menggunakan sumber
protein untuk kebutuhan dasar dan kekurangan untuk pertumbuhan. Menurut
Suyanto (2009) pakan buatan dengan kandungan protein sebesar 30-35%
memberikan pertumbuhan yang terbaik pada ikan nila merah. Berdasarkan
pemahaman diatas maka dilakukan pembuatan pakan buatan pada ikan nila merah
dengan formulasi kandungan protein 35%. Pakan ini dibuat untuk ikan nila merah
dengan umur 1 bulan, ukuran panjang tubuh berkisar antara 3-5 cm dan berat tubuh
rata - rata 1,3 gram.

Gambar 1. Benih ikan nila merah (Oreochromis niloticus)

II. Metode pembuatan pakan


Formulasi pakan di buat menggunakan metode segi empat pearson. Dalam
menyusun formulasi pakan ikan dengan metode ini didasari pada pembagian kadar
protein bahan-bahan pakan ikan. Berdasarkan tingkat kandungan protein, bahan-
bahan pakan ikan ini terbagi atas dua bagian yaitu :
• Protein Basal, yaitu bahan baku pakan ikan, baik yang berasal dari nabati,
hewani dan limbah yang mempunyai kandungan protein kurang dari 20%.
• Protein Suplement, yaitu bahan baku pakan ikan, baik yang berasal dari
nabati, hewani dan limbah yang mempunyai kandungan protein lebih dari
20%.

III. Bentuk dan ukuran pakan


Bentuk pakan yang akan dibuat butiran (granules) dengan diameter pakan 20
mm (0,20 cm). Digunakan sebagai pakan benih ikan nila merah dengan umur 1
bulan, ukuran panjang tubuh berkisar antara 3-5 cm dan berat tubuh rata - rata 1,3
gram. Tepung kasar juga diperoleh dari formulasi pakan lengkap dan bentuknya
dibuat menjadi butiran.

Gambar 2. Bentuk pakan yang akan dibuat

IV. Bahan Pembuatan Pakan


Jenis-jenis bahan baku yang digunakan dalam membuat pakan benih ikan
nila merah adalah sebagai berikut:
Bahan nabati: Dedak padi, tepung daun singkong, tepung kanji, bungkil kelapa
Bahan Hewani : Tepung ikan, telur ayam, tepung kepala udang
Adapan kandungan nutrisi menurutTacon (1988) dalam 100 gram bahan yang
digunakan dalam pembuatan pakan ikan nila adalah sebagai berikut:

NO Jenis Bahan Baku Protein (%) Karbohidrat Lemak


(%) (%)
1 Dedak padi 11,35 28,62 12,15
2 Tepung daun singkong 34,21 14,69 4,60
3 Tepung Kanji 0,41 86,40 0,54
4 Bungkil Kelapa 17,09 23,77 9,44
5 Tepung Ikan 62,65 5,81 15,38
6 Telur Ayam 12,80 0,70 11,50
7 Tepung kepala udang 53,74 0 6,65
V. Perhitungan
1. Pengelompokan protein bahan baku
• Protein Suplemen : Tepung daun singkong (34,21%), tepung ikan (62,65%),
Tepung kepala udang (53,74).
• Protein Basal : Dedak padi (11,35%), tepung kanji (0,41%), bungkil kelapa
(17,09%), Telur ayam (12,80).
2. Perhitungan rata-rat protein bahan baku
34,21%+62,65%+53,74
• Protein Suplemen = = 50,2%
3
(11,35+0,41+17,09+12,80)%
• Potein Basal = = 10,41%
3

3. Segi empat pearson


Setelah dihitung rata-rata protein basal dan suplemen selanjutnya diletakkan pada
segi empat pearson. Kandungan protein dalam pakan yang ingin dibuat adalah 35%

Protein Basal 15,2 %


(10,41%)

35%

Protein Suplemen
(50,2 %) 24,59 %
+
39,79 %
3. Komposisi setiap bahan baku
15,2 %
• Protein Basal = × 100% = 38,20 %
39,79
24,59%
• Potein Suplemen = × 100% = 61,79 %
39,79

4. Komposi bahan baku yang akan digunakan untuk membuat pakan ikan adalah
• Komposisi bahan baku yang berasal protein suplemen adalah :
Tepung daun singkong = 61,79 % : 3 = 20,59 %
Tepung ikan = 61,79 % : 3 = 20,59%
Tepung kepala udang = 61,79 % : 3 = 20,59%
• Komposisi bahan baku yang berasal dari protein basal adalah :
Dedak padi = 38,20 % : 4 = 9,55%
Tepung kanji = 38,20 % : 4 = 9,55%
Bungkil kelapa = 38,20 % : 4 = 9,55%
Telur ayam = 38,20 % : 4 = 9,55%

Untuk membuktikan bahwa komposisi bahan baku yang dipergunakan untuk


membuat pakan ikan mengandung kadar protein 35% yang berarti dalam satu
kilogram pakan mengandung 350 gram protein dapat dilakukan perhitungan
sebagai berikut :
Tepung daun singkong 20,59% X 34,21% = 7,04%
Tepung ikan 20,59% X 62,65% = 12,89%
Tepung kepala udang 20,59% X 53,74% = 11,06%
Dedak padi 9,55% X 11,35% = 1,08 %
Tepung kanji 9,55% X 0,41% =0,03 %
Bungkil kelapa 9,55% X 17,09% = 1,63%
Telur ayam 9,55% X 12,80% = 1,2 % +

34,99
%
Jika akan membuat pakan ikan sebanyak 250 kg maka komposisi bahan baku
yang harus disiapkan adalah sebagai berikut :
Tepung daun singkong 20,59% X 250kg =51,475
Tepung ikan 20,59% X 250% = 51,475
Tepung kepala udang 20,59% X 250% = 51,475
Dedak padi 9,55% X 250% = 23,875
Tepung kanji 9,55% X 250% = 23,875
Bungkil kelapa 9,55% X 250% = 23,875
Telur ayam 9,55% X 250% = 23,875 +

249,9
%
VI. Manajemen Pemberian Pakan
3.2.2.7 Pemberian Pakan
Dalam pemeliharaan ikan di kolam beton, pakan untuk ikan sepenuhnya
berasal dari pemelihara. Pakan merupakan komponen utama dalam kegiatan
budidaya, pakan diberikan untuk mempercepat pertumbuhan ikan, dengan
memenuhi nutrisi yang sesuai dengan jenis ikan yang dibudidayakan. Dalam
manajemen pemberian pakan ikan nila ada lima hal yang perlu diperhatikan antara
lain saat atau waktu pemberian pakan, jumlah pakan, frekuensi pemberian pakan,
dan tempat pemberian pakan.
a. Cara pemberian pakan
Pemberian pakan dilakukan secara langsung menggunakan tangan dengan
berjalan mengitari kolam ikan, pakan ditebar sedikit demi sedikit agar setiap
butir pellet dapat dimakan oleh ikan, bila ikan terlihat kenyang maka
pemberian pakan dapat dihentikan untuk menghindari pakan berlebihan.
b. Saat atau waktu pemberian pakan
Waktu pemberian pakan ikan nila diberikan pagi (06.00 WITA) , siang
(11.30 WITA) dan sore hari (18.30 WITA), pakan diberikan pada waktu dan
jam yang sama, dan disesuaikan dangan nafsu ikan, sehingga pakan lebih
efesien.
c. Jumlah pakan yang diberikan
Jumlah pakan dihitung dalam persen (%) per hari berat bobot keseluruhan
jumlah ikan dalam kolam. Jumlah pakan yang diberikan saat perawatan
benih ikan nila merah adalah sebesar 10%.
Jumlah pakan = Berat rata-rata ikan x Jumlah Ikan dalam kolam x 10%

Jumlah benih yang dihasilkan yang diahasilkan setelah pemijahan,


sebanyak 2560 ekor, dengan berat rata-rata 1,3 gram maka banyakanya
pakan yang diberikan per hari adalah sebagai berikut:
Jumlah pakan = Berat rata-rata ikan x Jumlah Ikan dalam kolam x 10 %
Jumlah pakan = 1,3 gram x 2560 x 10% = 332,8 gram/hari
Frekuensi 3 kali maka pakan yang diperlukan= 332,8 :3= 110,9 gram
setiap pemberian pakan.
Berdasarkan Yunus dan Z. Jangkaru, 1986 sumber yang ada dosis pakan
berdasrkan bobot tubuh, ditunjukkan pada tabel dibawah ini:

Bobot tubuh (g) Dosis pemberian pakan (%)/hari

1–5 10 – 7

5 – 20 6–4
20 – 100 4 – 2,5

100 – 200 2,5 – 2

200 – 400 2 – 1,5

d. Frekuensi pemberian pakan


Frekuensi pemberian pakan adalah waktu pemberian pakan dalam
sehari, pada perawatan benih ikan nila merah sebanyak 3 kali. Manfaat
frekuensi pakan adalah pemberian pakan efektif yaitu sedikit demi sedikit,
namun dengan frekuensi yang lebih sering sehingga ikan tidak langsung
kenyang dan nafsu makan ikan tetap terjaga, sehingga jumlah pakan yang
dimakan ikan lebih banyak.

Anda mungkin juga menyukai