Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KELOMPOK 1

“THEORY NOLA J. PENDER ;


HEALTH PROMOTION MODEL ”

NAMA KELOMPOK:
1. ALI GUFRON (1710007)
2. ELFANIA INDRIYANI (1710029)
3. RAHAJENG MAHARDINI (1710085)
4. UMIE AIDA (1710107)
5. MUHAMMAD AROFIK (1710059
6. EVIN DINDA (1710033)

STIKES HANG TUAH SURABAYA


TAHUN AJARAN 2017 / 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini

Surabaya, 8 September 2017

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Salah satu tujuan pokok dalam pembangungan kesehatan adalah peningkatan


kemampuan masyarakat untuk hidup sehat dan mengatasi sendiri masalah
kesehatan sederhana terutama melalui upaya peningkatan,
pencegahan dan penyembuhan. Peningkatan derajat kesehatan yang terdiri dari strategi
yang di hubungkan dengan gaya hidup individu dan pilihan sendiri yang membuat
sebuah dalam kontek social bahwa yang paling kuat mempengaruhi
prospek kesehatan sendiri: 1)Aktifitas fisik dan latihan fisik, 2) Nutrisi, 3) Tembakau,4)
Alkohol dan obat terlarang lainnya, 5) Rencana Keluarga, 6) Kesehatan mental
dan kerusakan mental, 7) Emosi dan ketergantungan obat-obatan, 8)Pendidikan dan
progam berdasarkan komunikasi.
Tujuan itu akan dicapai antara lain melalui peningkatan dan pemantapan upaya
kesehatan. Hidup sehat merupakan kebutuhan dan tuntutan yang semakin
m e n i n g k a t , w a l a u p u n p a d a k e n ya t a a n y a d e r a j a t k e s e h a t a n m a s y a r a k a t
Indonesia masih belum sesuai dengan harapan. Sementara itu pemerintah telah
mencanangkan Indonesia Sehat 2010, yang merupakan paradigma baru
yaitu paradigma sehat, yang salah satunya menekankan pendekatan dan preventif dan
mengatasi permasalah di masyarakat.
Terjadinya pergeseran paradigma dalam pemberian pelayanan kesehatan dari
model medical yang menitikberatkan pada pelayanan pada diagnosis dan
pengobatan paradigma sehat yang lebih holistic yang melihat penyakit dan gejala
s e b a g a i i n f o r m a s i d a n b u k a n s e b a g a i f o c u s p e l a ya n a n ( . C o h e n , 1 9 9 6 ) .
Perubahan paradigma ini menempatkan perawat pada posisi kunci dalam peran dan
fungsinya. Hampir semua pelayanan promosi kesehatan dan pencegahan penyakit baik di
rumah sakit maupun tatanan pelayanan kesehatan lain yang dilakukan oleh perawat (cohen, 1996).
Perubahan peradigma pelayanan kesehatan dari kuratif ke arah promotif dan peventif ini
telah direspon oleh ahli teori keperawatan Nola.J Pender dengan menghasilkan karya tentang
“Health Promotion Model” atau model promosi
k e s e h a t a n . M o d e l i n i m e n g g a b u n g k a n 2 t e o r i ya i t u t e o r i n i l a i h a r a p a n
(expectancy value) dan teori kognitif social (social cognitive theory) yang
konsisten dengan semua teori yang memandang pentingnya promosi kesehatan dan
pencegahan penyakit adalah suatu yang hallogis dan ekonomis. Makalah ini akan
mengemukakan tentang model promosi kesehatan dari Nola J.Pender serta komponen paradigma
keperawatan tentang model promosi kesehatan.

1.2. Tujuan Penulisan

1.2.1. Tujuan Penulisan


Memperoleh gambaran Nursing Theories dari Model Promosi Kesehatan dari
Nola J. Pender dalam lingkup pelayanan keperawatan.

1.2.2. Tujuan Khusus


a. Mendeskripsikan sejarah Nola J. Pender|
b. Mendeskripsikan Model Promosi Kesehatan Nola J. Pender
c. Mendeskripsikan Model Promosi Kesehatan Nola J. Pender dalam lingkup
komponen paradigma

1.3. Manfaat Penulisan


1.3.1. Makalah ini diharapkan dapat berguna dalam tenaga kesehatan, terutama
pada seorang perawat, karena bertujuan untuk melakukan perubahan
peradigma pelayanan kesehatan dari kuratif ke arah promotif dan peventif.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Sejarah Nola J. Pender|


Nola J. Pender dilahirkan tanggal 16 Agustus 1941 di Lansig, Michigan. Ketertarikan pada
keperawatan bermula dari Nola J. Pender berusia 7 tahun, pada saat mengamati para perawat
yang sedang memberi asuhan keperawatan pada bibinya di rumah sakit. Keinginannya untuk
memberikan perawatan kepada orang lain dikembangkan melalui pengalaman dan pendidikan
yang ia yakini sebagai profesi yang menolong orang lain.
Pada tahun 1962 meraih gelar diploma keperawatan dan selanjutnya diterima bekerja
di unit RS Michigan. Tahun 1964, meraih gelar BSN di Universitas State Michigan di East
Lansig, dan gelar MA pada bidang pertumbuhan dan perkembangan di Universitas Michigan
diraih pada 1965 Gelar Ph.D di bidang psikolog dan pendidikan di raih tahun 1969 dari
Universitas North Western di Evanston, Illinois.
Pernikahannya dengan Albert Pender seorang asisten professor di bidang bisnis dan
ekonomi memberikan inspirasi menghasilkan sebuah tulisan tentang keperawatan dalam
perpektif ekonomi. Tahun 1975, Dr. Pender mempublikasikan model konseptual kesehatan
preventif. Dasar studinya adalah bagaimana individu membuat keputusan tentang perawatan
kesehatan mereka sendiri dalam konteks keperawatan. Artikel tersebut mengidentifikasi
faktor-faktor yang ditentukan dalam pengambilan keputusan yang diperlukan individu dalam
pencegahan penyakit. Pada Tahun 1982, edisi pertama promosi kesehatan dalam praktek
keperawatan dipublikasikan dengan konsep promosi optimal tentang kesehatan dan perlunya
pencegahan penyakit. Model promosi pertama kali diterbitkan tahun 1987 dan mengalami
revisi tahun 1996.

2.2. Promosi Kesehatan


Menurut WHO promosi kesehatan meliputi mendorong gaya hidup yang lebih sehat,
menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan, memperkuat tindakan masyarakat,
mengorientasikan kembali pelayanan kesehatan dan membangun kebijakan public yang sehat.
( Pender 1997:3 ). Kesehatan individu dan keluarga ditandai dengan efektifnya dalam
komunitas, lingkungan dan masyarakat dimana mereka perlu hidup. Perawat mengerti dan
memikirkan dan memikirkan usaha peningkatan derajat kesehatan.
1. Kesehatan
individu-individu berperan dalam penentuan status kesehatan mereka sendiri.
Peningkatan derajat kesehatan individu itu pada tingkat membuat keputusan pribadi
dan praktek.

2. Kesehatan Keluarga
keluarga berperan dalam perkembangan, kepercayaan kesehatan dan tindakan
kesehatan. Masing-masing keluarga mempunyai sebuah karakter yang berbeda nilai,
peran dan kekuatan struktur. Gaya orang tua dan lingkungan keluarga dapat
memberikan kesehatan atau sebaliknya. Lebih banyak perhatian harus diberikan
kepada perkembangan strategi untuk meningkatkan derajat kesehatan keluarga

3. Kesehatan Masyarakat
Sebuah masyarakat yang baik adalah semua anggota masyarakat mempunyai
standart hidup dan cara dari hidup menemukan kebutuhan dasar manusia dan
mengajak dalam beraktifitas yang cepat ke potensi mereka. Sebuah masyarakat yang
baik anggota masyarakat mau membantu dan bertanggungjawab untuk kesehatan.

Teori Pemahaman Untuk Promosi Kesehatan & Proteksi Kesehatan

1. Theory Of Reasoned Action & Theory Of planned Behavior


Teori ini berasumsi bahwa perilaku adalah suatu kemauan dibawah control buka
sebagai hambatan untuk menunjukkan perilaku. Kepercayaan meruakan class’ dari
dari pondasi dalam sturktur konseptual, dengan memeperhatikan perilaku. Model ini
memperhatikan prediksi dan bergantian, sehingga perilaku mengikutinya.

2. Social Cognitive Theory (Self-Efficacy)


Adalah sebuah pendekatan teori yang menjelaskan perilaku manusia. Dengan
perspektif. Dengan individu merupakan adanya satu kekuatan pada dirinya bukan
control yang otomatis pada stimulus elcternal. Perilaku manusia menerangkan adanya
interaksi dengan yang lainnya. Persepsi self-efficiency adalah mempertimbangkan
salah satu kekuatan untuk menyelesaikan sebuah tingkatan penampilan dalam perilaku
yang spesifik.

3. The Theory Of Interpersonal Behavior


Sebuah model perilaku meliputi afektif dan psikologis dalam kekuatan habit yang
menerangkan perilaku ini merupakan factor yang memberikan perhatian dalam
model-model perilaku lainnya.
4. Cognitive Evaluation Theory
Motivasi manusia adalah dasar dari sebuah susunan dalam kebutuhan psikologinya :
dari penentuan dirinya, kompetensi dan hubungan interpersonal. Menentukan dirinya
dan motivasi intrinsic (IM) adalah konsep utama dalam teori. Motivasi intrinsic
adalah energy dalam kebutuhan dalam dirinya dan hubungan dalam kompetensi untuk
nilai perilaku personal.

5. The Interaction Model Of Chen Health Behavior


Model Interaksi kesehatan klien berfocus pada karakteristik dad klien dan factor
eksternal pada klien untuk menyediakan keterangan secara komprehensif pada
tindakan langsung terhadap pengurangan resiko dan promosi kesehatan.

2.3. Model Promosi Kesehatan Menurut Nola J. Pender


1. Pengertian Teori Model. Promosi kesehatan ( Health Promotion. Model /HPM )
Model Proinosi Kesehatan adalah suatu cam untuk menggambarkan interaksi manusia
dengan lingkungan fisik dan interpesonalnya dalam berbagai dimensi. Model ini
mengintegrasikan teori nilai harapan (Expectancy-value) dan teori kognitif sosial
(Social Cognitive Theory) dalam perspektif keperawatan manusia dilihat sebagai
fungsi yang holistik.

2. Komponen Teori Model Proniosi Kesehatan


Adapun komponen elemen dari teori ini adalah sebagai berikut :
a. Teed Nilai Harapan (Etpectancy-Value Theory)
Menurut teori nilai harapan, perilaku sehat bersifat rasional dan ekonomis.
seseorang akati mulai bertindak dari perilakunya akan tetap diguriakan dalam
dirinya, ada 2 hal pokok yaitu :
1) Hasil tindakan bernilai positif
2) Pengambilan tindakan untuk menyempurnakan hasil yang saling
memrpengaruhi.
b. Teori Kognitif Sosial (Social Cognitive Theory)
Teori model interaksi yang meliputi lingkungan, manusia dan perilaku yang
saling mempengaruhi. Teori ini menekankan pada :
1) Pengarahn diri (self direction)
2) Pengaturan diri (self regulation)
3) Persepsi terhadap kemajuan diri (Self efficacy).
Teori ini mengemukakan bahwa manusia memiliki kemampuan dasar :
1) Simbolisasi yaitu proses dan transformasi pengalaman sebagai
petunjuk untuk tindakan yang akan datang
2) Pikiran ke deoan, mengantisipasi kejadian yang muncul dan
merencanakan tindakan untuk mencapai tujuan yang bermutu
3) Refleksi diri, berpikir tentang proses pikir seseorang dan secara aktif
memodifikasinya.
BAB III
PEMBAHASAN

Teori dan Model Konseptual Nola J. Pender


Teori model konseptual Nola J. Pender dilatar belakangi oleh adanya suatu bentuk pergeseran
paradigma, dimana pergeseran paradigma ini terjadi dalam suatu bentuk pemberian
pelayanan kesehatan yang menitikberatkan pada paradigma kesehatan dan keperawatan yang
lebih holistik dalam memandang sebuah penyakit dan berbagai gejala penyebabnya, bukan
sebagai focus pelayanan kesehatan saja. Pada perubahan paradigma inilah yang menjadikan
perawat sebagai posisi kunci dalam berbagai peran dan fungsinya dalam melakukan
pelayanan kesehatan.hampir semua lapisan dibidang pelayanan kesehatan dalam melakukan
pelayanan promosi dan preventif ( pencegahan) kesehatan dilakukan oleh para perawat. Oleh
karena adanya promosi dan preventif kesehatan yang cenderung dilakuakan dan diupayakan
oleh perawat inilah lahir sebuah teori dan model konseptual dari Nola J. Pender yang berjudul
“ Health Promotion Model “ atau model promosi kesehatan.

Model promosi kesehatan ini merupakan sebuah teori yang menggabungkan 2 teori yaitu
Teori Nilai Harapan ( Expectancy value ) dan Teori Kognitif Social ( Social Cognitive). Teori
Pender tentang model promosi kesehatan ini konsisten dan berfokus pada pentingnya promosi
dan pencegahan kesehatan untuk dilakukan guna peningkatan kesehatan klien atau
masyarakat yang lebih baik dan optimal. Berikut penjelasan mengenai 2 teori yang menjadi
komponen terbentuknya teori model promosi kesehatan :

sehat klien maupun individu secara pribadi bersifat rasional dan ekonomis. Secara rasional
individu akan bertindak sebagaimana mestinya dalam mencapai sebuah apa yang mereka
inginkan, dan juga mereka cenderung akan mempertahankannya ketika keinginan tersebut
tellah dicapai, yaitu dengan cara :

A. Meningkatkan hasil yang ingin dicapai yang disebut sebagai nilai personal yg positif,
B. Peningkatkan berdasarkan informasi yang tersedia untuk mencapai hasil yang
diinginkan. Individu tidak akan melakukan sesuatu tindakan yang tidak berguna dan
tidak bernilai bagi dirinya. Individu tidak akan melakukan kegiatan walaupun
kegiatan tersebut menarik bagi dirinya jika dirasakan tidak mungkin kegiatan tersebut
dicapainya.

Teori Kognitif Sosial


Teori ini lebih cenderung sebagai model interaksi antara individu dengan lingkunan, individu
lain yang melibatkan perilaku sebagai sustu hal yang saling mempengaruhi satu dengan yang
lainnya. Dalam teori ini setiap individu harus mampu mempunyai pengetahuan dan
kemampuan yang lebih dalam membina hubungan dengan lingkungan sekitar untuk
mendukung proses adaptaf, sehingga hal ini mampu menjadi pencegahan dan promosi
kesehatan yang dapat dilakukan untuk menghindari kemungkinan terjadinya sakit.

Asumsi- Asumsi Dasar Teori Nola J. Pender


a. Manusia mencoba mencipatakan kondisi agar mereka tetap hidup dan dapat
mengekspresikan keunikannya.
b. Manusia mempunyai kapasitas untuk merefleksikan kesadaran dirinya, termasuk
penilaian terhadap kemampuannya.
c. Manusia menilai perkembangan sebagai suatu nilai yang positif dan mencoba
mencapai keseimbangan perubahan diri yang stabil.
d. Setiap individu secara aktif berusaha mengatur prilakunya.
e. Individu dalam bipsokososial yang kompleks berinteraksi dengan lingkungannya
secra terus – menerus.
f. Profesional kesehtan merupakan bagian dari lingkungan interpersonal yang
berpengaruh terhadap manusia sepanjang hidupnya.
g. Pembentukan kembali konsep diri manusia dengan lingkungan adalah penting untuk
perilaku.
Proposisi Model Promosi Kesehatan
a. Perilaku sebelumnya dan karakteristik yang diperoleh mempengaruhi
kepercayaan dan perilaku untuk meningkatkan kesehatan.
b. Manusia melakukan perubahan perilaku di mana mereka mengharapkan
keuntungan yang bernilai bagi dirinya.
c. Rintangan yang dirasakan dapat menjadi penghambat kesanggupan melakukan
tindakan, suatu mediator perilaku sebagaimana perilaku nyata.
d. Promosi atau pemanfaatan diri akan menambah kemampuan untuk melakukan
tindakan dan perbuatan dari perilaku.e.
e. Pemanfaatan diri yang terbesar akan menghasilkan sedikit rintangan pada
perilaku kesehatan spesifik.
f. Pengaruh positif pada perilaku akibat pemanfaatan diri yang baik dapat
menambah hasil positif.
g. Ketika emosi yang positif atau pengaruh yang berhubungan dengan perilaku,
maka kemungkinan menambah komitmen untuk bertindak.
h. Manusia lebih suka melakukan promosi kesehatan ketika model perilaku itu
menarik, perilaku yang diharapkan terjadi dan dapat mendukung perilaku yang
sudah ada

Keluarga, kelompok dan pemberi layanan kesehatan adalah sumber interpersonal yang
penting yag mempengaruhi, menambah atau mengurangi keinginan untuk berperilaku
promosi kesehatan.
a. Pengaruh situasional pada lingkungan eksternal dapat menambah atau
mengurangi keinginan untuk berpartisipasi dalam perilaku promosi kesehatan.
b. Komitmen terbesar pada suatu rencana kegiatan yang spesifik lebih
memungkinkan perilaku promosi kesehatan dipertahankan untuk jangka waktu
yang lama.
c. Komitmen pada rencana kegiatan kemungkinan kurang menunjukkan perilaku
yang diharapkan ketika seseorang mempunyai kontrol yang sedikit dan
kebutuhan yang diinginkan tidak tersedia.
d. Komitmen pada rencana kegiatan kurang menunjukkan perilaku yang
diharapkan ketika tindakan-tindakan lain lebih atraktif dan juga lebih suka
pada perilaku yang diharapkan.
e. Seseorang dapat memodifikasi kognisi, mempengaruhi interpersonal dan
lingkungan fisik yang mendorong melakukan tindakan kesehatan.
f.

Perilaku sebelumnya mempunyai pengaruh langsung atau tidak langsung dalam pelaksanaan
perilaku promosi kesehatan, yaitu:

a. Pengaruh langsung dari perilaku masa lalu terhadap perilaku promosi kesehatan saat ini
dapat menjadi pembentuk kebiasaan yang mempermudah seseorang melaksanakan perilaku
tersebut secara otomatis.
2. b. Faktor Personal
Faktor personal meliputi aspek biologis, psikologis dan social budaya. Faktor – faktor ini
merupakan prediksi dari perilaku yang didapat dan dibentuk secara alami oleh target perilaku

3. Faktor Biologis Personal


Termasuk dalam faktor ini adalah umur, indeks massa tubuh, status pubertas, status
menopause, kapasitasa erobik, kekuatan, kecerdasan atau keseimbangan.

4. Faktor Psikologis Personal


Varibel yang merupakan bagian dari faktor ini adalah harapan diri, motivasi, kemampuan
personal, status kesehatan,dan definisi sehat

5. Faktor social kultural


Faktor ini meliputi suku, etnis, pendidikan, dan status ekonomi

Pengetahuan individu tentang self efficacy didasarkan pada 4 tipe informasi :

1. Pencapaian performance dari perilaku yang dilaksanakan secara nyata dan


evaluasi performance yang berhubungan dengan beberapa standar pribadi atau umpan balik
yang diberikan
2. Pengalaman-pengalaman dan mengobservasi performan-ce orang lain dan hubungannya
dengan evaluasi diri sendiri dan umpan balik dan orang lain.
3. Ajakan secara verbal kepada orang lain bahwa mereka mempunyai kemampuan
untuk melaksanakan tindakan tertentu.
4. Kondisi psikologis (kecemasan, ketakutan, ketenangan) di mana seseorang menyatakan
kemampuannya
Dalam HPM, self efficacy yang diperoleh dipengaruhi oleh aktivity related affect. Makin
positif affeck, makin besar persepsi eficacynya, sebaliknya self eficacy mempengaruhi
hambatan tindakan, dimana efficacy yang tinggi akan mengurangi persepsi terhadap
hambatan untuk melaksanakan perilaku yang ditargetkan. Self efficacy memotivasi perilaku
promosi kesehatan secara langsung dengan harapanefficacy dan secara tidak langsung dengan
mempengaruhi hambatan dan komitmen dalam melaksanakan rencana tindakan
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Dengan perubahan paradigma pelayanan kesehatan dari kuratif ke arah promotif dan
preventif Nola. J Pender telah menghasilkan sebuah karya fenomenal tentang “Health
Promotion Model” atau model promosi kesehatan. Dimana model tersebut menggabungkan 2
teori yaitu teori nilai harapan (expectancy value) dan teori kognitif social (social cognitive theory)
yang konsisten dengan semua teori yang memandang pentingnya promosi kesehatan dan
pencegahan penyakit adalah suatu hal yang logis dan ekonomis.

4.2. Saran

Saran sebagai pelaku kesehatan dan penyuluh kesehatan diharapkan dapat memberikan
contoh dalam melakukan perubahan perikaku sehat untuk diri sendiri, keluarga, dan masyarakat.
Dalam Promosi Kesehtan sangat diperlukan peran perawat dan dapat diterapkan pada seluruh
subjek keperawatan individu, keluarga, kelompok maupun komunitas.
Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai