Anda di halaman 1dari 6

PROSEDUR PEMBERIAN INFORMASI PROSEDUR

TINDAKAN SECTIO CAESAREA

Topik : Informasi Prosedur Tindakan Sectio Caesarea

Waktu : 15 menit

Penyaji : Maria Enjelline Novita Sari

Tempat : RSIA NASANAPURA

B. TUJUAN

1. Tujuan Instruksional Umum

Setelah dilakukan pemberian Informasi Prosedur Tindakan Sectio

Caesarea pada pasien pre operatif diharapkan tingkat kecemasan pasien

dapat berkurang.

2. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah dilakukan pemberian Informasi Prosedur Tindakan Sectio

Caesarea diharapkan pasien mampu memahami tentang pengertian,

manfaat, kerugian serta tahapan pelaksanaan operatif sectio caesarea dan

diharapkan pasien dapat mengontrol kecemasannya.

C. MANFAAT

Pemberian Informasi Prosedur Tindakan Sectio Caesarea diharapkan

dapat mendorong pasien agar dapat mengontrol tingkat kecemasan yang di

alaminya.

D. POKOK BAHASAN

Informasi Prosedur Tindakan Sectio Caesarea


E. SUB POKOK BAHASAN

1. Definisi sectio caesarea

2. Tujuan sectio caesarea

3. Manfaat sectio caesarea

4. SPO sectio caesarea

F. SASARAN

Pasien pre operatif sectio caesarea yang berada di RSIA NASANAPURA

G. METODE

Diskusi

H. MEDIA

Kertas SPO

I. SETTING

Pasien berhadapan dengan peneliti/penyaji materi

Penyaji Ibu Pre Sectio Caesarea


J. PROSEDUR PELAKSANAAN PEMBERIAN INFORMASI HEALTH

EDUCATION

No. Kegiatan Prosedur Health Education Media Waktu

1. Pembukaan 1. Memberi salam dan

berkenalan dengan pasien

serta meminta kesediaan ibu

untuk menjadi responden - 2 menit

penelitian.

2. Menjelaskan tujuan,

manfaat, dan cakupan materi.

2. Kegiatan 1. Menjelaskan definisi, tujuan,

inti dan manfaat informasi

prosedur tindakan sectio

caesarea. Kertas SPO 11 menit

2. Menjelaskan tahapan-

tahapan prosedur tindakan

sectio caesarea.

3. Penutup 1. Melakukan tanya jawab (jika

pasien memiliki pertanyaan

tenang prosedur tindakan - 2 menit

sectio caesarea).

2. Memberi salam penutup .


MATERI SECTIO CAESAREA

A. Pengertian Sectio caesarea :

Sectio caesarea adalah suatu persalinan atau cara melahirkan janin

dengan cara proses pembedahan dengan membuat sayatan pada dinding

uterus melalui dinding depan perut (Sofian, 2012).

B. Tujuan Sectio caesarea :

a. Menurut Cunningham (2006) menyatakan bahwa tujuan dari kelahiran

sectio caesarea adalah memelihara kehidupan atau kesehatan ibu dan

janinnya. Selain itu tindakan sectio caesarea dilaksanakan dalam keadaan

dimana penundaan kelahiran akan memperburuk keadaan janin, ibu atau

keduanya, sedangkan kelahiran pervagina tidak mungkin dilakukan

dengan aman.

b. Sedangkan Iswandi (2011) menyebutkan bahwa pada operasi sectio

caesarea dapat dilakukan secara terencana maupun segera, dimana pada

operasi sectio terencana (elektif) operasi telah direncanakan jauh-jauh hari

sebelum jadwal melahirkan dengan mempertimbangkan keselamatan ibu

maupun janin (Hartati, Suryani dkk. 2015).

C. Manfaat Sectio caesarea:

1. melahirkan janin secepatnya.

2. mencegah komplikasi yang mengancam keselamatan ibu dan janin


D. Tahap-Tahap Pelaksanaan Sectio caesarea

1. Indikasi Sectio caesarea

a) Indikasi pada Ibu

1) Proses persalinan normal yang lama atau kegagalan proses

persalinan normal (dystosia).

2) Detak jantung janin melambat (fetal distress).

3) Komplikasi pre-eklamsi.

4) Ibu menderita herpes.

5) Putusnya tali pusat.

6) Resiko luka parah pada rahim.

7) Bayi dalam posisi sungsang, letak lintang.

8) Bayi besar.

9) Masalah plasenta seperti plasenta previa.

10) Pernah mengalami masalah pada penyembuhan perineum, distosia,

sectio caesarea berulang.

11) Presentasi bokong hipertensi akibat kehamilan (pregnancy-induced

hypertention)

12) Kelainan plasenta dan malpresentasi misalnya presentasi bahu.

b) Indikasi pada Bayi

1) Gawat janin.

2) Prolapsus funikuli (tali pusat penumpang).

3) Primigravida tua.

4) Kehamilan dengan diabetes mellitus.


5) Infeksi intra partum.

6) Kehamilan kembar.

7) Kehamilan dengan kelainan congenital.

8) Anomali janin misalnya hidrosefalus

2. Prosedur Tindakan Sectio Caesarea

a. Izin Keluarga

Pihak rumah sakit memberikan surat yang harus ditanda tangani

oleh keluarga, yang isinya izin pelaksanaan operasi.

b. Pembiusan

Pembiusan dilkakukan dengan bius epidural atau spinal. Dengan

cara ini ibu akan tetap sadar tetapi ibu tidak dapat melihat proses operasi

karena terhalang tirai.

c. Disterilkan

Bagian perut yang akan dibedah, disterilkan sehingga

diharapkan tidak ada bakteri yang masuk selama operasi.

d. Pemasangan Alat

Alat-alat pendukung seperti infus dan kateter dipasangkan.

macam peralatan yang dipasang disesuaikan dengan kondisi ibu.

e. Pembedahan

Setelah semua siap, dokter akan melakukan sayatan demi sayatan

sampai mencapai rahim dan kemudian selaput ketuban dipecahkan.

Selanjutnya dokter akan mengangkat bayi berdasarkan letaknya.

Anda mungkin juga menyukai