Anda di halaman 1dari 34

BAB 1

SISTEM PERPIPAAN PUSAT PERBELANJAAN/MALL

A. LATAR BELAKANG

Sistem perpipaan (Plumbing) adalah suatu pekerjaan yang meliputi

sistem pembuangan limbah / air buangan (air kotor dan air bekas), sistem

venting, air hujan dan penyediaan air bersih. Plumbing adalah seni dan

teknologi pemipaan dan peralatan untuk menyediakan air bersih, baik dalam

hal kualitas dan kontinuitas yang memenuhi syarat dan pembuangan air bekas

atau kotor dari tempat-tempat tertentu tanpa mencemari bagian penting lainya

untuk mencapai kondisi higenis dan kenyamanan yang diinginkan. Di

Yogyakarta terdapat banyak pusat perbelanjaan/mall, antara lain: Ambarukmo

Plaza, Jogja City Mall, Hartono Mall, Galeria Mall, Ramai Mall, Jogjatronik

Mall, Lippo Mall dan Malioboro Mall.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan Tujuan dari penulisan ini adalah sebagai salah satu tugas

mata kuliah teknologi perpipaan program studi teknik mesin, Selain itu,

penulisan ini juga bertujuan untuk mengingatkan pengetahuan penulis

mengenai sistem perpipaan (plumbing) pusat perbelanjaan/mall.

C. BATAS MASALAH

Pada makalah ini penulis membatasai pembahasan agar tidak terlalu

luas, pembahasan kali ini hanya membahas sistem plumbing / perpipaan yang

mencakup kepada sanitasi di pusat perbelanjaan/mall.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Jaringan Perpipaan (Plumbing dan Sanitasi)

Bangunan pusat perbelanjaan/mall pada umumnya merupakan

bangunan yang dipergunakan oleh manusia untuk melakukan kegiatannya ,agar

supaya bangunan pusat perbelanjaan/mall yang dibangun dapat dipakai, dihuni,

dan dinikmati oleh pengguna, perlu dilengkapi dengan prasarana lain yang

disebut prasarana bangunan atau utilitas bangunan.Utilitas bangunan

merupakan kelengkapan dari suatu bangunan pusat perbelanjaan/mall, agar

bangunan gedung tersebut dapat berfungsi

secara optimal. Disamping itu penghuninya akan merasa nyaman,

arnan, dan sehat.

Ada 3 sistem/saluran yang dikenal sebagai sistem plumbing

1. Sistem/ saluran air bersih

a. Saluran Penampungan Air

b. Saluran Pemadam Kebakaran

2. Sistem/ saluran air kotor

a. Saluran pembuang air hujan

b. Saluran kotor WC ke Septictank

3. Sistem/ saluran udara atau gas

a. Saluran pendingin (AC)

b. Penghawaan udara dingin


Bahan yang umum digunakan adalah dari besi/baja dengan lapisan

galvanis, plastik, pvc, porselin dan dari beton betulang. Bahan harus memenuhi

syarat tidak menyerap air, mudah dibersihkan, tidak berkarat atau mudah aus.

Untuk instalasi air bersih maupun air kotor dalam bangunan kecuali instalasi

air panas biasa digunakan pipa PVC, pipa ini dapat dibagi (bila tidak ada

spesifikasi khusus):

B. Sistem sambungan langsung

Sistem sambungan langsung adalah sistem dimana, pipa distribusi

kebangunan langsung dengan, pipa cabang dari sistem penyediaan air minum

secara kolektif (dalam hal ini pipa cabang distribusi PDAM). Karena

terbatasnya tekanan air di pipa distribusi PDAM, maka sistem ini hanya bisa

untuk bangunan kecil atau bangunan rumah sampai dengan 2 (dua) lantai. Pada

umumnya sumber air yang digunakan pada sistem, ini adalah, air yang berasal

dan pipa cabang sistem penyediaan air minum secara kolektif (dalam hal ini

pipa cabang distribusi PDAM).

Gambar Sistem sambungan langsung


C. Sistem tangki tekan

Biasanya sistem ini digunakan bila air yang akan masuk kedalam

bangunan, pengalirannya menggunakan pompa.Prinsip kerja sistem ini dapat

dIjelaskan sebagai berikut : Air dari sumur atau yang telah ditampuag dalam

tangki bawah dipompakan ke dalam suatu bejana (tangki) tertutup, sehingga

air yang ada didalam tangki tertutup tersebut dalam keadaan terkompresi. Air

dan tangki tertutup tersebut dialirkan ke dalam sistem distribusi bangunan.

Pompa bekerja secara otomatis yang diatur oleh suatu detektor tekanan, yang

menutup/membuka saklar motor listlik penggerak pompa. Pompa berhenti

bekerja kalau tekanan dalam tangki telah mencapai suatu batas maksimum

yang ditetapkan, dan bekerja kembali setelah tekanan dalam tangki mencapai

suatu batas minimum yang ditetapkan. Daerah fluktuasi tekanan biasanya

ditetapkan antard 1,00 kg/cm2 sampai 1,50 kg/cm2 Pada umumnya sumber air

yang digunakan pada sistem ini adalah, air yang berasal dari reservoir bawah

(yang sumbernya bisa dari PDAM atau dari sumur atau dan PDAM dan sumur)

atau langsung dari sumur (air tanah).


Gambar Sistem tangki tekan

Gambar Sistem tangki tekan.

D. Sistem tangki atap

Apabila sistem sambungan langsung oleh berbagai hal tidak dapat

diterapkan, maka dapat diterapkan sistem tangki atap dipompakan ke tangki


atas. Tangki atas dapat berupa tangki yang di simpan di atas atap atau

dibangunan yang tertinggi, dan bias juga berupa menara air. Pada umumnya

sumber air yang digunakan pada sistem ini adalah air yang berasal dari

reservoir bawah (yang sumbernya bisa dari PDANI atau dari sumur atau dari

PDAM dan sumur) atau langsung dari sumur (air tanah). Agar supaya system

penyediaan air minum di dalam bangunan gedung (plumbing air minum) dapat

berfungsi secara optimal, maka perlu memenuhi beberapa persyaratan

diantaranya adalah :

a. Syarat kualitas

b. Syarat kuantitas

c. Syarat tekanan

1. Syarat kualitas

Air minum yang masuk kedalam bangunan atau masuk kedalam sistem

plumbing air minum, harus memenuhi syarat kualitan air minum, yaitu

syarat fisik, Syarat kimiawi?', dan syarat bakteriologi, yang sesuai

dengan peraturan pemerintah, dalam hal ini Departmen Kesehatan.

2. Syarat kuantitas

Air minum yang masuk kedalam bangunan atau masuk kedalam sistem

plumbing air minum:, harus memenuhi syarat kuantitas air minum, yaitu

kapasitas air minum harus mencukupi berbagai kebutuhan air minum

bangunan gedung tersebut.


Untuk menghitung besarnya kebutuhan air minum dalam bangunan

gedung didasarkan pada pendekatan sebagai berikut :

a. Jumlah penghuni gedung, baik yang permanen maupun vang tidak

permanen.

b. Unit beban alat plumbing .

c. Luas iantai bangunan .

Gambar Sistem Tangki Atap.

Gambar Sistem Tangki Atap.


3. Syarat tekanan

Tekana air yang berada pada sistem, plumbing (pada pipa)

tekanannya harus sesuai dengan kctentuan yang berlaku, diantaranya

vaitu : antara 2,5 kg/cm2 atau 25 kolom air (mka) sampai 3,5 kg/cm2

atau 35 meter kolom air (mka) untuk perumahan dan hotel 4,0 kg/cm2

atau 40 meter kolom air (mka) sampai 5,0 kg/cm2 atau 50 meter kolom

air (mka) untuk perkantoran. Tekanan tersebut tergantung dari peraturan

setempat.

Untuk bangunan yang berlantai banyak, misalnya 64 tingkat maka

tekanan air dilantai bawah (untuk sistem pengaliran air dengan

menggunakan tangki atap) akan sangat besar yaitu sebasar 64 X 3,50 m

= 224 meter kolom air (mka). Oleh karena itu, agar air tidak, melampoi

batas yang ditentukan, maka bangunan tersebut harus dibagi dimana

setiap zona tekanan airnya tidak melarnpoi tekanan yang yang telah

ditentukan.

Komponen-komponen atau bagian-bagian yang penting didalam

sistem penyediaan air minum suatu bangunan diantaranya adalah :

1) Sumber air

2) Pompa air

3) Pipa air dan perlengkapannya (assesories)

4) Tangki air

5) Peralatan plumbing air bersih


1) Sumber air

Sumber air untuk sistem penyedian air minum suatu bangunan gedung ada

2 (dua) macam yaitu : Secara individu dan Secara kolektif

Secara individu, adalah sistem penyediaan air rninum yang Sumber airnya

diambil secara perorangan atau rumah tangga / bangunan.

Secara kolektif, adalah sistem penyediaan air minum yang Sumber airnya

diambil bersama – sama atau kolektif yang diselenggarakan oleh suatu

badan perusahaan, pada umumnya badan atau perusahaan yang

menyelenggarakan adalah perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Sistem

yang digunakan untuk mendistribusikan menggunakan sarana pemipaan.

Oleh karena itu sistem ini juga disebut penyediaan air minum sistem

perpipaan.

Sistem penyediaan air minum dengan sumber air secara individu

dapat dijelaskan sebagai berikut : "air dari sumber air yang, ada didalam
tanah melalui sumur diangkat kepermuk'aan tanah dengan menggunakan

timba. Lalu air tersebut digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Ada juga

air dari sumber air yang ada didalam tanah melalui sumur di pompa

langsung ke alat-alat plumbing atau di pompa ke menara air, lalu air dan

menara air dialirkan secara gravitasi ke alat-alat plumbing. Ada juga yang

menggunakan sumber air dari mata air atau dari air permukaan (sungai

atau kolam).

Sistem penyediaan air minum dengan sumber air secara kolektif

dapat dijelaskan sebagai, berikut : "air dari number air (air tanah tertekan,

mata air, atau air perrrnukaan) di alirkan melalui saluran transmisi (saluran

pembawa) air baku, baik secara gravitasi maupun secara pemompaan ke

bangunan atau unit peneolahan air minum (water treatment plan) untuk

diolah agar supaya air dari sumber air yang belum memenuhi syarat

kualitas air kualitas air minum menjadi memenuhi syarat kualitas air

minum. Air minum dari unit pengolaan air minum (water treatment

plan) dialirkan melalui pipa. transmisi (pipa pembawa) air minum secara

gravitasi atau pemompaan ke reservoir. Air minum

clan reservoir didistribusikan ke konsumen atau pemakai melalui pipa atau

jaringan pipa distribusi (pipa atau jaringan pipa. pembagi) secara gravitasi

atau secara pemompaan atau gabungan pemompaan dan gravitasi.

Tekanan air pada pipa distribusi, maksimal 40 meter kolom air (mka) dan

pada ujung pipa distribusii minimal 10 meter kolom air (mka).


Dari pipa distribusi air dialirkan ke bangunan gedung, bisa, secara

langsung keperalatan plumbing, bisa juga secara tidak langsung

(menggunakan menara air).

Air dari sistem penyediaan air minum kota (PDAM) pada

umumnya kualitasnya sudah memenuhi persyaratan kualitas air minum,

kalau air dari sumber air individu, ada yang sudah memenuhi syarat

kualitas air minum ada juga yang belum memenuhi. Kalau belum

memenuhi syarat kualitas air minum, maka air tersebut harus diolah

terlebili dahulu agar memenuhi persyaratan air minum, sebelum masuk ke

dalarn sistem, plumbing bangunan gedung.

2) Pompa air

Pompa air adalah suatu alat untuk menaikan air dari level yang

rendah ke level vang, lebih tiriggi. Dillhat dart jenisnya dapat dibedakan

menjadi 2 (dua), yaitu pompa hisap dan pompa hisap-tekan. Pompa hisap

hanya menaikan air dari level di bawah pompa kelevel sama dengan level

pompa. Pompa hisap-tekan menaikan air dari level dibawah pompa ke level

diatas pompa.

Pompa centrifugal akan efektif digunakan untuk menaikan air dari

kedalaman lebih kecil atau sama dengan 7.00 meter (jarak dari pompa

centrifugal dengan permukaan air yang akan di pompa < 7.00 meter). Untuk

menaikan air, bila kedalaman muka air lebih besar dari 7.00 meter dari

permukaan tanah, sebaiknya digunakan pompa jet (jet pump), atau pompa

rendam (submersible pump).


Agar pompa bisa berfungsi secara optimal (terutama pada pompa

centrifugal), maka udara tidak, boleh masuk kedalam pipa hisap.

Peralatan (assesories) yang harus ada sekitar pompa adalah

1. Foot valve

2. Pipa hisap dan peralatannya

3. Pompa itu sendiri

4. Fleksible joint

5. Sambungan peredam getaran

6. Pipa tekan

7. Katup (valve)

8. Katup searah (swing valve)

9. Saringan (sirainer)

10. Kadang,-kadang manometer


Hartono Lifestyle Mall Solobaru. Untuk menunjang kapasitasnya sebagai

pusat perbelanjaan yang mengutamakan kenyamanan dan kepuasan pengunjung,

maka harus ada persediaan air bersih yang mampu memenuhi kebutuhan penghuni

dan pengunjung, pembuangan air kotor yang baik juga diperlukan agar tidak

mengganggu kenyamanan pengguna bangunan. Dalam Analisis Sistem Plumbing

pada Hartono Lifestyle Mall Solobaru ini metode yang digunakan adalah deskriptif

evaluatif, yaitu Metode penelitian yang dalam menelaah variable-variabel

penelitiannya menggunakan penggambaran fakta mengenai informasi dan data

yang diperoleh. Data tersebut diuraikan dalam bentuk gambar/peta, grafik, tabel

dan diagram agar diperoleh hasil kajian yang lebih baik. Data yang telah diperoleh

kemudian di evaluasi untuk menghitung kebutuhan air bersih dan volume air kotor

pada Hartono Lifestyle Mall Solobaru. Hasil pembahasan yang diperoleh adalah:

(1) Jumlah penghuni Hartono Lifestyle Mall Solobaru adalah sebanyak 1620

orang, sedangkan jumlah pengunjung sebanyak 4000 orang.

(2) Sumber air bersih berasal dari Deep Well sebesar 44 m 3 /hari dan

menggunakan system tangki atap.

(3) Jumlah kebutuhan air bersih untuk penghuni, dan pengunjung sebesar

65,52m 3 /hari. Dengan volume bak penampung air bersih 20,2915m 3 .

Diameter pipa 50mm, tebal 4,2, dan kapasitas pompa 14,375 m 3 /jam.

(4) Volume air kotor penghuni, dan pengunjung sebesar 52,416 m 3 /hari dan

volume septictank sebesar 52,441m 3.

(5) Analisis rencana anggaran biaya system plambing sebesar

Rp.2.978.250.000,00.
No Kebutuhan Air di Pusat perbelanjaan/mall Liter/hari

1 Toilet 38

2 Wastafel 157

3 Shower 570

Perhitungan Kebutuhan Air Bersih, Air Panas dan Air Dingin

Data Bangunan :

Diketahui sebuah bangunan pusat perbelanjaan berlantai 4 (Empat) dengan

data-data sebagai berikut :

1. Luas lantai Typical (termasuk core) = 1200 – 1500 m².

2. Luas core 10 % dari luas Typical lantai = 10 % x 1500 m² = 150 m².

3. Floor to floor = 12 feet = 3,99 m = 4 m.

4. Jumlah lantai bangunan = 4 lantai termasuk 1 lantai basement dan 1 lantai

top floor.

5. Kebutuhan lantai 1 - 4 untuk pusat perbelanjaan (asumsi kepadatan 6

m²/orang)

6. Hitung kebutuhan air bersih, air panas, air dingin gedung tersebut ?

PENYELESAIAN

1. Lantai 1 - 4 = Pusat Perbelanjaan

a. Ratio kebutuhan air bersih = 60 liter/orang

b. Kebutuhan pemakaian terpadat = 3 jam

c. Asumsi Kepadatan Lt. 1 - 4 = 6 m²/orang


d. Luas lantai Lt. 1 s/d Lt. 4 = 1.500 m² x 4 = 6.000 m² = 6.000 – (10 % x

6.000) = 5.400 m²

e. Asumsi Jumlah pemakai = 5.400 m2 : 6 m2/org = 900 orang

f. Jumlah kebutuhan air bersih selama 1 jam : = (900 org x 60 ltr/org) : 24 jam

= 2.250 ltr/jam

g. Jumlah air bersih terpadat = 2.250 x 1,5 x 3 jam = 10.125 liter/orang

Jadi kebutuhan air panas dan air dingin pada gedung tersebut termasuk core

dari lantai 1 sampai 4 sebesar : = 10.125 ltr/orang = 10,125 m³

Kebutuhan statis dan pemadam kebakaran : = 30 % x 10.125 = 3,03750 m³

Kebutuhan sirkulasi akibat kebocoran dan hal-hal yang tidak terduga = 20 % x

10,125 = 202.5 m³

Total kebutuhan air bersih : = 10,125 + 3,03750 + 202.5 = 215,6625 m³

Kapasitas Bak

Total kapasitas bak / tandon :

= 75 % x 25,9875 m3

= 19,491 m³

Jika panjang dan lebar bak air adalah 3.00 m x 3.00 m

Maka tinggi bak air adalah :

= 19,491 m3 : (3 x 3) = 2,165 m ∞ 2,5 meter

Kapasitas Pompa

Diketahui :

1. Tinggi pipa (H) = 12 feet x 10 = 120 feet

2. Kapasitas bak penampungan (R) = 19,491 m³


3. Waktu pemakaian terpadat (T) 3 jam = 180 menit.

4. Kapasitas Pompa/Menit = (Q)

5. Koefisien Gesek Pipa Baja Per 100 ft = 0,7 (M)

Peletakan Tangki Bawah di dalam Bangunan

Penghawaan

Udara dingin dari AHU (Air handling Unit) melewati ducting supply &

diffuser didistribusikan kedalam ruangan yang akan didinginkan dan udara panas

dari ruangan tersebut dikembalikan lagi ke AHU untuk didinginkan melewati grille

& ducting return, demikian seterusnya sehingga tercipta suatu siklus tertutup.
Adapun peralatan dan fungsinnya dari komponen AHU, sebagai berikut :

1) Chiller, adalah mesin refrigerasi yang berfungsi untuk mendinginkan air pada

sisi evaporatornya. Air dingin yang dihasilkan selanjutnya didistribusikan ke

mesin penukar kalor ( AHU , FCU / Fan Coil Unit ).

2) AHU, adalah suatu mesin penukar kalor, dimana udara panas dari ruangan

dihembuskan melewati coil pendingin didalam AHU sehingga menjadi udara

dingin yang selanjutnya didistribusikan ke ruangan.

3) Cooling Tower ( khusus untuk chiller jenis Water Cooler), Adalah suatu mesin

yang berfungsi untuk mendinginkan air yang dipakai pendinginan condenssor

chiller dengan cara melewat air panas pada filamen didalam cooling tower yang

dihembus oleh udara sekitar dengan blower yang suhunya lebih rendah.

4) Pompa sirkulasi, ada dua jenis pompa sirkulasi

a. Pompa sirkulasi air dingin ( Chilled Water Pump ) berfungsi

mensirkulasikan air dingin dari Chiller ke Koil pendingin AHU atau FCU.

b. Pompa Sirkulasi air pendingin ( Condenser Water Pump ).

Pompa ini hanya untuk Chiller jenis Water Cooled dan berfungsi untuk

mensirkulasikan air pendingin dari kondensor Chiller ke Cooling Tower

dan seterusnya Jaringan Air Bersih

Beberapa peralatan dalam jaringan air bersih :

a. Pompa Transfer, berfungsi untuk menaikan air bersih dari Ground Water

Tank (GWT) ke Roof tank melewati pipa transfer.

Beberapa jenis pompa transfer yang sering dipakai, antara lain :

1. End suction
2. Horizontal split case

3. Multi stage

4. Centrifugal

b. Pressure Tank, berfungsi untuk meringankan kerja pompa dari keadaan

start-stop yang terlalu sering. Beberapa jenis pressure tank yang sering

dipakai, antara lain :

1. Pressure tank dengan diafragma

2. Pressure tank tanpa diafragma

c. Peralatan pengaturan dan ukur, meliputi :

1. Check valve, berfungsi untuk menahan aliran balik air didalam instalasi

pipa.

2. Gate Valve, berfungsi untuk mengatur buka / tutup aliran air didalam

pipa.

3. Ball valve, Berfungsi untuk mengatur jumlah aliran air didalam pipa.

4. Butterfly Valve, berfungsi untuk mengatur buka / tutup aliran air

didalam pipa.

5. Floating valve, berfungsi untuk membuka & menutup aliran air ke

tanki.

6. Foot Valve, berfungsi untuk menahan air balik.

7. Strainer, berfungsi untuk menyaring.

8. Flexible joint, berfungsi untuk menahan getaran/gerakan.

9. Pressure gauge, berfugsi untuk pembacaan tekanan.


10. Pressure switch, berfungsi sebagai alat kontak hubung/putus akibat

tekanan.

11. Flow switch, berfungsi sebagai alat kontak hubung/putus akibat aliran.

12. Water meter, Berfungsi untuk mengukur debit air.

Jaringan air kotor

Sistem Pembuangan Air Buangan dibedakan berdasarkan perletakannya:

a. Sistem pembuangan pusat perbelanjaan/mall, yaitu sistem pembuangan

yang berada didalam pusat perbelanjaan/mall.

b. Sistem pembuangan luar, yaitu sistem yang berada diluar gedung atau riol

pusat perbelanjaan/mall.

Sebelum air buangan dari peralatan saniter maupun dari buangan dapur dibuang

ke saluran umum / kota maka harus dilakukan pengolahan terlebih dahulu dengan

Sewage Treatment Plant ( STP ), sehingga memenuhi ambang baku yang

dipersyaratkan.

Adapun peralatn dan fungsinya :

a. Pompa Submersible, berfungsi untuk menaikan level air kotor pada daerah

level terendah ke instalasi pengolah yang levelnya lebih tinggi.

b. Sewage Treatment Plant ( STP )

STP berfungsi sebagai pengolah air buangan sehingga memenuhi

persyaratan sebagai air buangan rumah tangga ( domestic waste ), yaitu

dengan ketentuan :

1. Kandungan zat tersuspensi rata-rata dalam waktu 24 jam adalah 20 mg

/ liter.
2. Kebutuhan biologi untuk oksigen ( BOD ) rata-rata dalam waktu 24 jam

adalah 20 mg / liter dengan kapasitas maksimum yang diperbolehkan

s/d 30 mg / liter.

Fire Fighting Sistem Sprinkler

1. Wet Riser System : Seluruh instalasi pipa sprinkler berisikan air bertekanan

dengan tekanan air selalu dijaga pada tekanan yang relatif tetap. Pada

umumnya pusat perbelanjaan/mall menggunakan sistim Wet Riser.

2. Dry Riser System : Seluruh instalasi pipa sprinkler tidak berisikan air

bertekanan, peralatan penyedia air akan mengalirkan air secara otomatis jika

instalasi fire alarm memerintahkannya. Pada sistem dilengkapi Fire Brigade

Connection yang diletakkan diluar bangunan

Peralatan dan fungsinya :

1. Pompa kebakaran terdiri dari Electric Pump, Diesel Pump & Jockey Pump.

Apabila tekanan didalam pipa menurun, maka secara otomatis

Jockey pump akan bekerja untuk menstabilkan tekanan air didalam pipa.

Jika tekanan terus menurun (misal glass bulb pada kepala sprinkler pecah)

maka pompa kebakaran utama akan bekerja dan otomatis pompa jockey

berhenti.

Apabila pompa kebakaran utama gagal bekerja setelah 10 detik,

kemudian pompa cadangan Diesel secara otomatis akan bekerja.

Jika kedua pompa tersebut gagal bekerja, alarm akan segera berbunyi

dengan nada yang berbeda dengan bunyi alarm sistim, untuk memberi

tahukan kepada operator akan adanya gangguan.


Sistim bekerja pompa Fire Hydrant adalah “Start otomatis” dan

“Mati secara Manual”.

Pada saat pompa kebakaran utama bekerja, wet alarm valve akan terbuka

dan segera membunyikan alarm gong. Aliran didalam pipa cabang akan

memberi indikasi pada flow switch yang terpasang pada setiap cabang &

dikirim ke panel fire alarm untuk membunyikan alarm pada lantai

bersangkutan

a. Pressure Switch : Alat kontrak yang bekerja akibat

perubahantekanan.

b. Manometer : Alat untuk membaca tekanan

c. Time delay relay : Alat relay yang bekerja berdasarkan seting waktu

yang sudah ditentukan.

d. Safety valve : Alat pelepas tekanan lebih;

e. Pressure Reducing Valve : Alat pembatas tekanan;

f. Kepala Sprinkler (Head Sprinkler) : Alat pemancar air yang bekerja

setelah pecahnya bulb akibat panas yang ditimbulkan oleh

kebakaran. Ukuran kepala sprinker 15 mm, kepadatan pancaran 5

mm/mnt, area kerja maks. 144 m2, laju aliran 725 lt/mnt dan setiap

katup kendali jumlah maks. adalah 1.000 buah kepala sprinkle.


PENUTUP

“Analisis Sistem Plambing Pada Hartono Lifestyle Mall Solobaru” Sistem

plambing adalah bagian yang sangat penting dalam sebuah bangunan agar

bangunan tersebut dapat berfungsi secara optimal.


Lampiran
Sistem Perpipaan Di Hartono Lifestyle Mall Solobaru

Instalasi Perpipaan Full


Instalasi Perpipaan Sebagian
Sistem Perpipaan Distribusi Air Bersih

Sistem Perpipaan Distribusi Air Buang


Sistem Perpipaan Distribusi Air Hujan
Standar Pemasangan

Ruang Pompa

Anda mungkin juga menyukai