Anda di halaman 1dari 3

Pengolahan Limbah Cocunut Fiber dan Tempurung Kelapa Sebagai

Kerajinan Seni Kriya

BAB I PENDAHULUAN
Seni Kriya adalah
Dalam rumah tangga banyak dijumpai berbagai macam-macam hiasan maupun
pernak-pernik yang beraneka ragam dan juga memiliki nilai seni yang tinggi.
Hiasan tersebut dibuat karena untuk mempercantik interior dalam ruangan. Dalam
kenyataannya hiasan-hiasan tersebut dibuat dari bahan-bahan yang praktis dan
mudah didapatkan serta mudah diolah agar memiliki nilai guna yang lebih
maksimal dengan modal yang minim. Indonesia sendiri yang terkenal dengan
negara tropis menyediakan bahan yang sangat berlimpah termasuk flora fauna.
Kondisi hutan di Indonesia yang menyediakan Sumber Daya Alam yang sangat
berlimpah tentunya dapat dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhan
hidup. Produk yang dihasilkan dari hutan di Indonesia sangat beragam mulai dari
industri,rumah tangga,dll.
Salah satu sumber daya alam yang dimanfaatkan adalah pohon kelapa. Phon kelapa
merupakan jenis tanaman yang dapat tumbuh diberbagai susdut daerah di
Indonesia,hal ini karena pohon kelapa sendiri dapat tumbuh dalam berbagai jenis
cuaca dan kondisi tanah. Hampir seluruh bagian dari pohon kelapa dapat
dimanfaatkan sebagai produk makanan dan industri. Salah satu bagian pohon
kelapa yang dapat dimanfaatkan yaitu buah kelapa. Buah kelapa dapat dijadikan
sumber yang dapat diolah menjadi berbagai produk. Akan tetapi akan timbul
masalah jika buah kelapa saja yang dimanfaatkan dan meninggalkan limbah yaitu
sabut dan tempurung kelapa.
Bagi kebanyakan orang, limbah sisa itu dianggap sudah tidak berguna dan paling
hanya berakhir di tempat sampah atau hanya dijadikan bahan bakar dan dibiarkan
membusuk bahkan ditumpuk yang kesemuanya berdampak negatif terhadap
lingkungan sehingga penanggulangannya perlu dipikirkan. Salah satu jalan yang
dapat ditempuh adalah memanfaatkannya menjadi produk yang bernilai tambah
dengan sedikit modal kreatifitas dan akhirnya dimanfaatkan menjadi sesuatu yang
lebih berguna misalnya sisa-sisa sabut kelapa dan tempurung kelapa menjadi aneka
produk dan pernak-pernak pernik rumah tangga. Lebih lanjut keberhasilan
pemanfaatan limbah dapat memberi manfaat antara lain dari segi kehutanan dan
industri kayu dapat mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku konvensional
sehingga mengurangi laju penebangan/kerusakan hutan dan mengoptimalkan
pemakaian Sumber Daya Alam serta menghemat pengeluaran bulanan keluarga dan
meningkatkan kesuburan tanah.

BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA


Sebagian besar massyarakat menghasilkan limbah kelapa yang belum dimanfaatkan
secara maksimal,dengan hanya menjadikan sampah serta hanya dapat dibakar yan
mana hal ini dapat menambah kapasitas sampah yang semakin banyak. Hal ini
disebabkan karena kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengolah limbah
tersebut padahal limbah kelapa dapat diubah menjadi produk yang memiliki nilai
guna dan nilai jual asalkan diperlukan sedikit kreatifitas dan kemauan.
Hal ini dapat diatasi dengan diadakannya pelatihan untuk mengolah limbah sebagai
bahan kerajinan kriya. Dengan kretifitas limbah tersebut dapat diolah menjadi
bahan yang siap guna untuk kembali manjadi produk baru yang dapat dipasarkan
secara umum. Limbah kelapa yang berupa sabut dan tempurung kelapa dapat
dijadikan dompet,gantungan kunci serta hiasan-hiasan interior dalam ruangan
untuk menambah nilai estetika.
Limah tersebut diolah sedemikian rupa sehingga memiliki daya tarik kepada
konsumen. Dengan dibuat dalam bentuk-bentuk yang unik dan sedikit plitur akan
mempercantik produk limbah kelapa tersebut.

BAB III PELAKSANAAN


Dalam pelaksanaan pengolahan limbah kelapa menjadi kerajinan kriya tersebut
terbagi dalam 3 tahap yaitu :
1. Pembuatan
Dalam pembuatannya dibutuhan alat dan bahan yang akan digunakan dala
mengolahan limbah batok kelapa diantaranya yaitu :
 Aneka Lem (lilin, fox, alteco)
 Aneka Cat
 Mesin Gurindah (memotong dan menghaluskan)
 Bor Listrik
 Aneka Amplas Penghalus
 Gergaji Besi
 Dan alat tambahan lainnya.
Proses pembuatan :
 Batok kelapa yang sudah tidak digunakan dicuci sampai bersih
 Dikeringkan
 Dibentuk sesuai dengan produk yang akan dibuat dengan gergaji
 Dicat/dilapisi dengan plitur agar lebih menarik
2. proses finishing dan pengemasan
Pada proses ini produk akan dimaksimalkan dalam proses finishing kemudian akan
dikemas dengan menarik agar lebih menarik konsumen serta menjada produk
tersebut dari kerusakan saat pemasaran. Produk akan dikemas dalam plastik yang
nantinya akan dipasarkan dengan harga yang terjangkau.
3. Pemasaran
Pada tahap pemasaran produk akan dijual secara langsung kepada
konsumen,sasaran yang dapat dijangkai yaitu dikalangan mahasiswa untuk
memenuhi kebutuhan mereka. Selain itu pula pemasaran juga akan dilakukan secara
online malalui media sosial hal ini dilatarbelakangi karena masyarakat yang sudah
semakin maju mengikuti perkembangan zaman tidak terlepas dengan adanya
teknologi maka dari itu pemanfaatan media sosial sebagai sarana pemasaran dirasa
sangat efektif dan efiesian. Media sosial yang akan digunakan yaitu melalui
Instagram dan Whattsapp.

Anda mungkin juga menyukai