Anda di halaman 1dari 9

TUGAS I

SI – 3251 METODA PELAKSANAAN KONSTRUKSI

Dosen:
Rani Gayatri Kusumawardhani P. ST, M.Sc., Ph.D.

Oleh :

15015013 – Aulia Muhardi Arifin


15015024 – Petrick Kluivert
15015035 – Lathifa Shofi Rahmawati

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2018
Diketahui operasi pekerjaan kolom beton dengan spesifikasi:
 Ukuran 50 cm x 50 cm
 Tinggi 4.00 m
Data lain yang diasumsikan:
 Kuat tekan beton rencana (fc’)= 30 MPa
 Spasi bersih ke tulangan longitudinal (s)= 60 mm
 Tulangan longitudinal 8D25 yang tersebar merata di seluruh sisi
 Diameter tulangan sengkang= 10 mm dengan spesifikasi pemasangan 2D10-180

Berikut ini adalah desain yang kami buat:

Soal :

1. Jelaskan proses pengerjaan Penulangan kolom !


2. Jelaskan proses pemasangan Bekisting kolom !
3. Jelaskan proses Pengecoran Beton kolom !
Jawab :
1. Penulangan (Pembesian)
Pada pekerjaan kolom, hal pertama yang dilakukan adalah menentukan titik kolom yang
biasanya sesuai dengan stek (besi untuk penyaluran atau penyambungan tulangan) tulangan
pada pondasi atau kolom lantai sebelumnya. Kemudian dilakukan langkah-langkah berikut
a. Pekerjaan Perakitan struktur kolom (Proses)
Perakitan tulangan dilakukan di los kerja untuk sengkang kolom, untuk tulangan utama
dirakit di tempat dekat pemasangan.
Tugas-tugas perakitan struktur kolom :
1. Membersihkan tulangan
2. Pemotongan dan pembengkokan baja tulangan untuk sengkang kolom berdasarkan
dimensi desain. Pembengkokan tulangan sengkang sebesar 45° dengan panjang
sambungan lewatan sengkang sebesar 6db, yaitu sebesar 60 mm.
3. Pemotongan tulangan utama kolom di los besi. Perlu diperhatikan agar tulangan
utama dilebihkan dari tinggi kolom untuk stek/panjang penyaluran untuk kolom
lantai atasnya.
4. Selanjutnya, pengangkutan baja tulangan siap rakit ke area yang dekat dengan titik
pemasangan kolom.
5. Merakit tulangan utama dan sengkang kolom dengan memperhatikan jarak antar
tulangan sengkang baik untuk daerah tumpuan mau pun daerah lapangan.
Alat dan bahan yang digunakan pada pekerjaan ini adalah :
 Baja tulangan ulir
 Kawat : sebagai pengikat antar tulangan
 Tang besi : sebagai alat pemasangan kawat
 Meteran : untuk melakukan pengukuran
 Kapur : untul penanda pemotongan baja tulangan
 Alat pemotong tulangan : untuk memotong tulangan
 Alat pembengkok tulangan : untuk pembengkok tulangan

Gambar 1. 1 Perakitan tulangan kolom


b. Pemasangan rakitan tulangan kolom (Proses)
Tugas-tugas pada pemasangan rakitan tulangan kolom :
1. Tulangan kolom yang telah dirakit disambung dengan stek tulangan pada
pondasi/kolom lantai sebelumnya. Sambungan dapat menggunakan kawat.
2. Pasang beton decking (beton tahu) pada tulangan tiap beberapa meter sesuai yang
diperlukan untuk menjaga tebal selimut beton sama.

Gambar 1. 2 Proses instalasi tulangan kolom

c. Pengecekan oleh Divisi Quality Control (Proses)


Pemeriksaan oleh divisi QC bertujuan untuk memastikan pengerjaan lapangan sesuai
dengan desain yang telah dibuat. Tugas-tugas yang perlu dikerjakan antara lain
pengecekan diameter tulangan, jumlah tulangan, jarak tulangan sengkang, ikatan
kawat, tebal beton decking, dan sepatu kolom.
Gambar 1. 3 Proses pengecekan tulangan kolom (Quality Control)

d. Pekerjaan pemasangan bekisting dan scaffolding kolom (Proses)


Bekisting adalah cetakan sementara untuk menahan beton segar serta mempertahankan
bentuk dan kedudukan beton sebelum beton kering dan dapat menopang berat
sendirinya. Bekisting dapat menggunakan kayu, triplex, plat logam, atau bahan lain
sesuai pekerjaan dan repetisi pekerjaan tipikal.
Tugas-tugas pada pekerjaan pemasangan bekisting dan scaffolding :
1. Pabrikasi/pembuatan bekisting, sabuk pengikat, dan scaffolding sesuai dimensi.
2. Sebelum bekisting dipakai, sebaiknya dilapisi pelumas terlebih dahulu agar beton
tidak menempel sehingga bekisting dapat dipakai kembali.
3. Pemasangan papan bekisting.
4. Pengikatan bekisting dengan menggunakan sabuk pengikat serta clemp sebagai
penjepit antar siku.
5. Pemasangan scaffolding atau penahan bekisting agar tetap tegak.
Gambar 1. 4 Pemasangan bekisting dan tiang perancah

e. Pengecekan kelurusan kolom (Proses)


Pengecekan ini dilakukan untuk menjaga kelurusan bangunan. Pengecekan ini terdiri
dari tugas-tugas sesuai dengan metode yang digunakan, dapat menggunakan bandul
ataupun dengan bantuan alat dengan sensor

f. Pekerjaan pengecoran beton (Proses)


Pekerjaan pengecoran kolom dilakukan setelah pekerjaan bekisting telah dikerjakan.
Tugas-tugas dalam pengecoran kolom, yaitu :
1. Pastikan semua tulangan dan bekisting telah terpasang dengan baik
2. Pencampuran bahan pembuat beton. Untuk beton 30 MPa, digunakan campuran air
sebesar 180 kg/m3, semen sebesar 360 kg/m3, pasir sebesar 1000 kg/m3, dan kerikil
sebesar 860 kg/m3.
3. Pengadukan campuran bahan pembuat beton.
4. Masukkan beton segar ke dalam wadah pengangkut
5. Tuang beton segar ke dalam kolom
6. Beton yang telah dituang kemudian dipadatkan dengan vibrator
Alat dan bahan yang digunakan antara lain :
 Beton segar : sesuai dengan spesifikasi yaitu beton dengan kuat tekan 30 MPa
 Vibrator : sebagai alat pemadat beton segar
 Pengangkat beton : untuk kolom dengan tinggi 4 m dari tanah, dapat digunakan alat
manual seperti timba dan ember dengan kapasitas tertentu. Namun, apabila kolom
terdapat pada ketinggian yang tinggi, maka dapat digunakan satu set concrete pump.
Gambar 1. 5 Proses pengecoran beton kolom

g. Pembongkaran Bekisting dan Scaffolding


Pembongkaran bekisting kolom dilakukan apabila beton sudah mengeras, biasanya
sekitar 1-2 hari tergantung karakteristik beton dan kondisi lingkungan.
Tahapan pembongkaran bekisting kolom :
1. Bongkar clemp yang terpasang pada sabuk pengikat
2. Bongkar bagian-bagian bekisting kolom dengan hati-hati agar tidak merusak kolom
dan bekisting sehingga bekisting dapat digunakan kembali
3. Angkut dan simpan bekisting ke daerah yang terlindung
4. Pengecekan kualitas hasil pengecoran oleh petugas QC. Jika terdapat hasil yang
dirasa kurang, perbaikan dilakukan sesuai dengan instruksi petugas QC.

Gambar 1. 6 Proses pembongkaran bekisting


h. Perawatan kolom
Saat pelepasan bekisting, kuat beton belum mencapai tingkat rencananya. Perawatan
harus dilakukan dengan curing, yaitu dengan menjaga kelembaban beton pasca
pengecoran untuk menjamin terjadinya hidrasi oleh semen. Metode curing bervariasi
seperti menggunakan terpal, karung basah, atau penyiraman tiap 2 hari.

Gambar 1. 7 Proses perawatan beton (curing)

Berikut adalah skema operasi konstruksi kolom


Gambar 1. 8 Skema operasi konstruksi kolom

Anda mungkin juga menyukai