Semester Genap
Tahun Ajaran 2010/2011
I. TUJUAN
Memahami dan mengetahui pembuatan natrium tiosulfat dan mempelajari
sifat-sifat kimia kimianya.
II. TEORI
II.1 Prinsip Metoda Pengerjaan
Prinsip dari pembuatan natrium tiosulfat ini adalah berdasarkan rekristalisasi.
Rekristalisasi adalah perbedaan kelarutan antara zat yang akan dimurnikan
dengan kelarutan zat pencampur/pencemarnya. Larutan yang terjadi
dipisahkan satu sama lain, kemudian larutan zat yang diinginkan dikristalkan
dengan cara menjenuhkannya.
Tiosulfat merupakan logam yang mengandung ion S2O3- dimana satu
atom S menggugus atau menukarganti satu atom O. Dalam larutan – larutan
asam, ion tiosulfat akan terurai menjadi S dan ion sulfit. Oleh karena itu,
spesies semacam asam tiosulfat dapat di solvasi.
Pembuatan larutan natrium tiosulfat dibuat dari kristalnya yaitu
Na2S2O3.5H2O. larutan tio 0,1N dapat disiapkan dengan melarutkan + 25
gram kristal natium tiosulfat proanalis dalam gelas kimia 1 liter dengan
menggunakan aquades. Aquades yang digunakan sebaiknya bebas dari
karbondioksida berlebih karena dapat membentuk belerang sesuai dengan
persamaan reaksi:
S2O32- + H+ HSO3- + S
Larutan tio juga dapat dengan mudah terurai karena pengaruh bakteri
(misal, Thiobacillus thioparus) terutama jika larutan didiamkan beberapa
lama. Oleh karena itu dianjurkan beberapa penanganan seperti air suling yang
digunakan untuk melarutkan larutan tio harus dididihkan terlebih dahulu, jika
larutan tio akan disimpan dalam beberapa hari diteteskan 3 tetes/liter
kloroform dan dijaga pH pada 9-10 dengan ditambahkan 0,1 g/L natrium
Sifat fisika natrium tiosulfat adalah berupa padatan putih dan larut dalam air,
sedangkan sifat kimianya beracun, digunakan sebagai peeaksi, larutan standar
sekunder, dan mudah teroksidasi oleh udara.
- Logam natrium sangat penting dalam fabrikasi senyawa ester dan dalam
persiapan senyawa-senyawa organik. Logam ini dapat di gunakan untuk
memperbaiki struktur beberapa campuran logam, dan untuk memurnikan
logam cair
- Campuran logam natrium dan kalium, NaK, juga merupakan agen heat
transfer (transfusi panas) yang penting
- Senyawa natrium juga penting untuk industri-industri kertas, kaca, sabun,
tekstil, minyak, kimia dan logam. Sabun biasanya merupakan garam
natrium yang mengandung asam lemak tertentu. Pentingnya garam
sebagai nutrisi bagi binatang telah diketahui sejak zaman purbakala.
b. Bahan
1. Natrium sulfat : sebagai sumber Na2SO3
2. Belarang : sebagai sumber S
3. Etanol 95% : sebagai pelarut
4. KIO3 : sebagai larutan indikator
5. HCl : sebagai pengasaman
Keterangan
1. Standar
2. Klem
3. Labu refluk
4. Kondensor
5. Pemanas
JAWABAN PERTANYAAN
1. Belerang harus dijadikan dalam bentuk pasta dengan etanol. Dengan adanya
etanol struktur S8 dengan bentuk melingkar dalam bentuk crown. Dimana
dengan adanya etanol, jarak ikatan pada S akan menjadi lebih renggang,
sehingga mudah diputus, maka S akan mudah bereaksi dengan natrium sulfit.
2. Reaksi titrasi natrium tiosulfat secara :
a. Secara langsung
I2 + 2 e →2 I-
2S2O32- → S4O62- + 2e
I2 + 2S2O32-→ S4O62- + 2 I-
b. Secara Tidak Langsung
IO3- + 6 H+ + 5e → ½ I2 + 3 H2O
5 I- →2 ½ I2 + 5e
IO3- + 5 I-+ 6 H+→3 I2 + 3 H2O
𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑁𝑎2 𝑆2 𝑂3
𝑚𝑜𝑙 𝑁𝑎2 𝑆2 𝑂3 = 𝑥 𝑚𝑜𝑙 𝑁𝑎2 𝑆𝑂3
𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑁𝑎2 𝑆𝑂3
1
= 𝑥0,1983 𝑚𝑜𝑙 Na2 SO3
1
= 0,1983 𝑚𝑜𝑙 𝑁𝑎2 𝑆2 𝑂3
Massa Na2S2O3 . 5H2O = mol Na2S2O3.5H2O x Mr Na2S2O3 . 5H2O
= 0,1983 mol Na2S2O3.5H2O x 248,1825
gr/mol Na2S2O3.5H2O
= 49,2146 gr Na2S2O3.5H2O
Massa percobaaa 𝑁𝑎2 𝑆2 𝑂3
% Rendemen = x 100%
Massa teori𝑁𝑎2 𝑆2 𝑂3
1,18 𝑔𝑟 Na2S2O3.5H2O
= 𝑥 100%
49,2146 𝑔𝑟 Na2S2O3.5H2O
= 2,397 %
4.2 Pembahasan
Praktikum kali ini dengan judul Pembuatan Natrium Tiosulfat yang bertujuan
untuk memahami dan mengetahui pembuatan natrium tiosulfat serta
mempelajari sifat-sifat kimianya. Metoda yang digunakan dalam pembuatan
natrium tiosulfat ini adalah rekristalisasi.
Langkah awal yang kami lakukan dalam pembuatan natrium tiosulfat
ini adalah menimbang natrium sulfit sebanyak 25 gr lalu menambahkan
aquadest. Natrium sulfit guna sumber natrium tiosulfat. Adapun guna dari
penambahan aquadest adalah sebagai pelarut natrium sulfit. Kelarutan natrium
sulfit dalam air pada suhu kamar kecil sehingga natrium sulfit susah larut.
Selanjutnya menambahkan etanol terhadap balerang sehingga berbentuk
pasta.lihat pertanyaan. Tujuan dari penambahan etanol disini adalah sebagai
pelarut dari baleran. Tujuan dari balerang dijadikan pasta karena balerang
yang tersedia adalah S8, sedangkan balerang yang kita butuhkan adalah S,
sehingga ketika dijadikan pasta maka ikatan antara S-S pada S8 akan terputus.
Lalu campurkan balerang dalam bentuk pasta ke dalam natrium sulfit hepta
hidrat dalam labu, disertai dengan pemasukan batu didih. Guna batu didih
disini adalah untuk mencegah terjadinya Bumping (letupan) ketika dilakukan
pemanasan. Lakukan refluks, dengan guna untuk mempercepat terjadinya
reaksi, menguapkan etanol yang berlebih selama 1 jam. Lalu didinginkan dan
disaring.
Tujuan dari penyaringan disini adalah untuk mendapatkan larutan yang
bebas dari Kristal-kristal yang tidak larut saat pemanasan. Ketika didapatkan
larutan tersebut, lakukan penguapan. Disini bertujuan untuk mendapatkan
larutan sebesar 25 ml. lalu di masukkan ke bak es, untuk mendapatkan Kristal,
inilah yg disebut rekristalisasi.
Disini kami mendapatkan Kristal natrium tiosulfat sebesar 1,18 gr
dengan rendemen sebesar 2,397 %. Hasil praktiukum kali ini dipengaruhi oleh
beberapa kesalahan. Kesalahan pertama adalah pada waktu membuat pasta
kelebihan air sehingga pastanya menjadi lebih encer dan yang kedua pada
waktu refluk terlalu lama sehingga banyak zat yang kita inginkan hilang
menguap ke udara.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan demi kelancaran pratikum
selanjutnya adalah :
1. Etanol yang harus ditambahkan sebanyak 15 ml terhadap balerang agar
pasta terbentuk sempurna.
2. Air yang harus ditambahkan terhadap natrium sulfit 50 ml.
3. Lakukan penguapan sampai terbentuk kristal berwarna kuning.
4. Pada waktu distilasi harus diperhatikan betul jangan sampai lebih 1 jam
karena akan membuat zat lain akan menguap.
DAFTAR PUSTAKA