Anda di halaman 1dari 55

Transformasi Laplace (2)

Pertemuan 9
NASAB
Oleh : Eva Musyrifah, M.Si

1
1. Kontinuitas Bagian demi Bagian
Definisi 1.
Suatu fungsi dikatakan kontinu secara
bagian demi bagian (sectionally
continous) atau sepotong-sepotong
(piecewise) dalam suatu selang , bila:
i. Selang ini dapat dibagi-bagi lagi ke
dalam sejumlah berhingga selang bagian
dimana f(t) kontinu pada selang bagian
ini
ii. Limit fungsi f(t) untuk t mendekati titik
akhir setiap
selang bagiannya bernilai hingga
i. Contoh :
2
2. Fungsi Eksponensial Berorde

Definisi
2.
fungsi f(t) dikatakan fungsi eksponensial berorde
r apabila t  
atau disebut eksponensial berorde jika terdapat
bilangan riil M >
0 dan r sehingga |f(t)|  Mert untuk  t > N
 Contoh
1.
f(t) = t2 adalah eksponensial berde 3, misalnya,
karena |t2| = t2 < e3t
t>0
 Contoh
2.
f(t) = et3 bulanlah eksponensial berorde karena |
et3|=et3 dapat
dibuat lebih besar daripada setiap konstanta yang
diberikan dengan
memperbesar t.

3
3. Eksistensi Transformasi Laplace
 Teorema 1.
Jika f(t) kontinu bagian demi bagian pada
setiap selang berhingga 0  t  N dan
eksponensial berorde r untuk t > N, maka
L {f(t)} ada untuk s > r
 Syarat ini hanya syarat cukup , yaitu jika
syaratnya tidak dipenuhi, L{f(t)}
mungkin terjadi ada, contoh : L { t – ½ }
ada, meskipun t- ½ tidak kontinu sebagian
pada 0  t  N
4
 Bukti:  N > 0, berlaku
 
f (t)dt   e f (t)dt   e st f (t)dt
N

st st
e
0 0 N

 Karena f(t) kontinu sebagian 0  t  N,


integral pertama di ruas kanan ada.
 Integral kedua pada ruas kanan juga ada,
karena f(t) adalah eksponensial berorde r
untuk t > N
5
 Dapat ditunjukkan
 
 f (t )dt   e  st f (t ) dt
 st
e
N N

 e  st
f (t ) dt
N

 M
  e Me dt 
 st rt
N sr

 Jadi, transformasi laplace ada untuk s > r


6
 Teorema 2
Jika f(t) memenuhi syarat teorema1, maka
lim L{(t)} lim F{s}  0
s s

ini mengakibatkan lim F{s} 0 , maka


s
bahwa jika f(t)
tidak dapat memenuhi Teorema 1.
7
4.Transformasi Laplace untuk
Turunan
 Gunakan definisi dari transformasi laplace

 f ' (t)dt
st
L{ f ' (t)}  e
0

 st b b 
 lim e f (t) s  e f (t)dt 
st

 0 
b 0

 Pada bagian limit , diperoleh


 sb
lim e f (b)  e f (0)
0
b

 Dengan sifat nilai mutlak diperoleh


lim e  sb f (b)  lim e  sb f (b)
b b
8
Karena f(b) adalah fungsi eksponensial
berorde s ketika b
, untuk b > T pada definisi 2.
lim e  sb f (b)  lim e  sb Meb  lim Me( s  )b
b b b

 Jika s > , maka s -  > 0, diperoleh


lim Me( s  )b  0,
b

Sehingg
a
lim e  sb f (b)  0,
b
 pada kasus ini kita peroleh,
L{f’(t)} = s L{f(t)} – f(0)

9
Teorema 3.
 Jika f(t) kontinu untuk 0  t  N dan
eksponensial berorde untuk t > N
sedangkan f’(t) adalah kontinu secara
sebagian- sebagian untuk 0  t  N maka
L{f’(t)} = s L{f(t)} – f(0)
10
Transformasi Laplace untuk Turunan
 Contoh 1: tentukan L{f’(t)} , untuk f(t) =
cos 3t
 Penyelesaian :
s
Jika f(t) = cos L{ f (t)} 
s2  9
3t, maka

sehing
 s  9
ga
L{f’(t)} = L {-3 s  2  1  2
 s  9  s 9
sin 3t} =
11
Transformasi Laplace dari Turunan
 Teorema 4.
Jika L { f(t) } = F(s),
maka L{f”(t)} = s2 F(s) – s f(0) – f’(0)
bila f(t) dan f’(t) kontinu untuk 0  t  N
dan eksponensial berorde untuk t > N
sedangkan f”(t) kontinu bagian demi
bagian untuk 0  t  N
12
 Teorema 5.
 Jika L { f(t) } = F(s),
maka
L{fn(t)} = sn F(s) – sn-1 f(0) – sn-2 f’(0) - ….
– s f(n-2) (0)

bila f(t), f’(t), …, f(n-1) (t) adalah kontinu


untuk 0  t  N dan eksponensial berorde
untuk t > N, sedangkan f(n) (t) adalah
kontinu sebagian untuk 0  t  N
13
Contoh.
 Tunjukkan bahwa
a
L{sin at} 
s a
2 2
14
Penyelesaian
 Misal f(t) = sin at
 Maka f’(t) = a cos at
 Dan f”(t) = -a2 sin at
 f(0) = 0, f’(0) = a
 jadi L{f”(t)} = s2 F(s) – s f(0) – f’(0)
 Diperoleh L{-a2 sin at } = s2 L{ sin at } – s
.0–a
 Yaitu -a2 L{sin at } = s2 L{ sin at } –
s.0–a
 atau
L{sin at} 
a
s2  a2
15
5.Transformasi Laplace untuk
Integral
 
 Jika L { f(t)} = F L f (u)du
 Teorema 6.
F s

(s), maka
 Bukti t ( )
t
: g (t)   0 s
0

Misalka f (u)du ,
n
 maka g’(t) = f(t) dan g(0)=0.
 dengan mengambilkan transformasi laplace
dari kedua buah
ruas, diperoleh
 L{g’(t)} = s L { g(t) } – g{0} = s L{ g(t)}
= F (s)  

Jadi
Lg (t) 
F (s)  
ata L  f (u)du 
F s

u
t ( )
0 s 16

s
Contoh.

  2
L{sin 2t} 
Karena
s 4
2


maka

 t
L sin2udu 
0
 2
s(s 2  4)
17
6. Perkalian dengan tn
 Teorema 7.
Jika L{f(t)} = F(s), maka
n
d
L{t n f (t)} (1) n n F (s)  (1) n f ( n) (s)
ds
buktikan !

18
Contoh .
  1
L{e } 
2t
Karena
s2

Diperole d  
h
1
L{te }  
1
  
2t

ds s  2  (s  2) 2

 1  
2
 d 2
L{t e }    
2 2t
ds 2  s  2  (s  2)3

19
7. Pembagian oleh t
Teorema 8.
 f (t)  
 Jika L {f(t)} = L  s f (u)du
 t 
F(s), maka

 f (t )
lim
t 0 t
ada
Asalka
n

Conto  s2
Kare L{sin 1 1
h. da lim
t 0
na t} 
n
sin t t
 1,

  sin t   du
diperole L   tan 1
(1/ s)
h t
u 2 1
  s
 

20
Fungsi Tangga Satuan (Fungsi
Heaviside Satuan)
 Definisi :
0, ta
u(t  a)  
1, ta
a 0
 Gambar:
1

21
 Transformasi Laplace dari u(t – a) adalah
 st  st e  st 
L{u(t  a)}  e u(t  a)dt   e 1dt  
0 0 s ta

 Karena u(t – a) = 0 untuk t < a,


 Maka diperoleh ;
 as
e
L{u(t  a)} 
s
22
1

 Perhatikan bahwa fungsi tangga satuan υ(t


- a) ini dapat
diinterpretasikan sebagai:
 kondisi menekan tombol switch on
dari suatu alat elektronik pada
waktu t = a.
 saat t < a fungsi tersebut bernilai 0,
sehingga
merepresentasikan kondisi alat belum
dinyalakan,
 saat fungsi bernilai 1 merepresentasikan
kondisi alat sudah menyala.

23
Mengalikan suatu fungsi f(t) dengan
u(t – a)
 Perhatikan ilustrasi berikut.
4 4 4

2 2 2

0 0 0

t
t

t
f

f
-2 -2 -2

-4 -4 -4

2 3 4 5 6 7 8
0 1 2 3 4 5 6 0 1 2 3 4 5 6 t
t t

(A) (B) (C)


f(t)=5 Sin t f(t)u(t-2) f(t-2)u(t-2)

 Gambar (B) kondisi menekan tombol switch on


dari suatu alat
elektronik pada waktu t = 2.
 kondisi alat belum dinyalakan di antara t = 0
dan t = 2. (karena u(t – 2) = 0 ketika t < 2)
 Gambar C Translasi pada sumbu-t
24
 Dari Gambar C
 Misalkan f(t) = 0  t < 0. maka f(t – a) u(t
– a) dengan a > 0 adalah translasi f(t) ke
kanan sebanyak a

25
Teorema
(Translasi pada sumbu - t)
Jika F(s) = untuk s > c, maka fungsi
menjadi
~  0 , jika t  a
f (t)  f (t  a)u(t  a)  

 f (t  a) , jika t  a

dengan transformasi laplace


L{ f (t  a)u(t  a)} eas F (s) (1)
 Jika dikatahui F(s), dapat diperoleh (1)
dengan mengalikan F(s) dengan e-as
 Contoh : transormasi 5 sin t adalah F(s) =
5 / (s2 + 1) sehingga transformasi pada
gambar c adalah 5 e-2s / (s2 + 1)

27
Bukti

 e
as
e as
F (s)  e s
f ()d
0

substitusi  + a = t, sehingga  = t - a, d =
dt, sehingga batas integralnya yang semula
t = 0 sampai t =  berubah menjadi  = a
sampai  =   
e as
F (s)  e st
f (t  a)dt
a
28
 Untuk membuat sisi kanan menjadi
bentuk transformasi laplace, kita harus
mempunyai integral dari 0 sampai dengan

 Kalikan integran dengan u(t – a).
 Maka untuk t dari 0 sampai aintegran = 0

e as
F (s)  e st f (t  a)u(t  a)dt
0

29
Latihan
Gunakan Teorema 3 untuk menurunkan
fungsi-fungsi
berikut :
1. L {1} = 1/s
2. L{t} = 1/s2
1
3.
sa
L{eat} =
30
4. Buktikan teorema 7 dan 8
Untuk no. 5 dan 6, tentukan transformasi
laplace dari (gunakan teorema 7) :

5. f(t) = t sin at

6. f(t) = t2 cos at

31
7. Perlihatkanlah bahwa (gunakan teorema
8)
 sin t 

0 t
dt 
2

32
8.Tentukan transformasi laplace dari fungsi
berikut

2, 0  t 1

1 2 1 
f (t )  t , 1 t  
2 2
 1
cos t, t  
2

33

Anda mungkin juga menyukai