Anda di halaman 1dari 17

RESUME JURNAL

IDENTITAS REVIEWER

NAMA : Mohd Akbar Riza

NIM : 1711316059

PRODI : Program B SI Keperawatan Universitas Andalas

JUDUL : PEDOMAN PENGORGANISASIAN RUMAH SAKIT Hi.

MUHAMMAD YUSUF

TOPIC RESUME
WHAT Konsep Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Hi. Mumammad
Yusuf

WHO Dr. I Wayan Surya Wibowo, MMR

WHEN 2016

WHERE Rumah Sakit Hi. Muhammad Yusuf.


Jl. Lintas Sumatera No. 12 Kalibalangan, Abung Selatan Lampung Utara -
Indonesia

WHY Mengetahui dan menganalisis Konsep Pedoman Pengorganisasian


Rumah Sakit Hi. Mumammad Yusuf

HOW KONSEP PENGORGANISASIAN

Pengorganisasian adalah membentuk kerangka dasar dalam


menentukan aktifitas dan tugas pokok dari suatu kelompok individu
atau individu dalam perusahaan, yang meliputi pemberian tugas
tanggung jawab tertentu, pendelegasian wewenang yang diperlukan
kepada individu-individu untuk melaksanakan tugas-tugasnya,
pertanggung jawaban atas tugas yang diberikan.
A. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan kesatuan kerangka organisasi yang


ditetapkan untuk proses manajerial, sistem, pola tingkah laku yang
muncul dan terjadi dalam praktek penyelenggaraan organisasi dan
manajemen. Struktur organisasi merupakan alat untuk membantu
manajemen dalam mencapai tujuannya. Struktur organisasi dapat
memiliki pengaruh yang besar pada anggotanya. Pengaruh struktur
organisasi terhadap kepuasan dan kinerja karyawan mengarah pada
suatu kesimpulan yang sangat jelas. Struktur organisasi menjelaskan
bagaimana tugas kerja akan dibagi, dikelompokkan dan
dikoordinasikan secara formal

1. Unit Struktural
a. Direktur
Adalah kepala atau pejabat tertinggi di RS Baptis Batu

2. Unit Kerja
Adalah suatu wadah struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau
profesi dan memiliki fungsi tertentu sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari rumah sakit baik berfungsi pelayanan maupun
pendukung operasional rumah sakit. Unit Kerja di RS Baptis Batu
dibedakan menjadi 2 yaitu divisi bisnis yang diberi istilah Instalasi
dan divisi pendukung yang diberi istilah Bagian. Seluruh instalasi
dibawah tanggungjawab Wakil Direktur Pelayanan dan seluruh
Bagian dibawah tanggungjawab Wakil Direktur Umum Keuangan.
Unit Kerja dapat bertanggungjawab atas satu atau lebih Sub Unit
Kerja. Berikut adalah daftar Unit Kerja :
- Instalasi Rawat Jalan.
- Instalasi VK
- Instalasi NEO
- Instalasi Rawat Inap A
- Instalasi Rawat Inap B
- Instalasi Rawat Inap C
- Instalasi Rawat Inap D
- Instalasi Gawat Darurat
- Instalasi Kamar Operasi.
- Instalasi Farmasi
- Instalasi Laboratorium.
- Instalasi Radiologi.
- Instalasi Gizi
- Bagian Administrasi.
- Bagian Sumber Daya Manusia.
- Bagian Rekam Medik.
- Bagian Keuangan.
3. Unit Kerja Outsourcing
Cleaning Service, Satpam
4. Unit Non Struktural
a. Komite
Adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli dan
profesi dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis
kepada direktur dalam rangka peningkatan dan
pengembangan pelayanan rumah sakit. Komite yang ada di RS
Baptis Batu adalah sebagai berikut :
- Komite Etik Rumah Sakit.
- Komite Medik.
- Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
- Komite Pencegahan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit.
- Komite Keperawatan
b. KSM/Kelompok Staf Medis
Adalah kelompok dokter yang bekerja di bidang medis dalam
jabatan fungsional. Kelompok Staf Medis di RS Hi. Muhammad
Yusuf dikelompokkan sebagai berikut :
- Kelompok Staf Medis Bedah.
- Kelompok Staf Medis Non Bedah.
c. Panitia
Adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli dan
profesi dibentuk untuk bertanggungjawab terhadap bidang
tertentu dalam rangka peningkatan dan pengembangan
pelayanan rumah sakit
- Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien.
- Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
- Panitia Rekam Medik.
- Panitia Farmasi dan Therapi.
- Panitia Pendidikan Kesehatan Rumah Sakit.

B. Uraian Tugas

Title : Direktur Rumah Sakit


Report to : Owner

Tugas dan Tanggung Jawab Khusus

 Bertanggung jawab langsung pada pemilik Rumah Sakit (


Direktur PT)
 Diangkat dan dipekerjakan langsung oleh Rumah Sakit (
Direktur PT)
 Bersama pemilik Rumah Sakit Direktur mengangkat kepala
bagian
 Direktur merupakan penanggung jawab penuh terhadap
kemajuan atau kemunduran manajemen Rumah Sakit
 Membuat RPK ( Rencana Pelaksanaan Kegiatan)
 Pelayanan, administrasi, keuangan, evaluasi, dan pelaporan
meliputi pelaksanaan visi, misi, dan strategi kepada seluruh
jajaran manajemen.
 Membawahi langsung dan memiliki wewenang penuh untuk
memerintah dan mengarahkan wakil direktur dan Bagian-
bagian yang ada di Rumah Sakit
 Bertanggung jawab terhadap pembuatan rencana kegiatan
semesteran dan tahunan dan pengawasan terhadap
pelaksanaannya.
 Menetapkan bersama wakil direktur dalam usulan strategis
untuk pengembangan Rumah Sakit sesuai dengan ilmu
pengetahuan, merancang sumber pendapatan dan belanja
Rumah Sakit dibantu jajaran manajemen.
 Bertanggung jawab terhadap kinerja, laporan-laporan
pertanggung jawaban kerja terhadap bagian-bagian pelayanan
di Rumah sakit.
 Bertanggung jawab terhadap kemajuan, kelangsungan,
keuangan, dan operasional Rumah Sakit secara menyeluruh.
 Bertanggung jawab sebagai pengambil keputusan-keputusan
strategis dalam Rumah Sakit (Decission Maker)
 Siap dan mampu menghadapi dan menyelesaikan masalah-
masalah besar yang timbul dalam manajemen Rumah Sakit
(Problem Solving)
 Mampu memimpin, memerintah, member wewenang, teguran
dengan tugas dan procedural serta mendelegasikan dan
membagi tugas-tugas pokok dan penting pada wakil-wakilnya.
 Bertanggung jawab terhadap evaluasi kerja wakil-wakilnya,
mampu membuat inovasi dan perubahan-perubahan serta ide-
ide baru yang mampu membawa Rumah Sakit ke arah yang
lebih baik.
 Mampu menjalankan, menterjemahkan keinginan dan perintah
dari pemilik Rumah Sakit serta mampu memadukan ide-ide
pribadi yang akan menjadi operasional Rumah Sakit ke depan.
 Membuat laporan-laporan rutin pada pemilik dan membuat
laporan pertanggung jawaban setiap periode, yang periodenya
ditentukan oleh Rumah Sakit.

Tugas dan Tanggung Jawab Umum dan Harian

 Menjalin komunikasi dan informasi dengan wakil Direktur dan


komite, tentang perkembangan operasional Rumah Sakit setiap
hari/minggu/bulan
 Memantau kondisi operasional Rumah Sakit setiap hari
berdasarkan laporan-laporan harian semua Wakil Direktur
 Bertanggung Jawab sebagai pengambil keputusan strategis
harian atau mendelegasikan wewenang tersebut pada wakilnya
saat direktur tidak ada di tempat.
 Memimpin briefing, meeting dan rapat-rapat penting rutin
jajaran direksi
 Direktur juga bertugas sebagai dokter, dan melaksanakan tugas
dan tanggung jawab sebagai dokter.

Title : Bidang Pelayanan Medik


Report to : Direktur

Tanggung Jawab :
1. Terselenggaranya pengelolaan pelayanan medis Rumah Sakit Hi.
Muhammad Yusufyang berhasil guna, efektif dan efisien serta
Islami.
2. Pengembangan pelayanan medis dan peningkatan mutu
pelayanan medis Rumah Sakit Hi. Muhammad Yusuf
3. Peningkatan mutu SDM di lingkungan pelayanan medis.

Tugas
1. Menyusun kebijaksanaan tugas-tugas yang diberikan kepada
Wadir Pelayanan Medis.
2. Menggerakkan, mengkoordinasikan mengevaluasi proses
pengelolaan tugas dari pelayanan medis di Rumah Sakit
3. Melaksanakan fungsi manajemen meliputi :
a. Perencaan :
1. Menyusun RBA bagian Pelayanan Medis, sebagai bagian
dari RBA Rumah Sakit Hi. Muhammad Yusuf
2. Merencanakan pengembangan dan penyempurnaan
sistem kerja termasuk penyusunan standard prosedur
operasional (SPO).
3. Merencanakan pengendalian mutu.
4. Merencanakan pengembangan dan peningkatan
ketrampilan SDM.
b. Pengorganisasian dan Staffing :
1. Pembagian tugas dan penentuan tata hubungan antar
kelompok kerja dan staf yang jelas.
2. Pengisian atau penugasan staf sesuai kualifikasi.
3. Mengadakan rapat koordinasi secara berkala.
c. Koordinasi, Pengawasan dan Pembinaan :
1. Melakukan koordinasi berbagai kegiatan agar efektif dan
efisien dari semua permasalahan yang menjadi tanggung
jawabnya.
2. Pembinaan semangat kerja staff.
3. Melakukan pembinaan dan pengawasan program kerja
dari unit/instalasi yang menjadi tanggung jawabnya.
d. Evaluasi :
1. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan dan hasil kerja
unit /instalasi yang menjadi tanggung jawabnya.
2. Membuat pelaporan secara berkala kepada Direktur.
4. Melakukan koordinasi dengan unit-unit terkait yang menjadi
tanggungjawabnya.
5. Bersama-sama dengan Direktur/ anggota Direksi memberikan
laporan pertanggungjawaban atas tugas yang diberikan kepada
DPRS.

Title : Bagian Keuangan


Report to : Direktur

Tugas utama :
1. Bagian Keuangan bekerja sama dengan manajer lain, bertugas
merencanakan dan meramalkan beberapa aspek dalam
perusahaan termasuk perpencanaan umum keuangan
perusahaan
2. Bagian Keuangan bertugas mengambil keputusan penting
investasi dan berbagai pembiayaan serta semua hal yang
terkait dengan keputusan tersebut
3. Bagian Keuangan bertugas dalam menjalankan dan
mengoperasikan roda kehidupan perusahaan seefisien
mungkin dengan menjalin kerja sama dengan manajer lainnya
4. Bagian Keuangan bertugas sebagai penghubung antara
perusahaan dengan pasar keuangan sehingga bisa
mendapatkan dana dan memperdagangkan surat berharga
perusahaan

Berikut ini tanggung jawab seorang Bagian Keuangan:


1. Mengambil keputusan yang berkaitan dengan investasi
2. Mengambil keputusan yang berkaitan dengan pembelanjaan
3. Mengambil keputusan yang berkaitan dengan deviden
4. Merencanakan, mengatur dan mengontrol perencaaan,
laporan dan pembiayaan perusahaan
5. Merencanakan, mengatur dan mengontrol arus kas perusahaan
6. Merencanakan, mengatur dan mengontrol anggaran
perusahaan
7. Merencanakan, mengatur dan mengontrol pengembangan
sistem dan prosedur keuangan perusahaan
8. Merencanakan, mengatur dan mengontrol analisis keuangan
9. Merencanakan, mengatur dan mengontrol untuk
memaksimalkan nilai perusahaan

Title : Bagian Umum dan Rumah Tangga


Report to : Direktur

Tugas
melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan dalam bidang Umum,
Perlengkapan dan Keuangan.
Fungsi
1. Mengumpulkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk
teknis pembinaan tata usaha umum, penerimaan dan
pengiriman sandi, telekomunikasi;
2. Melaksanakan koordinasi program rumah tangga meliputi
pelayanan angkutan dan perawatan kendaraan dinas;
3. Melaksanakan pembinaan kegiatan akomodasi dan ruangan
rumah jabatan, serta memelihara kebersihan kantor dan
pekarangan lingkungan kantor;
4. Penyiapan bahan pengendalian sumber daya aparatur
keuangan, prasarana dan sarana perangkat daerah di bidang
urusan umum dan perlengkapan; dan
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai
dengan bidang tugas dan fungsinya.

Title : Bidang Keperawatan


Report to : Direktur

Tugas
1. Menyusun dan merencanakan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA)
Bidang pelayanan keperawatan.
2. Mengkoordinasikan, memonitoring, evaluasi, pengawasan, dan
pembinaan pelaksanaan kegiatan pelayanan keperawatan.
3. Menyusun dan menyediakan kebutuhan
perlengkapan/perlengkapan/peralatan/inventaris keperawatan.
4. Mengembangkan kegiatan pelayanan keperawatan.
5. Menyusun setandar pelayanan keperawatan, standar operasional
prosedur, monitoring, evaluasi pengawasan dan pembinaan
kegiatan pelayanan keperawatan
6. Menyusun rencana pembangunan tenaga keperawatan dan
mengkoordinasikan pelaksanaannya.
7. Menyiapkan bahan laporan Wakil Direktur Pelayanan yang
berkaitan dengan tugas dan fungsi Bidang Pelayanan Keperawatan
8. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas
dan fungsi Bidang pelayanan Keperawatan.

Title : Komite Medik


Report to : Direktur

Fungsi Komite Medis

1. Memberikan saran kepada direktur rumah sakit/kepala bidang


pelayanan medik
2. Mengkoordinasikan dan mengarahkan kegiatan pelayanan
medic
3. Menangani hal-hal yang berkaitan dengan etik kedokteran
4. Menyusun kebijakan pelayanan medis sebagai standar yang
harus dilaksanakan olehsemua kelompok staf medis di rumah
sakit

Tugas Komite Medis

1. Membantu direktur rumah sakit menyusun standar pelayanan


medis dan memantaupelaksanaannya
2. Melaksanaan pembinaan etika profesi, disiplin profesi dan
mutu profesi
3. Mengatur kewenangan profesi antar kelompok staf medis
4. Membantu direktur menyusun medical staff bylaws dan
memantau pelaksanaannya
5. Membantu direktur rumah sakit menyusun kebijakan dan
prosedur yang terkait dengaN mediko-legal
6. Membantu direktur rumah sakit menyusun kebijakan dan
prosedur yang terkait dengan etiko-legal
7. Melakukan koordinasi dengan kepala bidang pelayana medik
dalam melaksanakanpemantauan dan pembinaan
pelaksanaan tugas kelompok staf medis
8. Meningkatkan program pelayanan, pendidikan dan pelatihan
serta penelitian danpengembangan dalam bidang medis
9. Melakukan monitoring dan evaluasi mutu pelayanan medis
antara lain melaluimonitoring dan evaluasi kasus bedah,
penggunaan obat, farmasi dan terapi, ketepatan,kelengkapan
dan keakuratan rekam medis, tissue review, mortalitas dan
morbiditas,medical care review/peer review/audit medis
melalui pembentukan sub komite– subkomite
10. Memberikan laporan kegiatan kepada direktur rumah sakit

Title : Satuan Pengawas Internal


Report to : Direktur

Tugas dan tanggung jawab

a. Menyusun dan melaksanankan rencana audit internal tahunan


b. Memastikan atau mengevaluasi pelaksanaan pengendalian
intern dan system managemen resiko pada unit terkait sesuai
dengan kebijakan perusahaan
c. Melakukan evaluasi dan validasai terhadap system yang
berjalan maupun yang baru akan diimplementasikan mengenai
pengendalian, pengelolaan, pemantauan efektivitas serta
efisiensi siste dan prosedur untuk setiap unit perusahaan
d. Melakukan penilaian dan pemantauan megenai system
pengendalian informasi dan komunikasi
e. Melaksanakan tugas khusus dalam lingkup pengendalian intern
(termasuk pendamping/counterpart auditor external,
konsultan) yang ditugaskan oleh Direktur utama

Fungsi

a. Membantu Direktur Utama dalam menyelenggarakan penilaian


atas system pengendalian, pengelolaan serta memberi saran
perbaikan
b. Sebagai mitra strategi unit kerja dalam mencapai sasaran usaha
c. Sebagai konsultan bagi peningkatan pengelolaan resiko,
pengendalian dan penerapan prinsip-prinsip GCG
d. Sebagai mitra kerja dari Komite Audit dan Auditor Eksternal

Wewenang

a. Menyusun, mengubah dan melaksanakan piagam audit internal


termasuk menentukan prosedur dan lingkup pelaksanaan
pekerjaan audit
b. Mendapatkan akses terhadap semua dokumen, data,
pencatatan, personal dan fisik, informasi atas objek audit yang
dilaksanakan berkaitan dengan pelaksanaan tugas
c. Melakukan verivikasi dan uji kehandalan informasi yang
diperoleh, dalam kaitan dengan penilaian efektifitas system
audit
d. Menilai dan menganalisa aktivitas perusahaan, namun tidak
mem[unyai kewenangan dalam pelaksanaan dan tanggung
jawab atas aktivitas yang di review/di audit
e. Mengalokasikan sumber daya auditor internal, menentukan
focus, ruang lingkup dan menyusun program audit, penerapan
teknik yang dipandang perlu untuk mencapai tujuan audit,
mengklarifikasi dan membicarakan hasil audit, meminta
tanggapan lisan/tertulis pada audit, memberikan saran dan
rekomendasi
f. Mendapatkan saran dari narasumber yang professional dalam
kegiatan auditing
g. Menyampaikan laporan dan melakukan konsultasi dengan
Direktur Utama, berkoordinasi dengan pimpinan lainnya, dan
jika diminta oleh pimpinan dapat meberikan
peringatan/warning atau teguran bila terjadi penyimpangan
h. Mengusulkan staf divisi Satuan Pengawasan Intern untuk
promosi, rotasi, mengikuti pendidikan, pelatihan, seminar dan
kursus yang berkaitan dengan pelancaran tugas-tugas audit
atau untuk memenuhi kompetensi staf/auditor sesuai tuntutan
dan jenjang karir yang telah ditetapkan oleh perusahaan
Title : Sub Bagian Perencanaan Anggaran
Report to : Direktur

Fungsi:
1. pelaksanaan pengelolaan data dan informasi perencanaan dan
anggaran;
2. pelaksanaan penyusunan rencana, program dan anggaran;
3. pelaksanaan evaluasi program, anggaran, dan pelaporan
kinerja.

Uraian Tugas:
1. Menyusun konsep rencana dan rogram kerja Bagian
Perencanaan
2. Mengkoordinir tugas-tugas Sub. Bagian Data dan Informasi,
meliputi:
3. Pelaksanaan pengelolaan data perencanaan;
4. Penghimpunan, pengolahan, penyajian dan penyimpanan
data perencanaan;
5. Penyajian informasi berbasis data.
6. Mengkoordinir tugas-tugas Sub. Bagian Penyusunan,
evaluasi, dan Pelaporan Program dan Anggaran, meliputi:
7. Pelaksanaan penysunan program dan anggaran;
8. Pelaksanaan evaluasi program dan anggaran;
9. Pelaksanaan penyusunan pelaporan program dan anggaran.
10. Melaksanakan penilaian prestasi Sub. Bagian Data dan
Informasi dan Sub. Bagian Penyusunan, evaluasi, dan
Pelaporan Program dan Anggaran.
11. Memberikan petunjuk dan bimbingan bagi pelaksanaan
tugas masing-masing Sub. Bagian sesuai dengan bidang tugas
yang telah ditetapkan.
12. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan
13. Menghimpun dan menelaah usulan Rencana Kerja dan
anggaran seluruh unit kerja pada satuan kerja IPDN Kampus
Pusat dan 7 satuan kerja IPDN Kampus di Daerah;
14. Menyusun Rencana Kerja dan anggaran seluruh unit kerja
pada satuan kerja IPDN Kampus Pusat dan 7 satuan kerja
IPDN Kampus di Daerah;
15. Menyusun dan membahas Rencana Kerja Pemerintah (RKP);
16. Menyusun dan membahas Penetapan kinerja (PK);
17. Menyusun dan membahas Rencana Kerja Tahunan (RKT);
18. Menyiapkan, menyusun dan membahas Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/ Lembaga (RKA-KL) berdasarkan Pagu
Indikatif;
19. Menyiapkan, menyusun dan membahas Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/ Lembaga (RKA-KL) berdasarkan pagu
sementara;
20. Menyiapkan, menyusun dan membahas Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/ Lembaga (RKA-KL) berdasarkan pagu
defenitif;
21. Mengumpulkan, menelaah dan menyusun Rincian Anggaran
Biaya seluruh unit kerja pada satuan kerja IPDN Kampus Pusat
dan 7 satuan kerja IPDN Kampus di Daerah;
22. Mengumpulkan, menelaah dan menyusun Term Of Reference
(Kerangka acuan Kegiatan) seluruh unit kerja pada satuan
kerja IPDN Kampus Pusat dan 7 satuan kerja IPDN Kampus di
Daerah;
23. Menyusun Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) seluruh unit
kerja pada satuan kerja IPDN Kampus Pusat dan 7 satuan
kerja IPDN Kampus di Daerah;
24. Menyusun dan membahas usulan revisi kegiatan dan
anggaran (DIPA) serta penyiapan bahan usulan APBNP;
25. Mengkoordinasikan dan penyusunan penggunaan dana yang
bersumber dari Pendapatan Negara Bukan Pajak (APBN) ;
26. Mengkoordinasikan dan penyusunan penggunaan dana yang
bersumber dari Hibah Dalam Negeri;
27. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan Kepala
Bagian Perencanaan.

Title : Kepala Sub Bagian Bendahara


Report to : Bagian Keuangan

Fungsi Jabatan

Mengatur kegiatan Anggaran operasional DIPA SPI serta pelaporan


keuangan SPI

Tanggung Jawab dan Tugas


1. Mengelola kegiatan anggaran di SPI serta operasional DIPA
2. Mengatur dan mengendalikan pencatatan transaksi keuangan
dan laporan keuangan
3. Memonitor pencatatan transaksi keuangan yang dibukukan di
subbag keuangan, memeriksa dan konteksitas bila ada
kesalahan input
4. Mengatur penerimaan kas masuk dan pembayaran kepada
pihak lain dan internal SPI
5. Melakukan fungsi pembinaan bawahan
6. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan
langsung

Tugas Tambahan
1. Menjadi pelaksana tugas harian (PLH) KBTU

Wewenang
1. Menentukan prioritas pembayaran
2. Menandatangani persetujuan pembayaran
3. Mengajukan permohonan ATK
4. Memberikan penilaian bawahan (DP3)
5. Memberikan persetujuan untuk usulan cuti, izin dinas dari
bawahan

Title : Sub. Bidang SDM


Report to : Direktur

Tugas Sub. Bidang SDM

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani


berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh,
manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas
organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sdm adalah
departemen sumber daya manusia atau dalam bahasa inggris
disebut HRD atau human resource department.

1. Merencanakan, mengembangkan dan mengimplementasikan


strategi di bidang pengelolaan dan pengembangan
SDM(termasuk perekrutan dan pemilihan kebijakan/ practices,
disiplin, keluhan, konseling, upah dan peryaratannya, kontrak-
kontrak, pelatihan dan pengembangan, perencanaan suksesi,
moril dan motivasi, kultur dan pengembangan sikap dan moral
kerja, manajemen penimbangan prestasi dan hal seputar
manajemen mutu – dan lain-lain (ditambahakan selama masih
relvean)
2. Menetapkan dan memelihara sistem yang sesuai untuk
mengukur aspek penting dari pengembangan HR.
3. Memonitor, mengukur dan melaporkan tentang permasalahan,
peluang, rencana pengembangan yang berhubungan dengan
SDM dan pencapaiannya dalam skala waktu dan bentuk /
format yang sudah disepakati.
4. Mengatur dan mengembangkan staf langsung (yang
melakukan direct report kepadanya).
5. Mengelola dan mengendalikan pembelanjaan SDM per
departemen sesuai anggaran-anggaran yang disetujui.
6. Bertindak sebagai penghubung (liaison) dengan para manajer
functional / manajer department yang lain agar memahami
semua aspek-aspek penting dalam pengembangan SDM, dan
untuk memastikan mereka telah mendapatkan informasi yang
tepat dan mencukupi tentang sasaran, tujuan / obyektif dan
pencapaian-pencapaian dari pengembangan SDM.
7. Memelihara kesadaran dan pengetahuan tentang teori
pengembangan HR yang sesuai zaman dan metoda-metoda dan
menyediakan penafsiran yang pantas untuk para direktur, para
manajer dan staf di dalam organisasi.
8. Berperan untuk evaluasi dan pengembangan strategi
pengelolaan SDM dan kinerja dalam pengimplementasian
strategi tersebut, dengan bekerja sama dengan tim eksekutif.
9. Memastikan setiap aktivitas mempunyai benang merah serta
terintegrasikan dengan persyaratan-persyaratan organisasi
(organizational requirements) untuk bidang-bidang manajemen
mutu, kesehatan dan keselamatan kerja, syarat-syarat hukum,
kebijakan-kebijakan dan tugas umum kepedulian lingkungan.
10. Jika merupakan jabatan direktur formal, Melaksanakan
tanggung-jawab dari seorang direktur utama / Board of
Director (BOD) menurut patokan-patokan etis dan hukum
yang berlaku, seperti yang tuangkan di dalam kebijakan
direktur atau dokumen standar (lain) yang biasa digunakan.

Title : Sub Komite Etika Disiplin Profesi


Report to : Komite Medik

Tugas

a. Melakukan sosialisasi kode etik profesi tenga keperawatan


b. Melakukan pembinaan etik dan disiplin profesi tenaga
keperawatan
c. Melakukan penegakan disiplin profesi tenaga keperawatan
dan kebidanan
d. Merekomendasikan penyelesaian masalah-masalah
pelanggaran disiplin dan masalah-masalah etik dalam
kehidupan profesi dan asuhan keperawatan dan asuhan
kebidanan
e. Merekomendasikan pencabutan kewenangan klinis dan/atau
surat penugasan klinis (Clinical Appointment)
f. Memberika pertimbangan dalam pengambilan keputusan etis
dalam asuhan keperawatan dan asuhan kebidanan

Kewenangan

Memberika usul rekomendasi pencabutan kewenangan klinis


(Clinical Privilige) tertentu, member rekomendasi
perubahan/modifikasi rincan kewenangan klinis (Delineation of
Clinical Privilige), serta memberikan rekomendasi pemberian
tindakan disiplin

Tanggung jawab

a. Agar tenaga keperawatan menerapkan prinsip-prinsip etik


dalam memberikan asuhan keperawatan dan asuhan
kebidanan
b. Melindungi pasien dari pelayanan yang diberikan oleh tenaga
keperawatan yang tidak professional
c. Memelihara dan meningkatkan profesionalisme tenaga
keperawatan

Title : Sub. Komite Mutu Profesi


Report to : Komite Medik

Tugas sub komite mutu profesi keperawatan

1. menyusun data dasar profil tenaga keperawatan sesuai area


praktik;
2. merekomendasikan perencanaan pengembangan profesional
berkelanjutan tenaga keperawatan;
3. melakukan audit asuhan keperawatan dan asuhan kebidanan;
4. memfasilitasi proses pendampingan sesuai kebutuhan.

Kewenangan sub komite mutu profesi keperawatan

Subkomite mutu profesi mempunyai kewenangan memberikan


rekomendasi tindak lanjut audit keperawatan dan kebidanan,
pendidikan keperawatan dan kebidanan berkelanjutan serta
pendampingan.

Mekanisme kerja sub komite mutu profesi

Untuk melaksanakan tugas subkomite mutu profesi, maka


ditetapkan mekanisme sebagai berikut:
1. koordinasi dengan bidang keperawatan untuk memperoleh
data dasar tentang profil tenaga keperawatan di RS sesuai area
praktiknya berdasarkan jenjang karir;
2. mengidentifikasi kesenjangan kompetensi yang berasal dari
data subkomite Kredensial sesuai perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi dan perubahan standar profesi;
3. merekomendasikan perencanaan kepada unit yang berwenang;
4. koordinasi dengan praktisi tenaga keperawatan dalam
melakukan pendampingan sesuai kebutuhan;
5. melakukan audit keperawatan dan kebidanan dengan cara:
 pemilihan topik yang akan dilakukan audit; penetapan
standar dan kriteria;
 penetapan jumlah kasus/sampel yang akan diaudit;
 membandingkan standar/kriteria dengan pelaksanaan
pelayanan;
 melakukan analisis kasus yang tidak sesuai standar dan
kriteria;
 menerapkan perbaikan;
 rencana reaudit.
6. Menyusun laporan kegiatan subkomite untuk disampaikan
kepada Ketua Komite Keperawatan. Sumber: Peraturan Mentri
Kesehatan (PMK) Nomor 49 tahun 2013 tentang Komite
Keperawatan Rumah Sakit

C. Prinsip Pengorganisasian

Pengorganisasian Rumah Sakit meliputi seluruh kegiatan


penentuan jumlah dan jenis sumber daya manusia yang
dibutuhkan untuk melaksanakan setiap kegiatan. Jasa-jasa
penunjang merupakan sarana pengorganisasian yang perlu
dijalankan, sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan
secara efektif dan efisien.

D Kegiatan Pengorganisasian

Manajemen Rumah Sakit Hi. Muhammad Yusuf mempunyai


kegiatan sebagai berikut :

1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah proses untuk menentukan tujuan
organisasi yang akan dicapai perusahaan dan mengatur
strategi yang akan dilaksanakan agar dapat tercapai.
Perencanaan ini dapat disusun baik untuk jangka
pendek maupun jangka panjang, agar dapat dipakai
sebagai dasar untuk mengendalikan kegiatan
perusahaan.

2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah membentuk kerangka dasar
dalam menentukan aktifitas dan tugas pokok dari
suatu kelompok individu atau individu dalam
perusahaan, yang meliputi pemberian tugas tanggung
jawab tertentu, pendelegasian wewenang yang
diperlukan kepada individu-individu untuk
melaksanakan tugas-tugasnya, pertanggung jawaban
atas tugas yang diberikan.

3. Pengarahan (Leading/Actuating)
Sesudah rencana dibuat, organisasi dibentuk dan
susun personalianya, langkah berikutnya pengarahan.
Pengarahan merupakan proses yang harus dilakukan
oleh manajemen agar pelaksanaan dapat diarahkan
sesuai dengan tujuan yang diinginkan oleh perusahaan,
untuk tujuan tersebut manjemen harus selalu
mengadakan pendekatan dan perbaikan yang
diperlukan untuk menumbuhkan motivasi para
karyawan agar dapat bekerja dengan optimal sesuai
dengan rencana. Manajemen harus memberikan
gambaran yang jelas apa yang akan dituju,
memberikan petunjuk yang memadahi, dan memiliki
perasaan apakah pelaksanaan akan memberikan
sumbangan terhadap tujuan yang akan dicapai
tersebut.

4. Pengawasan (Controling)
Pengawasan atau pengendalian adalah proses untuk
memeriksa kembali, menilai dan selalu memonitor
laporan-laporan apakah pelaksanaan tidak
menyimpang dari tujuan yang sudah ditentukan, hal ini
penting untuk menghemat pemborosan biaya yang
dikeluarkan. Dalam mengadakan pengendalian harus
diadakan perbandingan antara hasil sesungguhnya
yang dicapai dengan proyeksi yang ditetapkan dalam
perencanaan, untuk menilai prestasi masa lalu dan
meletakan tanggung jawab adanya penyimpangan
yang terjadi.

Untuk rencana kerja dalam satu tahun, Rumah Sakit,


manajer, komite, instalasi dan bagian membuat rencana
kerja. Rencana kerja dan anggaran ini akan dievaluasi satu
tahun sekali dan disusun berdasarkan pengukuran kinerja
Balanced Score Card.

Balanced Score Card merupakan salah satu model


pengukuran kinerja gabungan antara ukuran kinerja
keuangan dan non keuangan. Oleh sebab itu kinerja diukur
dari empat prespektif yaitu:
1. Keuangan, contoh: target keuangan / pendapatan.
2. Pelanggan, contoh: indeks kepuasan pelanggan.
3. Bisnis Internal contoh: program kerja.
4. Pembelajaran dan pertumbuhan contoh:
peningkatan kemampuan
pegawai dengan diklat internal / eksternal.

Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan tentang jenis dan


mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang
berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal, juga merupakan
spesifikasi teknis tentang tolak ukur pelayanan minimum yang
diberikan oleh Badan Layanan Umum kepada masyarakat. Indikator
SPM adalah tolok ukur untuk prestasi kuantitatif dan kualitatif yang
digunakan untuk menggambarkan besaran sasaran yang hendak
dipenuhi dalam pencapaian suatu SPM tertentu, berupa masukan,
proses, hasil dan atau manfaat pelayanan.

S.W. I Wayan (2016). Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Hi. Mumammad Yusuf.
Lampung Utara.

Anda mungkin juga menyukai