Anda di halaman 1dari 22

ANALISIS SISTEM MINE DEWATERING PADA LUBANG F, G, H TAMBANG

BATUBARA BAWAH TANAH PT. NUSA ALAM LESTARI DESA SALAK, SAPAN
DALAM, KOTA SAWAHLUNTO
SUMATERA BARAT

RIANDA SAPUTRA
NIM. 2012/1202061

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
FEBRUARI 2017
PERSETUJUAN PEMBIMBING
ANALISIS SISTEM MINE DEWATERING PADA LUBANG F, G, H TAMBANG
BATUBARA BAWAH TANAH PT. NUSA ALAM LESTARI DESA SALAK, SAPAN
DALAM, KOTA SAWAHLUNTO
SUMATERA BARAT

RIANDA SAPUTRA

Jurnal Ini Disusun Berdasarkan Tugas Akhir Rianda Saputra Sebagai

Persyaratan Wisuda Periode Maret 2017 dan Telah Diperiksa/ Disetujui

Oleh Kedua Pembimbing

Padang, Februari 2017

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Tamrin Kasim, M.T. Drs. Murad, M.S, M.T


NIP. 19530810 198602 1 001 NIP. 19631107 198903 1 001
ANALISIS SISTEM MINE DEWATERING PADA LUBANG F, G, H
TAMBANG BATUBARA BAWAH TANAH PT. NUSA ALAM LESTARI DESA
SALAK, SAPAN DALAM, KOTA SAWAHLUNTO, SUMATERA BARAT
Rahmat Hidayat1, Tamrin Kasim2, Murad3
S-1 Teknik Pertambangan
FT Universitas Negeri Padang
Email: riandasaputra2@gmail.com

ABSTRACT

PT. Nusa Alam Lestari is underground coal mine in Desa Salak, Sapan Dalam, Kota
Sawahlunto, West Sumatera. PT. Nusa Alam Lestari use Room and Pillar Methode to do
mining process and need one’s mine dewatering system are effective and efficient. Mine
dewatering is a flow method to manage the water which is in F, G and H tunnel for a patch in
the sump and drop from tunnel with pump.
Flows system in PT. Nusa Alam Lestari are ineffective and unefficient to handle much
underwater that come to the tunnel and makes damage to pump in F, G and H tunnel. In
resolving the damages, a mechanism of mine dewatering which is combine 3 flows system in
F, G and H tunnel to be 1 flow system with used to strike, dip and elevation from F, G, and H
tunnel were design.
The maximum debit of underwater flow through mine sump, according to gravitation
from surface to sump and front in F, G, and H tunnel. They are 5,3157 m3/hour,
6,1948 m3/hour and 17,1137 m3/hour. And then, the underwater flows in the sump of F, G
and H tunnel flowing to the prime sump in tunnel H through closed sump with total
dimension 32,4 m3 so that it could patch the underwater accumulation debit that come in. The
cost needed to make the prime sump is Rp 23.806.000. Pump system that use HDPE pipe type
and galvanis pipe through closed sump as much as 5 unit Airlux pumps with total maximum
head is 7,447 m and maximum debit is 1,407 liter/detik and 1 unit GNG pump with maximum
head is 47,452 m and maximum debit is 4,575 liter/detik.

Keywords: Method, Room, Pillar, Mine Dewatering, Debit, Underwater, Sump, Pump,
Cost.

A. Pendahuluan Saat ini PT. Nusa Alam Lestari

Dalam melakukan kegiatan dihadapkan dengan masalah pada

penambangan batubara, PT. Nusa sistem penyaliran tambang bawah

Alam Lestari menggunakan sistem tanah. Dimana front penambangan

penambangan bawah tanah pada lubang F, G, dan H telah

(underground mining) dengan metode tergenang air setinggi 1 meter (lubang

penambangan Room and Pillar F dan G) dan sepanjang 30 meter

(mengikuti kemiringan batubara). (lubang H) dengan ketinggian


2-3 meter sehingga mengganggu tidak dapat bekerja dengan efisien,

aktivitas penambangan di front seperti terjadinya kerusakan akibat

penambangan. masuknya material berukuran

halus menghambat laju pemompaan

serta mengakibatkan terjadinya

consleting pada pompa. Pompa yang

digunakan adalah pompa dengan merk

dagang ”air lux” dengan debit 1,4


Gambar 1. Genangan air pada front
lubang F, G dengan m3/s. Pompa ini tidak mampu
ketinggian air 1 meter
memompakan debit air yang lebih

Selain itu, kondisi yang besar sehingga pompa harus bekerja

demikian menyebabkan kondisi tanah terus-menerus. Hal ini merupakan

sepanjang terowongan menjadi basah penyebab terjadinya consleting pada

sehingga lori sering keluar dari jalur pompa yang beroperasi.

lintasan sehingga menghambat akses

transportasi material serta pekerja

sering sekali mengalami kesulitan

untuk mencapai lokasi kerja

dikarenakan kondisi jalan yang basah

atau berair.

Banyak hal yang ditimbulkan

akibat debit airtanah yang mengalir

semakin besar seiring dengan

bertambahnya kedalaman penggalian. Gambar 2. Terhambatnya akses


transportasi material
Diantaranya, pompa yang digunakan dan pekerja
Tujuan yang diharapkan dari Dalam pelaksanaan penelitian

penelitian ini adalah memperoleh nilai ini menggunakan data primer dan data

debit air yang mengalir menuju sekunder yang kemudian dikembangkan

masing-masing front penambangan, sesuai dengan tujuan penelitian. Data

dimensi sump yang optimal, jumlah primer adalah data yang diperoleh

dan spesifikasi pompa yang dapat langsung pihak yang diperlukan

digunakan serta menghasilkan suatu datanya, sedangkan data sekunder

mekanisme penyaliran mine adalah data yang tidak diperoleh

dewatering yang optimal sehingga langsung dari pihak yang diperlukan

dapat diterapkan pada lokasi datanya (Kontjojo, 2009: 34).

penambangan lubang F, G dan H pada Penelitian ini dilakukan pada

tambang batubara bawah tanah PT. tanggal 29 Oktober 2016 – 29

Nusa Alam Lestari, Sawahlunto. Desember 2016 di PT. Nusa Alam

B. Metode Penelitian Lestari, Desa Salak, Sapan Dalam,

Metode penelitian yang Kota Sawahlunto, Sumatera Barat.

digunakan adalah metode penelitian 1. Analisis

kuantitatif. Hal itu dikarenakan dalam Data primer yang akan

penelitian nantinya, akan menggunakan digunakan adalah: debit air tanah

data-data berupa angka-angka. Menurut (masuk dan keluar), debit aktual

Kontjojo (2009:11) mendefinisikan pompa, dimensi terowongan, luas

penelitian kuantitatif adalah suatu area genangan banjir, dan panjang

proses menemukan pengetahuan yang lintasan. Data sekunder: Peta IUP,

menggunakan data berupa angka peta topografi, peta geologi, layout

sebagai alat menganalisis keterangan penambangan, data survey

mengenai apa yang ingin diketahui. (kemiringan, kedalaman,


ketinggian/ elevasi dan lain-lain) L2 = Luas permukaan

dan spesifikasi pompa. air pada saat pompa

dihidupkan (m2)

b. Kebutuhan Pompa
1) Kapasitas Pemompaan
2. Pengolahan Data
Kapasitas pompa
Setelah data didapatkan,
yang diperlukan dapat
selanjutnya dilakukan pengolahan
dihitung setelah jumlah air
data. Pengolahan data yang
tanah diketahui. Untuk
dilakukan antara lain:
menghitung debit pompa
a. Debit air tanah yang masuk ke
yang diperlukan dapat
lokasi tambang bawah tanah
digunakan persamaan
lubang F, G dan H dapat
berikut ini (Sularso,
dihitung dengan rumus:
2006:19).

Dimana : Keterangan:

Q = Debit air tanah (m3/jam) Qp = Kapasitas pompa

Δt = Selisih waktu pompa (m3/detik)

dimatikan dan dihidupkan D = Lamanya genangan

kembali (jam) yang diperbolehkan

h = Kenaikan permukaan air (hari)

Sump (m) Q = Jumlah air limpasan

L1= Luas permukaan air pada yang akan dipompakan

saat pompa dimatikan (m2) (m3)

2) Head Total Pompa


Dalam perhitungan c) Hv (Head Velocity)

head total pompa dapat merupakan head

menggunakan rumus kecepatan keluar (m).

(Sularso, 2006: 26):

HT = Hs + Hf + Hsv + Hv Keterangan:
V = Kecepatan (m/detik)
+ Δ Hp g = Gravitasi (m/detik2)
d) Hsv merupakan kehilangan

a) Hs (Head Statis) yaitu energi akibat fitting-fitting

perbedaan elevasi pipa dan pemasangan konstruksi

hisap dengan elevasi pada instalasi.

pipa buang (m). Hsv = Banyak x Le x Hf


Hs = H1 – H2

Keterangan:
H1= Elevasi pipa buang

(mdpl)
H2= Elevasi pipa hisap
Keterangan:
D = Diameter dalam pipa (m)
(mdpl) R = Jari-jari lengkung sumbu

b) Hf (Head Friction) belokan (m)


= Sudut belokan (derajat)
yaitu kerugian energi
e) Perhitungan Head Akibat
akibat gesekan pada
Tekanan Potensial (Δ Hp).
pipa (m). Δ Hp = Hp1 – Hp2

xL

Keterangan:
Hf = Faktor kekasaran (m)
Q = Debit aliran (m3/detik) Setelah melakukan analisa dapat
C = Koefisien
L = Panjang pipa aliran (m)
D = Diameter pipa (m) ditarik suatu kesimpulan dan

rekomendasi berupa: debit air tanah,

ukuran dimensi sump optimal, jumlah


dan spesifikasi pompa yang Lubang H 0,0011 0,0006 0,0047

dibutuhkan, mekanisme penyaliran


2. Sump
Berdasarkan hasil analisis di
yang optimal yang dapat diterapkan
atas diperoleh ukuran dimensi
pada lokasi penambangan lubang F, G,
sump optimal yang dapat
dan H tambang batubara PT. Nusa
menampung debit airtanah yang
Alam Lestari.
masuk. Ukuran dimensi sump
C. Hasil dan Pembahasan
Dari data-data yang sudah tersebut dapat dilihat pada Tabel 2

dikumpulkan dan diolah dengan di bawah ini.


Tabel 2. Dimensi sump optimal
Leb Leb
metode yang telah ditentukan, ar ar
Tin
Kebut sisi sisi Dimen
ggi Kema
uhan ata baw si
didapatkan hasil penelitian sebagai Lokasi sump s ah
su juan
sump
mp
su su ranca
mp mp ngan
berikut: m3/ja
Pa Pb Ts L Ds
1. Debit Air Masuk m
Luban
Air yang masuk ke dalam gF
5,3157 3 2,5 1,2 3,5 11,550
Luban
6.,948 4 2 1,2 3,5 12,6
gG
area terowongan tambang bawah Luban 17,113
5 4 1,8 4 32,4
gH 7
tanah berasal dari 2 lokasi yaitu

front penambangan dan sump

masing-masing terowongan dengan

debit air yang bervariasi pada area

yang tergenang. Seperti yang


Gambar 3. Dimensi Sump Lubang F
terlihat pada Tabel 8 di bawah ini. Tampak Depan
Tabel 1. Jumlah Debit
Airtanah (Q)
yang Masuk
Debit Debit
Airtana Airtana Total Debit
FRONT h pada h pada Airtanah
sump front
m3/deti m3/deti
m3/detik
k k
Lubang F 0,0011 0,0004 0,0015 Gambar 4. Dimensi Sump Lubang G
Lubang G 0,0014 0,0001 0,0015 Tampak Depan
dilakukan dengan atau tanpa

pemompaan. Analisis yang

dilakukan berkaitan dengan


Jumlah Harga [Rp.]
No. Uraian Pekerjaan
Gambar 5. Dimensi Sump Lubang H Lubang G Lubang H
Tampak Depan A BIAYA Rp 693,000 693,000
PEMOMPAAN .
3. Biaya Penyaliran dengan Sistem B BIAYA Rp 554,400 646,800
PEMIPAAN .
C BIAYA Rp 574,896 650,529
Mine Dewatering PEMBUATAN .
SUMP
Tabel 3. Rekapitulasi Biaya Pembuatan D UPAH Rp 4,273,549 2,638,679
Sump Menjadi Satu Sistem KARYAWAN .
TOTAL Rp
Mine Dewatering Pada Lubang .
Utama dan F. DIBULATKAN Rp 6,095,845 4,629,009
.
BIAYA PEMOMPAAN 5,306,545 6,825,131
Tabel 4. Rekapitulasi Biaya Pembuatan TANPA OWNING COST
Sump Menjadi Satu Sistem spesifikasi Pompa dan sump untuk
Mine Dewatering Pada Lubang
G dan H. mengalirkan air yang berada pada

4. Pompa front penambangan.


Pemompaan dilakukan dari Adapun jumlah dan

lubang F, G dan H karena air yang spesifikasi pompa yang digunakan

berada pada front dapat dialirkan pada sistem mine dewatering

dengan memanfaatkan sistem lubang F, G dan H dapat dilihat

gravitasi, kemiringan terowongan pada Tabel 33, 34 dan 35 di bawah

dan jurus atau strike batubara ini.


Tabel 5. Jumlah Pompa yang Dibutuhkan
sehingga untuk mengalirkan air Pada Lubang F, G dan H PT. Nusa
Alam Lestari
yang ada pada front dapat Debit pompa
Head Qp
Jumlah Harga [Rp.] yang Total
Nama
No. Uraian Pekerjaan dibutuhkan
Lubang
Lubang F m3/detik HT m3/detik
utama
A BIAYA Rp Lubang F (Front-
18,592,250 693,000 0,0004 7.0948 0,0010
PEMOMPAAN . Sump Lb. F)
B BIAYA Rp
3,716,940 646,800 Lubang F (Sump
PEMIPAAN . 0,0014 10.8340 0,0014
lb. F-Sump Lb. H)
C BIAYA Rp
Lubang G (Front-
PEMBUATAN . 124,616.40 657,249 0,0001 8.8481 0,0009
Sump Lb. G)
SUMP
D UPAH Rp 1,372,738.6 Lubang G (Sump
4,828,082 0,0015 8,5605 0,0013
KARYAWAN . 1 lb. G-Sump Lb. H)
TOTAL Rp Lubang H (Front-
23,806,545 6,825,131 0,0006 9.3280 0,0008
. Sump Lb. H)
DIBULATKAN Rp Lubang H (Sump
23,806,000 - 0,0047 72.4540 0,0046
. lb. H-Permukaan)
BIAYA PEMOMPAAN
5,306,545 6,825,131
TANPA OWNING COST
menggunakan motode mine
Tabel 6. Kebutuhan Pompa Pada lubang F,
G dan H dewatering yaitu airtanah yang
Jumlah Jumlah
Lokasi Pompa Pompa mengalir dipompa melalui saluran
Jenis Pompa
Pompa Pompa tertutup menuju sump utama di
aktual aktual
Front lb. F 0,0374 1 Airlux
lubang H.
Sump lb. F 0,1024 1 Airlux Airtanah yang mengalir
Front lb. G 0,0155 1 Airlux
pada front lubang F dipompa ke
Sump lb. G 0,1168 1 Airlux
Sump pada lubang F yang letaknya
Front lb. H 0,0748 1 Airlux

Sump lb. H 0,1020 1 GNG tidak jauh dari front penambangan

lubang F, kemudian airtanah

tersebut dialirkan ke sump lubang

Tabel 7. Spesifikasi Pompa Airlux H dengan sistem estafet,


Pompa Submersible Keterangan
Airlux 1 Phase menggunakan pompa Airlux.
Model WQD6-12-0,55 Airtanah yang mengalir
Power 0,55 kW / 0,75
Q. Rat 100 liter/menit = 1,667
H. Rat pada front lubang G dipompa
liter/detik
N/W
G/W 12 meter
Voltage 19 kg menuju sump lubang G.
Frequency 20,5 kg Selanjutnya akumulasi dari
220 volt
50 Hz debit airtanah pada lubang G dan

Tabel 8. Spesifikasi Pompa GNG debit airtanah pada front G


Pompa Keterangan
Submersible dialirkan menuju sump utama pada
GNG
Model WQD6-12-0,55 lubang H dan pompa jenis Airlux.
Power 7,5 kW / 0,75 Akumulasi debit airtanah
Q. Rat 1100 liter/menit =
lubang F, G dan front H yang
1100 liter/detik
H. Rat
Voltage 110 meter
mengalir pada sump utama pada
380 volt
lubang H dipompa ke luar
5. Kajian Sistem Penyaliran
Sistem penyaliran tambang permukaan atau terowongan

di PT. Nusa Alam Lestari menggunakan pompa GNG.


Pompa airlux dapat

memompa debit air 100 liter/menit

atau 1,67 liter/detik dan pompa

abara dengan kapasitas pompa

1100 liter/menit.
6. Rekapitulasi Hasil Analisa Data
Berikut rekapitulasi hasil analisa data primer dan data sekunder pada Tabel 9 dan

Tabel 10 di bawah ini.


Tabel 9. Rekapitulasi Data Primer dan Data Sekunder PT. Nusa Alam Lestari
Elevasi Panjang pipa
Elevasi pipa Diameter Diameter
pipa
hisap pipa hisap pipa buang
Nama buang K. HDPE Hisap Buang

mdpl mdpl m m m m
Lubang F (Front-Sump
150,1 153,1 0,0254 0,0381 140 0 45,12
Lb. F)
Lubang F (Sump lb. F-
153,1 153,7 0,0254 0,0381 140 0 56,7
Sump Lb. H)
Lubang G (Front-Sump
135,3 140,8 0,0254 0,0381 140 0 52,7
Lb. G)
Lubang G (Sump lb. G-
140,8 1416 0,0254 0,0381 140 0 28,3
Sump Lb. H)
Lubang H (Front-Sump
127,6 133,67 0,0254 0,0381 140 0 63,1
Lb. H)
Lubang H (Sump lb. H-
133,67 187,9 0,0762 0,0635 140 0 223,9
Permukaan)

Tabel 10. Rekapitulasi Hasil Analisa Data Primer dan Data Sekunder PT. Nusa Alam
Lestari
Debit Debit Jumlah
Hp Head Qp
pompa pompa Pompa Jumlah
Gravutasi Hs Hf Hsv Hv
yang yang Pompa
total
dibutuhkan dibutuhkan
Pompa Pompa
m3/detik m3/jam (m/s2) m m m m m HT m3/detik
aktual aktual
-
0.0004 1.3697 3 0.1853 0.0090 3.9004 7.0948 0.0010 0.0374
0.0036 1
9.8
-
0.0014 5.1917 0.6 2.7396 0.0167 7.4778 10.8340 0.0014 0.1024
0.0007 1
-
0.0001 0.5233 5.5 0.0365 0.0085 3.3031 8.8481 0.0009 0.0155
0.0067 1
9.8
-
0.0015 5.4171 0.8 1.4792 0.0140 6.2673 8.5605 0.0013 0.1168
0.0010 1
-
0.0006 2.2385 6.07 0.6430 0.0040 2.6110 9.3280 0.0008 0.0748
0.0073 1
9.8
-
0.0047 16.7918 54.23 7.9670 0.0207 10.2363 72.4540 0.0046 0.1020
0.0655 1

7. Rekomendasi Sistem Mine dan H

Dewatering pada Lubang F, G


Setelah melakukan analisa data yang dilakasanakan dengan

dapat ditarik suatu kesimpulan dan teliti, jelas, sistematik dan dapat

rekomendasi yang dapat digunakan dipertanggungjawabkan

oleh perusahaan. (Hermawan Wasito, 1995:6).

Kebenaran ilmiah dicari Rekomendasi yang

dengan menggunakan metode dihasilkan dari hasil analisa data di

penelitian ilmiah yang atas adalah menggabungkan sistem

memungkinkan ditemukannya penyaliran mine dewatering lubang

kebenaran objektif. Penelitian F, G dan H menjadi 1 sistem mine

ilmiah adalah usaha untuk dewatering dengan memanfaatkan

memperoleh fakta atau prinsip strike, dip dan perbedaan elevasi

(menemukan, mengembangkan, masing-masing terowongan. Seperti

menguji kebenaran) dengan cara yang terlihat pada gambar 7 di

Gambar 6. Rekomendasi
mengumpulkan Sistem Mine Dewatering
dan menganalisis bawahPT.ini.
Nusa Alam Lestari
D. Kesimpulan lubang H (dimen

dan Saran G sebesar si La=


1. Kesimpul
5,4171 16,791 5m;
an
Dari m3/jam 8 Lb=

hasil dan m3/jam 4m; t=

penelitian lubang . 1,8m;


b. Untuk
dan H k= 4m)
menam
pembahas sebesar dengan
pung
an maka 0,0017 debit
debit
dapat m3/jam tampun
air
diambil dengan g
yang
kesimpula debit maksi
akan
n sebagai total mumsu
masuk
berikut: penyali muran
a. Debit ke
ran (sump)
airtana tamban
mengg sebesar
h yang g,
unakan 32,4
tergena dibuat
sistem m3.
ng sumura c. Spesifi
gravita
pada n kasi
si
lubang (sump) pompa
darilub
F utama yang
ang F
sebesar berbent dapat
dan G
5,1917 uk diguna
ke
m3/jam trapesi kan PT.
lubang
; um Nusa
Alam 7,09 total 0,00

Lestari 39 10,8 09

: m 323 m3/d
1) Lub
pad m etik;
ang
a pad hea
F: 1
fron a d
unit
tlub sum tota
pom
ang p l
pa
F luba 8,84
Airl
dan ng 73
ux
1 F. m
den 2) Lub
unit pad
gan ang
pom a
kap G: 1
pa fron
asita unit
den tlub
s pom
gan ang
debi pa
kap H
t Airl
asita dan
0,00 ux
s 1
1 den
0,00 unit
3
m /d gan
14 pom
etik; kap
m3/d pa
hea asita
etik; den
d s
hea gan
tota debi
d kap
l t
asita ux dan ma

s den 1 luba

0,00 gan unit ng

13 kap pom H.
Den
m3/d asita pa
gan
etik; s den
total
hea debi gan
biay
d t kap
a
total 0,00 asita
yan
8,55 08 s
g
91 m3/d 0,00
dibu
m etik; 46
tuhk
pad hea m3/d
an
a d etik;
Rp
sum tota hea
23,8
p l d
06,5
luba 9,32 total
45.
ng 76 72,4 d. Mekani

G. m 519 sme
3) Lub
pad m penyali
ang
a pad ran
H: 1
fron a mine
unit
tlub sum dewate
pom
ang p ring
pa
H uta pada
Airl
tamban lu ng m

g ba H pa

batubar ng m an

a F en rat

bawah da gg a-

tanah n un rat

PT. lu ak a

Nusa ba an 0,

Alam ng 4 00

Lestari G po 11

dengan m m m3

metode en pa /d

gravita uj Ai eti

si, u rl k

sebagai su ux da

berikut m de n

: p ng he
1) M
ut an ad
en
a ka tot
ga
m pa al
lir
a sit 8,
ka
pa as 93
n
da pe 2
air
lu m m.
da 2) M
ba o
ri em
om lub mp 0,0

pa an a 04

ak g Ai 6

um H rlu m3

ula pa x /de

si da da tik

de su n1 da

bit m po n

air p mp he

ya uta a ad

ng ma G tot

ma kel N al

su uar G 72,

k ter de 45

dar ow ng 19

i on an m.
2. Saran
lub ga ka Ber

an n pa dasarkan

g me sit hasil

F, ng as penelitian

G gu pe dan

da na mo pengamat

n ka mp an di

fro n1 aa lapangan,

nt po n maka
penulis dan H pelaksa setiap

memberik menjad naan harinya

an saran i 1 penga .
c. Perlu
sebagai sistem mbilan
adanya
berikut: penyali data
a. Sistem pemant
ran) debit
mine auan
lebih airtana
dewate dan
efektif h per-
ring perawa
dan hari
pada tan
efisien untuk
tamban terhada
sehing keperlu
g p
ga an
bawah pompa
dapat perhitu
tanah untuk
diterap ngan
dengan menga
kan dimens
metode ntisipa
pada i sump
gravita si
tamban utama
si kerusa
g dikaren
(meng kan
bawah akan
gabung pada
tanah penam
kan pompa
PT. bahan
sistem akibat
Nusa kemaju
penyali materia
Alam an
ran l halus
Lestari. tamban
lubang b. Perlun yang
g
F, G ya masuk
pada terus jika l dan

pompa bertam terjadi pekerja

sehing bah nya .


E. DAFTAR
ga sesuai keboco
PUSTAKA
mengh dengan ran
A. Muri
ambat kemaju pada Yu
suf
kinerja an pipa .
20
pompa pengga dapat 05.
M
dan lian diantisi et
od
pemant perhari pasi e
Pe
auan . sehing ne
d. Perlu liti
pada ga an
adanya Ku
dimens tidak an
pemant tit
i sump merem ati
auan f,
utama bes Ku
terhada ali
yang pada tat
p pipa if
diranca area da
saluran n
ng penam Pe
penyali ne
dikaren bangan liti
ran di an
akan khusus G
sepanja ab
debit nya un
ng ga
airtana jalur n.
terowo Yo
h yang transpo gy
ngan ak
mengal rtasi art
secara a:
ir akan materia Be
teratur, ta.
liu an dr
Anton Yudi ng per og
U Su ta eo
ms m ma lo
ini be . gi.
Pu r Yo Yo
tra D gy gy
. ay ak ak
20 a, art art
13. Ba a: a:
Ka nt Be An
jia en. ta di.
n Jur Of
Te nal fse Soewarno.
kn Mi t 20
is ne 00.
O De Yo Hi
pti wa gy dr
m ter ak ol
ali in art og
sa g. a. i
si Vo O
Po l. Kontjojo. pe
m 1., 20 ra
pa Hl 09. sio
Pa m. M na
da 21 et l.
Sis 5- od Ba
te 22 ol nd
m 2. og un
Pe i g:
ny Bambang Pe PT
ali Tri ne .
ra at liti Cit
n mo an. ra
Ta djo Ke Ad
m . dir ity
ba 20 i. a
ng 08. Ba
Ba Hi J. Kodoatie, kti
wa dr Ro .
h ol ber
Ta og t. Sularso dan
na i 19 Ta
h Te 96. har
di ra Pe a.
PT pa ng 20
. n. an 00.
Ci Ce tar Po
ba tak Hi m
pa
da
n
ko
m
pr
es
or:
Pe
mi
lih
an
,
Pe
m
ak
ai
an
,
da
n
Pe
me
lih
ar
aa
n
cet
ak
an
ket
uju
h.
Ja
kar
ta:
PT
.
Pr
ad
ny
a
Pa
ra
mi
tha
.

Anda mungkin juga menyukai