FIRSTIANTO MAIRIZAL
ABSTRACT
PT. Baratama Rezeki Anugerah Sentosa Utama (PT. BRASU), is a coal mining company
located in Bungo Regency, Jambi Province. PT. BRASU have a disposal area with an area of
± 2.47 Ha that has been unused since November 2015, due to the high heap that had passed
the high road about 5 m. Disposal area in a State of neglect and easy going erosion. Evidence
for the occurrence of erosion of overburden material distribution which is already over the
limit IUP ± 0.53 Ha. The company plans would be reclamation disposal area. However,
from the Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Dan Upaya Pemantauan Lingkungan
(UKL/UPL), PT. BRASU has yet to determine the type of plants will be planted on the process
of reclamation by the way revegetation does Palm oil or rubber. Therefore, it needs to
be created to reclamation planning in accordance with good plant suitable for planted in
disposal area .
Planning the reclamation started from the arrangement of land, where a hoard of
oveburden which passes through the high street will leveled parallel to the high street. The
overburden is then out of bounds IUP will be covering back into the limits of IUP. Aftar that
the making of terracing, promised land the top layer (topsoil and subsoil) as a medium for
planting, and planting a cover crop. Next revegetation process that starts from peg, digging
holes for planting, planting, and maintenance (1 year after the seeds are planted).
Based on calculations in planning reclamation disposal area by way of revegetation,
obtained the total overall cost is Rp. 391,502,176 to plant oil palm and Rp. 398,198,190 to
plant rubber.
ABSTRAK
PT. Baratama Rezeki Anugerah Sentosa Utama (PT. BRASU), merupakan perusahaan
tambang batubara yang berlokasi di Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi. PT. BRASU memiliki
sebuah disposal area dengan luas ± 2,47 Ha yang telah tidak digunakan sejak November 2015,
karena tinggi timbunan yang sudah melewati tinggi jalan sekitar 5 m. Disposal area tersebut
dalam keadaan gersang dan mudah terjadi erosi. Bukti terjadinya erosi adalah dimana sebaran
material overburden sudah melewati batas IUP seluas ± 0,53 Ha. Perusahaan berencana akan
mereklamasi disposal area tersebut. Namun, dari Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan
Dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL/UPL), PT. BRASU belum menentukan jenis
tanaman apa yang akan ditanam pada proses reklamasi dengan cara revegetasi apakah kelapa
sawit atau karet. Oleh karena itu, perlu dibuat perencanaan reklamasi yang baik sesuai dengan
tanaman yang cocok untuk ditanam di disposal area tersebut.
Perencanaan reklamasi dimulai dari penataan lahan, dimana timbunan oveburden yang
melewati tinggi jalan akan didatarkan sejajar dengan tinggi jalan. Kemudian overburden yang
2
keluar dari batas IUP akan diurug kembali ke dalam batas IUP. Setelah itu pembuatan
terasering, penebaran tanah lapisan atas (topsoil dan subsoil) sebagai media tanam, dan
penanaman cover crop. Selanjutnya proses revegetasi yang dimulai dari pengajiran,
penggalian lubang tanam, penanaman, dan perawatan (1 tahun setelah bibit ditanam).
A. Pendahuluan
PT. Baratama Rezeki Anugerah Sentosa pihak perusahaan berencana akan melakukan
tahun 2010 seluas 112,5265 Ha. PT. dan memperbaiki kualitas lingkungan dan
BRASU memiliki sebuah disposal area ekosistem agar dapat berfungsi kembali
dengan luas ± 2,47 Ha yang sudah tidak sesuai peruntukannya (PERMEN ESDM
berfungsi sejak bulan November 2015, No 7 Tahun 2014 Pasal 1 Poin 1).
dalam keadaan gersang yang pada musim Baratama Rezeki Anugerah Sentosa Utama
musim hujan terjadi erosi. Dari sisi lain penambangan yang berada di Dusun Rantau
material overburden sudah ± 0,53 Ha Pandan Kecamatan Rantau Pandan, saat ini
melewati batas IUP. Agar tidak merupakan lahan perkebunan karet yang
menimbulkan masalah yang baru, maka tergolong masih muda, ada sebagian kecil
3
kebun sawit juga masih belum menghasilkan akan ditanam pada proses revegetasi adalah
Selanjutnya, dalam Dokumen UKL/UPL dimulai yaitu antara kelapa sawit atau karet.
bahwa kegiatan reklamasi nantinya adalah dimulai dari mengetahui karakteristik tanah,
tanaman yang proses penghumusannya cepat disposal yang akan direklamasi. Setelah itu
dan tanaman yang bernilai ekonomis tinggi dilanjutkan dengan penataan lahan, membuat
pada masa yang akan datang, namun terasering, penebaran tanah lapisan atas,
Penjelasan diatas dapat diartikan bahwa menghitung biaya yang akan dikeluarkan
pihak perusahaan belum menentukan secara oleh perusahaan dalam proses reklamasi
tentang perencanaan reklamasi pada disposal reklamasi di disposal area milik PT.
area dengan cara revegetasi di tambang BRASU dengan tanaman yang cocok untuk
Arief (2004:6) menjelaskan bahwa “jenis yang ideal yang akan dikeluarkan oleh
tanaman yang dipilih kalau dapat diarahkan pihak perusahaan saat mereklamasi disposal
sesuai dengan iklim dan kondisi tanah Penelitian ini dilaksanakan pada
setempat saat ini”. Dari penjelaskan tersebut, tanggal 1 Mei – 30 Juni 2016 di PT.
Utama, Kab. Muara Bungo, Provinsi menganalisa kesesuaian tanah (pH, tekstur,
alat menganalisis keterangan mengenai apa Dari perencanaan yang telah dibuat,
Data primer yang digunakan adalah: akan dibutuhkan dalam proses reklamasi
kimia tanah, kadar air, data cycle time alat 1. Kesesuaian Lahan Dengan
Persyaratan Tumbuh Tanaman
gali muat dan alat angkut, dan peta Yang Akan Ditanam
topografi. Data sekunder yang digunakan Berdasarkan hasil uji labor sampel
adalah: peta IUP, peta geologi, peta jenis tanah di Laboratorium Tanah Fakultas
tanah, peta administratif, data iklim dan Pertanian Universitas Andalas serta
Setelah semua data primer dan tumbuh tanaman yang akan ditanam
sekunder didapatkan, maka data tersebut dapat dilihat pada Tabel 1 dan 2
tambang: ± 5 m
2) Tinggi disposal: 15 – 19 m
IUP: 0,53 Ha
Ha
398928.03 m3
58362,11 m3.
Gambar 1.
Sketsa Disposal Area
Dalam proses ini akan
b. Perataan Lahan
menggunakan 1 buah Bulldozer Cat
Setelah mengetahui dimensi
D7G dan 1 buah Excavator Cat 329D
disposal, barulah proses pengerjaan
LME selama 324,6 jam atau 41 hari.
dimulai dari perataan lahan.
d. Pembentukan Terasering
Lahan yang bergelombang dan
Tujuan pembuatan terasering
melebihi tinggi jalan harus
adalah untuk mencegah terjadinya
diratakan terlebih dahulu agar
erosi. Dalam perencanaan akan
memudahkan dalam proses
dibuat terasering miring ke dalam,
revegetasi. Dari perhitungan
karena hampir tidak akan ada
softwere, didapatkan volume tanah
pengiriman air aliran permukaan dari
yang akan diratakan adalah
satu teras ke teras yang lain sehingga
30366,39 m3. Alat yang akan
sangat efektif untuk mencegah
digunakan adalah 1 buah Bulldozer
terjadinya erosi (Petunjuk Teknis
Cat D7G dengan produktifitas
Teknologi Konservasi Tanah dan
179,78 m3/jam dan 1 buah
Air, 2007:4). Rancangan teras
Excavator Cat 329D LME dengan
bangku miring ke dalam dan desain
produktifitas 222,85 m3/jam.
terasering yang akan dibuat dapat
7
Gambar 2. hari.
Rancangan Teras Bangku Miring Ke Dalam
e. Pengelolaan Tanah Lapisan Atas
35892,42 m2
8
alam 40 Kg/Ha dan urea 40 Kg/Ha. tanam untuk kelapa sawit adalah 90
3. Revegetasi cm.
sistem segitiga sama sisi pada yang akan ditanam adalah bibit
20016:39). 2) Pemupukan
Tabel 3.
Standar Dosis Pemupukan Tanaman Belum
Menghasilkan (TBM)
Tabel 6.
Jumlah Pupuk Yang Dibutuhkan 1 Tahun Awal
Penanam Bibit Karet
Tabel 4.
Jumlah Pupuk Yang Dibutuhkan 1 Tahun Awal
Penanam Bibit
3) Penyulaman
Penyulaman merupakan
tidak langsung.
Tabel 7.
Rekapitulasi Biaya Reklamasi Di Disposal Area Untuk Tanaman Kelapa Sawit
Tabel 8.
Rekapitulasi Biaya Reklamasi Di Disposal Area Untuk Tanaman Karet
c) Perawatan selama 1 tahun kelapa sawit dan karet, akan lebih baik
c. Total biaya keseluruhan yang harus antara menanam kelapa sawit atau
disposal area adalah Rp. 391.502.176 Catatan: artikel ini disusun berdasarkan
skripsi penulis dengan pembimbing I Yunasril
untuk kelapa sawit, dan Rp. dan pembimbing II Mulya Gusman.
milik PT. BRASU, telah menentukan Arief, Noor Rizqon. 2004. Diklat
Perencanaan Tambang Terbuka.
terlebih dahulu tanaman apa yang akan UNISBA
dipilih saat proses reklamasi dengan Balai Besar Litbang Sumber Daya Lahan
Pertanian, Departemen Pertanian.
cara revegetasi dilakukan nantinya, 2007. Petunjuk Teknis: Teknologi
Konservasi Tanah Dan Air.
supaya lebih memudahkan dalam
Husna, Lailatul. 2015. Kesesuailan Lahan
membuatan perencanaan reklamasi. Tanaman Kelapa Sawit Di Lahan
Politeknik Pertanian Negeri
b. Berdasarkan perencanaan yang telah Payakumbuh. Jurnal Nasional
Ecopedon Vol.2 No.1 Hlm. 48-54.
dibuat, terlihat bahwa biaya untuk
Kontjojo. 2009. Metodologi Penelitian.
penanaman kelapa sawit sedikit lebih Kediri
murah dari pada menanam tanaman Murni, Andarias Makka. 2015. Hubungan
Antara Karakteristik Agroekologi
karet. Disarankan kepada pihak Perkebunan Karet (Hevea
Brassiliansis L) Dengan Hasil Karet
perusahaan, sebelum memilih Di Lampung. Jurnal Tanah
Lingkungan., 17 (1) Hlm. 16-24.
tanaman yang akan ditanam antara
16