Anda di halaman 1dari 18

PERENCANAAN REKLAMASI DISPOSAL AREA TAMBANG BATUBARA

PT. BARATAMA REZEKI ANUGERAH SENTOSA UTAMA,


KABUPATEN BUNGO, PROVINSI JAMBI

FIRSTIANTO MAIRIZAL

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS NEGERI PADANG
DESEMBER 2016
1

Perencanaan Reklamasi Disposal Area Tambang Batubara PT. Baratama Rezeki


Anugerah Sentosa Utama, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi

Firstianto Mairizal1, Yunasril2, Mulya Gusman2


S-1 Teknik Pertambangan
FT Universitas Negeri Padang
Email: firstianto_mn@yahoo.com

ABSTRACT
PT. Baratama Rezeki Anugerah Sentosa Utama (PT. BRASU), is a coal mining company
located in Bungo Regency, Jambi Province. PT. BRASU have a disposal area with an area of
± 2.47 Ha that has been unused since November 2015, due to the high heap that had passed
the high road about 5 m. Disposal area in a State of neglect and easy going erosion. Evidence
for the occurrence of erosion of overburden material distribution which is already over the
limit IUP ± 0.53 Ha. The company plans would be reclamation disposal area. However,
from the Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Dan Upaya Pemantauan Lingkungan
(UKL/UPL), PT. BRASU has yet to determine the type of plants will be planted on the process
of reclamation by the way revegetation does Palm oil or rubber. Therefore, it needs to
be created to reclamation planning in accordance with good plant suitable for planted in
disposal area .
Planning the reclamation started from the arrangement of land, where a hoard of
oveburden which passes through the high street will leveled parallel to the high street. The
overburden is then out of bounds IUP will be covering back into the limits of IUP. Aftar that
the making of terracing, promised land the top layer (topsoil and subsoil) as a medium for
planting, and planting a cover crop. Next revegetation process that starts from peg, digging
holes for planting, planting, and maintenance (1 year after the seeds are planted).
Based on calculations in planning reclamation disposal area by way of revegetation,
obtained the total overall cost is Rp. 391,502,176 to plant oil palm and Rp. 398,198,190 to
plant rubber.

Keywords: Disposal, Reclamation Plans, Revegetation, Costs

ABSTRAK

PT. Baratama Rezeki Anugerah Sentosa Utama (PT. BRASU), merupakan perusahaan
tambang batubara yang berlokasi di Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi. PT. BRASU memiliki
sebuah disposal area dengan luas ± 2,47 Ha yang telah tidak digunakan sejak November 2015,
karena tinggi timbunan yang sudah melewati tinggi jalan sekitar 5 m. Disposal area tersebut
dalam keadaan gersang dan mudah terjadi erosi. Bukti terjadinya erosi adalah dimana sebaran
material overburden sudah melewati batas IUP seluas ± 0,53 Ha. Perusahaan berencana akan
mereklamasi disposal area tersebut. Namun, dari Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan
Dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL/UPL), PT. BRASU belum menentukan jenis
tanaman apa yang akan ditanam pada proses reklamasi dengan cara revegetasi apakah kelapa
sawit atau karet. Oleh karena itu, perlu dibuat perencanaan reklamasi yang baik sesuai dengan
tanaman yang cocok untuk ditanam di disposal area tersebut.

Perencanaan reklamasi dimulai dari penataan lahan, dimana timbunan oveburden yang
melewati tinggi jalan akan didatarkan sejajar dengan tinggi jalan. Kemudian overburden yang
2

keluar dari batas IUP akan diurug kembali ke dalam batas IUP. Setelah itu pembuatan
terasering, penebaran tanah lapisan atas (topsoil dan subsoil) sebagai media tanam, dan
penanaman cover crop. Selanjutnya proses revegetasi yang dimulai dari pengajiran,
penggalian lubang tanam, penanaman, dan perawatan (1 tahun setelah bibit ditanam).

Berdasarkan perhitungan dalam perencanaan reklamasi disposal area dengan cara


revegetasi, didapatkan total biaya keseluruhan adalah Rp. 391.502.176 untuk menanam kelapa
sawit dan Rp. 398.198.190 untuk menanam karet.

Kata kunci: Disposal, Rencana Reklamasi, Revegetasi, Biaya

A. Pendahuluan

PT. Baratama Rezeki Anugerah Sentosa pihak perusahaan berencana akan melakukan

Utama (PT. BRASU) merupakan perusahaan reklamasi di area tersebut.

tambang batubara di Kabupaten Bungo, Reklamasi adalah kegiatan yang

Provinsi Jambi dengan Izin Usaha dilakukan sepanjang tahapan usaha

Pertambangan (IUP) nomor 271/DESDM pertambangan untuk menata, memulihkan,

tahun 2010 seluas 112,5265 Ha. PT. dan memperbaiki kualitas lingkungan dan

BRASU memiliki sebuah disposal area ekosistem agar dapat berfungsi kembali

dengan luas ± 2,47 Ha yang sudah tidak sesuai peruntukannya (PERMEN ESDM

berfungsi sejak bulan November 2015, No 7 Tahun 2014 Pasal 1 Poin 1).

karena tinggi disposal sudah melewati tinggi Berdasarkan Dokumen Upaya

jalan ± 5 m. Pengelolaan Lingkungan Dan Upaya

Selanjutnya, disposal area tersebut masih Pemantauan lingkungan (UKL/UPL) PT.

dalam keadaan gersang yang pada musim Baratama Rezeki Anugerah Sentosa Utama

kemarau menyebabkan berdebu, dan pada tahun 2009 menjelaskan “areal

musim hujan terjadi erosi. Dari sisi lain penambangan yang berada di Dusun Rantau

material overburden sudah ± 0,53 Ha Pandan Kecamatan Rantau Pandan, saat ini

melewati batas IUP. Agar tidak merupakan lahan perkebunan karet yang

menimbulkan masalah yang baru, maka tergolong masih muda, ada sebagian kecil
3

kebun sawit juga masih belum menghasilkan akan ditanam pada proses revegetasi adalah

serta selebihnya semak belukar”. tanaman lokal sebelum penambangan

Selanjutnya, dalam Dokumen UKL/UPL dimulai yaitu antara kelapa sawit atau karet.

tersebut juga menjelaskan secara umum Dalam perencanaan reklamasi akan

bahwa kegiatan reklamasi nantinya adalah dimulai dari mengetahui karakteristik tanah,

berupa revegetasi dengan memanfaatkan iklim di lokasi penambangan, dan luas

tanaman yang proses penghumusannya cepat disposal yang akan direklamasi. Setelah itu

dan tanaman yang bernilai ekonomis tinggi dilanjutkan dengan penataan lahan, membuat

pada masa yang akan datang, namun terasering, penebaran tanah lapisan atas,

kegiatan tersebut masih membutuhkan penanaman cover crop, revegetasi

penelitian lebih lanjut. (penanaman), perawatan, dan juga

Penjelasan diatas dapat diartikan bahwa menghitung biaya yang akan dikeluarkan

pihak perusahaan belum menentukan secara oleh perusahaan dalam proses reklamasi

spesifik tanaman apa yang akan ditanam tersebut.

pada kegiatan reklamasi. Penelitian ini bertujuan untuk

Penelitian yang akan dibuat adalah mendapatkan bentuk rencana teknis

tentang perencanaan reklamasi pada disposal reklamasi di disposal area milik PT.

area dengan cara revegetasi di tambang BRASU dengan tanaman yang cocok untuk

batubara PT. BRASU. ditanam, serta mengetahui berapa biaya

Arief (2004:6) menjelaskan bahwa “jenis yang ideal yang akan dikeluarkan oleh

tanaman yang dipilih kalau dapat diarahkan pihak perusahaan saat mereklamasi disposal

pada penanaman jenis tumbuhan asli. area.

Sebaiknya dipilih jenis tumbuhan lokal yang B. Metode Penelitian

sesuai dengan iklim dan kondisi tanah Penelitian ini dilaksanakan pada

setempat saat ini”. Dari penjelaskan tersebut, tanggal 1 Mei – 30 Juni 2016 di PT.

dalam perencanaan nantinya tanaman yang Baratama Rezeki Anugerah Sentosa


4

Utama, Kab. Muara Bungo, Provinsi menganalisa kesesuaian tanah (pH, tekstur,

Jambi. struktur, kedalaman solum, C-organik) dan

Penelitian ini menggunakan jenis iklim setempat, pengolahan lahan,

penelitian kuantitatif. Karena, dalam pembuatan terasering, penebaran tanah

penelitian nantinya akan menggunakan lapisan atas, penanaman cover crop.

data-data berupa angka-angka. Menurut Selanjutnya proses revegetasi yang dimulai

Kasiram dalam Kontjojo (2009:11) dari: pengajiran, pembuatan lubang tanam,

penelitian kuantitatif adalah suatu proses pengadaan bibit, penanaman, hingga

menemukan pengetahuan yang perawatan selama 1 tahun setelah bibit

menggunakan data berupa angka sebagai ditanam.

alat menganalisis keterangan mengenai apa Dari perencanaan yang telah dibuat,

yang ingin diketahui. maka akan dihitung estimasi biaya yang

Data primer yang digunakan adalah: akan dibutuhkan dalam proses reklamasi

luas daerah yang akan direklamasi, pH nantinya.

tanah, struktur tanah, tekstur tanah, sifat C. Hasil dan Pembahasan

kimia tanah, kadar air, data cycle time alat 1. Kesesuaian Lahan Dengan
Persyaratan Tumbuh Tanaman
gali muat dan alat angkut, dan peta Yang Akan Ditanam

topografi. Data sekunder yang digunakan Berdasarkan hasil uji labor sampel

adalah: peta IUP, peta geologi, peta jenis tanah di Laboratorium Tanah Fakultas

tanah, peta administratif, data iklim dan Pertanian Universitas Andalas serta

curah hujan lokasi penelitian, serta beberapa data pendukung, maka

Dokumen UKL/UPL PT. BRASU. kesesuaian lahan dengan persyaratan

Setelah semua data primer dan tumbuh tanaman yang akan ditanam

sekunder didapatkan, maka data tersebut dapat dilihat pada Tabel 1 dan 2

diolah dan dibuat perencanaan reklamasi. berikut ini:

Perencanaan reklamasi dimulai dari:


5

Tabel 1. dimensi dari disposal tersebut. Dari


Kesesuaian Lahan Untuk Ditanami Kelapa Sawit
perhitungan softwere didapatkan

dimensi disposal sebagai berikut:

1) Tinggi disposal dari jalan

tambang: ± 5 m

2) Tinggi disposal: 15 – 19 m

3) Panjang lereng rata-rata: 40 m

4) Total luas disposal: 3 Ha

5) Luas disposal yang berada di

Tabel 2. dalam IUP: 2,47 Ha


Kesesuaian Lahan Untuk Ditanami Keret
6) Luas disposal yang berada di luar

IUP: 0,53 Ha

7) Luas disposal bagian atas: 1,28

Ha

8) Total volume disposal:

398928.03 m3

9) Volume disposal yang berada di

dalam IUP: 340565.92 m3


Dari kedua tabel diatas dapat 10) Volume disposal yang berada di
disimpulkan bahwa lahan yang tersedia luar IUP: 58362.11 m3
di disposal cocok untuk ditanami Sketsa gambar disposal area
kelapa sawit ataupun karet. dapat dilihat pada Gambar 1
2. Perencanaan Reklamasi berikut ini:
a. Dimensi Disposal

Sebelum membuat perencanaan,

maka harus diketahui bagaimana


6

Waktu pengerjaan adalah selama

168,9 jam (8 jam/hari) atau 21 hari.

c. Pengerukan Overburden Yang


Keluar Dari Batas IUP

Luas sebaran overburden yang

keluar dari batas IUP adalah 0,53 Ha

dengan jumlah volume tanah

58362,11 m3.
Gambar 1.
Sketsa Disposal Area
Dalam proses ini akan
b. Perataan Lahan
menggunakan 1 buah Bulldozer Cat
Setelah mengetahui dimensi
D7G dan 1 buah Excavator Cat 329D
disposal, barulah proses pengerjaan
LME selama 324,6 jam atau 41 hari.
dimulai dari perataan lahan.
d. Pembentukan Terasering
Lahan yang bergelombang dan
Tujuan pembuatan terasering
melebihi tinggi jalan harus
adalah untuk mencegah terjadinya
diratakan terlebih dahulu agar
erosi. Dalam perencanaan akan
memudahkan dalam proses
dibuat terasering miring ke dalam,
revegetasi. Dari perhitungan
karena hampir tidak akan ada
softwere, didapatkan volume tanah
pengiriman air aliran permukaan dari
yang akan diratakan adalah
satu teras ke teras yang lain sehingga
30366,39 m3. Alat yang akan
sangat efektif untuk mencegah
digunakan adalah 1 buah Bulldozer
terjadinya erosi (Petunjuk Teknis
Cat D7G dengan produktifitas
Teknologi Konservasi Tanah dan
179,78 m3/jam dan 1 buah
Air, 2007:4). Rancangan teras
Excavator Cat 329D LME dengan
bangku miring ke dalam dan desain
produktifitas 222,85 m3/jam.
terasering yang akan dibuat dapat
7

dilihat pada Gambar 2 dan 3 berikut Dalam proses pembuatan

ini: terasering akan menggunakan alat

berat 1 buah Excavator Cat 329D

LME dengan jumlah volume tanah

yang akan dipindahkan sebesar

18072,75 m3 dan memakan waktu

pengerjaan selama 54,13 jam atau 7

Gambar 2. hari.
Rancangan Teras Bangku Miring Ke Dalam
e. Pengelolaan Tanah Lapisan Atas

(Top Soil dan Sub Soil)

Dalam kegiatan ini kebutuhan

akan tanah lapisan atas sebagai

media tanam adalah 19939,8 m3

dengan tebal tanah 60 cm.

Alat berat yang akan digunakan


Gambar 3.
Desain terasering pada disposal dalam kegiatan ini adalah 1 buah

Dari desain yang telah dibuat Bulldozer Cat D7G, 1 buah

pada softwere, didapatkan data Excavator Cat 329D LME, dan 4

sebagai berikut: buah dump truck mitsubishi fuso 6x4

1) Luas atas: 20134,88 m2 HD 220 Ps dengan produktifitas

2) Tinggi disposal: 14 m 56,015 m3/jam tiap dump truck.

3) Panjang lereng: 47 m Waktu pengerjaan adalah selama

4) Jumlah terasering: 9 buah 110,9 jam atau 14 hari.

5) Luas lahan secara keseluruhan:

35892,42 m2
8

f. Penanaman Cover Crop 2) Karet

Cover crop yang akan ditanam Jarak tanam karet adalah 7 m

adalah berjenis kacang-kacangan x 3 m. Dengan jumlah luas lahan

yaitu pueraria javanica. Luas yang akan ditanam 33233 m2

permukaan lahan yang akan ditanam maka didapatkan 1582 lubang

adalah 3,59 Ha, dengan kebutuhan tanam.

biji 10,77 Kg (3 Kg/Ha). b. Pembuatan Lubang Tanam

Kebutuhan pupuk adalah fosfat Dalam perencanaan, lubang

alam 40 Kg/Ha dan urea 40 Kg/Ha. tanam untuk kelapa sawit adalah 90

Jadi, jumlah kebutuhan pupuk adalah cm x 90 cm dengan kedalaman 60

143,6 Kg untuk masing-masing cm. Sedangkan untuk karet adalah 50

pupuk tersebut. cm x 50 cm dengan kedalaman 50

3. Revegetasi cm.

a. Jarak Tanam dan Pengajiran c. Penanaman

1) Kelapa sawit 1) Kelapa sawit

Jarak tanam kelapa sawit Bibit yang akan ditanam

adalah 8,5 m x 8,5 m dengan berumur 12-14 bulan. Jenis bibit

sistem segitiga sama sisi pada yang akan ditanam adalah bibit

bagian atas disposal dan dengan unggul topaz dengan keunggulan

sistem bujur sangkar pada tiap yaitu: cepat berbunga, kandungan

terasering. minyak tinggi, tandan buah segar

Dengan jumlah luas lahan (TBS) tinggi dan dapat

yang akan ditanam 33233 m2 beradaptasi dengan lahan

maka didapatkan 503 lubang marginal.

tanam. Jumlah bibit yang dibutuhkan

adalah 503 batang siap tanam.


9

Penambahan 10% dari jumlah gr/pohon. Jumlah kebutuhan

batang yang akan ditanam sebagai pupuk adalah 217,5 Kg.

cadangan (Anwar, 2001:4). Jadi d. Perawatan

jumlah bibit adalah 553 batang. 1) Penyiangan

Pupuk dasar saat penanaman Penyiangan atau

adalah SP-36 150 gr/pohon. pengendalian gulma bertujuan

Jumlah kebutuhan pupuk adalah untuk mengurangi persaingan

82,95 Kg. unsur hara, memudahkan

2) Karet pengawasan pemupukan, dan

Bibit yang akan ditanam menekan populasi hama

berumur 12 bulan. Jenis bibit yang tertentu.

ditanam berasal dari jenis Secara umum penyiangan

penghasil lateks yaitu PB 260. dapat dilakukan dengan cara

Keunggulannya adalah sesuai mekanis (sleser, parang,

ditanam pada daerah basah cangkul), kimiawi (herbisida),

maupun kering (Lasminingsih dan dengan cara biologis

2010 dalam Saputra et al (cover crop).

20016:39). 2) Pemupukan

Jumlah bibit yang dibutuhkan a) Kelapa sawit

adalah 1582 batang siap tanam, Pemupukan dilakukan

dan penambahan 10% cadangan. pertama kali 3 bulan

Jadi jumlah bibit adalah 1740 setelah bibit ditanam.

batang. Standar dosis pemupukan

Pupuk dasar saat penanaman dan jumlah pupuk yang

adalah rock phosphate 125 akan dibutuhkan dapat


10

dilihat pada Tabel 3 dan 4 Tabel 5.


Dosis Pemupukan Karet Sebelum Berproduksi
berikut ini:

Tabel 3.
Standar Dosis Pemupukan Tanaman Belum
Menghasilkan (TBM)

Tabel 6.
Jumlah Pupuk Yang Dibutuhkan 1 Tahun Awal
Penanam Bibit Karet

Tabel 4.
Jumlah Pupuk Yang Dibutuhkan 1 Tahun Awal
Penanam Bibit

3) Penyulaman

Penyulaman merupakan

tindakan mengganti tanaman

yang mati atau abnormal

karena berbagai sebab. Bibit

b) Karet yang diganti adalah bibit yang

Standar dosis pemupukan seumuran dengan tanaman

dan jumlah pupuk yang yang mati. Umumnya

akan dibutuhkan pada penyulaman dilakukan 6

tanaman karet dapat bulan setelah penanaman.

dilihat pada Tabel 5 dan 6 4. Biaya Reklamasi

berikut ini: Dalam PERMEN ESDM No. 7

Tahun 2014 Pasal 12 Ayat 7

menyatakan bahwa biaya reklamasi


11

terdiri dari biaya langsung dan biaya

tidak langsung.

Dari perencanaan yang telah

dibuat, maka estimasi biaya yang ideal

dalam proses reklamasi yang

dikeluarkan oleh perusahaan dapat

dilihat pada Tabel 7 dan 8 berikut ini:


12

Tabel 7.
Rekapitulasi Biaya Reklamasi Di Disposal Area Untuk Tanaman Kelapa Sawit

No. Jenis Biaya Satuan Rencana


Volume/Luas Biaya (Rp)
1 Biaya Langsung (BL)
a. Biaya penatagunaan
lahan terdiri atas biaya:
1) Penataan permukaan (m3) 30366,39 68.418.780
tanah
2) Penebaran tanah (m3) 19939,8 71.201.940
lapisan atas
3) Pembuatan (m3) 18072,75 10.298.557
terasering
4) Pengerukan material (m3) 58363,11 131.489.173
yang keluar dari
batas IUP
5) Penanaman cover (Ha) 3,59 567.220
crop
b. Biaya revegetasi terdiri
atas biaya:
1) Analisi kualitas (sampel) 6 800.000
tanah
2) Pengadaan bibit (pohon) 553 13.825.000
3) Pemupukan (Kg) 82,95 165.900
4) Penanaman (lubang) 553 2.765.000
5) Perawatan
a) upah pekerja 18.720.000
b) biaya pemupukan 3.972.443
Total Biaya Langsung
(TBL) 322.224.013

2 Biaya Tidak Langsung


a. biaya mobilisasi dan 8.055.600
demobilisasi alat *)
b. biaya perencanaan 19.333.441
reklamasi**)
c. biaya administrasi dan 27.389.041
keuntungan pihak ketiga
sebagai pelaksana
Reklamasi tahap Operasi
Produksi***)
d. biaya supervisi****) 14.500.081
Total Biaya Tidak 69.278.163
Langsung (TBTL)

TOTAL BIAYA = (TBL +


TBTL) 391.502.176
Keterangan:
*) : besarnya 2,5% dari biaya langsung **) : besarnya 6% dari biaya langsung
***) : besarnya 8,5% dari biaya langsung ****) : besarnya 4,5% dari biaya langsung
13

Tabel 8.
Rekapitulasi Biaya Reklamasi Di Disposal Area Untuk Tanaman Karet

No. Jenis Biaya Satuan Rencana


Volume/Luas Biaya (Rp)
1 Biaya Langsung (BL)
a. Biaya penatagunaan
lahan terdiri atas biaya:
1) Penataan permukaan (m3) 30366,39 68.418.780
tanah
2) Penebaran tanah (m3) 19939,8 71.201.940
lapisan atas
3) Pembuatan (m3) 18072,75 10.298.557
terasering
4) Pengerukan material (m3) 58363,11 131.489.173
yang keluar dari
batas IUP
5) Penanaman cover (Ha) 3,59 567.220
crop
b. Biaya revegetasi terdiri
atas biaya:
1) Analisi kualitas (sampel) 6 800.000
tanah
2) Pengadaan bibit (pohon) 1740 15.660.000
3) Pemupukan (Kg) 217,5 435.000
4) Penanaman (lubang) 1740 8.700.000
5) Perawatan
a) upah pekerja 18.720.000
b) biaya pemupukan 1.444.466
Total Biaya Langsung
(TBL) 327.735.136

2 Biaya Tidak Langsung


a. biaya mobilisasi dan 8.193.378
demobilisasi alat *)
b. biaya perencanaan 19.664.108
reklamasi**)
c. biaya administrasi dan 27.857.487
keuntungan pihak ketiga
sebagai pelaksana
Reklamasi tahap
Operasi Produksi***)
d. biaya supervisi****) 14.748.081
Total Biaya Tidak 70.463.054
Langsung (TBTL)

TOTAL BIAYA = (TBL +


TBTL) 398.198.190
Keterangan:
*) : besarnya 2,5% dari biaya langsung **) : besarnya 6% dari biaya langsung
***) : besarnya 8,5% dari biaya langsung ****) : besarnya 4,5% dari biaya langsung
14

D. Kesimpulan dan Saran 60 cm, volume tanah yang

1. Kesimpulan dibutuhkan 19939,8 m3

a. Hasil analisis sampel tanah menggunakan 1 buah bulldozer

disposal area yang dilakukan di cat D7G, 1 buah excavator cat

Labor Tanah Fakultas Pertanian 329D LME, dan 4 buah dump

Universitas Andalas, terlihat secara truck mitsubishi fuso 6x4 HD

keseluruhan bahwa tanah tersebut 220 Ps.

sesuai untuk ditanam kelapa sawit 2) Penanaman cover crop dengan

ataupun karet. jenis tanaman pueraria javanica

b. Bentuk rencana teknis kegiatan seluas 3,59 Ha dan kebutuhan bibit

reklamasi di disposal area dimulai 10,77 Kg.

dari: 3) Revegetasi, terdiri dari:

1) Panataan lahan, terdiri dari: a) Pengadaan bibit: jumlah bibit

a) Perataan permukaan lahan: kelapa sawit yang dibutuhkan

volume tanah yang diratakan 553 batang, sedangkan jumlah

30366,39 m3, alat yang bibit karet yang dibutuhkan

digunakan 1 buah excavator cat 1740 batang.

329D LME dan 1 buah bulldozer b) Penanaman: jarak tanam kelapa

cat D7G. sawit 8,5 m x 8,5 m, ukuran

b) Pembuatan terasering: jumlah lubang tanam 90 cm x 90 cm x

terasering 9, tanah yang 60 cm, dan banyak lubang tanam

dipindahkan 18072,75 m3 503 buah. Sedangkan jarak

menggunakan 1 buah excavator tanam karet 7 m x 3 m, ukuran

cat 329D LME. lubang tanam 50 cm x 50 cm x

c) Pengelolaan tanah lapisan atas: 50 cm, dan banyak lubang tanam

tebal tanah yang akan ditimbun 1582 buah.


15

c) Perawatan selama 1 tahun kelapa sawit dan karet, akan lebih baik

setelah bibit ditanam: melihat prospek kedepan dari ke dua

penyiangan, pemupukan, dan tanaman tersebut, mana yang akan

penyulaman. mendapatkan keuntungan lebih besar

c. Total biaya keseluruhan yang harus antara menanam kelapa sawit atau

dikeluarkan dalam mereklamasi karet.

disposal area adalah Rp. 391.502.176 Catatan: artikel ini disusun berdasarkan
skripsi penulis dengan pembimbing I Yunasril
untuk kelapa sawit, dan Rp. dan pembimbing II Mulya Gusman.

398.198.190 untuk karet. E. Daftar Pustaka

2. Saran Anonim. 2009. Dokumen UKL/UPL PT.


Baratama Rezeki Anugerah Sentosa
a. Seharusnya dalam Dokumen Upaya Utama Anonim. 2013. Buku Putih
Sanitasi Kabupaten Bungo
Pengelolaan Lingkungan dan Upaya
Anwar, Chairil. 2001. Budidaya Karet.
Pemantauan Lingkungan (UKL/UPL) Pusat Penelitian Karet. Medan

milik PT. BRASU, telah menentukan Arief, Noor Rizqon. 2004. Diklat
Perencanaan Tambang Terbuka.
terlebih dahulu tanaman apa yang akan UNISBA

dipilih saat proses reklamasi dengan Balai Besar Litbang Sumber Daya Lahan
Pertanian, Departemen Pertanian.
cara revegetasi dilakukan nantinya, 2007. Petunjuk Teknis: Teknologi
Konservasi Tanah Dan Air.
supaya lebih memudahkan dalam
Husna, Lailatul. 2015. Kesesuailan Lahan
membuatan perencanaan reklamasi. Tanaman Kelapa Sawit Di Lahan
Politeknik Pertanian Negeri
b. Berdasarkan perencanaan yang telah Payakumbuh. Jurnal Nasional
Ecopedon Vol.2 No.1 Hlm. 48-54.
dibuat, terlihat bahwa biaya untuk
Kontjojo. 2009. Metodologi Penelitian.
penanaman kelapa sawit sedikit lebih Kediri

murah dari pada menanam tanaman Murni, Andarias Makka. 2015. Hubungan
Antara Karakteristik Agroekologi
karet. Disarankan kepada pihak Perkebunan Karet (Hevea
Brassiliansis L) Dengan Hasil Karet
perusahaan, sebelum memilih Di Lampung. Jurnal Tanah
Lingkungan., 17 (1) Hlm. 16-24.
tanaman yang akan ditanam antara
16

Nugroho, PA., dkk. 2015. Pemanfaatan


Lahan Sub-Optimal Untuk
Pengusahaan Tanaman Karet: Suatu
Rangkuman Hasil Survei Dan
Penelitian. Jurnal Pertanian Tropik.,
Vol.2, No.2. (14) Hlm. 110-115.

Permen ESDM No. 7 Tahun 2014 tentang


Pelaksanaan Reklamasi Dan
Pascatambang Pada Kegiatan Usaha
Pertambangan Mineral Dan Batubara

Saputra, Jamin., C.T. Stevanus., A.N.


Cahyo. 2016. Dampak El-Nino Tahun
2015 Terhadap Pertumbuhan
Tanaman Karet (Hevea Brasiliensis)
Di Kebun Percobaan Balai Penelitian
Sembawa. Widyariset. Vol. 2 No. 1.
Hlm. 37-46

Sasongko, Purnomo Edi. 2010. Studi


Kesesuaian Lahan Potensial Untuk
Tanaman Kelapa Sawit Di Kabupaten
Blitar. Jurnal Pertanian MAPETA.
ISSN: 1411-2817, Vol. XII. No. 2.
Hlm. 137-144.

Syakir, M. 2010. Budidaya Kelapa Sawit.


Bogor: ASKA MEDIA

Syakir, M. 2010. Budidaya dan Pasca


Panen Karet. Bogor

Wijaya, Thomas., Istianto., Sudiharto., M,


Jahidin Rosyid. Pengembangan Karet
Pada Lahan Sub Optimal. Pusat
Pengembangan Karet.

Anda mungkin juga menyukai