Anda di halaman 1dari 3

Erditama Geri Hutomo

8-1 / 1401170092

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992


Tentang Dana Pensiun

A. Pengertian Dana Pensiun


Berdasarkan UU Nomor 11 Tahun 1992, Dana Pensiun Dana Pensiun adalah badan hukum yang mengelola
dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pension. Terdapat dua jenis kelembagaan dana pension, yatu:
Dana Pensiun Pemberi Kerja dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan.
B. Dana Pensiun Pemberi Kerja
Dana Pensiun yang dibentuk oleh orang atau badan yang mempekerjakan karyawan, selaku pendiri, untuk
menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti atau Program Pensiun Iuran Pasti, bagi kepentingan sebagian atau
seluruh karyawannya sebagai peserta, dan yang menimbulkan kewajiban terhadap Pemberi Kerja.
1. Iuran Dana Pensiun
a) Meliputi Iuran Pemberi Kerja dan Peserta; dan Iuran Pemberi Kerja. Seluruh iuran pemberi kerja dan peserta serta
setiap hasil investasi yang diperoleh harus disetor kepada Dana Pensiun selambat-lambatnya tanggal 15 bulan
berikutnya. Iuran pemberi kerja harus dibayarkan dengan angsuran setidak-tidaknya sekali sebulan.
b) Apabila Dana Pensiun memiliki kekayaan melebihi kewajibannya, maka kelebihan yang melampaui batas tertentu
yang ditetapkan oleh Menteri, harus digunakan sebagai iuran pemberi kerja.
c) Iuran peserta dan iuran pemberi kerja yang belum disetor setelah melewati dua setengah bulan sejak jatuh
temponya, dinyatakan:
 sebagai hutang pemberi kerja yang dapat segera ditagih, dan dikenakan bunga; dan
 sebagai piutang Dana Pensiun yang memiliki hak utama pada saat dilikuidasi.
2. Hak Peserta
a) Setiap karyawan yang termasuk golongan karyawan yang memenuhi syarat kepesertaan dalam Dana Pensiun
berhak menjadi peserta apabila telah berusia setidaktidaknya 18 tahun atau telah kawin, dan telah memiliki masa
kerja sekurangkurangnya 1 tahun.
b) Hak terhadap setiap manfaat pensiun yang dibayarkan oleh Dana Pensiun tidak dapat digunakan sebagai jaminan
pinjaman, dan tidak dapat dialihkan maupun disita. Semua transaksi yang mengakibatkan penyerahan,
pembebanan, pengikatan, pembayaran manfaat pensiun sebelum jatuh tempo atau menjaminkan manfaat pensiun
yang diperoleh dari Dana Pensiun dinyatakan batal berdasarkan Undang-undang ini. Suatu pembayaran manfaat
pensiun yang dilakukan oleh pengurus dengan itikad baik, membebaskan Dana Pensiun dari tanggung jawabnya.
c) Peserta yang memenuhi persyaratan berhak atas Manfaat Pensiun Normal, atau Manfaat Pensiun Cacat, atau
Manfaat Pensiun Dipercepat, atau Pensiun Ditunda, yang besarnya dihitung berdasarkan rumus yang ditetapkan
dalam peraturan Dana Pensiun. Peraturan Dana Pensiun wajib memuat ketentuan mengenai besarnya hak atas
manfaat pensiun bagi janda/duda atau anak yang belum dewasa dari peserta. Dalam Dana Pensiun yang
menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti, peraturan Dana Pensiun wajib memuat hak peserta untuk
menentukan pilihan bentuk anuitas.
d) Dalam hal Dana Pensiun menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti, besarnya hak atas manfaat pensiun
harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :
a. dalam hal pensiunan meninggal dunia, manfaat pensiun yang dibayarkan kepada janda/duda yang sah
sekurang-kurangnya 60% dari manfaat pensiun yang telah dibayarkan kepada pensiunan;
b. dalam hal peserta meninggal dunia dalam jangka waktu 10 tahun sebelum dicapainya usia pensiun normal,
manfaat pensiun yang dibayarkan kepada janda/duda yang sah sekurang- kurangnya 60% dari yang seharusnya
dibayarkan kepada peserta apabila peserta pensiun sesaat sebelum meninggal dunia
c. dalam hal peserta meninggal dunia lebih dari 10 tahun sebelum dicapainya usia pensiun normal, manfaat
pensiun yang dibayarkan kepada janda/duda yang sah sekurangkurangnya 60% dari yang seharusnya menjadi
haknya apabila ia berhenti bekerja.
Dalam hal tidak ada janda/duda yang sah atau janda/duda meninggal dunia, manfaat pensiun dibayarkan kepada
anak yang belum dewasa dari peserta.
e) Dalam hal Dana Pensiun menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti, besarnya hak atas manfaat pensiun harus
memenuhi ketentuan sebagai berikut :
a. dalam hal pensiunan meninggal dunia, manfaat pensiun yang dibayarkan kepada janda/duda yang sah tidak
boleh kurang dari haknya berdasarkan pilihan bentuk anuitas.
b. dalam hal peserta meninggal dunia sebelum dimulainya pembayaran pensiun, maka manfaat pensiun yang
dibayarkan kepada janda/duda yang sah adalah sebesar 100% dari jumlah yang seharusnya menjadi hak peserta
apabila ia berhenti bekerja.
Dalam hal tidak ada janda/duda yang sah atau janda/duda meninggal dunia, manfaat pensiun dibayarkan kepada
anak yang belum dewasa dari peserta. Dalam hal peserta meninggal dunia lebih dari 10 tahun sebelum dicapainya
usia pensiun normal, pembayaran manfaat pensiun dapat dilakukan secara sekaligus. Dalam hal peserta tidak
menentukan pilihan bentuk anuitas maka peserta dianggap memilih bentuk anuitas.
f) Peserta yang berhenti bekerja dan memiliki masa kepesertaan kurang dari 3 tahun, sekurang-kurangnya berhak
menerima secara sekaligus himpunan iurannya sendiri, ditambah bunga yang layak.
g) Peserta yang mengikuti Program Pensiun Manfaat Pasti apabila berhenti bekerja setelah memiliki masa
kepesertaan sekurang-kurangnya 3 tahun dan belum mencapai usia pensiun dipercepat, berhak menerima Pensiun
Ditunda yang besarnya sama dengan jumlah yang dihitung berdasarkan rumus pensiun bagi kepesertaannya sampai
pada saat pemberhentian.
h) Peserta Dana Pensiun yang menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti apabila berhenti bekerja setelah
memiliki masa kepesertaan sekurang-kurangnya 3 tahun dan belum mencapai usia pensiun dipercepat, berhak atas
jumlah iurannya sendiri dan iuran pemberi kerja beserta hasil pengembangannya yang harus dipergunakan untuk
memperoleh pensiun ditunda.
i) Manfaat pensiun dari suatu Dana Pensiun tidak dapat dibayarkan kepada peserta sebelum dicapainya usia pensiun
dipercepat, kecuali bagi pembayaran pensiun janda/duda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (3) dan Pasal
23 ayat (3) dan bagi pengembalian iuran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (1).
j) Manfaat Pensiun bagi peserta atau bagi janda/duda harus dalam bentuk angsuran tetap, atau meningkat guna
mengimbangi kenaikan harga, yang pembayarannya dilakukan sekali sebulan untuk seumur hidup.
k) Dalam hal besarnya manfaat pensiun bulanan lebih kecil dari suatu jumlah tertentu yang ditetapkan dari waktu ke
waktu oleh Menteri maka nilai yang sama dapat dibayarkan secara sekaligus.
l) Peraturan Dana Pensiun dapat memungkinkan pilihan bagi peserta pada saat pensiun atau pada saat pemberhentian
dan bagi janda/duda atau anak pada saat pesera meninggal dunia, untuk menerima sampai sebanyak-banyaknya
20% (dua puluh perseratus) dari manfaat pensiun secara sekaligus.
m) Seorang peserta tidak dapat mengundurkan diri atau menuntut haknya dari Dana Pensiun apabila ia masih
memenuhi syarat kepesertaan.
n) Dalam hal peserta berhenti bekerja lebih dari 10 (sepuluh) tahun sebelum dicapainya usia pensiun normal, maka
berdasarkan pilihan peserta, hak atas pensiun ditunda dapat tetap dibayarkan oleh Dana Pensiun yang
bersangkutan, atau dapat dialihkan kepada Dana Pensiun Pemberi Kerja lainnya, dengan ketentuan yang
bersangkutan masih hidup dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah ia berhenti bekerja.
o) Peserta yang pensiun pada usia pensiun normal atau setelahnya, berhak atas manfaat pensiun yang dihitung
berdasarkan rumus pensiun yang berlaku bagi kepesertaannya sampai saat pensiun.
p) Usia pensiun normal wajib ditetapkan dalam peraturan Dana Pensiun dan tidak boleh melebihi usia yang ditetapkan
oleh Menteri yang membidangi masalah ketenagakerjaan.
q) Seorang peserta yang pensiun sebelum mencapai usia pensiun normal berhak mengajukan pembayaran Manfaat
Pensiun dipercepat dengan ketentuan : a. beusia sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun sebelum usia pensiun
normal; atau b. dalam keadaan cacat sebagaimana dimaksuddalam Undang-undang ini.
r) Nilai Manfaat Pensiun Dipercepat sekurang-kurangnya harus sama dengan nilai sekarang dari Pensiun Ditunda.
s) Dalam peraturan Dana Pensiun dapat ditetapkan batas usia maksimum peserta wajib pensiun dalam hal peserta
tetap bekerja setelah dicapainya usia pensiun normal, dengan ketentuan bahwa batas usia maksimum dimaksud
sesuai dengan usia yang ditetapkan oleh Menteri yang membidangi masalah ketenagakerjaan.
3. Kekayaan Dana Pensiun
a) Kekayaan Dana Pensiun dihimpun dari: iuran pemberi kerja, iuran peserta, hasil investasi, pengalihan dari Dana
Pensiun lain.
b) Dana Pensiun tidak diperkenankan: melakukan pembayaran apapun, kecuali pembayaran yang ditetapkan dalam
peraturan Dana Pensiun; Meminjam atau mengagunkan kekayaannya sebagai jaminan atas suatu pinjaman; Tidak
satu bagianpun dari kekayaan Dana Pensiun dapat dipinjamkan atau diinvestasikan, baik secara langsung maupun
tidak langsung.
4. Pembubaran dan Penyelesaian Dana Pensiun
1) Biaya yang timbul dalam rangka pembubaran Dana Pensiun dibebankan pada Dana Pensiun.
2) Sebelum proses likuidasi selesai, pemberi kerja tetap bertanggung jawab atas iuran yang terutang sampai pada
saat Dana Pensiun dibubarkan. Pengembalian kekayaan Dana Pensiun kepada pemberi kerja dilarang. Setiap
kelebihan kekayaan atas kewajiban pada saat pembubaran harus dipergunakan untuk meningkatkan manfaat
pension. Dalam hal masih terdapat kelebihan dana sesudah peningkatan manfaat maka harus dibagikan kepada
pihak yang berhak atas manfaat pensiun.
C. Dana Pensiun Lembaga Keuangan
1. Dana Pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan Program Pensiun
Iuran Pasti bagi perorangan, baik karyawan maupun pekerja mandiri yang terpisah dari Dana Pensiun pemberi
kerja bagi karyawan bank atau perusahaan asuransi jiwa yang bersangkutan.
2. Peserta berhak atas iurannya, termasuk di dalamnya iuran pemberi kerja atas nama peserta, apabila ada, ditambah
dengan hasil pengembangannya, terhitung sejak tanggal kepesertaannya yang dibukukan atas nama peserta pada
Dana Pensiun Lembaga Keuangan. Dalam hal peserta meninggal dunia, maka hak peserta menjadi hak ahli
warisnya.
3. Kekayaan Dana Pensiun Lembaga Keuangan harus dikecualikan dari setiap tuntutan hukum atas kekayaan bank
atau perusahaan asuransi jiwa pendiri Dana Pensiun Lembaga Keuangan.
D. Pemberian Fasilitas Perpajakan
1. Dana Pensiun Pemberi Kerja dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan merupakan subyek pajak.
2. Iuran yang diterima serta penghasilan yang ditanamkan dalam bidang-bidang tertentu bukan merupakan obyek
pajak dan berlangsung terus sampai proses likuidasi selesai dilaksanakan dalam hal Dana Pensiun dibubarkan.

Anda mungkin juga menyukai