Sap-Bahaya-Merokok FIX
Sap-Bahaya-Merokok FIX
(SAP)
BAHAYA ROKOK
Disusun oleh :
KELOMPOK 5
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Tempat :
Waktu : 60 menit
Fajar Suharjo
A. Tujuan
Tujuan umum :
Setelah mendapat penyuluhan selama 55 menit tentang bahaya rokok
terhadap tubuh , peserta penyuluhan mengerti dampak menggunakan atau
mengkonsumsi rokok.
Tujuan khusus :
Setelah mendapatkan penyuluhan satu kali diharapkan peserta penyuluhan
mampu :
a. Memahami bahaya merokok bagi tubuh
b. Mengerti kandungan atau racun yang terdapat di dalam rokok
c. Mengurangi dalam mengkonsumsi rokok
d. Berhenti menggunakan dan mengkonsumsi rokok
B. Materi
1. Pengertian rokok
2. Kandungan dalam rokok
3. Jenis-jenis rokok
4. Tipe perokok
5. Bahaya rokok
6. Upaya pencegahan
C. Media
LCD
Gambar
Booklet
Kalender
D. Metode penyuluhan
E. Pengorganisasian
a. Moderator : Mengatur jalan nya penyuluhan
b. Penyuluh : Memberikan materi penyuluhan
c. Fasilitator : Membantu para peserta bila ingin bertanya dan hal
lainnya
d. Observer : Memperhatikan jalannya penyuluhan dari belakang
F. Kegiatan penyuluhan
b. Perkenalan c. Memperhatikan
e. Menjelaskan waktu
pelaksanaan
e. Bahaya rokok
f. Upaya pencegahan
g. Kesimpulan
2. Memberikan kesempatan
untuk bertanya
3. Menjawab pertanyaan
peserta
G. Evaluasi
1. Dari penyuluhan yang saya sampaikan , siapa yang bisa menjelaskan
lagi tentang pengertian rokok ?
2. Kandungan apa saja yang terdapat dalam rokok?
3. Sebutkan apa saja jenis-jenis pada rokok?
4. Sebutkan tipe perokok ?
5. Jelaskan bahaya rokok bagi tubuh?
6. Jelaskan bagaimana melakukan pencegahan rokok?
MATERI PENYULUHAN
BAHAYA ROKOK BAGI TUBUH
1. PENGERTIAN ROKOK
Rokok adalah salah satu permasalahan nasional bahkan telah menjadi permasalahan
internasional yang telah ada sejak revolusi industri. Rokok merupakan salah satu
penyumbang terbesar penyebab kematian yang sulit dicegah dalam masyarakat.
Kandungan senyawa penyusun rokok yang dapat mempengaruhi pemakai adalah
golongan alkaloid yang bersifat perangsang (stimulant), antara lain: nikotin,
nikotirin, anabasin, myosmin. Kebiasaan merokok yang bersifat adiktif dapat
menyebabkan terbentuknya sifat egois dari para perokok, hal ini dapat terlihat dari
kebiasaan merokok didepan umum dan ditempat-tempat terbuka (fasilitas umum).
Pembentukan karakter seseorang dipengaruhi oleh faktor organis dan faktor non-
organis, dimana faktor organis dibentuk oleh faktor genetik dan integritas kerja
sistem organ tubuh misalnya, otak. Sedangkan faktor nonorganic berhubungan
dengan faktor lingkungan dimana seseorang itu bermukim.Berbagai pengaruh
rokok terhadap kesehatan manusia, antara lain: menyebabkan penyakit jantung
koroner, trombosis koroner, kanker, bronkitis atau radang cabang tenggorok, dan
kematian pada janin. Selain itu efek lain bagi kesehatan yang ditimbulkan karena
merokok antara lain: wajah keriput, gigi berbercak dan nafas bau, lingkungan
menjadi bau, menjadi contoh yang buruk bagi anak, menjadi gerbang penggunaan
obat-obatan terlarang
2. KANDUNGAN ROKOK
Tembakau dapat dibuat rokok, dikunyah dan dihirup. Nikotin dan asap rokok akan
keluar dari tembakau dalam proses merokok (menghirup) ataupun mengunyah.
Pada daun yang masih asli, nikotin terikat pada asam organik dan tetap terikat pada
asam bila daun dikeringkan perlahan-lahan. Kandungan senyawa penyusun rokok
yang dapat mempengaruhi pemakai adalah golongan alkaloid yang bersifat
perangsang (stimulant). Alkaloid yang terdapat dalam daun tembakau antara lain:
nikotin, nikotirin, anabasin, myosmin, dan lain-lain. Nikotin adalah senyawa yang
paling banyak ditemukan dalam rokok sehingga semua alkaloid dianggap sebagai
bagian dari nikotin.
Pengaruh Rokok terhadap Kesehatan dan Pembentukan Karakter Manusia
Nikotin adalah senyawa alkaloid toksis yang dipisahkan dari tembakau dan
merupakan senyawa amin tersier dengan rumus empiris C10H14N2 dan dalam
kimia organik sebagai 1metil-2-pirolidin (3-piridin). Nikotin dalam keadaan murni
tidak berwarna, berupa minyak cair mudah menguap, larut dalam alcohol, eter dan
petroleum eter. Mendidih pada suhu 246-247o C dan membeku pada suhu dibawah
80o C. Pada suhu rendah, sedikit berbau tetapi jika dipanaskan akan dihasilkan uap
yang berbau merangsang dan akan bereaksi dengan udara yang ditandai dengan
perubahan warna menjadi coklat. Nikotin bersifat alkali kuat dan terdapat dalam
bentuk bukan ion sehingga dapat melalui membrane sel saraf. Sifat racun keras
yang dimiliki nikotin dapat menyebabkan kelumpuhan saraf dan mudah diserap
melalui kulit. Rata-rata kadar nikotin dalam tembakau berkisar antara 0,5-4%.
Kadar nikotin beberapa jenis tembakau di Indonesia berkisar antara 0,52,5%.
Setelah daun mencapai sempurna (tua) kadar nikotin semakin berkurang. Kadar air
yang cukup tinggi menyebabkan kadar nikotin pada daun yang telah diawetkan dan
hasil olahan pabrik cenderung berkurang. Berkurangnya kadar nikotin disebabkan
terjadinya dekomposisi akibat penguapan. Selain nikotin, tembakau juga
mengandung karbohidrat, klorofil, asam-asam organik, enzim, mineral, dan logam.
Dalam asap rokok terkandung tiga zat kimia yang paling berbahaya, yaitu tar,
nikotin, dan karbon monoksida. Tar atau getah tembakau adalah campuran
beberapa zat hidrokarbon. Nikotin adalah komponen terbesar dalam asap rokok
dan merupakan zat aditif. Karbon monoksida adalah gas beracun yang mempunyai
afinitas kuat terhadap hemoglobin pada sel darah merah sehingga membentuk
karboksihemoglobin. Di samping ketiga senyawa tersebut, asap rokok juga
mengandung senyawa piridin, amoniak, karbon dioksida, keton, aldehida,
cadmium, nikel, zink, dan nitrogen oksida. Pada kadar yang berbeda, semua zat
tersebut bersifat mengganggu membran berlendir yang terdapat pada mulut dan
saluran pernafasan. Asap rokok bersifat asam (pH 5,5), dan nikotin berada dalam
bentuk ion tetapi tidak dapat melewati membran secara cepat sehingga pada selaput
lender (mukosa) pipi terjadi absorpsi nikotin dari asap rokok. Perokok yang
menggunakan pipa, cerutu, dan beberapa macam sigaret Eropa, menghisap asap
rokok yang bersifat basa dengan pH 8,5, dan nikotin yang terdapat di dalam asap
rokok tersebut tidak berada dalam bentuk ion sehingga dapat langsung di absorpsi
dengan baik melalui mulut
3. JENIS-JENIS ROKOK
Rokok Putih: rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau yang
diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
Rokok Kretek: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau
dan cengkeh yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
Rokok Klembak: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau,
cengkeh, dan menyan yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma
tertentu.
Rokok berdasarkan proses pembuatannya.
Rokok Filter (RF): rokok yang pada bagian pangkalnya terdapat gabus.
Rokok Non Filter (RNF): rokok yang pada bagian pangkalnya tidak terdapat
gabus.
4. TIPE PEROKOK
Mereka yang dikatakan perokok sangat berat adalah bila mengkonsumsi rokok
lebih dari 31 batang perhari dan selang merokoknya lima menit setelah bangun
pagi. Perokok berat merokok sekitar 21-30 batang sehari dengan selang waktu
sejak bangun pagi berkisar antara 6 - 30 menit. Perokok sedang menghabiskan
rokok 11 – 21 batang dengan selang waktu 31-60 menit setelah bangun pagi.
Perokok ringan menghabiskan rokok sekitar 10 batang dengan selang waktu 60
menit dari bangun pagi.
Ada 4 tipe perilaku merokok adalah :
1. Tipe perokok yang dipengaruhi oleh perasaan positif. Dengan merokok
seseorang merasakan penambahan rasa yang positif. menambahkan ada 3 sub
tipe ini :
a. Perilaku merokok hanya untuk menambah atau meningkatkan kenikmatan yang
sudah didapat, misalnya merokok setelah minum kopi atau makan.
b. Perilaku merokok hanya dilakukan sekedarnya untuk menyenangkan perasaan.
c. Kenikmatan yang diperoleh dengan memegang rokok. Sangat spesifik pada
perokok pipa. Perokok pipa akan menghabiskan waktu untuk mengisi pipa
dengan tembakau sedangkan untuk menghisapnya hanya dibutuhkan waktu
beberapa menit saja. Atau perokok lebih senang berlama-lama untuk
memainkan rokoknya dengan jari-jarinya lama sebelum ia nyalakan dengan
api.
3. Perilaku merokok yang pecandu, mereka yang sudah pecandu akan menambah
dosis rokok yang digunakan setiap saat setelah efek dari rokok yang dihisapnya
berkurang. Mereka umumnya akan pergi keluar rumah membeli rokok, walau
tengah malam sekalipun, karena ia khawatir kalau rokok tidak tersedia setiap
saat ia menginginkannya.
5. BAHAYA ROKOK
Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa lebih
jantan. Di balik kegunaan atau manfaat rokok yang secuil itu terkandung
bahaya yang sangat besar bagi orang yang merokok maupun orang di sekitar
perokok yang bukan perokok.
Ketika sebatang rokok terbakar terbentuklah 4.000 senyawa kimia, 200 diantaranya
beracun dan 43 lagi pemicu kanker.
Efek racunnya terhadap sang perokok dibandingkan yang tidak merokok yaitu
14x menderita kanker paru-paru, mulut, dan tenggorokan
4x menderita kanker esophagus
2x kanker kandung kemi
2x serangan jantung
2. Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat bahan pemicu
kanker di udara dan 50 kali mengandung bahan pengeiritasi mata dan
pernapasan. Semakin pendek rokok semakin tinggi kadar racun yang siap
melayang ke udara. Suatu tempat yang dipenuhi polusi asap rokok adalah
tempat yang lebih berbahaya daripada polusi di jalanan raya yang macet.
3. Seseorang yang mencoba merokok biasanya akan ketagihan karena rokok
bersifat candu yang sulit dilepaskan dalam kondisi apapun. Seorang perokok
berat akan memilih merokok daripada makan jika uang yang dimilikinya
terbatas.
4. Harga rokok yang mahal akan sangat memberatkan orang yang tergolong miskin,
sehingga dana kesejahteraan dan kesehatan keluarganya sering dialihkan untuk
membeli rokok. Rokok dengan merk terkenal biasanya dimiliki oleh
perusahaan rokok asing yang berasal dari luar negeri, sehingga uang yang
dibelanjakan perokok sebagaian akan lari ke luar negeri yang mengurangi
devisa negara. Pabrik rokok yang mempekerjakan banyak buruh tidak akan
mampu meningkatkan taraf hidup pegawainya, sehingga apabila pabrik rokok
ditutup para buruh dapat dipekerjakan di tempat usaha lain yang lebih kreatif
dan mendatangkan devisa.
5. Sebagian perokok biasanya akan mengajak orang lain yang belum merokok
untuk merokok agar merasakan penderitaan yang sama dengannya, yaitu
terjebak dalam ketagihan asap rokok yang jahat. Sebagian perokok juga ada
yang secara sengaja merokok di tempat umum agar asap rokok yang
dihembuskan dapat terhirup orang lain, sehingga orang lain akan terkena
penyakit kanker.
6. Kegiatan yang merusak tubuh adalah perbuatan dosa, sehingga rokok dapat
dikategorikan sebagai benda atau barang haram yang harus dihindari dan
dijauhi sejauh mungkin. Ulama atau ahli agama yang merokok mungkin akan
memiliki persepsi yang berbeda dalam hal ini.
6. UPAYA PENCEGAHAN