Anda di halaman 1dari 4

Pengertian dan Contoh Promotif, Preventif,

Kuratif, Rehabilitatif
Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Dalam dunia kedokteran atau kesehatan, dikenal pelayanan kesehatan Bidang Promotif, Preventif ,
Kuratif, Rehabilitatif.
Jika anda mencari artikel tentang apa itu istilah Promotif, Preventif, Kuratif dan Rehabilitatif anda
dapat membaca uraian itu dibawah ini.
Pengertian Pelayanan kesehatan promotif adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan
pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi kesehatan.

Contoh Promotif adalah penyuluhan kesehatan gigi dan mulut.


Pengertian Pelayanan kesehatan preventif adalah suatu kegiatan pencegahan terhadap suatu masalah
kesehatan/penyakit.
Contoh Preventif adalah pengolesan fluor pada gigi.
Pengertian Pelayanan kesehatan kuratif adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan
pengobatan yang ditujukan untuk penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit,
pengendalian penyakit, atau pengendalian kecacatan agar kualitas penderita dapat terjaga seoptimal
mungkin.
Contoh Kuratif adalah penambalan gigi.
Pengertian Pelayanan kesehatan rehabilitatif adalah kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan untuk
mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat sehingga dapat berfungsi lagi sebagai anggota
masyarakat yang berguna untuk dirinya dan masyarakat semaksimal mungkin sesuai dengan
kemampuannya.
Contoh Rehabilitatif adalah pembuatan atau pemasangan gigi palsu.
Selain pelayanan bidang kedokteran diatas, ada lagi pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh
masyarakat umum, pelayanan kesehatan ini disebut dengan pelayanan kesehatan tradisional.
Pengertian Pelayanan kesehatan tradisional adalah pengobatan dan/atau perawatan dengan cara dan
obat yang mengacu pada pengalaman dan keterampilan turun temurun secara empiris yang dapat
dipertanggungjawabkan dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
Contoh Pelayanan Tradisional adalah pengobatan alternatif menggunakan obat herbal, bekam,
akupuntur dan lain-lain.
Demikianlah tentang pelayanan kesehatan bidang Promotif, Preventif, Kuratif dan Rehabilitatif,
semoga bermanfaat

Upaya Kesehatan
Posted: Januari 7, 2009 in Undang-Undang Kesehatan

Macam-macam upaya kesehatan yang terkait dengan tugas seorang asisten apoteker adalah sebagai berikut:

1. Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan

Pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan diselenggarakan untuk melindungi masyarakat dari bahaya yang disebabkan

oleh penggunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang tidak memenuhi persyaratan mutu/keamanan/kemanfaatan.

Sediaan farmasi yang berupa obat dan bahan obat harus memenuhi syarat farmakope Indonesia atau buku standar lainnya.
Standar untuk obat tradisional adalah buku Materia Medika. Standar untuk kosmetika adalah buku Kodeks Kosmetika

Indonesia.

2. Pengamanan Zat Adiktif

Pengamanan penggunaan bahan yang mengandung zat adiktif agar tidak mengganggu dan membahayakan kesehatan

perorangan,keluarga, masyarakat, dan lingkungannya. Bahan yang mengandung zat adiktif adalah bahan yang

penggunaannya dapat menimbulkan kerugian bagi dirinya atau masyarakat sekelilingnya.

3. Pengobatan Tradisional

Pengobatan tradisional merupakan salah satu upaya pengobatan/perawatan cara lain diluar ilmu kedokteran/ilmu

keperawatan. Pengobatan tradisional mencakup cara,obat dan pengobatannya yang mengacu kepada pengalaman dan

keterampilan, baik yang asli maupun yang berasal dari luar Indonesia.

4. Pengamanan Makanan dan Minuman

Makanan dan minuman yang dikemas adalah makanan dan minuman hasil produksi perusahaan yang tergolong industri

berskala besar dan tidak termasuk hasil industri kecil atau industri rumah tangga.

Setiap makanan dan minuman yang dikemas wajib diberi tanda atau label yang berisi :

a. nama dagang

b. nama jenis makanan

c. berat bersih/netto

d. nama dan alamat pabrik yang membuat

e. komposisi

f. tanggal,bulan dan tahun kadaluwarsa, dimaksudkan agar makanan dan minuman yang bersangkutan digunakan sebelum

tanggal, bulan dan tahun yang dicantumkan dalam label.

g. Lain-lain misalnya pencantuman tulisan dan logo halal.


Pemberian tanda atau label dimaksudkan agar masyarakat mendapatkan informasi yang benar tentang isi dan asal bahan

yang dipakai.

Anda mungkin juga menyukai