Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pertanian merupakan sektor yang penting bagi masyarakat
Indonesia. Sektor pertanian menjadi sumber penghasilan bagi
masyarakat, karena sebagian besar kawasan Indonesia merupakan
lahan pertanian. Para petani biasanya menggunakan tanah sebagai
media dalam mengembangkan hasil peretaniannya. Hal ini sudah
mejadi hal yang biasa di pertanian.
Melihat banyaknya lahan yang dipakai untuk lahan pertanian,
saat ini ada cara lain dalam mengembangkan hasil pertanian, yaitu
dengan cara bercocok tanam hidroponik. Hidroponik merupakan
budi daya pertanian tanpa media tanah. Sistem bercocok tanam
hidroponik ini dapat memanfaatkan lahan yang sempit.
Cara bercocok tanam hidroponik sudah banyak dipakai oleh
masyarakat untuk di lahan yang tidak terlalu luas. Banyak
keuntungan dan manfaat yang dapat diperoleh dari sistem
hidroponik. Sistem ini dapat menguntungkan petani dalam
meningkatkan mutu pertanian dan tidak membutuhkan lahan yang
luas.
B. Tujuan
Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai penulis dalam
pembuatan karya tulis ini. Tujuan – tujuan tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Mendeskripsikan pengertian dari hidroponik.
2. Dapat menjelaskan dan menerapkan cara – cara bercocok tanam
secara hidroponik.
3. Mendeskripsikan keuntungan dan kelemahan bercocok tanam secara
hidroponik.
4. Menelaah cara yang baik dalam memperkenalkan pada petani
mengenai sistem hidroponik agar mereka memanfaatkannya dengan
baik dan memaksimalkan keuntungan dari sistem tersebut.
5. Memenuhi tugas pelajaran bahasa Indonesia.
C. Identifikasi Masalah
Dari karya tulis ini ada beberapa masalah yang dapat
diidentifikasi. Masalah – masalah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Makna hidroponik.
2. Bahan – bahan yang dibutuhkan.
3. Jenis – jenis tanaman hidroponik.
4. Cara bertanam secara hidroponik
5. Kekurangan dan kelebihan bertanam hidroponik.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, ada beberapa masalah pada
pembahasan karya ilmiah ini, yaitu:
1. Apakah itu bercocok tanam secara hidroponik?
2. Apa sajakah bahan yang dibutuhkan dalam bercocok tanam
hidroponik?
3. Apa sajakah jenis tanaman hidroponik yang selalu berhasil?
4. Bagaimanakah cara bercocok tanam hidroponik?
5. Apa sajakah keuntungan dan kelemahan dalam bercocok tanam
hidroponik?
BAB II
PEMBAHASAN
I. Makna hidroponik
Hidroponik berasal dari bahasa latin (Greek), hydro berarti air dan
phonos berarti kerja sehingga hidroponik berarti air yang bekerja.
Jadi, hidroponik merupakan media tanam tanpa menggunakan tanah
dan mengambil unsur hara mineral dari yang dibutuhkan dari larutan
nutrisi yang dilarutkan dalam air.
Makanan tanaman yang ditanam secara hidroponik diperoleh dari
air yang mengandung zat – zat anorganik yang diberikan melalui pipa
– pipa air atau dengan cara disiramkan. Dalam praktiknya hidroponik
dilakukan dengan berbagai metode, tergantung media yang
digunakan. Adapun metode yang digunakan dalam hidroponik, antara
lain metode kultur air (menggunakan media air), metode kultur pasir
(menggunakan media pasir), dan metode porus (menggunakan media
kerikil, batu bata, dan lain – lain).
II. Bahan – bahan yang dibutuhkan
Metode yang tergolong berhasil dan mudah diterapkan adalah
metode pasir. Pada umumnya orang bertanam dengan menggunakan
tanah. Namun, dalam hidroponik tidak lagi digunakan tanah, hanya
dibutuhkan air yang ditambah nutrient sebagai sumber makanan bagi
tanaman. Apakah cukup dengan air dan nutrien? Bahan dasar yang
dibutuhkan tanaman adalah air, mineral, cahaya, dan CO2. Cahaya
telah terpenuhi oleh cahaya matahari. Demikian pula CO2 sudah
cukup melimpah di udara. Sementara itu kebutuhan air dan mineral
dapat diberikan dengan system hidroponik, artinya keberadaan tanah
sebenarnya bukanlah hal yang utama.
III. Jenis – jenis tanaman hidroponik
Jenis tanaman yang telah banyak dihidroponikkan dari golongan
tanaman hias antara lain Philodendron, Dracaena, Aglonema, dan
Spatyphilum. Golongan sayuran yang telah dihidroponikkan antara
lain tomat, paprika, mentimun, selada, sawi, kangkung, dan bayam.
Adapun jenis tanaman buah yang dapat dihidroponikkan antara lain
jambu air, melon, kedondong Bangkok, dan belimbing.
Bercocok tanam secara hidroponik memerlukan keahlian di bidang
hidroponik. Diperlukan pengenalan dan pembelajaran mengenai cara
– cara bercocok tanam hidroponik agar masyarakat dapat
memanfaatkan sistem ini dengan baik, khususnya petani. Petani perlu
mengetahui sistem hidroponik karena banyaknya keuntungan yang
didapatkan untuk hasil pertanian mereka. Dengan demikian hasil
pertanian akan menjadi lebih baik dan daya jualnya pun dapat
meningkat. Selain itu petani juga dapat memaksimalkan lahan yang
mereka miliki untuk bercocok tanam dengan hidroponik karena tidak
memerlukan lahan yang luas. Bagaiman cara bertanam secara
hidroponik?
IV. Cara bertanam hidroponik
Adapun caranya yaitu:
1. Media persemaian yang telah diberi air, lalu taburkan benih yang
akan ditanam, yang telah direndam di media tersebut.
2. Siram benih tersebut dan letakkan di tempat yang lembab dan tidak
terkena sinar matahari langsung. Jika benih sudah tumbuh, siramla
stiap hari (pagi dan sore).
3. Setelah benih berumur 2 minggu, pindahkan ke pot yang telah diisi
dengan media tanam yang telah disterilkan.
4. Selanjutnya pelihara tanaman tersebut dengan sebaik – baiknya,
yaitu dengan penyiraman rutin, pemberian nutrien, pemberian air,
pemilihan tanaman yang baik, pemangkasan daun – daun yang
tumbuh di ketiak daun, dan sebagainya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bercocok tanam secara hidroponik merupakan bercocok tanam
tanpa media tanah, sistem ini dapat menggunakan pasir, batu bata,
arang, dan sebagainya. Banyak manfaat yang dapat diambil dari
bercocok tanam secara hidroponik ini. Para petani butuh mengetahui
metode tersebut agar dapat membandingkan manfaat yang didapatkan
bila bercocok tanam hidroponik dan dengan media tanah. Mereka
juga dapat memperoleh penghasilan yang lebih karena bercocok
tanam hidroponik tidak membutuhkan lahan yang luas sehingga
mereka dapat memaksimalkan hasil pertanian mereka.
Pengenalan metode tersebut pada petani sangat dibutuhkan, tahap
pengenalan dapat secara penyuluhan maupun informasi – informasi
yang didapatkan dari masyarakat lain yang sudah mengetahui metode
tersebut. Para petani diharapkan dapat memanfaatkan dengan baik
untuk memperoleh hasil yang maksimal dari bercocok tanam
hidroponik sehingga dapat meningkatkan taraf hidup mereka menjadi
lebih baik.
B. Saran
Petani menggantungkan penghasilannya pada lahan pertanian
mereka. Hasil pertanian yang berkualitas akan berdampak sangat baik
pada penghasilan mereka. Hidroponik merupakan sistem bercocok
tanam tanpa media tanah yang dapat menghasilkan hasil pertanian
dengan kualitas yang baik. Pemerintah seharusnya memberikan
penyuluhan pada para petani, kemudian memberikan modal pada
mereka sehingga mereka dapat mencoba bercocok tanam hidroponik.
Bila penyuluhan dan percobaan berjalan dengan baik, maka petani
dapat melanjutkan bercocok tanam dengan hidroponik tersebut
sehingga dapat meningkatkan penghasilan mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Mikrajudin, dkk. 2007. IPA Terpadu SMP dan MTs kelas IX Semester
1. Jakarta: Erlangga.
Wariyono, Sukis, dkk. 2008. Mari Belajar Ilmu Alam Sekitar 3:
Panduan Belajar IPA Terpadu/untuk kelas IX SMP/MTs. Jakarta:
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Lingga, Pinus. 1999. Bercocok tanam tanpa tanah. Bogor: Penebar
Swadaya.
Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah, IPA untuk SMP dan MTs, Permen
Diknas No. 22 dan 23, 2006.
Wasis, dkk. 2008. IPA SMP. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.