Deskripsi : Tn. HAI 36 th, datang ke IGD RSUD Labuha datang dengan keluhan adanya benjolan di bagian selangkangan. Benjolan
tiba-tiba muncul satu hari yang lalu sebesar telur ayam, nyeri sekali, dan sakit ketika dipegang. Nyeri bertambah hebat ketika os
berjalan, beraktifitas ataupun batuk. Benjolan hanya terdapat pada selangkangan kanan saja, selangkangan kiri tidak ditemukan benjolan.
OS sebelumnya tidak pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya. Benjolan awalnya berwarna berwarna merah dan bertambah
nyeri. OS bekerja sebagai driver dan kuli panggul beras. Os mengaku ada demam satu hari yang lalu, demam hilang timbul, demam
tidak tinggi, dan tidak disertai menggigil. OS mengaku mual-mual tetapi tidak muntah, belum BAB sejak kemaren dan perut terasa
kembung. Riwayat keluarga yang mengalami keluhan seperti ini tidak ada. Riwayat penyakit hipertensi, DM, TB disangkal.
Tujuan :
Tn. HAI 36 th, datang ke IGD RSUD Labuha datang dengan keluhan adanya benjolan di bagian selangkangan. Benjolan tiba-tiba
muncul satu hari yang lalu sebesar telur ayam, nyeri sekali, dan sakit ketika dipegang. Nyeri bertambah hebat ketika os berjalan,
beraktifitas ataupun batuk. Benjolan hanya terdapat pada selangkangan kanan saja, selangkangan kiri tidak ditemukan benjolan. OS
sebelumnya tidak pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya. Benjolan awalnya berwarna berwarna merah dan bertambah nyeri.
OS bekerja sebagai driver dan kuli panggul beras. Os mengaku ada demam satu hari yang lalu, demam hilang timbul, demam tidak
tinggi, dan tidak disertai menggigil. OS mengaku mual-mual tetapi tidak muntah, belum BAB sejak kemaren dan perut terasa kembung.
Riwayat keluarga yang mengalami keluhan seperti ini tidak ada. Riwayat penyakit hipertensi, DM, TB disangkal.
3. Riwayat Penyakit :TB Paru (-), DM (-) Hepatitis (-), keganasan (-), Sakit jantung (-)
6. Kondisi Lingkungan Sosial : Os tinggal di Desa Gandasuli Memiliki 1 anak, serumah dengan keluarga berjumlah 3 orang
7. Lain – lain
Objective
Kesadaran : Compos Mentis ; Kesan sakit : tampak sakit sedang.
TB : 176 cm
BB : 68 kg
Tanda Vital : TD : 130/70 mmHg, Nadi : 110 x/menit, isi cukup, regular, RR : 20 x/menit, tipe abdominal-thoracal.Suhu : 37,7
ºC SpO2 : 99 %
GCS : E4 V5 M6.
Status Generalis :
Kulit : Sawo matang, turgor baik
Kepala : Normosefal, tidak ada deformitas
Rambut : warna hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut
Mata : conjungtiva anemis (-/-), Sclera icteric (-/-), pupil bulat isochor
Telinga : Preaurikuler, Aurikuler dan post aurikuler (Tidak ada deformitas, tidak ada secret)
Hidung : Deviasi (-), Sekret (-)
Tenggorokan : Tonsil T1 / T1, Mukosa Faring tidak Hyperemis
Gigi dan Mulut : mukosa mulut tenang.
Leher : JVP < 5 cmH2O Pembersaran KGB (-)
Paru
Inspeksi : frekuensi pernapasan : 20x/ menit, tipe abdominal-thoracal. Pergerakan pola napas simetris, penggunaan otot
bantu pernapasan (-).Barrel chest (-)
Palpasi : Simetris, Vocal vremitus kanan dan kiri sama
Perkusi : Sonor dikedua lapang paru
Auskultasi : Ronchi paru kanan (-)/ Rhonki paru kiri (-). pleural friction rub (-)
Jantung :
Inspeksi : Ictus Cordis 1 cm LMCS
Palpasi : Ictus cordis 1cm LMCS
Perkusi : Batas jantung normal.
Auskultasi : S1 – S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Terdapat benjolan di bagian perut bawah kanan, berwarna merah, ascites -, sagging of flank -
Auskultasi : Bising usus (+) normal, Terdapat adannya BU + pada benjolan di lipat paha kanan
Perkusi : Abdomen timpani. Nyeri di lipat paha kanan
Palpasi : Supel, nyeri tekan daerah epigastrium(+) dan nyeri tekan di lipat paha kanan +. Hepar / Lien tak teraba.
Status Lokalis
Terdapat benjolan berukuran 10x8 cm di lipat paha kanan, berwarna merah, nyeri ketika ditekan. Benjolan keras, dan bisa
digerakkan dari dasarnya. Benjolan tidak bisa dimasukkan kembali. BU +,
Punggung :
Nyeri ketok CVA -/-
Ekstermitas : Edema tungkai (-/-)
Kekuatan otot : 5/5, tonus otot : normotonus, CRT < 2 detik.
Pemeriksaan Penunjang :
Darah Lengkap :
Daftar Pustaka
1. R . Sjamsuhidajat , Wim de Jong, Buku – Ajar Ilmu Bedah, eds. 1, 2005, Jakarta: EGC
2. Sabiston. Buku ajar bedah(Essentials of surgery. Bagian 2, cetakan I : Jakarta, penerbit buku kedokteran EGC. 2000
Hasil Pembelajaran :
Subjective:
Tn. HAI 36 th, datang ke IGD RSUD Labuha datang dengan keluhan adanya benjolan di bagian selangkangan. Benjolan tiba-tiba
muncul satu hari yang lalu sebesar telur ayam, nyeri sekali, dan sakit ketika dipegang. Nyeri bertambah hebat ketika os berjalan,
beraktifitas ataupun batuk. Benjolan hanya terdapat pada selangkangan kanan saja, selangkangan kiri tidak ditemukan benjolan. OS
sebelumnya tidak pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya. Benjolan awalnya berwarna berwarna merah dan bertambah nyeri.
OS bekerja sebagai driver dan kuli panggul beras. Os mengaku ada demam satu hari yang lalu, demam hilang timbul, demam tidak
tinggi, dan tidak disertai menggigil. OS mengaku mual-mual tetapi tidak muntah, belum BAB sejak kemaren dan perut terasa kembung.
Riwayat keluarga yang mengalami keluhan seperti ini tidak ada. Riwayat penyakit hipertensi, DM, TB disangkal.
Obyektive
Pemeriksaan Fisik
Hernia berasal dari kata latin yang berarti rupture. Hernia didefinisikan adalah suatu penonjolan abnormal organ atau jaringan
melalui daerah yang lemah (defek) yang diliputi oleh dinding. Meskipun hernia dapat terjadi di berbagai tempat dari tubuh kebanyakan
defek melibatkan dinding abdomen pada umumnya daerah inguinal.1
Hernia ingunalis dibagi menjadi dua yaitu Hernia Ingunalis Lateralis (HIL) dan Hernia Ingunalis Medialis. Disini akan dijelaskan
lebih lanjut hernia ingunalis lateralis. Hernia inguinalis lateralis mempunyai nama lain yaitu hernia indirecta yang artinya keluarnya
tidak langsung menembus dinding abdomen. Selain hernia indirek nama yang lain adalah Hernia oblique yang artinya Kanal yang
berjalan miring dari lateral atas ke medial bawah. Hernia ingunalis lateralis sendiri mempunyai arti pintu keluarnya terletak disebelah
lateral Vasa epigastrica inferior. Hernia inguinalis lateralis (HIL) dikarenakan kelainan kongenital meskipun ada yang didapat.
Tabel. 2.1. Perbedaan HIL dan HIM.3
Tipe Deskripsi Hubungan dengan vasa Dibungkus oleh fascia spermatica Onset biasanya
epigastrica inferior interna pada waktu
Hernia Penojolan melewati cincin Lateral Ya Congenital
ingunalis inguinal dan biasanya Dan bisa pada
lateralis merupakan kegagalan waktu dewasa.
penutupan cincin ingunalis
interna pada waktu embrio
setelah penurunan testis
Hernia Keluarnya langsung Medial Tidak Dewasa
ingunalis menembus fascia dinding
medialis abdomen
Darah Lengkap :
Terapi
Non-Medikamentosa
Posisi Trendelenburg
Konsul Sp B ( Sp B sedang tidak ada, dan Pasien tidak mau dirujuk ke ternate. Pasien mengunggu Sp B kembali, dan recana
dioperasi Senin 21 Juli 2016)
Medikomentosa
RL 20 tpm
Ceftriaxone 2x1 gr (IV)
Ketorolac 3x1 amp (IV)
Ranitidin 2x1amp (IV)
Rencana follow up :
Pemantauan terhadap penyakit penyerta.
Edukasi pola hidup dan kebiasaan.
Prognosis :
Quo ad Vitam : dubia ad bonam
Qou ad Functionam : dubia ad bonam
Qou ad Sanationam : In dubia