Anda di halaman 1dari 10

Portofolio Kasus Penyakit dan Komplikasinya

Topik : Hernia Inguinalis Strangulata Dextra


Tanggal Kasus : 12 Juli 2017 Presenter : dr. Biondi Andorio Hosogawa
Tanggal Presentasi : 21 Juli 2017 Pendamping : dr. Surahmat
Tempat Presentasi : -
Objektif Presentasi :

 Keilmuan  Keterampilan  Penyegaran  Tinjauan Pustaka  Diagnostik  Manajemen  Masalah  Istimewa

 Neonatus  Bayi  Anak  Remaja  Dewasa  Lansia  Bumil

Deskripsi : Tn. HAI 36 th, datang ke IGD RSUD Labuha datang dengan keluhan adanya benjolan di bagian selangkangan. Benjolan
tiba-tiba muncul satu hari yang lalu sebesar telur ayam, nyeri sekali, dan sakit ketika dipegang. Nyeri bertambah hebat ketika os
berjalan, beraktifitas ataupun batuk. Benjolan hanya terdapat pada selangkangan kanan saja, selangkangan kiri tidak ditemukan benjolan.
OS sebelumnya tidak pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya. Benjolan awalnya berwarna berwarna merah dan bertambah
nyeri. OS bekerja sebagai driver dan kuli panggul beras. Os mengaku ada demam satu hari yang lalu, demam hilang timbul, demam
tidak tinggi, dan tidak disertai menggigil. OS mengaku mual-mual tetapi tidak muntah, belum BAB sejak kemaren dan perut terasa
kembung. Riwayat keluarga yang mengalami keluhan seperti ini tidak ada. Riwayat penyakit hipertensi, DM, TB disangkal.
Tujuan :

Bahan Bahasan  Tinjauan Pustaka  Riset  Kasus  audit

Cara Bahasan  Diskusi  Presentasi dan diskusi  email  pos


Data Pasien Nama : Tn.HAI (38 tahun)
Nomor Registrasi : 16. 62. 58
Nama Klinik :Bangsal Intena RSUD Labuha

Data Utama Untuk Bahan Diskusi


1. Diagnosis dan Gambaran Klinis

Tn. HAI 36 th, datang ke IGD RSUD Labuha datang dengan keluhan adanya benjolan di bagian selangkangan. Benjolan tiba-tiba
muncul satu hari yang lalu sebesar telur ayam, nyeri sekali, dan sakit ketika dipegang. Nyeri bertambah hebat ketika os berjalan,
beraktifitas ataupun batuk. Benjolan hanya terdapat pada selangkangan kanan saja, selangkangan kiri tidak ditemukan benjolan. OS
sebelumnya tidak pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya. Benjolan awalnya berwarna berwarna merah dan bertambah nyeri.
OS bekerja sebagai driver dan kuli panggul beras. Os mengaku ada demam satu hari yang lalu, demam hilang timbul, demam tidak
tinggi, dan tidak disertai menggigil. OS mengaku mual-mual tetapi tidak muntah, belum BAB sejak kemaren dan perut terasa kembung.
Riwayat keluarga yang mengalami keluhan seperti ini tidak ada. Riwayat penyakit hipertensi, DM, TB disangkal.

2. Riwayat Pengobatan : Riwayat Alergi Obat disangkal.

3. Riwayat Penyakit :TB Paru (-), DM (-) Hepatitis (-), keganasan (-), Sakit jantung (-)

4. Riwayat Keluarga : TB paru di keluarga (-) DM (-), Hipertensi (-)

5. Riwayat Pekerjaan : Bekerja sebagai driver dan Kuli Angkat

6. Kondisi Lingkungan Sosial : Os tinggal di Desa Gandasuli Memiliki 1 anak, serumah dengan keluarga berjumlah 3 orang

7. Lain – lain
Objective
Kesadaran : Compos Mentis ; Kesan sakit : tampak sakit sedang.
TB : 176 cm
BB : 68 kg
Tanda Vital : TD : 130/70 mmHg, Nadi : 110 x/menit, isi cukup, regular, RR : 20 x/menit, tipe abdominal-thoracal.Suhu : 37,7
ºC SpO2 : 99 %
GCS : E4 V5 M6.
Status Generalis :
 Kulit : Sawo matang, turgor baik
 Kepala : Normosefal, tidak ada deformitas
 Rambut : warna hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut
 Mata : conjungtiva anemis (-/-), Sclera icteric (-/-), pupil bulat isochor
 Telinga : Preaurikuler, Aurikuler dan post aurikuler (Tidak ada deformitas, tidak ada secret)
 Hidung : Deviasi (-), Sekret (-)
 Tenggorokan : Tonsil T1 / T1, Mukosa Faring tidak Hyperemis
 Gigi dan Mulut : mukosa mulut tenang.
 Leher : JVP < 5 cmH2O Pembersaran KGB (-)
 Paru
Inspeksi : frekuensi pernapasan : 20x/ menit, tipe abdominal-thoracal. Pergerakan pola napas simetris, penggunaan otot
bantu pernapasan (-).Barrel chest (-)
Palpasi : Simetris, Vocal vremitus kanan dan kiri sama
Perkusi : Sonor dikedua lapang paru
Auskultasi : Ronchi paru kanan (-)/ Rhonki paru kiri (-). pleural friction rub (-)
 Jantung :
Inspeksi : Ictus Cordis 1 cm LMCS
Palpasi : Ictus cordis 1cm LMCS
Perkusi : Batas jantung normal.
Auskultasi : S1 – S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
 Abdomen
Inspeksi : Terdapat benjolan di bagian perut bawah kanan, berwarna merah, ascites -, sagging of flank -
Auskultasi : Bising usus (+) normal, Terdapat adannya BU + pada benjolan di lipat paha kanan
Perkusi : Abdomen timpani. Nyeri di lipat paha kanan
Palpasi : Supel, nyeri tekan daerah epigastrium(+) dan nyeri tekan di lipat paha kanan +. Hepar / Lien tak teraba.
 Status Lokalis
Terdapat benjolan berukuran 10x8 cm di lipat paha kanan, berwarna merah, nyeri ketika ditekan. Benjolan keras, dan bisa
digerakkan dari dasarnya. Benjolan tidak bisa dimasukkan kembali. BU +,
 Punggung :
Nyeri ketok CVA -/-
 Ekstermitas : Edema tungkai (-/-)
Kekuatan otot : 5/5, tonus otot : normotonus, CRT < 2 detik.

Pemeriksaan Penunjang :

Darah Lengkap :

Hemaglobin : 13,2 g/dL


Hematokrit : 36,9 %
Leukosit : 15,2 10^3 μl
Trombosit : 281 10^3 μl
LED : 65 mm/jam
GDS : 143 mg/dL

Diagnosis Utama : Hernia Inguinalis Strangulata Dextra


Diagnosis Banding : Varises Vena Shapena Magna
Lipoma

Daftar Pustaka

1. R . Sjamsuhidajat , Wim de Jong, Buku – Ajar Ilmu Bedah, eds. 1, 2005, Jakarta: EGC
2. Sabiston. Buku ajar bedah(Essentials of surgery. Bagian 2, cetakan I : Jakarta, penerbit buku kedokteran EGC. 2000

Hasil Pembelajaran :

1. Mengatahui gejala-gejala penyakit Hernia dan Terapinya


2. Mengetahui pemeriksaan yang dilakukan pada kasus Hernia
3. Mengetahui pengobatan pasien dengan Hernia
Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio (SOAP) / Resume.

Subjective:

Keluhan Utama : Benjolan pada lipat paha kanan

Tn. HAI 36 th, datang ke IGD RSUD Labuha datang dengan keluhan adanya benjolan di bagian selangkangan. Benjolan tiba-tiba
muncul satu hari yang lalu sebesar telur ayam, nyeri sekali, dan sakit ketika dipegang. Nyeri bertambah hebat ketika os berjalan,
beraktifitas ataupun batuk. Benjolan hanya terdapat pada selangkangan kanan saja, selangkangan kiri tidak ditemukan benjolan. OS
sebelumnya tidak pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya. Benjolan awalnya berwarna berwarna merah dan bertambah nyeri.
OS bekerja sebagai driver dan kuli panggul beras. Os mengaku ada demam satu hari yang lalu, demam hilang timbul, demam tidak
tinggi, dan tidak disertai menggigil. OS mengaku mual-mual tetapi tidak muntah, belum BAB sejak kemaren dan perut terasa kembung.
Riwayat keluarga yang mengalami keluhan seperti ini tidak ada. Riwayat penyakit hipertensi, DM, TB disangkal.

Obyektive

Pemeriksaan Fisik

Kesadaran : Compos Mentis ; Kesan sakit : tampak sakit sedang.


TB : 176 cm
BB : 68 kg
Tanda Vital : TD : 130/70 mmHg, Nadi : 110 x/menit, isi cukup, regular, RR : 20 x/menit, tipe abdominal-thoracal.Suhu : 37,7
ºC SpO2 : 99 %
GCS : E4 V5 M6.
Status Generalis :
 Kulit : Sawo matang, turgor baik
 Kepala : Normosefal, tidak ada deformitas
 Rambut : warna hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut
 Mata : conjungtiva anemis (-/-), Sclera icteric (-/-), pupil bulat isochor
 Telinga : Preaurikuler, Aurikuler dan post aurikuler (Tidak ada deformitas, tidak ada secret)
 Hidung : Deviasi (-), Sekret (-)
 Tenggorokan : Tonsil T1 / T1, Mukosa Faring tidak Hyperemis
 Gigi dan Mulut : mukosa mulut tenang.
 Leher : JVP < 5 cmH2O Pembersaran KGB (-)
 Paru
Inspeksi : frekuensi pernapasan : 20x/ menit, tipe abdominal-thoracal. Pergerakan pola napas simetris, penggunaan otot
bantu pernapasan (-).Barrel chest (-)
Palpasi : Simetris, Vocal vremitus kanan dan kiri sama
Perkusi : Sonor dikedua lapang paru
Auskultasi : Ronchi paru kanan (-)/ Rhonki paru kiri (-). pleural friction rub (-)
 Jantung :
Inspeksi : Ictus Cordis 1 cm LMCS
Palpasi : Ictus cordis 1cm LMCS
Perkusi : Batas jantung normal.
Auskultasi : S1 – S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
 Abdomen
Inspeksi : Terdapat benjolan di bagian perut bawah kanan, berwarna merah, ascites -, sagging of flank -
Auskultasi : Bising usus (+) normal, Terdapat adannya BU + pada benjolan di lipat paha kanan
Perkusi : Abdomen timpani. Nyeri di lipat paha kanan
Palpasi : Supel, nyeri tekan daerah epigastrium(+) dan nyeri tekan di lipat paha kanan +. Hepar / Lien tak teraba.
 Status Lokalis
Terdapat benjolan berukuran 10x8 cm di lipat paha kanan, berwarna merah, nyeri ketika ditekan. Benjolan keras, dan bisa
digerakkan dari dasarnya. Benjolan tidak bisa dimasukkan kembali. BU +,
 Punggung :
Nyeri ketok CVA -/-
 Ekstermitas : Edema tungkai (-/-)
Kekuatan otot : 5/5, tonus otot : normotonus, CRT < 2 detik.
Assessment (Penalaran Klinis) :
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan Fisik serta pemeriksaan laboratorium dapat disimpulkan Pasien mengalami Hernia Inguinalis
Strangulata Dextra

Hernia berasal dari kata latin yang berarti rupture. Hernia didefinisikan adalah suatu penonjolan abnormal organ atau jaringan
melalui daerah yang lemah (defek) yang diliputi oleh dinding. Meskipun hernia dapat terjadi di berbagai tempat dari tubuh kebanyakan
defek melibatkan dinding abdomen pada umumnya daerah inguinal.1

Hernia ingunalis dibagi menjadi dua yaitu Hernia Ingunalis Lateralis (HIL) dan Hernia Ingunalis Medialis. Disini akan dijelaskan
lebih lanjut hernia ingunalis lateralis. Hernia inguinalis lateralis mempunyai nama lain yaitu hernia indirecta yang artinya keluarnya
tidak langsung menembus dinding abdomen. Selain hernia indirek nama yang lain adalah Hernia oblique yang artinya Kanal yang
berjalan miring dari lateral atas ke medial bawah. Hernia ingunalis lateralis sendiri mempunyai arti pintu keluarnya terletak disebelah
lateral Vasa epigastrica inferior. Hernia inguinalis lateralis (HIL) dikarenakan kelainan kongenital meskipun ada yang didapat.
Tabel. 2.1. Perbedaan HIL dan HIM.3
Tipe Deskripsi Hubungan dengan vasa Dibungkus oleh fascia spermatica Onset biasanya
epigastrica inferior interna pada waktu
Hernia Penojolan melewati cincin Lateral Ya Congenital
ingunalis inguinal dan biasanya Dan bisa pada
lateralis merupakan kegagalan waktu dewasa.
penutupan cincin ingunalis
interna pada waktu embrio
setelah penurunan testis
Hernia Keluarnya langsung Medial Tidak Dewasa
ingunalis menembus fascia dinding
medialis abdomen

Sistem Ponka membagi hernia menjadi 2 tipe:3


1. Hernia Indirek
hernia inguinalis indirek yang tidak terkomplikasi.
hernia inguinalis indirek sliding.
2. Hernia Direk
suatu defek kecil di sebelah medial segitiga Hesselbach, dekat tuberculum pubicum.
hernia divertikular di dinding posterior.
hernia inguinalis direk dengan pembesaran difus di seluruh permukaan segitiga Hesselbach

Gambar 2.4.2. Perbandingan HIL (Indirek) dan HIM(direk)


Pemeriksaan Penunjang :

Darah Lengkap :

Hemaglobin : 13,2 g/dL


Hematokrit : 36,9 %
Leukosit : 15,2 10^3 μl
Trombosit : 281 10^3 μl
LED : 65 mm/jam
GDS : 143 mg/dL
Planning

Terapi
Non-Medikamentosa
 Posisi Trendelenburg
 Konsul Sp B ( Sp B sedang tidak ada, dan Pasien tidak mau dirujuk ke ternate. Pasien mengunggu Sp B kembali, dan recana
dioperasi Senin 21 Juli 2016)
Medikomentosa
 RL 20 tpm
 Ceftriaxone 2x1 gr (IV)
 Ketorolac 3x1 amp (IV)
 Ranitidin 2x1amp (IV)
Rencana follow up :
 Pemantauan terhadap penyakit penyerta.
 Edukasi pola hidup dan kebiasaan.

Prognosis :
Quo ad Vitam : dubia ad bonam
Qou ad Functionam : dubia ad bonam
Qou ad Sanationam : In dubia

Anda mungkin juga menyukai