1. Identitas Pasien
Nama pasien : Ny. T. H. No. RM : 194695
Jenis kelamin : Perempuan Ruangan : Poli
Umur : 61 tahun Tgl.Pemeriksaan : 19 april 2018
Tanggal lahir : 14/08/1957
Alamat : Jalan Mawar Jingga No: 14 , Kota Probolinggo
Suku : Jawa
Agama : Islam
Status marital : Menikah
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
2. Subjektif (S)
Autoanamnesa didapatkan dari pasien
Keluhan Utama : Tangan kiri gemetar
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke poli RSUD dr. Muhammad Saleh Probobolinggo dengan keluhan
tangan kiri gemetar. Tangan kiri gemetar sudah sekitar 3 bulan ini, pasien merasa
gemetar hanya pada tangan kiri saja. Gemetar hilang timbul. Sehari gemetar
timbul sekitar 5 kali. pasien mengatakan 1 bulan awal sakit keluhan nya semakin
bertambah parah, dan untuk 2 bulan terakhir ini keluhan nya mulai berkurang.
Tangan kiri gemetar timbul saat pasien dalam keadaan istirahat, seperti tidur,
1
tangan nya posisi diam/tidak melakukan aktivitas. Jika timbul gemetar pasien
mengeluhkan sulit untuk memegang barang, dan sering kali menjatuhkan barang.
Tangan kiri gemetar berkurang saat pasien sedang melakukan aktivitas, seperti
memasak, mencuci piring,. saat tidur pasien suka menindih tangan nya yang
gemetar dengan kepala. Saat jalan pasien tidak merasa sempoyongan atau ingin
jatuh namun kalau jalan terasa lambat. Pusing (-) , mual muntah (-) .
2
2. Objektif (O)
A. Status Interna Singkat :
BB : 72 kg TB : 154 cm
TD : 150/90 mmHg Nadi :78 x/menit
Pernafasan : 22 x/menit Suhu : 36,6°C
Kepala : a/i/c/d -/-/-/-
Leher : pembesaran KGB (-), pembesaran tiroid (-)
Thoraks : Bentuk simetris (+), retraksi (-), tanda jejas / trauma (-)
Cardio : Suara jantung S1 S2 regular tunggal, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : Vesikuler/vesikuler, Rhonki -/-, Wheezing -/-
Abdomen : Supel (+), bising usus (+) normal, nyeri tekan (-)
Hepar : Tidak teraba
Lien : Tidak teraba
Ekstremitas : Akral hangat, di keempat ekstremitas, edema (-) di keempat
ekstremitas
3
C. Status Neurologik
Kesan Umum
- Kesadaran
Kualitatif : Composmentis
Kuantitaif : GCS 4-5-6
- Pembicaraan
Disartri :-
Monoton :-
Scanning :-
Afasia Motorik : -
Sensorik : -
Amnestik (anomik) : -
- Kepala
Bentuk /besar : Normal
Asimetris : (-)
Torticollis : (-)
- Muka
Mask : (+)
Myopathik : (-)
Fullmoon : (-)
Lain – lain : (-)
D. Pemeriksaan Khusus :
1. Rangsangan Selaput Otak (Meningeal Sign)
- Kaku Kuduk : (-)
- Laseque Test : (-)
- Kernig Test : (-)
- Brudzinski Tanda Leher : (-)
- Brudzinski Tungkai Kontra lateral : (-)
4
- Brudzinski Tanda Pipi : (-)
- Brudzinski Tanda Simfisis Pubis : (-)
Pupil :
Bentuk : Bulat Bulat
Diameter : 3mm 3mm
5
Letak : Sentral Sentral
Perbedaan ukuran : Isokor Isokor
Refleks cahaya langsung : (+) (+)
6
Meringis asimetris
Tersenyum asimetris
Pengecapan Tidak di lakukan
Hiperakusis Tidak di lakukan
Sekresi air mata Tidak dilakukan
- Vestibular
Nistagmus (-) (-)
Tinnitus aureum (-) (-)
Past Pointing Test
Tidak dilakukan
Romberg Test
Stepping Test
- Koklear
Tes Weber
Tes Rinne Tidak dilakukan
Tes Schwabach
Bagian sensorik
Refleks muntah (pharynx) :
Tidak dilakukan
Refleks pallatum molle :
7
Nervus XI : Aksesorius Kanan Kiri
3. Extremitas
A. Superior
Inspeksi
Atrofi otot : (-)
Pseudohypertrofi : (-)
Kelumpuhan : (-)
Palpasi
Nyeri : (-)
kontraktur : (-)
konsistensi : Padat kenyal
Perkusi
normal : (+)
reaksi myotonik : (-)
8
Motorik
Kekuatan otot
(N.B : 5 = normal (100%) , 4 = dapat melawan tahanan minimal (75 %),
3 = dapat melawan gravitasi (50%), 2 = dapat menggerakan sendi (25%),
1 = masih ada kontraksi otot (10%), 0 = tidak ada gerak sama sekali (0%)).
9
Sensibilitas
Eksteroseptik Kanan Kiri
- Rasa nyeri superficial (-) (-)
- Rasa suhu Tidak dilakukan Tidak dilalakukan
- Rasa raba ringan (-) (-)
Proprioseptik Kanan Kiri
- Rasa getar : Tidak Dapat Dievaluasi
- Rasa tekan : (+) (+)
Tidak dilakukan
- Rasa nyeri tekan : (+) (+)
- Rasa gerak dan posisi : (+) (+)
Enteroseptik
Refered pain : tidak dilakukan
Rasa kombinasi
- Stereognosis : (+) (+)
- Barognosis : (+) (+)
Tidak dilakukan
- Grapestesia : (+) (+)
- Sensory extinction : (+) (+)
- Loss of body image : (-) (-)
- Two point tactile discrimination :
B. Inferior
Inspeksi
Atrofi otot : (-)
Pseudohypertrofi : (-)
Kelumpuhan : (-)
Palpasi
Nyeri : (-)
Kontraktur : (-)
Konsistensi : Padat Kenyal
10
Perkusi
Normal : normal
Reaksi myotonik : (-)
Motorik
Kekuatan otot
(N.B : 5 = normal (100%) , 4 = dapat melawan tahanan minimal (75 %),
3 = dapat melawan gravitasi (50%), 2 = dapat menggerakan sendi (25%),
1 = masih ada kontraksi otot (10%), 0 = tidak ada gerak sama sekali (0%)).
KANAN KIRI
- Flexi artic coxae (tungkai atas) : 5 5
- Extensi artic coxae (tungkai atas) : 5 5
- Flexi sendi lutut (tungkai bawah) : 5 5
- Extensi sendi lutut (tungkai bawah) : 5 5
- Flexi plantar kaki : 5 5
- Ekxtensi dorsal kaki : 5 5
- Gerakan jari-jari : 5 5
11
Oppenheim (-) (-)
Gordon (-) (-)
Gonda (-) (-)
Schaffer (-) (-)
Rossolimo (-) (-)
Mendel-Bechterew (-) (-)
Stransky (-) (-)
Sensibilitas
Eksteroseptik Kanan Kiri
Rasa nyeri superficial : (+) (+)
- Rasa suhu : Tidak
Tidak dilakukan
dilakukan
- Rasa raba ringan : (+) (+)
Proprioseptik
- Rasa getar : Tidak dilakukan
- Rasa tekan : (+) (+)
Tidak Dilakukan
- Rasa nyeri tekan : (+) (+)
- Rasa gerak dan posisi : dbn dbn
Enteroseptik
- Refered pain : tidak dilakukan
Rasa kombinasi
- Stereognosis : (+) (+)
- Barognosis : (+) (+)
- Grapestesia : (+) (+)
Tidak Dilakukan
- Sensory extinction : (+) (+)
- Loss of body image : (-) (-)
- Two point tactile discrimination :
4. Badan
o Inspeksi : dalam batas normal
o Palpasi : dalam batas normal
12
o Otot perut : tidak ada nyeri tekan
o Otot Pinggang : dalam batas normal
o Kedudukan diafragma :
gerak : simetris
istirahat : simetris
o Perkusi : thorax : sonor, abdomen : timpani
o Auskultasi : thorax : vesikuler, abdomen : bising usus (+)
A. Motorik
o Gerakan cervical vertebrae
Flexi : normal
Ekstensi : normal
Rotasi : normal
Lateral deviation : normal
o Gerakan dari tubuh
o Refleks-refleks
Reflek dinding abdomen :
Reflek interskapula :
Reflek Scapula :
Reflek gluteal : :
Reflek cremaster : Tidak dievaluasi
Reflek anal :
Membungkuk :
Ekstensi :
Lateral deviation :
5. Kolumna vertebralis
o Kelainan lokal
Skoliosis : (-)
Kifosis : (-)
Kifoskoliosis : (-)
13
Gibbus : (-)
o Nyeri tekan/ keto lokal : (-)
o Nyeri tekan sumbu : (-)
o Nyeri tarik sumbu : (-)
o Besar otot (sebutkan otot mana)
Atrofi : (-)
Pseudotrofi : (-)
6. Gerakan-gerakan involunter
o Tremor
-Waktu istirahat : (+)
-Waktu gerak : (-)
o Chorea : (-)
o Athetose : (-)
o Ballismus : (-)
o Torsion spasme : (-)
o Fasikulasi : (-)
o Myoklomia : (-)
14
7. Gait dan Keseimbangan
o Koordinasi
Jari tangan – jari tangan :+
Jari tangan-hidung :+
Ibu jari kaki-jari tangan : Tidak dilakukan
Tumit-lutut : Tidak dilakukan
Pronasi-supinasi : Tidak dilakukan
Tapping dg jari-jari tangan : Tidak dilakukan
Tapping dg jari-jari kaki : Tidak dilakukan
o Gait station
Parkinson Gait : (+) :
Jalan di atas tumit :
Jalan di atas jari kaki :
Tandem walking :
Jalan walking :
Tidak dievaluasi
Jalan lurus lalu putar : :
Jalan mundur :
Hopping :
Berdiri dengan satu kaki :
8. Fungsi Luhur
o Apraxia :
o Agraphia :
o Fingeragnosia : Tidak dievaluasi
o Membedakan kanan dan kiri :
o Acalculia :
15
9. Reflek-reflek primitif
o Grasp refleks :
o Snout refleks :
o Sucking refleks : Tidak dievaluasi
o Palmo-metal refleks :
Pemeriksaan radiologik
Tengkorak : (-)
Plain X-foto : tidak di evaluasi
CT scan : tidak di evaluasi
Cerebral angiografi : tidak dievaluasi
MRI : tidak dievaluasi
16
Columna vertebralis
Plain X-foto : tidak dievaluasi
CT scan : tidak dievaluasi
Cerebral angografi : tidak dievaluasi
MRI : tidak dievaluasi
Pemeriksaan EEG : tidak dievaluasi
Pemeriksaan dengan echoenchephalografi : tidak dievaluasi
Pemeriksaan dengan doppler : tidak dievaluasi
Pemeriksaan Elektrodiagnostik
E.N.M.G/B.A.E.P/V.E.P/S.E.P : tidak dievaluasi
Elektrik stimulasi dari saraf perifer dan otot : tidak dievaluasi
Pemeriksaan Tambahan : (-)
KESIMPULAN
Anamnesa :
Pasien datang ke IGD RSUD dr. Muhammad Saleh Probobolinggo
dengan keluhan tidak sadar pukul 23.15 WIB. Sebelum ke IGD anak
pasien mengataka bahwa ibunya sudah tidak sadar 5 jam yang lalu.
Selama 5 jam di rumah pasien sempat diperiksa oleh dokter umum,
karena kondisi pasien semakin memburuk pasien kemudian dibawa ke
IGD. Anak pasien mengatakan sebelum tidak sadar pasien mengeluh
nyeri kepala cekot cekot sejak pagi. Selain itu pasien sempat muntah di
rumah sebanyak 3x. Saat sampai di IGD pasien kejang dengan kedua
tangan dan kaki lurus kaku, kedua mata mendelik keatas. Pasien kejang
selama ±10 menit.
Riwayat vertigo (+)
Riwayat Hipertensi (-) tidak minum obat
Riwayat Diabetes Melitus (-)
Riwayat Asma (-)
Riwayat Alergi Obat (-)
17
Riwayat Alergi Makanan (-)
Riwayat Keluarga : (-)
STATUS NEUROLOGIK
Muka
Mask : (+)
Myopathik : (-)
Fullmoon : (-)
Lain – lain : (-)
Gerakan-gerakan involunter
- Tremor : Waktu istirahat (+)
Gait station
Parkinson Gait : (+)
18
DIAGNOSA BANDING :
- Sindrom Parkinsonism
- Parkinson Plus
- tremor karena obat
ASSESMENT
Diagnosa Klinis : Gemetar tangan dan kaki kiri
lambat dalam menjalani aktivitas
Face mask
Myerson sign (+)
Tonus otot Rigid pada Ekstremitas superior sinistra
Parkinson Gait (+)
PLANNING
TERAPI :
MONITORING
Gejala klinis
Rutin kontrol
19
EDUKASI (EX)
Tidak perlu khawatir karena merupakan salah satu penyakit degenerative
Latihan jalan
Latihan koordinasi
Rutin kontrol
Rutin minum obat
PROGNOSIS :
Dubia ad Bonam
Tingkat keparahan gejala penyakit Parkinson sangat bervariasi dari
individu ke individu dan tidak mungkin untuk memprediksi seberapa cepat
gangguan tersebut akan maju. Penyakit Parkinson sendiri bukanlah
penyakit fatal, dan harapan hidup rata-rata adalah sama dengan orang
tanpa penyakit. Komplikasi sekunder, seperti pneumonia, jatuh cedera
yang berhubungan, dan tersedak justru dapat mengakibatkan kematian.
Pengobatan yang teratur dapat mengurangi beberapa gejala dan mencegah
terjadinya komplikasi sekunder dapat memperpanjang kualitas hidup
seorang individu dengan penyakit Parkinson.
20