Bab Ii
Bab Ii
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Air
Air merupakan bahan yang paling penting bagi kehidupan, baik manusia,
hewan, dan tumbuhan.Sekitar tiga per empat dari tubuh kita terdiri dari air.
Penyediaan suber air bersih harus dapat memenuhi kebutuhan masyarakat karena
penediaan air bersih yang terbatas memudahkan timbulnya penyakit di masyarakat.
Air yang kelihatan bening belum tentu bersih, dan air yang kelihatannya bersih belum
tentu memenuhi kriteria sehat yang dapat langsung dikomsumsi.
Air salah satu diantara pembawa penyakit yang berasal dari tinja untuk sampai
kepada manusia. Supaya air yang masuk ketubuh manusia baik berupa makanan dan
minuman tidak menyebabkan penyakit, maka pengolahan air baik berasal dari
sumber, jaringan trasmisi atau distribusi adalah mutlak diperlukan untuk mencegah
terjadinya kontak kotoran sebagai sumber penyakit dengan air yang diperlukan. Air
merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk kebutuhan hidup orang banyak
seperti mandi, mencuci dan menitasi. Pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan
harus dilakukan secara bijaksana.1
Standard kualitas air bersih dapat di artikan sebagai ketentuan-ketentuan
berdasarkan permenkes RI No 416/MENKES/PER/IX/1990 yang biasanya
dituangkan dalam bentuk pernyataan atau angka yang menunjukkan persyaratan-
persyaratan yang harus di penuhi agar air tersebut tidak menimbulkan gangguan
kesehatan.
Peraturan ini dibuat dengan maksud bahwa air yang memenuhi syarat
kesehatan mempunyai peran penting dalam rangka pemeliharaan, perlindungan serta
mempertinggi derajat kesehatan masyarakat. Dengan laporan ini telah diperoleh
landasan hukum dalam hal pengawasan air bersih.
2.1.1 Penyebab Air Tercemar
Pencemaran air sumur adalah penyimpangan sifat-sifat air dari kedaan normal
bukan dari kemurniannya. sedangkan menurut peraturan perintah RI nomor 82 tahun
2001 tentang pengelolahan kualitas air dan pengendaliaan pencemaran air bahwa
pencemaran air adalah masuknya atau dimasukannya makluk hidup, zat, energi atau
komponen lain kedalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun
ketingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat perfungsi sesuai dengan
ketentuannya.3
Air tanah dapat terkontaminasi dari beberapa sumber pencemaran, baik lokal
mau pun regional.Sumber pencemaran tersebut sangat berperan dalam terjadinya
kontaminasi air tanah sampai mencapai 40% dari sumber air tanah.Dibeberapa
tempat, musim sangat berpengaruh pada kualitas air sumur bor, misalnya pada musim
kumarau air sumur menjadi keruh. Pada daerah dengan curah hujan yang tinggi jarak
harus lebih jauh dibandingkan dengan daerah-daerah dengan curah hujan yang rendah
untuk kondisi tempat yang sama.
2.3.3 Fisiologi
E coli tumbuh dengan mudah pada hampir semua media yang dipakai
dilaboratorium.Ditemukan di usus besar manusia sebagai flora normal.Dapat
menyebabkan infeksi dan diare.Hidup rentang pada suhu 20-40ºC.E coli tumbuh
sebagai koloni kuman yang meragi laktosa.Selama bertahun-tahun E coli dicurigai
sebagai salah satu penyebab diare yang ditimbulkan pada manusia khususnya pada
anak-anak yang mengakibatkan kematian.6
2.3.6 Pencegahan
Untuk menghindari supaya tidak tertular Ecoli sebagai berikut:
1. Pemberian air susu ibu (ASI) secara eksklusif, sampai umur 4-6 bulan.
Pemberian ASI mempunyai banyak keuntungan bagi bayi dan ibunya.Hal ini
disebabkan karena ASI tidak membutuhkan botol, dot, dan air, yang mudah
terkontaminasi dengan bakteri yang mungkin menyebabkan diare. ASI juga
mengandung antibodi yang melindungi bayi terhadap infeksi terutama diare,yang
tidak terdapat pada susu sapi atau susu formula. Saat usia bayi mencapai4-6 bulan,
bayi harus menerima buah-buahan dan makan lain untuk memenuhi kebutuhan gizi
yang meningkat, tetapi ASI harus tetap diberikan paling tidak sampai umur 2 tahun.
2. Hindarkan penggunaan susu botol.
Seringkali para ibu membuat susu yang tidak langsung habis sekali minum, sehingga
memungkinkan tumbuhnya bakteri. Juga dot yang jatuh, langsung diberikan pada
bayi, tanpa dicuci terlebih dahlu. Botol juga dicuci dan direbus untuk mencegah
pertumbuhan kuman.
3. Penyimpanan dan penyiapan makanan pendamping ASI yang baik, untuk
mengurangi paparan dan perkembangan bakteri.
4. Penggunaan air bersih untuk minum.
Pasokan air yang cukup, bias membantu membiasakan hidup bersih seperti cuci
tangan, mencuci peralatan makan, membersihkan WC dan kamar mandi.
mencuci tangan sesudah buang air besar dan membuang tinja bayi, sebelum
menyiapkan makanan dan makan.
6. Membuang tinja, termasuk tinja bayi secara benar.
Tinja merupakan sumber infeksi bagi orang lain. Keadaan ini terjadi baik pada diare
maupun yang terinfeksi tanpa gejala.Oleh karena itu pembuangan tinja anak
merupakan aspek penting pencegahan diare.