Laporan Home Visit
Laporan Home Visit
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas berkat dan
AnugerahNya sehingga saya dapat melaksanakan kegiatan Home visit di wilayah kerja
Puskesmas Bahu, Kota Manado. Serta dapat menyelesaikan laporan home visit dengan
baik.
Laporan ini dibuat sebagai salah satu syarat pada kepanitraan klinik di Bagian Ilmu
Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi serta sebagai
dukungan dan pemantauan kondisi pasien di wilayah kerja Puskesmas Bahun, kota
Manado.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat banyak
kekurangan, sehingga kritik dan saran sangat diharapkan demi kesempurnaan laporan
ini. Akhir kata saya mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam penyusunan laporan ini, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.
1
DAFTAR ISI
2
Portofolio Home Visit
3
Penderita bekerja sebagai sopir ojek online
6. Kondisi Lingkungan Sosial dan Fisik :
Hubungan dengan tetangga dan orang sekitar baik, tidak ada masalah baik di rumah maupun
di masyarakat. Penderita tinggal di kawasan pemukiman yang cukup padat. Kebutuhan
keluarga cukup terpenuhi.
7. Lain-lain : -
4
Rangkuman Portofolio
1. Subjektif :
5
BAB I
PENDAHULUAN
Home visit adalah segala tindakan yang dilakukan kepada pasien oleh tenaga
kesehatan sebagai kelanjutan dari tindakan yang dilakukan di Rumah sakit atau bersifat
panggilan. Tindakan ini dilakukan di rumah atau tempat tinggal pasien. Pelayanan Home
visit ini melibatkan berbagai tenaga yang berkompetensi di bidang masing-masing,
diantaranya dokter, baik dokter umum, maupun dokter spesialis, perawat, fisioterapi,
laboratorim dan apotik. 1
Sehat adalah keadaan sejahtera secara fisik, mental, dan sosial bukan hanya
sekedar tidak adanya penyakit maupun cacat. Dari ketiga definisi sehat diatas dapat
disimpulkan bahwa sehat adalah suatu keadaan fisik, mental, dan sosial yang terbebas
dari suatu penyakit sehingga seseorang dapat melakukan aktivitas secara optimal. Untuk
masyarakat yang sehat diperlukan perhatian khusus baik yang dipayakan oleh
Pemerintah, tenaga kesehatan, maupun dari masyarakat sendiri. 3
Hipertensi adalah suatu kondisi dimana pembuluh darah memiliki tekanan darah
tinggi (tekanan darah sitolik ≥ 140mmHg atau tekanan darah diastole ≥90 mmHg) yang
menetap, semakin tinggi tekanan darah maka semakin keras jantung bekerja (WHO,
2013). Hipertensi juga disebut dengan silent killer karena termasuk penyakit yang dapat
langsung mematikan.5,6
Skabies adalah suatu penyakit kulit yang menular disebabkan oleh tungau
sarcoptes scabiel yang penularannya terjadi melalui kontak secara langsung. Gejala yang
paling khas pada skabies yaitu adanya rasa gatal yang semakin memberat pada malam
hari.5
6
BAB II
A. IDENTITAS PENDERITA
Nama : Tn. UW
Umur : 42 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Winangun 2
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ojek online
Agama : Kristen Protestan
Bangsa : Indonesia
Status Pernikahan : Menikah
Tanggal Kunjungan : Sabtu, 31 Maret 2018
Keterangan :
Penderita
Istri
Anak perempuan
Anak laki-laki
7
C. KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA
8
Jumlah penghuni rumah : 5 orang
E. DENAH RUMAH
KAMAR KAMAR WC
KAMAR
DAPUR
9
G. PENETAPAN MASALAH PASIEN
1. Riwayat medis
Darah tinggi : Ada
Sakit gula : disangkal
Kolesterol : disangkal
Asam Urat : disangkal
Alergi obat/makanan/benda : disangkal
Riwayat sesak : disangkal
Riwayat batuk lama : disangkal
Riwayat penyakit jantung : disangkal
Riwayat penyakit tulang : disangkal
2. Riwayat Penyakit Sekarang:
Penderita mengontrol tekanan darah
3. Riwayat penyakit keluarga
orangtua penderita mengalami penyakit yang sama
4. Riwayat kebiasaan
Penderita rajin minum obat dan mengontrol penyakit penderita. Tetapi penderita
masih sering mengkonsumsi makanan tinggi gula dan kurang berolahraga.
5. Riwayat social ekonomi
Hubungan keluarga dengan tetangga atau orang sekitar baik, tidak ada masalah
baik di rumah maupun di masyarakat. Hubungan penderita dengan keluarga baik satu
sama lain saling mendukung. Penderita tinggal di kawasan perumahan yang padat,
jarak antar rumah sedang. Kebutuhan keluarga cukup terpenuhi dari sumber
penghasilan keluarga.
6. Diagnosis holistik (biopsikososial)
Personal : Sakit kepala, pusing, Gatal di lipatan paha
Klinis : Hipertensi + skabies
Faktor Internal: Asupan makanan tidak teratur sebelum mendapatkan penyakit.
Psikososial : Kesibukan penderita saat ini sebagai sopir ojek online.
10
H. PATIENT CENTERED MANAGEMENT
1. Dukungan Psikologis
Pasien memerlukan dukungan psikologis mengenai faktor-faktor yang dapat
menimbulkan kepercayaan baik pada diri sendiri maupun kepada dokternya, antara
lain dengan cara :
a. Memberikan perhatian pada penyakit yang dihadapi agar pasien dapat
beristirahat teratur.
b. Memberikan perhatian pada pemecahan masalah yang ada.
c. Memantau kondisi fisik dengan teliti dan berkesinambungan
d. Timbulnya kepercayaan dari pasien, sehingga timbul pula kesadaran dan
kesungguhan untuk mematuhi nasihat-nasihat dari dokter
e. Pendekatan spiritual, diarahkan untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan
yang Maha Esa, misalnya dengan rajin ibadah, berdoa dan memohon hanya
kepadaTuhan YME.
3. Menimbulkan rasa percaya diri dan tanggung jawab pada diri sendiri
Dokter perlu menmbulkan rasa percaya dan keyakinan pada diri pasien bahwa ia bisa
melewati berbagai kesulitan dan penderitaanya. Selain itu juga ditanamkan rasa tanggung
jawab terhadap diri sendiri mengenai kepatuhan dalam jadwal kontrol, keteraturan minum
obat, diet yang dianjurkan dan hal-hal yang perlu dihindari serta yang perlu dilakukan.
4. Pengobatan
Medika mentosa dan non medika mentosa dapat diberikan sesuai dengan
indikasinya. Jika terdapat serangan akibat tekanan darah yang tinggi pada pasien
dapat diberikan penanganan di puskesmas maupun di rumah sakit rujukan.
11
5. Pencegahan dan Promosi Kesehatan
Hal yang tidak boleh terlupakan adalah promosi kesehatan berupa penyuluhan
kesehatan tentang DM dan komplikasinya, factor resiko, serta penangannya meliputi
perubahan tingkah laku, pola makan, serta aktivitas fisik yang cukup.
12
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kunjungan rumah (home visit) adalah tindakan yang dilakukan kepada pasien oleh
tenaga kesehatan yang dilakukan dengan cara berkunjung ke rumah pasien dengan tujuan
untuk melakukan pemantauan dan pengamatan mengenai penyakit yang di derita.
Apabila kunjungan dan atau perawatan di rumah dapat dilakukan dengan baik tentunya
akan memperoleh banyak manfaat seperti dapat lebih meningkatkan pemahaman dokter
tentang pasien, dapat lebih meningkatkan hubungan dokter-pasien, dapat lebih menjamin
terpenuhinya kebutuhan dan tuntutan kesehatan pasien, dapat lebih meningkatkan
kepuasan pasien, serta dapat mengevaluasi lebih lanjut.
Dokter keluarga merupakan lini pertama bagi masyarakat untuk dilakukan penangan
maupun pencegahan terhadap suatu penyakit. Hal yang sangat ditekankan oleh dokter
keluarga yaitu sedini dan sedapat mungkin untuk dilakukannya suatu pencegahan dan
pemantauan berkala pada suatu penyakit kronis yang dialami oleh penderita.
Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi adalah suatu gangguan pada pembuluh
darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi, yang dibawa oleh darah, terhambat
sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkan. Hipertensi sering kali disebut sebagai
pembunuh gelap (silent killer), karena termasuk penyakit yang mematikan tanpa disertai
dengan gejala-gejalanya lebih dahulu sebagai peringatan bagi korbannya.
Skabies adalah suatu penyakit kulit yang menular disebabkan oleh tungau
sarcoptes scabiel yang penularannya terjadi melalui kontak secara langsung. Gejala yang
paling khas pada skabies yaitu adanya rasa gatal yang semakin memberat pada malam
hari.
13
DAFTAR PUSTAKA
3. PAPDI. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 3. Edisi 4. Departemen Ilmu
5. PAPDI. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 3. Edisi 4. Departemen Ilmu
14
Lampiran Foto
15