Peran Persistensi Laba
Peran Persistensi Laba
1
ISSN : 1979-4886
The Role of Earnings Persistence on the Association Betweens Earnings Aggressiveness and Cost of
Equity
Sunarto
Program Studi Akuntansi Universitas Stikubank
Jl. Kendeng V Bendan Ngisor Semarang 50233
e-mail: sunarto@unisbank.ac.id
ABSTRAK
Penelitian ini menguji peran persistensi laba sebagai variable pemoderasi dalam hubungan antara
keagresifan laba dan biaya ekuitas. Kontribusi penelitian ini adalah menjelaskan dan memperluas
penelitian terdahulu mengenai peran persistensi laba terhadap hubungan antara keagresifan laba
dan biaya ekuitas. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan yang membagi dividen dan
terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2004/2005 dan 2005/2006. Hipothesis diuji
dengan menggunakan regresi kuasi moderasi berbasis interaksi. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa persistensi laba berbasis NIBE adalah kuat sebagai variabel pemoderasi dalam hubungan
antara keagresifan laba dan biaya ekuitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persistensi laba
NIBE memperlemah hubungan antara keagresifan laba dan biaya ekuitas berbasis prtumbuhan
dividen.
ABSTRACT
This study investigated the role of earnings persistence as moderating variable in the associations
between earnings aggressiveness and cost of equity. The contribution of this study is to explain
and explore the previous research about the role of earnings persistence on the association
between earnings aggressiveness and cost of equity.This study uses sample of the firms which
payed dividend and listed in Indonesian Stock Exchange during the period 2004/2005 and
2005/2006. The hipothesis was tested using quasi moderating between earnings aggressiveness,
earnings persistence, interaction of earnings persistence and earnings aggressiveness on the cost
of equity. Method of analysis uses quasi moderator type based on interaction regressions. The
result of this study shows that NIBE based earnings persistence is robust as the moderating
variable on the association between earnings aggressiveness and dividend growth based cost of
equity. The result of this study indicate that NIBE based earnings persistence to weak on the
association between earnings aggressiveness and dividend growth based cost of equity.
Perusahaan yang memisahkan fungsi pengelolaan terlepas dari kebijakan akuntansi yang dibuat oleh
dan kepemilikan akan rentan terhadap konflik manajemen. Berdasarkan uraian tersebut, dapat
keagenan (Lambert, 2001). Dalam model ditarik kesimpulan bahwa besarnya kompensasi
keagenan dirancang sebuah sistem yang yang diterima oleh pihak manajemen (agent)
melibatkan kedua belah pihak, sehingga tergantung pada besarnya laba/ profit (π) yang
diperlukan kontrak kerja antara pemilik (principal) dihasilkan sesuai dengan kontrak yang telah
dan manajemen (agent). Dalam kesepakatan disepakati dengan pihak pemilik.
tersebut diharapkan dapat memaksimumkan Penelitian ini menggunakan agency theory
utilitas principal, dan dapat memuaskan serta (lebih khusus lagi motivasi signaling), dengan
menjamin agen untuk menerima reward dari hasil alasan bahwa publikasi laporan keuangan tahunan
aktivitas pengelolaan perusahaan. Perbedaan yang disajikan oleh perusahaan, apakah dapat
kepentingan antara pemilik dan manajemen memberikan sinyal pertumbuhan dividen (proxy
terletak pada maksimalisasi manfaat (utility) dari cost of equity). Atas dasar motivasi signaling,
pemilik (principal) dengan kendala (constraint) manajemen terdorong untuk menyajikan laporan
manfaat (utility) dan insentif yang akan diterima laba yang mengarah pada persistensi laba. Ketika
oleh manajemen (agent). Karena kepentingan yang para pemakai laporan keuangan (terutama
berbeda sering muncul konflik kepentingan antara investor) memandang laba perusahaan sustainable,
pemegang saham/ pemilik (principal) dengan maka expected dividend yield tumbuh secara
manajemen (agent). stasioner (Fama dan French, 2002).
Kinerja perusahaan yang telah dicapai oleh
Earnings Aggressiveness dan Cost of Equity
pihak manajemen diinformasikan kepada pihak
pemilik (principal) dalam bentuk laporan Keagresifan laba (earnings aggressiveness)
keuangan. Dalam sistem desentralisasi, merupakan kecenderungan menunda pengakuan
manajemen mempunyai informasi yang superior rugi dan mempercepat pangakuan laba. Earnings
dibandingkan dengan pemilik, karena manajemen aggressiveness juga merupakan tindakan
telah menerima pendelegasian untuk pengambilan manajemen yang berhubungan dengan manipulasi
keputusan/ kebijakan perusahaan. Ketika pemilik laba (Bedard dan Johnstone, 2004) dengan cara
tidak dapat memonitor secara sempurna aktivitas menaikkan komponen-komponen akrual dan pada
manajemen, maka secara potensial manajemen saat yang sama menurunkan biaya, sehingga laba
dapat menentukan kebijakan yang mengarah pada yang dilaporkan lebih tinggi daripada yang
peningkatan level kompensasinya. Pada model sesungguhnya (Chan et al., 2001). Jika perusahaan
hubungan principal-agent, seluruh tindakan melakukan aggressive accounting, maka nilai
(actions) telah didelegasikan oleh pemilik buku sekarang (current book value) aktiva dan
(principal) kepada manajer (agent). laba lebih tinggi, tetapi forecast laba menjadi
rendah dan biaya modal (dan atau laba normal)
Model hubungan principal-agent diharapkan meningkat (Kothari, 2001). Hal ini berarti laba
dapat memaksimumkan utilitas principal, dan tahun berjalan relatif lebih tinggi daripada yang
dapat memuaskan serta menjamin agen untuk sesungguhnya, sehingga dimungkinkan laba
menerima reward dari hasil aktivitas pengelolaan periode mendatang menurun (ceteris paribus).
perusahaan. Ketika pemilik tidak dapat memonitor Dengan kata lain, earnings aggressiveness
secara sempurna aktivitas manajemen, maka merupakan laporan laba yang tidak dapat
secara potensial manajemen dapat menentukan memberikan gambaran laba ekonomi yang
kebijakan yang mengarah pada peningkatan level sesungguhnya.
kompensasinya. Rajan dan Saouma (2006)
menyatakan bahwa besarnya kompensasi yang Earnings aggressiveness merupakan output
diterima oleh pihak manajemen (agent) tergantung dari kebijakan akrual, terutama akrual diskresi,
pada besarnya laba/ profit (π) yang dihasilkan misalnya kebijakan kredit dan pencatatan saldo
sesuai dengan kontrak yang telah disepakati piutang, peningkatan piutang yang tidak
dengan pihak pemilik (owner). Besarnya laba yang disebabkan oleh volume bisnis, penurunan hutang
diinformasikan melalui laporan keuangan, tidak dan akrual diskresi lainnya. Kebijakan diskresi
merupakan kebijakan dimana manajemen secara
Vol. 2 No. 1, Pebruari 2010 Kajian Akuntansi 25
Berdasarkan Tabel 2 nampak bahwa sampel bahwa laporan laba mengarah pada kekaburan laba
penelitian (N) sejumlah 77 observasi. Jumlah (earnings opacity).
sampel ini pada awalnya sejumlah 94 observasi, Fenomena tersebut membawa implikasi
namun setelah dilihat normalitas error terdapat 17 bahwa laporan laba perusahaan mengandung
observasi merupakan data outliers. Dengan kekaburan laba yang disebabkan oleh keagresifan
demikian sampel terpilih adalah 81 persen dari laba (earnings aggressiveness). Sementara,
total sampel awal (77/94). Pada model tersebut, interaksi antara persistensi laba berbasis NIBE dan
perhitungan biaya modal didasarkan pada earnings aggressiveness (MODERAT)
pertumbuhan dividen (cost of equity berbasis mempunyai nilai mean relatif kecil (sebesar
dividend growth model). Berdasarkan Tabel 3.2 0,00003). Nilai ini mengindikasikan bahwa laba
juga menunjukkan bahwa variabel earnings berbasis NIBE mempunyai kualitas tinggi, dan
(persistensi laba, earnings aggressiveness, dan mampu berperan sebagai pemoderasi terhadap
pemoderasinya) memiliki nilai standar deviasi hubungan antara earnings aggressiveness dan cost
lebih besar daripada mean. Ini berarti data yang of equity. Fenomena ini mempunyai implikasi
berhubungan dengan variabel earnings sangat bahwa secara rata-rata perusahaan sampel
bervariatif. Hal ini disebabkan antara lain oleh melakukan kebijakan yang mengarah pada
faktor kondisi perolehan laba yang dihasilkan oleh kekaburan laba; namun tetap mempertimbangkan
perusahaan sampel sangat fluktuatif. kualitas laba yang dicerminkan oleh persistensi
Pada variabel persistensi laba (NIBE_TA) laba berbasis NIBE.
didapat nilai minimum sebesar 0,00020 dan nilai
Hasil Pengujian Model dan Hipotesis
maksimum 0,05250 dengan standar deviasi
sebesar 0,00684 (lebih besar daripada mean Pengujian kesesuaian model (goodness of fit)
sebesar 0,00391). Hal ini menunjukkan bahwa dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu melihat
sebagian besar perusahaan sampel mempunyai nilai R-square dan signifikansi F (Gujarati, 2003).
persistensi laba berbasis NIBE yang berfluktuasi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa R-square
Namun demikian, secara rata-rata NIBE sebesar 0,451 dan F = 14,799 (sig. 0,000). Hasil
mengandung laba yang persisten; dimana nilai pengujian model regresi disajikan pada Tabel 3.3.
mean relatif kecil. Berdasarkan Tabel 3.3 tersebut dapat disimpulkan
bahwa model yang diusulkan sesuai dengan bukti
Pada variabel earnings aggressiveness empiris (memenuhi goodness of fit) pada level
menghasilkan nilai minimum sebesar -0,55108 dan signifikansi kurang dari 1% (0,000). Variabel-
nilai maksimum 0,40506 dengan standar deviasi variabel yang dimasukkan ke dalam model regresi
0,11517 (lebih besar daripada nilai mean sebesar - mempunyai kemampuan menjelaskan cost of
0,01096). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian equity sebesar 45,1 persen (seperti ditunjukkan
besar perusahaan sampel mengalami penurunan oleh R2 = 0,451); sedangkan sisanya 54,9%
laba yang disebabkan oleh kebijakan akrual. Hasil dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan
tersebut mengindikasikan bahwa laba perusahaan ke dalam model regresi
sampel sangat fluktuatif dan mengandung makna
.
30 Sunarto Kajian Akuntansi
Uraian Predictors
NIBE AGRS SIZE MODERAT
Koefisien 0,568 0,365 0,345 -0,402
t-hitung 6,032 3,196 3,938 -3,318
Signifikansi 0,000** 0,002** 0,000 0,001**
R-square = 0,451
F-hitung = 14,799
Signifikansi = 0,000**
Sumber: Lampiran 1; angka 4.5
Keterangan: **: signifikan pada level 1%
* : signifikan pada level 5%
Secara rinci dampak pemoderasi persistensi Pembahasan
laba (dalam hal ini NIBE_TA) terhadap hubungan Pada sub bab pembahasan ini disajikan
antara kekaburan laba (dalam hal ini earnings beberapa hal berikut: (1) perbandingan model; dan
aggressiveness) dan biaya ekuitas (cost of equity) (2) pembahasan hasil uji hipotesis. Model yang
dapat dijelaskan berikut. Pertama, earnings telah diuji tersebut akan dibandingkan dengan
persistence berperan memoderasi (khususnya model alternati lain yang meliputi: (a) model
memperlemah) hubungan antara earnings berbasis pure moderator; (b) model moderasi
aggressiveness (MODERAT) dan cost of equity berbasis kontekstual; dan (c) cost of equity
sebesar 0,402. Secara statistik, dampak berbasis price earnings growth model berdasarkan
pemoderasian ini sangat signifikan pada level quasi moderator.
kurang dari 1% (t-statistic –3,318; sig. 0,001).
Kedua, earnings persistence berperan sebagai Perbandingan model moderasi tersebut didasarkan
quasi moderator, dan secara langsung berpengaruh pada Sharma et al. (1981) yang menyatakan
positif terhadap cost of equity sebesar 0,568 (t- bahwa model moderasi dapat dibedakan ke
statistic 6,032; sig. 0,000). Ketiga, earnings dalam dua model, yaitu quasi moderator dan
aggressiveness secara signifikan berpengaruh pure moderator. Sementara, model moderasi
positif terhadap cost of equity. Sementara, variabel berbasis kontekstual didasarkan pada Cheng
kontrol yang dimasukkan ke dalam model regresi (1996), dan Tucker & Zarowin (2006).
menunjukkan bahwa besaran perusahaan (SIZE) Sedangkan perbandingan model mengenai cost
diukur dari Log_BM secara signifikan berpengaruh of equity berbasis price earnings growth model
positif terhadap cost of equity pada level kurang didasarkan pada Easton (2004). Hasil
dari 1% (t = 3,938; sig. 0,000) dengan koefisien pengujian perbandingan model disajikan
regresi 0,345. Berdasarkan hasil pengujian berikut pada Tabel 4.
tersebut dapat dinyatakan bahwa tiga hipotesis
yang diajukan dalam penelitian ini (H1, H2, dan
H3) diterima.
Vol. 2 No. 1, Pebruari 2010 Kajian Akuntansi 31
MODERAT
(t-hitung) -0,402 -0,288 -0,056 -0,108
(sig.) (-3,318) (-2,997) (-0,418) (-0,737)
(0,001)** (0,004)** (0,678) (0,464)
SIZE
(t-hitung) 0,345 0,275 0,432 0,349
(sig.) (3,398) (3,077) (4,143) (3,255)
(0,000)** (0,003)** (0,000)** (0,002)**
R Square 0,451 0,445 0,231 0,220
F-hitung (14,799) (18,697) (7,119) (4,805)
Sig. F (0,000)** (0,000)** (0,000)** (0,002)**
Sumber: Lampiran 1.
Berdasarkan Tabel 4 tersebut menunjukkan model yang didasarkan pada cost of equity
bahwa pada model pure moderator mempunyai R- berbasis dividend growth model. Sedangkan pada
square terbesar dibandingkan dengan tiga model model kontekstual, selain R-square-nya rendah
lainnya. Namun demikian pada model pure ternyata juga terjadi heteroskedastisitas antara
moderator, variabel moderatornya signifikan. variabel earnings aggressiveness dan absolut
Sharma et al. (1981) menyatakan bahwa jika residual. Sementara pada model quasi moderator
variabel moderatornya signifikan, model tersebut atas dasar cost of equity berbasis price earnings
bukan model pure moderator, tetapi lebih growth model (rPEG) menghasilkan R-square
mengarah pada model quasi moderator. yang paling rendah.
Sementara, pada model quasi moderator Sementara, hasil uji hipotesis juga
menghasilkan R-square sebesar 0,451 (urutan menunjukkan bahwa tiga hipotesis yang diajukan
kedua setelah model pure moderator). Pada model diterima. Pada hasil uji hipotesis pertama
quasi moderator, variabel pemoderasinya mengindikasikan sesuai dengan konsep dinyatakan
(PRST_NIBE) juga signifikan. Berdasarkan hasil bahwa keagresifan laba (earnings aggressiveness)
tersebut menunjukkan bahwa model yang paling didefinisikan sebagai tindakan manajemen yang
tepat adalah model quasi moderator, khususnya
32 Sunarto Kajian Akuntansi
signifikan mampu memoderasi (lebih khusus lagi agency theory, hasil penelitian ini dapat digunakan
memperlemah) hubungan antara keagresifan laba oleh manajemen untuk menyelesaikan problem
(earnings aggressiveness) dan cost of equity. agency antara manajemen dan pemegang saham
mayoritas. Sesuai dengan motivasi signaling,
Implikasi Teoritis
NIBE dapat digunakan sebagai sinyal untuk
Berdasarkan hasil pengujian yang telah meningkatkan kemakmuran para pemegang saham
dilakukan pada bab-bab terdahulu, maka hasil melalui pertumbuhan dividen. Selanjutnya,
penelitian ini dapat memberikan kontribusi pertumbuhan dividen dapat digunakan oleh
implikasi teoritis sebagai berikut. manajemen sebagai dasar penentuan cost of equity.
Pertama, laba berbasis net income before Bagi investor dapat menggunakan informasi
extraordinary items (NIBE) merupakan laba yang keuangan, terutama laporan laba-rugi dan lebih
lebih persisten daripada berbasis kualitas akrual; khusus lagi laba dari aktivitas normal (NIBE)
khususnya untuk memprediksi biaya ekuitas (cost sebagai informasi untuk keputusan investasi
of equity). Model pertumbuhan dividen (dividend jangka panjang. Pada tahap analisis keputusan
growth model) terbukti sebagai pendekatan yang investasi, investor perlu mempertimbangkan
lebih baik dan kuat (robust) untuk mengukur biaya interaksi antara NIBE dan perubahan total akrual
ekuitas (cost of equity) daripada price earnings yang terkandung dalam earnings aggressiveness.
growth model. Hasil penelitian ini didukung oleh
Bagi penyusun standar akuntansi dapat
argumentasi bahwa laba berbasis NIBE dapat
digunakan sebagai masukan dalam membuat
digunakan sebagai sinyal pertumbuhan dividen.
kebijakan penyusunan laporan keuangan. Hasil
Hasil penelitian ini juga didukung oleh agency
penelitian ini diharapkan dapat memberikan
theory, terutama problem agency antara
informasi tambahan pada catatan kaki (foot note)
manajemen dan pemegang saham mayoritas.
laporan keuangan, khususnya informasi mengenai
Berdasarkan motivasi signaling, laporan keuangan
rasio NIBE/TA.
(khususnya laporan laba) yang tercermin dalam
NIBE dapat digunakan oleh manajemen sebagai Keterbatasan dan Saran Penelitian Mendatang
sinyal untuk mempengaruhi pertumbuhan dividen. Keterbatasan penelitian antara lain terletak
Selanjutnya, dividend growth dapat digunakan pada terbatasnya perusahaan yang membagi
oleh manajemen sebagai dasar penentuan cost of dividen. Perilaku data yang cenderung tidak
equity. normal juga menyebabkan terbatasnya jumlah
Kedua, hasil penelitian ini memberikan observasi yang dijadikan sampel penelitian.
kontribusi bahwa informasi laba yang terkandung Keterbatasan ini akan berdampak pada ketepatan
dalam earnings aggressiveness merupakan prediksi, karena sangat dimungkinkan timbulnya
informasi yang membawa kekaburan laba. Hasil error yang disebabkan oleh data outliers akan
penelitian ini didukung oleh agency theory, mengganggu konsistensi hasil penelitian. Pada
terutama problem agency antara manajemen dan penelitian mendatang disarankan untuk melakukan
pemegang saham mayoritas. penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi cost of equity berbasis dividend
Implikasi Kebijakan
growth model. Periode penelitian dapat
Berdasarkan uraian tersebut, maka hasil diperpanjang dengan memfokuskan pada
penelitian ini dapat digunakan oleh pihak-pihak perusahaan yang membagi dividen.
yang berkepentingan, terutama bagi manajemen,
investor, pengambil kebijakan akuntansi, dan DAFTAR PUSTAKA
akademisi seperti berikut. Altamuro, J.; A.L. Beatty; and J. Weber. 2005.
Bagi manajemen, kebijakan penyajian “The Effects of Accelerated Revenue
laporan keuangan khususnya laba dari aktivitas Recognation on Earnings Management and
normal (net income before extraordinary items, Earnings Informativeness: Evidence from
NIBE) dapat digunakan sebagai sinyal positif SEC Staff Accounting Bulletin No. 101.”
terhadap pertumbuhan dividen. Sesuai dengan
34 Sunarto Kajian Akuntansi
The Accounting Review, Vol. 80, No. 2, Francis, J.; R. LaFond; P.M. Olsson; and K.
April: 373 – 401. Schipper. 2004. “Costs of Equity and
Earnings Attributes.” The Accounting
Beaver, W.H. 2002. “Perspectives on Recent
Review, Vol. 79, No. 4, Oktober: 967 –
Capital Market Research.” The Accounting
1010.
Review, Vol. 77, No. 2, April: 453 – 474.
Freeman, R.; J. Ohlson; and S. Penman. 1982.
Bedard, J.C. and K.M. Johnstone. 2004. “Earnings
“Book Rate-of-Return and Prediction of
Manipulation Risk, Corporate Governance
Earnings Changes: An Empirical
Risk, and Auditors’ Planning and Pricing
Investigation.” Journal of Accounting
Decisions.” The Accounting Review, Vol.
Research, Vol. 20, Autumn: 3 – 42.
79, No. 2, April: 277 – 304.
Gujarati, D.N. 2003. Basic Aconometrics. Fourth
Bhattacharya, U; H. Daouk; and M. Welker. 2003.
Edition. International Edition: McGraw-Hill
“The World Price of Earnings Opacity.” The
Higher Education.
Accounting Review, Vol. 78, No. 3, July:
641 – 678. Healy, P.M. 1985. “The Effect of Bonus Schemes
on Accounting Decisions.” Journal of
Bushman, R.M. and Smith. 2001. “Financial
Accounting & Economics, April: 85 – 107.
Accounting Information and Corporate
Governance.” Journal of Accounting & Jensen, M. and W. Meckling. 1976. “Theory of the
Economics, (32): 237– 333. Firm: Managerial Behavior, Agency Cost
and Ownership Structure.” Journal of
Chan, K; L.K.C. Chan; N. Jekadeesh; and J.
Financial Economics, (3): 305 – 360.
Lakonishok. 2001. “Earnings Quality and
Stock Returns.” Working Paper Series, Jones, C.P. 2004. Investments: Analysis and
National Bureau of Economic Research Management. Ninth Edition. John Wiley &
(NBER), May: 1 – 23. Sons, Inc.
Cheng, C.S.A; C. Liu; and T. F. Schaefer. 1996. Kothari, S.P. 2001. “Capital Market Research in
“Earnings Permanence and the Incremental Accounting.” Journal of Accounting &
Information Content of Cash Flows from Economics, (31): 105 – 231.
Operations.” Journal of Accounting Lambert, R.A. 2001. “Contracting Theory and
Research, Vol. 34, No.1, Spring: 173 – 181. Accounting.” Journal of Accounting &
Dechow and I.D. Dichev. 2002. “The Quality of Economics, (32): 3 – 87.
Accruals and Earnings: The Role of Accrual Penman, S.H. 2003. Financial Statement Analysis
Estimation Errors.” The Accounting Review, and Security Valuation. Second Editon:
Vol. 77, Supplement: 35 – 59. McGraw Hill.
Easton, P.D. 2004. “PE Ratios, PEG Ratios, and ------ and X.J. Zhang. 2002. “Accounting
Estimating the Implied Expected Rate of Conservatism, the Quality of Earnings, and
Return on Equity Capital.” The Accounting Stock Return.” The Accounting Review,
Review, Vol. 79, No. 1, January: 73 – 95. Vol. 77, No. 2, April: 237 –264.
------ and S.J. Monahan. 2005. “An Evaluation of Rajan, M.V. and R.E. Saouma. 2006. “Optimal
Accounting-Based Measures of Expected Information Asymmetry.” The Accounting
Returns.” The Accounting Review, Vol. 80, Review, Vol. 81, No. 3, May: 677 – 712.
No. 2, April: 501 – 538.
Sharma, S.; R.M. Duran and O.G. Arie. 1981.
Ecker, F.; J. Francis; I. Kim; P.M. Olsson; and K. “Identification and Analysis of Moderator
Schipper. 2006. “A Return-Based Variables.” Journal of Marketing Research,
Representation of Earnings Quality.” The Vol. XVIII, August: 291 – 300.
Accounting Review, Vol. 81, No. 4, July:
749 – 780.
Vol. 2 No. 1, Pebruari 2010 Kajian Akuntansi 35
Sloan, R.G. 1996. “Do Stock Prices Fully Reflect Informativeness?” The Accounting Review,
Information in Accruals and Cash Flow Vol. 81, No. 1, January: 251 – 270.
about Future Earnings?” The Accounting Institute for Economic and Financial Research.
Review, Vol. 71, No. 3, July: 289 – 315. 2007. Indonesian Capital Market Directory.
Tucker, J.W. and P.A. Zarowin. 2006. “Does Jakarta.
Income Smoothing Improve Earnings
36 Sunarto Kajian Akuntansi
LAMPIRAN
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression ,123 4 ,031 14,799 ,000a
Residual ,150 72 ,002
Total ,273 76
a. Predictors: (Constant), Moderat, Log M_Cap, NIBE_TA, Aggressiveness
b. Dependent Variable: Div_Growth
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -,166 ,059 -2,828 ,006
NIBE_TA 4,975 ,825 ,568 6,032 ,000 ,859 1,164
Aggressiveness ,190 ,059 ,365 3,196 ,002 ,585 1,709
Log M_Cap ,036 ,009 ,345 3,938 ,000 ,994 1,006
Moderat -34,401 10,368 -,402 -3,318 ,001 ,520 1,923
a. Dependent Variable: Div_Growth
Change Statistics
Adjusted Std. Error of R Square
Model R R Square R Square the Estimate Change F Change df1 df2 Sig. F Change
1 ,667a ,445 ,421 ,04256082 ,445 18,697 3 70 ,000
a. Predictors: (Constant), Log M_Cap, NIBE_TA, Moderat
Vol. 2 No. 1, Pebruari 2010 Kajian Akuntansi 37
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression ,102 3 ,034 18,697 ,000a
Residual ,127 70 ,002
Total ,228 73
a. Predictors: (Constant), Log M_Cap, NIBE_TA, Moderat
b. Dependent Variable: Div_Growth
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -,114 ,056 -2,016 ,048
NIBE_TA 5,065 ,769 ,632 6,586 ,000
Moderat -24,306 8,111 -,288 -2,997 ,004
Log M_Cap ,027 ,009 ,275 3,077 ,003
a. Dependent Variable: Div_Growth
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) ,010 ,031 ,340 ,735
NIBE_TA -,706 ,416 -,212 -1,696 ,094 ,862 1,160
Moderat -,453 4,389 -,013 -,103 ,918 ,857 1,166
Log M_Cap ,004 ,005 ,103 ,880 ,382 ,991 1,009
a. Dependent Variable: ABS_RES
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -,165 ,059 -2,811 ,006
Aggressiveness ,108 ,059 ,248 1,849 ,069 ,601 1,665
Moderat -4,048 9,696 -,056 -,418 ,678 ,599 1,670
Log M_Cap ,038 ,009 ,432 4,143 ,000 ,996 1,004
a. Dependent Variable: Div_Growth
38 Sunarto Kajian Akuntansi
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression ,044 3 ,015 7,119 ,000a
Residual ,147 71 ,002
Total ,191 74
a. Predictors: (Constant), Log M_Cap, Aggressiveness, Moderat
b. Dependent Variable: Div_Growth
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) ,015 ,031 ,495 ,622
Aggressiveness ,073 ,031 ,346 2,359 ,021 ,601 1,665
Moderat -9,766 5,135 -,279 -1,902 ,061 ,599 1,670
Log M_Cap ,004 ,005 ,083 ,727 ,469 ,996 1,004
a. Dependent Variable: ABS_RES
Change Statistics
Adjusted Std. Error of R Square
Model R R Square R Square the Estimate Change F Change df1 df2 Sig. F Change
1 ,469a ,220 ,175 ,02852219 ,220 4,805 4 68 ,002
a. Predictors: (Constant), Earn_Agrsive, Log M_Cap, NIBE_TA, Aggressiveness
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression ,016 4 ,004 4,805 ,002a
Residual ,055 68 ,001
Total ,071 72
a. Predictors: (Constant), Earn_Agrsive, Log M_Cap, NIBE_TA, Aggressiveness
b. Dependent Variable: CoE_rPEG
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -,081 ,036 -2,240 ,028
NIBE_TA 1,470 ,515 ,325 2,857 ,006
Aggressiveness ,025 ,036 ,098 ,700 ,486
Log M_Cap ,018 ,006 ,349 3,255 ,002
Earn_Agrsive -4,916 6,674 -,108 -,737 ,464
a. Dependent Variable: CoE_rPEG