Ilham
Irvan Dwi Putra
M.Rukim
Miftahul Huda Wasyukur
Mukhlis Alfarys
Nur Aisyah Lubis
Risma Hariati Tambunan
Risma Walusi
Rivai Andika Pakpahan
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Provinsi Sumatera Utara” Laporan praktikum ini diajukan sebagai salah satu syarat
untuk dapat menyelesaikan mata kuliah Ekowisata Bahari pada Fakultas Perikanan
Yoswaty MS.i dan selaku penanggung jawab dan asisten praktikum mata kuliah
Ekowisata Bahari, serta seluruh rekan-rekan yang telah banyak membantu penulis
praktikum ini. Oleh sebab itu, jika terdapat kesalahan hendaklah rekan memberikan
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Isi Halaman
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................................ 2
1.3 Manfaat .............................................................................................. 3
II. METODOLOGI
3.1. Waktu dan tempat .............................................................................. 4
3.2. Alat dan Bahan ................................................................................... 4
3.3. Metode Praktikum .............................................................................. 4
3.4. Prosedur Praktikum ............................................................................ 4
3.5. Analisis Data ...................................................................................... 4
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
iii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
v
1
I. PENDAHULUAN
ketahun memiliki pertumbuhan yang sangat meyakinkan. Pada akhir dekade 1970
yang tumbuh dari keprihatinan terhadap lingkungan, ekonomi dan sosial. Dewasa
dengan ekowisata.
Ekowisata adalah bagian dari pariwisata yang banyak diminati saat ini,
merupakan salah satu bentuk kegiatan wisata khusus. Bentuknya yang khusus
sering menjadikan ekowisata sering diposisikan sebagai sebagai lawan dari wisata
the well-being of local people) (The International Ecoturism Society TIES 2000).
2
lahan atas atau daratan dan kawasan laut. Berbagai masalah lingkungan yang
terjadi di wilayah pesisir dan laut merupakan akibat dari dampak yang
ditimbulkan oleh kegiatan pembangunan yang dilakukan pada lahan atas, seperti
lahan mangrove. Saat ini berubah fungsi dan hanya ada beberapa kecamatan yang
masih memiliki lahan mangrove. Salah satu daerah di pesisir yang masih memiliki
lahan mangrove adalah Desa Sei Naga Lawan di Kecamatan Perbaungan. Desa
Hal ini karena kawasan tersebut memiliki daya tarik yang khas, masih
potensi ekowisata bahari dan keterlibatan masyarakat lokal pada sistem ekonomi
pengumpulan data primer (wawancara dan kuesioner) dan data sekunder (instansi
terkait). Selain itu, untuk memperoleh informasi tentang potensi ekowisata bahari
II. METODOLOGI
kuesioner kepada koresponden) dan data sekunder ( berbagai sumber seperti buku,
artikel di beberapa jurnal, koran atau majalah, internet, hasil laporan tahunan dan
ekowisata. Adapun peralatan yang digunakan adalah kamera dan alat tulis.
orang responden.
3.1 Hasil
berkisar 0 – 500 meter di atas permukaan laut. Luas wilayah Kabupaten Serdang
Simalungun, serta sebelah barat dengan Kabupaten Deli Serdang (BPS. 2016).
Curah hujan per bulan antara 30-343 mm dan periode hujan tertinggi terjadi pada
bulan November - Desember. Sementara hari hujan terbesar terjadi pada bulan
September - Oktober yang mencapai 28 hari hujan dalam satu bulan. Temperatur
udara minimum 27,020C dan maksimum mencapai 32,140C. Kondisi pasang surut
cenderung bersifat harian ganda (mixed prevailing semi diurnal) dengan 2 kali
pasang dan 2 kali surut dalam sehari dengan amplitudo dan periode pasang surut
yang berbeda setiap hari. Tinggi pasang maksimum adalah 3 m dengan surut
terendah 0,5 m. Suhu perairan berkisar antara 27-300C dengan kecerahan perairan
rata-rata 2,8 m. Kecepatan arus berkisar antara 1-3 knot dengan arah arus dari
yang cukup luas, turut serta dalam memanfaatkan potensi ekowisata bahari.
Beberapa contoh yakni pantai cermin, pantai romantis dan juga pantai Mangrove,
yang pada kali ini menjadi tujuan praktikum lapangan. Data yang berhasil di input
Pantai
No Daya Tarik Kawasan
Mangrove
1 Pemandangan alam x
2 Panorama yang indah x
3 Ekosistem hutan mangrove x
4 Satwa liar/dilindungi -
5 Biodiversitas (flora,fauna) x
6 Peninggalan sejarah/musium -
7 Adat istiadat/tradisi masyarakat lokal -
8 Taman rekreasi -
9 Seni budaya local -
Sumber : Data primer (2017)
Note: x : Ada
- : Tidak ada
Olahraga :
- Berenang x
- Joging x
- Badminton/bola kaki x
- Bersepeda -
- Snorkling/diving -
- Berselancar/banana boat -
Sumber: Data primer (2017)
Note: x : Ada
- : Tidak ada
Pantai
No Fasilitas
Mangrove
1 Resort/rumah pondok x
2 Ruang pertemuan x
3 Jalan raya/setapak x
4 Pelantar/kanopi trail x
5 Warung makanan/minuman x
6 Kios kerajinan tangan -
7 Studio mangrove/ruang dukomenter -
8 Penyewaan perahu x
9 Mushola x
10 Masjid -
11 Papan tanda/informasi x
12 Tempat parker x
13 Auditorium x
14 Ruang seminar/rapat x
15 Lapangan olahraga -
16 Toilet/kamar mandi x
17 Puskesmas/rumah sakit -
18 Tempat/pusat informasi wisatawan -
19 Kantor/gedung pengelolaan kawasan X
Sumber: Data primer (2017)
Note: x : Ada
- : Tidak ada
8
3.2 Pembahasan
yaitu kompomen ekologi, komponen ekonomi dan sosial yang akan berimbas
bagi setiap aktivitas pantai dan kelautan seperti berjemur di pantai sambil
Indonesia saat ini telah beralih ke sumber daya pantai dan kelautan demi
pantai atau muara sungai yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Hutan
mangrove juga disebut hutan pantai , hutan pasang-surut, hutan payau atau bakau.
Istilah bakau hanya merupakan nama dari salah satu jenis tumbuhan yang
menyusun hutan mangrove yaitu jenis Rhizopora (Nontji 1987). Hutan mangrove
merupakan formasi hutan yang tumbuh dan berkembang pada daerah landai di
muara sungai dan pesisir pantai yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Oleh
karena kawasan hutan mangrove secara rutin digenangi oleh pasang air laut, maka
lingkungan (tanah dan air) hutan mangrove bersifat salin dan tanahnya jenuh air.
Vegetasi yang hidup di lingkungan salin, baik lingkungan tersebut kering maupun
1. Ketebalan mangrove: tebal mangrove diukur dari garis terluar ke arah laut
kenyamananbagi pengunjung.
sejati yaitu Rhizopora apiculata dan Avicenia alba di sepanjang pantai. Dari hasil
analisis kerapatan jenis yang paling tinggi untuk tingkat pohon terdapat pada jenis
Avicenia alba dengan kerapatan pohon sebesar 0.0070 ind/ha. Pada tingkat anakan
nilai kerapatan jenis tertinggi terdapat pada jenis yang sama yaitu Avicenia alba
Menurut Kepmen LH No. 201 Tahun 2004, kriteria nilai kerapatan jenis
mangrove pada nilai ≥1500 maka tergolong kategori sangat rapat dan pada nilai <
1000 maka tergolong dalam kategori jarang. Berdasarkan nilai tersebut maka
suami mereka. Ada pula kelompok ibu PKK yang bekerja di tempat ekowisata
setiap setahun sekali, pada saat hari raya Idul Adha dengan penghasilan rata-rata
Rp. 3.000.000/tahun.
praktek lapangan dan keluarga yang membawa anak-anak kecil untuk berekreasi
dan bermain di pantai. Fasilitas yang ada di Pantai Mangrove cukup memadai.
Ada beberapa cottage yang disewakan, 3 buah warung makan, aula, mushola dan
wc umum serta gazebo yang berada di sepanjang pantai. Tempat parkir di Pantai
Untuk harga makanan yang dijual relatif terjangkau bagi masyarakat dan
harganya juga sudah ditetapkan sehingga semua warung menjual dengan harga
pariwisata disekitarnya.
11
dengan 141.413 KK dan kepadatan penduduknya rata-rata 315 jiwa/km2, serta laju
0,23 %. Adapun beberapa suku yang tinggal di kabupaten ini antara lain Banjar
(ekologi maupun ekonomi). Akan tetapi, komponen yang tidak kalah penting
adalah komponen sosial. Hal ini karena, komponen sosial tidak bisa dihindarkan
ketersediaan air tawar, juga menjadi faktor yang tidak lepas dari pengelolaan
wisata.
Untuk akses menuju Pantai Mangrove sangat buruk apalagi saat habis hujan,
jalanannya banyak yang rusak ditambah lagi sempit dan hanya dapat dilalui oleh
satu buah mobil. Akses merupakan hal yang sangat penting dalam pengembangan
ekowisata.apabila akses yang dilalui untuk menuju tempat wisata tidak memadai
manusia, lingkungan, dan akibat yang mungkin ditimbulkan bila terjadi kesalahan
mudah karena untuk menjabarkan dalam satu paket wisata seringkali bentrok
dalam luasan yang sedikit, disisi lain koloni burung burung laut masih dapat di
amati berada di sekitar pantai tersebut mencari makan, begitu pula dengan substrat
pasir yang terdapat pada pantai tersebut terdapat berbagai jenis cangkang bivalva
4.1. Kesimpulan
100% mengikuti tren ekowisata yang ada yakni menyelaraskan antara Ekologi,
Ekonomi, dan Sosial Budaya. Hal ini di lihat dari segi ekologi (konservasi) pada
pantai tersebut konservasi hutan mangrove yang dalam luasan yang kecil
sedangkan laju kerusakan akibat ulah manusia maupun faktor alam terus terjadi.
Dari segi Ekonomi ekowisata ini dikelola oleh kelompok masyarakat sekitar
Sedangkan dari sisi sosial budaya belum terdapat jenis acara adat yang
4.2. Saran
Pantai Mangrove.
2. Perbaikan sarana dan prasarana yang ada terutama wc umum yang tidak
3. Perlu dibuat lahan parkir yang lebih memadai lagi dan tempat penjualan
DAFTAR PUSTAKA
[BPS], 2016. Kabupaten Serdang Berdagai Dalam Angka. BPS Serdang Berdagai
. http://bappeda. Serdang Berdagaikab.go.id/media/file/14330354984
Kabupaten Serdang Berdagai Dalam-Angka-2016.pdf . Diakses pada
tanggal 20 Desember 2017.
Junike. E.M. 2015 Pengelolaan Wilayah Pesisir Oleh Masyarakat Desa Sei Naga
Gadjah Mada.
LAMPIRAN
16
1. Nama : Sutrisno
2. Alamat : Desa Sei Nagalawan, Serdang Bedagai
3. Jenis Kelamin : Laki laki
4. Etnik : Jawa campuran (jawa, banjar)
5. Umur : 40 tahun
6. Status Perkawinan : Menikah
7. Pendidikan Terakhir : SMA
8. Pekerjaan : Ketua
9. Pendapatan : Rp. 3000.000,-/ bulan
10. Sudah berapa lama menetap di kawasan ini? –
1. Nama : Halimah
2. Alamat : Desa Sei Nagalawan, Serdang Bedagai
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Etnik : Banjar
5. Umur : 35 tahun
6. Status Perkawinan : Menikah
7. Pendidikan Terakhir : SMP
8. Pekerjaan : Ibu rumah tangga/Ibu PKK
9. Pendapatan : Rp. 3.000.000,-/tahun
10. Sudah berapa lama menetap di kawasan ini? 8 tahun
19
1. Nama : yanto
2. Alamat : Desa Sei Nagalawan, Serdang Bedagai
3. Jenis Kelamin : laki laki
4. Etnik : Banjar
5. Umur : 45 tahun
6. Status Perkawinan : Menikah
7. Pendidikan Terakhir: SMP
8. Pekerjaan : Penjaga malam ekowisata
9. Pendapatan : Rp. 1.500.000 – Rp. 6.000.000 /bulan
10. Sudah berapa lama menetap di kawasan ini? 15 tahun
1. Nama : maryadi
2. Alamat : Pkl. Brandan Pelawi Dalam
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Etnik : jawa
5. Umur : 37 tahun
6. Status Perkawinan : Menikah
7. Pendidikan Terakhir: SMP
8. Pekerjaan : Nelayan
9. Pendapatan : Rp. 1.500.000,-/ bulan
10. Sudah berapa lama menetap di kawasan ini? –
20
Petunjuk:
Tandakan (x) pada ruang yang telah disediakan. Ada lima alternatif jawaban
yaitu: 5 = Sangat setuju 2 = Tidak setuju
3 = Netral
Alternatif Jawaban
No. Pertanyaan
5 4 3 2 1
Apakah manfaat pembangunan wisata ekologi
bagi masyarakat lokal?
a. Membuka peluang pekerjaan x
b. Membuka kemajuan di kawasan perairan x
1. pantai
c. Belajar bahasa, budaya/adat istiadat x
wisatawan
d. Sumber pendapatan bagi kawasan dan x
masyarakat lokal
Apakah pengertian wisata ekologi?
a. Memanfaatkan sumberdaya hayati laut x
secara bertanggung jawab
b. Pendidikan yang berdasarkan lingkungan x
2. laut x
c. Melaksanakan usaha konservasi/
pelestarian kawasan x
d. Meningkatkan kesejahteraan untuk
masyarakat lokal
Apakah pembangunan wisata ekologi dapat
menimbulkan dampak terhadap:
a. Lingkungan laut x
3.
b. Ekonomi x
c. Sosial dan budaya masyarakat x
d. Kualitas hidup masyarakat lokal x
Apakah bapak/ibu berperan dalam usaha
pengelolaan pantai?
a. Mengikuti pendidikan/penyuluhan tentang x
4. konservasi lingkungan laut
b. Membersihkan sampah ke perairan pantai x
c. Membuat program/ aktivitas di sekitar x
perairan pantai
Apakah ada masalah yang akan muncul dalam
5. pengelolaan wisata ekologi?
a. Kurang kesadaran dan pengetahuan x
21
Alternatif Jawaban
No. Pertanyaan
5 4 3 2 1
Apakah manfaat pembangunan wisata ekologi
bagi masyarakat lokal?
1. a. Membuka peluang pekerjaan x
b. Membuka kemajuan di kawasan perairan x
pantai
22
Alternatif Jawaban
No. Pertanyaan
5 4 3 2 1
Apakah manfaat pembangunan wisata ekologi
bagi masyarakat lokal?
a. Membuka peluang pekerjaan x
b. Membuka kemajuan di kawasan perairan x
1. pantai
c. Belajar bahasa, budaya/adat istiadat x
wisatawan
d. Sumber pendapatan bagi kawasan dan x
masyarakat lokal
Apakah pengertian wisata ekologi?
a. Memanfaatkan sumberdaya hayati laut x
secara bertanggung jawab
b. Pendidikan yang berdasarkan lingkungan x
2. laut x
c. Melaksanakan usaha konservasi/
pelestarian kawasan x
d. Meningkatkan kesejahteraan untuk
masyarakat lokal
Apakah pembangunan wisata ekologi dapat
menimbulkan dampak terhadap:
a. Lingkungan laut x
3.
b. Ekonomi x
c. Sosial dan budaya masyarakat x
d. Kualitas hidup masyarakat lokal x
24
Alternatif Jawaban
No. Pertanyaan
5 4 3 2 1
Apakah manfaat pembangunan wisata ekologi
bagi masyarakat lokal?
a. Membuka peluang pekerjaan x
b. Membuka kemajuan di kawasan perairan x
1. pantai
c. Belajar bahasa, budaya/adat istiadat x
wisatawan
d. Sumber pendapatan bagi kawasan dan x
masyarakat lokal
Apakah pengertian wisata ekologi?
a. Memanfaatkan sumberdaya hayati laut x
secara bertanggung jawab
b. Pendidikan yang berdasarkan lingkungan x
2. laut x
c. Melaksanakan usaha konservasi/
pelestarian kawasan x
d. Meningkatkan kesejahteraan untuk
masyarakat lokal
Apakah pembangunan wisata ekologi dapat
menimbulkan dampak terhadap:
a. Lingkungan laut x
3.
b. Ekonomi x
c. Sosial dan budaya masyarakat x
d. Kualitas hidup masyarakat lokal x
Apakah bapak/ibu berperan dalam usaha
pengelolaan pantai?
a. Mengikuti pendidikan/penyuluhan tentang x
4. konservasi lingkungan laut
b. Membersihkan sampah ke perairan pantai x
c. Membuat program/ aktivitas di sekitar x
perairan pantai
Apakah ada masalah yang akan muncul dalam
pengelolaan wisata ekologi?
a. Kurang kesadaran dan pengetahuan x
tentang kualitas perairan pantai
5.
b. Kurang pengertian tentang peraturan atau x
perundangan yang ada
c. Srategi pengelolaan yang belum terpadu x
dan terencana dengan baik
Dampak negatf yang akan muncul akibat
pembangungan wisata ekologi di kawasan ini:
6. a. Kerusakan lingkungan laut x
b. Pencemaran sampah x
c. Sulit memperoleh pendapatan/pekerjaan x
26
Alternatif Jawaban
No. Pertanyaan
5 4 3 2 1
Apakah manfaat pembangunan wisata ekologi
bagi masyarakat lokal?
a. Membuka peluang pekerjaan x
b. Membuka kemajuan di kawasan perairan x
1. pantai
c. Belajar bahasa, budaya/adat istiadat x
wisatawan
d. Sumber pendapatan bagi kawasan dan x
masyarakat lokal
Apakah pengertian wisata ekologi?
a. Memanfaatkan sumberdaya hayati laut x
secara bertanggung jawab
2.
b. Pendidikan yang berdasarkan lingkungan x
laut x
c. Melaksanakan usaha konservasi/
27
pelestarian kawasan x
d. Meningkatkan kesejahteraan untuk
masyarakat lokal
Apakah pembangunan wisata ekologi dapat
menimbulkan dampak terhadap:
a. Lingkungan laut x
3.
b. Ekonomi x
c. Sosial dan budaya masyarakat x
d. Kualitas hidup masyarakat lokal
Apakah bapak/ibu berperan dalam usaha
pengelolaan pantai?
a. Mengikuti pendidikan/penyuluhan tentang x
4. konservasi lingkungan laut
b. Membersihkan sampah ke perairan pantai x
c. Membuat program/ aktivitas di sekitar x
perairan pantai
Apakah ada masalah yang akan muncul dalam
pengelolaan wisata ekologi?
a. Kurang kesadaran dan pengetahuan x
tentang kualitas perairan pantai
5.
b. Kurang pengertian tentang peraturan atau x
perundangan yang ada
c. Srategi pengelolaan yang belum terpadu x
dan terencana dengan baik
Dampak negatf yang akan muncul akibat
pembangungan wisata ekologi di kawasan ini:
a. Kerusakan lingkungan laut x
b. Pencemaran sampah x
6.
c. Sulit memperoleh pendapatan/pekerjaan x
d. Kepadatan/terlalu ramai wisatawan x
e. Perubahan sosial dan budaya masyarakat x
lokal
Daya tarik yang khas dikawasan ini:
a. Aktivitas rekreasi x
7. b. Pendidikan/latihan x
c. Berkunjung ke perairan laut/pantai x
d. Budaya dan tradisi masyarakat lokal x
Apakah ada uasaha bapak/ibu dalam menambah
pengetahuan tentang kualitas lingkungan laut?
a. Membaca surat kabar/majalah x
8.
b. Menonton televisi x
c. Mendengarkan ceramah atau kampanye x
d. Mengikuti pendidikan/pelatihan x
Apakah masyarakat lokal perlu mengambil bagian
dalam pembangunan wisata ekologi?
9. a. Pengusaha wisata ekologi (hotel, x
restauran) x
b. Pekerjaan diberbagai bidang industri
28
wisata ekologi x
c. Pemandu dan pelatih wisata ekologi x
d. Pembuat kerajinan tangan
Apakah bentuk pengelolaan wisata ekologi yang
bapak/ibu harapkan?
a. Menguntungkan negara, pengelola dan x
10. masyarakat lokal
b. Masyarakat lokal perlu terlibat dalam x
pengelolaan wisata ekologi
c. Membawa perubahan sosial/budaya lokal x