Anda di halaman 1dari 10

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN SEKSUAL,

KEBUTUHAN MEMILIKI DAN DIMILIKI, SERTA HAK DAN


KEWAJIBAN PERAWAT

Oleh :
Mariana Lahagu
P17320315044

Tingkat IB

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN BANDUNG


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN BOGOR
TAHUN AJARAN 2015/2016
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN SEKSUAL,
KEBUTUHAN MEMILIKI DAN DIMILIKI, SERTA HAK DAN
KEWAJIBAN PERAWAT

Oleh :
Sarah Febrianti
P17320315046

Tingkat IB

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN BANDUNG


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN BOGOR
TAHUN AJARAN 2015/2016
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN SEKSUAL,
KEBUTUHAN MEMILIKI DAN DIMILIKI, SERTA HAK DAN
KEWAJIBAN PERAWAT

Oleh :
Amrisal Sisliandy
P17320315078

Tingkat IB

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN BANDUNG


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN BOGOR
TAHUN AJARAN 2015/2016
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN SEKSUAL,
KEBUTUHAN MEMILIKI DAN DIMILIKI, SERTA HAK DAN
KEWAJIBAN PERAWAT

Oleh :
Dwi Lintang Pujiningrum
P17320315048

Tingkat IB

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN BANDUNG


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN BOGOR
TAHUN AJARAN 2015/2016
1. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Seksualitas

a. Pertimbangan Perkembangan
 Proses perkembangan manusia mempengaruhi aspek psikososial, emosional dan
biologik kehidupan yang selanjutnya akan mempengaruhi seksualitas individu
 Hanya aspek seksualitas yang telah dibedakan sejak fase konsepsi

b. Kebiasaan Hidup Sehat dan Kondisi Kesehatan


 Tubuh, jiwa dan emosi yang sehat merupakan persyaratan utama untuk dapat
mencapai kepuasan seksual
 Trauma atau stress dapat mempengaruhi kemampuan individu untuk melakukan
kegiatan atau fungsi kehidupan sehari-hari yang tentunya juga mempengaruhi
ekspresi seksualitasnya, termasuk penyakit
 Kebiasaan tidur, istirahat, gizi yang adekuat dan pandangan hidup yang positif
mengkontribusi pada kehidupan seksual yang membahagiakan

c. Peran dan Hubungan


 Kualitas hubungan seseorang dengan pasangan hidupnya sangat mempengaruhi
kualitas hubungan seksualnya
 Cinta dan rasa percaya merupakan kunci utama yang memfasilitasi rasa nyaman
seseorang terhadap seksualitas dan hubungan seksualnya dengan seseorang yang
dicintai dan dipercayainya
 Pengalaman dalam berhubungan seksual seringkali ditentukan oleg dengan siapa
individu tersebut berhubungan seksual

d. Konsep Diri
 Pandangan individu terhadap dirinya sendiri mempunyai dampak langsung
terhadap seksualitas

e. Budaya, Nilai dan Keyakinan


 Faktor budaya, termasuk pandangan masyarakat tentang seksualitas dapat
mempengaruhi individu
 Tiap budaya mempunyai norma-norma tertentu tentang identitas dan perilaku
seksual
 Budaya turut menentukan lama hubungan seksual, cara stimulasi seksual dan hal
lain terkait dengan kegiatan seksual

f. Agama
 Pandangan agama tertenmtu yang diajarkan, ternyata berpengaruh terhadap
ekspresi seksualitas seseorang
 Berbagai bentuk ekspresi seksual yang diluar kebiasaan, dianggap tidak wajar
 Konsep tentang keperawanan dapat diartikan sebagai kesucian dan kegiatan
seksual dianggap dosa, untuk agama tertentu

g. Etik
 Seksualitas yang sehat menurut Taylor, Lilis & Le Mone (1997) tergantung pada
terbebasnya individu dari rasa berssalah dan ansietas
 Apa yang diyakini salah oleh seseorang, bisa saja wajar bagi orang lain

2. Kebutuhan Rasa Cinta, Memiliki, dan Dimiliki (Love and Belonging Needs)

Manusia pada umumnya membutuhkan perasaan bahwa mereka dicintai oleh


keluarga mereka dan diterima oleh teman sebaya dan masyarakat. Kebutuhan ini secara
umum meningkat setelah kebutuhan fisiologis dan keselamatan terpenuhi hanya pada saat
individu merasa selamat dan aman, mereka mempunyai waktu dan energi untuk mencari
cinta dan rasa memiliki serta untuk membagi cinta tersebut dengan orang lain. Kebutuhan
ini meliputi memberi dan menerima kasih sayang, perasaan dimiliki dan hubungan yang
berarti dengan orang lain, kehangatan, persahabatan, serta mendapat tempat atau diakui
dalam keluarga, kelompok dan lingkungan sosialnya.

3. Hak & Kewajiban Perawat


a. Hak Perawat
Hak Perawat, menurut Annas dan Healey, yakni:
1. Perawat berhak untuk mendapatkan perlindungan hukum dalam melaksanakan
tugas sesuai dengan profesinya.
2. Perawat berhak untuk mengembangkan diri melalui kemampuan spesialisasi sesuai
dengan latar belakang pendidikannya.
3. Perawat berhak untuk menolak keinginan klien yang bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan serta standar kode etik profesi.
4. Perawat berhak untuk mendapatkan informasi lengkap dari klien atau keluarganya
tentang keluhan kesehatan dan ketidakpuasan terhadap pelayanan yang diberikan.
5. Perawat berhak untuk mendapatkan ilmu pengetahuannya berdasarkan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang keperawatan/
kesehatan secara terus menerus.
6. Perawat berhak untuk diperlakukan secara adil dan jujur baik oleh institusi
pelayanan maupun oleh klien.
7. Perawat berhak mendapatkan jaminan perlindungan terhadap risiko kerja yang
dapat menimbulkan bahya baik secara fisik maupun stres emosional.
8. Perawat berhak diikutsertakan dalam penyusunan dan penetapan kebijaksanaan
pelayanan kesehatan.
9. Perawat berhak atas privasi dan berhak menuntut apabila nama baiknya
dicemarkan oleh klien dan/ atau keluarganya serta tenaga kesehatan lainnya.
10. Perawat berhak untuk menolak dipindahkan ke tempat tugas lain, baik melalui
anjuran maupun pengumunan tertulis karena diperlukan, untuk melakukan tindakan
yang bertentangan dengan standar profesi atau kode etik keperawatan atau aturan
perundang-undangan lainnya.
11. Perawat berhak untuk mendapat penghargaan dan imbalan yang layak atas jasa
profesi yang diberikannya berdasarkan perjanjian atau ketentuan yang berlaku di
institusi pelayanan yang bersangkutan.
12. Perawat berhak untuk memperoleh kesempatan mengembangkan karier sesuai
dengan bidang profesinya.

Hak perawat menurut Claire Fagi, yakni:

1. Hak untuk memperoleh martabat dalam rangka mengekspresikan dan


meningkatkan dirinya melalui penggunaan kemampuan khususnya dan latar
belakang pendidikannya.
2. Hak untuk memperoleh pengakuan sehubungan dengan kontribusinya melalui
ketetapan yang diberikan lingkungan untuk praktik yang dijalankan, serta imbalan
ekonomi sehubungan dengan profesinya.
3. Hak untuk mendapatkan lingkungan kerja dengan stres fisik dan emosional, serta
risiko kerja yang minimal mungkin.
4. Hak untuk melakukan praktik profesi dalam batas hukum yang berlaku.
5. Hak untuk menetapkan standar yang bermutu dalam perawatan yang dilakukan.
6. Hak untuk berpartisipasi dalam pembuatan kebijakan yang berpengaruh terhadap
keperawatan.
7. Hak untuk berpartisipasi dalam organisasi sosial dan politik yang mewakili
perawat dalam meningkatkan asuhan keperawatan.

b. Kewajiban perawat

2. Perawat wajib mematuhi semua peraturan institusi yang bersangkutan


3. Perawat wajib memberikan pelayanan atau asuhan keperawatan sesuai dengan
standar profesi dan batas kegunaannya.
4. Perawat wajib menghormati hak klien.
5. Perawat wajib merujuk klien kepada perawat atau tenaga kesehatan lain yang
mempunyai keahlian atau kemampuan yang lebih baik bila yang bersangkutan
tidak dapat mengatasinya.
6. Perawat wajib memberikan kesempatan kepada klien untuk berhubungan dengan
keluarganya, selama tidak bertentangan dengan peraturan atau standar profesi yang
ada.
7. Perawat wajib memberikan kesempatan kepada klien untuk menjalankan
ibadahnya sesuai dengan agama atau kepercayaan masing-masing selama tidak
menganggu klien yang lainnya.
8. Perawat wajib berkolaborasi dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan terkait
lainnya dalam memberikan pelayanan kesehatan dan keperawatan kepada klien.
9. Perawat wajib memberikan informasi yang akurat tentang tindakan keperawatan
yang diberikan kepada klien dan/ atau keluarganya sesuai dengan batas
kemampuannya.
10. Perawat wajib membuat dokumentasi asuhan keperawatan secara akurat dan
bersinambungan.
11. Perawat wajib mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
keperawatan atau kesehatan secara terus menerus.
12. Perawat wajib melakukan pelayanan darurat sebagai tugas kemanusiaan sesuai
dengan batas kewenangannya.
13. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang klien,
kecuali jika dimintai keterangan oleh pihak yang berwenang.
14. Perawat wajib memenuhi hal-hal yang telah disepakati atau perjanjian yang telah
dibuat sebelumnya terhadap institusi tempat bekerja.
DAFTAR PUSTAKA

Alimul H, A.A. 2006. Pengantar kebutuhan dasar manusia. Jakarta: salemba medika.
https://ithinkeducation.wordpress.com/2014/05/03/hak-dan-kewajiban-untuk-perawat-dan-
pasien-di-dalam-etika-keperawatan-rights-and-responsibilities-for-nurses-and-
patients-in-the-nursing-ethics/
http://ekasaktiwahyuningtyas.blogspot.co.id/2013/02/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://pemenuhankebutuhanseksual.blogspot.co.id/2012/05/makalah-pemenuhan-kebutuhan-
seksual.html

Anda mungkin juga menyukai