4. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan hormon tiroid memiliki peranan yang vital dalam
pengaturan metabolisme tubuh. Peningkatan kadar hormon tiroid dalam darah memacu
peningkatan kecepatan metabolisme (basal metabolic rate) sehingga Ibu Surti dapat
merasakan beberapa gejala seperti lemas, mual, mudah pusing dan merasa tidak punya tenaga
ketika akan berangkat bekerja. Terdapat kaitannya antara sekresi hormon tiroid dengan
hormon lainnya sehingga penyakit ini semakin lama semakin parah. Beberapa kaitannya
dengan hormon lain yakni misalnya dengan hormon epinefrin (adrenalin). Diman bila hanya
terdapat tiroid tidak akan berefek pada suatu mekanisme pelepasan asam lemak. Namun
keberadaan epinefrin berefek pada pelepasan lemak tapi dalam kadar yang sedikit. Ketika
terdapat epinefrin dan tiroid maka tiroid tersebut akan berefek memperbanyak reseptor
epinefrin. Sehingga asam lemak yang dilepakan menjadi dalam kadar yang lebih tinggi atau
banyak. Sekresi hormon tiroid juga berkaitan dengan sekresi hormon reproduksi. Kelancaran
sekresi kelenjar tiroid merupakan salah satu syarat untuk kelangsungan reproduksi secara
normal. Hormon tiroid memengaruhi reproduksi dan fertilitas dengan mempertahankan
hubungan gonadohipofiseal. Selain itu dalam mekanismenya hormon tiroid menurunkan
kadar kalsium darah dengan cara meningkatkan penimbunan kalsium pada tulang keras,
mengurangi pengambilan kalsium dalam usus, atau mengurangi pengambilan kalsium dalam
ginjal. Sehingga berkaitan dengan sekresi hormon pertumbuhan.