PROGRAM MAGISTER
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN
Puji syukur kepada Allah Swt, pemilik dan pengatur alam serta seluruh
isinya atas anugerah iman dan ilmu yang mendukung pelaksanaan fungsi kita
sebagai manusia. Salawat dan salam atas Nabi Muhammad Saw.
Pedoman penulisan tesis ini disusun untuk memberikan rambu-rambu
secara lengkap dan utuh kepada dosen pembimbing dan mahasiswa tentang
sistematika penulisan tesis pada program Magister Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sumatera Utara. Dengan diterbitkannya pedoman penulisan tesis
ini maka diharapkan proses penulisan tesis dapat mencapai hasil yang optimal,
baik dari segi aktu penyelesaian penulisan tesis maupun dari segi kualitas tesis
yang dihasilkan.
Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tinggi
kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan pedoman penulisan tesis ini,
terutama kepada guru besar yang menjadi narasumber dan tim perumus yang telah
berusaha kerasa menyusun dan menerbitkan pedoman penulisan tesis ini.
Akhirnya kepada Allah jualah kita memohon taufik dan hidayah.
Medan, 2017
Dekan,
Halaman
Sambutan Dekan i
Daftar Isi ii
Bab I Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan 1
C. Penelitian Kualitatif 14
A. Penggunaan Bahasa 24
C. Kutipan-Kutipan 25
D. Transliterasi 29
E. Tata Penulisan 29
Lampiran-Lampiran
BAB I
METODE PENELITIAN DAN SISTEMATIKA PENULISAN
1. Sistematika
Abstract
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Kegunaan Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1 Instrumen Penelitian Variabel Terikat Sebelum Ujicoba
Lampiran 2 Instrumen Penelitian Variabel Bebas Pertama
Sebelum Ujicoba
Lampiran 3 Instrumen Penelitian Variabel Bebas Kedua
Ssebelum Ujicoba
Lampiran 4 Uji Validitas Instrumen Penelitian Variabel Terikat
Lampiran 5 Uji Validitas Instrumen Penelitian Variabel Bebas Pertama
Lampiran 6 Uji Validitas Instrumen Penelitian Variabel Bebas Kedua
Lampiran 7 Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel Terikat
Lampiran 8 Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel Bebas
Pertama
Lampiran 9 Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel Bebas
Kedua
Lampiran 10 Instrumen Penelitian Variabel Terikat Setelah Ujicoba Tes
Lampiran 11 Instrumen Penelitian Variabel Bebas Pertama Setelah
Ujicoba
Lampiran 12 Instrumen Penelitian Variabel Bebas Kedua Setelah
Ujicoba
Lampiran 13 Deskripsi Data Penelitian
Lampiran 14 Pengujian Normalitas Data Penelitian
Lampiran 15 Pengujian Linearitas Data Penelitian
Lampiran 16 Pengujian Independensi Antar Variabel Bebas
Lampiran 17 Perhitungan Korelasi Sederhana/Tunggal
Lampiran 18 Perhitungan Korelasi Ganda
Lampiran 19 Perhitungan Korelasi Parsial
Lampiran 20 Perhitungan Analisis Regresi Sederhana/Tunggal
Lampiran 21 Perhitungan Analisis Regresi Ganda
Lampiran 22 Perhitungan Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif
Variabel Bebas
RIWAYAT HIDUP
2. Penjelasan Isi Sistematika
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Peneliti menjelaskan tentang kesenjangan antara fakta atau apa yang
ada (das sein) dengan harapan atau apa yang seharusnya (das sollen)
sebagai masalah penelitiaan.
Das sein adalah paparan mengenai fakta yang ada sekarang berupa
data skunder, hasil observasi, atau hasil penelitian lainnya, sedangkan
das sollen adalah paparan mengenai harapan atau apa yang diinginkan
yang berupa undang-undang, peraturan, visi-misi, rencana strategis,
kurikulum, atau teori-teori dari literatur atau jurnal.
B. Identifikasi Masalah
Peneliti menguraikan berbagai masalah yang mengakibatkan terjadinya
kesenjangan antara das sein dan das sollen. Dalam hal ini masalah-
masalah yang menjadi penyebab munculnya masalah utama penelitian
yang telah diungkapkan pada latar belakang masalah. Masalah yang
diidentifikasi dinyatakan dalam bentuk pernyataan.
C. Pembatasan Masalah
Peneliti membatasi masalah yang akan diteliti dengan memilih
beberapa masalah dari sejumlah masalah yang telah diidentifikasi,
misalnya dari banyak faktor atau variabel yang diidentifikasi
mempengaruhi variabel terikat. Hal ini dibatasi dengan menetapkan
dua variabel yang akan diteliti sebagai variabel bebas. Pembatasan
masalah dinyatakan dalam bentuk pernyataan.
D. Rumusan Masalah
Peneliti merumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan penelitian
yang berkaitan dengan hubungan atau pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat.
Contoh:
1. Apakah terdapat hubungan kompetensi profesional terhadap
kinerja guru?
2. Apakah terdapat hubungan kompetensi paedagogik terhadap
kinerja guru?
3. Apakah terdapat hubungan kompetensi profesional dan
kompetensi paedagogik secara bersama-sama terhadap kinerja
guru?
E. Tujuan Penelitian
Peneliti mendeskripsikan tujuan yang ingin dicapai sesuai dengan
rumusan masalah penelitian.
Contoh:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
1. Hubungan kompetensi profesional terhadap kinerja guru.
2. Hubungan kompetensi paedagogik terhadap kinerja guru.
3. Hubungan kompetensi profesional dan kompetensi paedagogik
secara bersama-sama terhadap kinerja guru.
F. Kegunaan Penelitian
Penelitian menjelaskan manfaat dari hasil penelitian, baik manfaat
teoretis maupun manfaat praktis. Manfaat teoretis berkenaan dengan
keilmuan sedangkan manfaat praktis berkenaan dengan pemecahan
masalah pendidikan.
C. Kerangka Berpikir
Peneliti mendeskripsikan penalaran yang bersifat deduktif dari konsep-
konsep setiap variabel, kemudian membahas keterkaitan antar variabel
yang mengarah kepada hubungan sebab akibat variabel bebas dan
variabel terikat.
Kerangka berpikir yang dideskripsikan merupakan dasar dalam
perumusan hipotesis penelitian.
Jumlah subjudul kerangka berpikir sama jumlahnya dengan butir
rumusan masalah.
Contoh:
1. Hubungan kompetensi profesional terhadap kinerja guru.
2. Hubungan kompetensi paedagogik terhadap kinerja guru.
3. Hubungan kompetensi profesional dan kompetensi paedagogik
secara bersama-sama terhadap kinerja guru.
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian adalah suatu proporsi atau pernyataan tentang
karakteristik populasi yang merupakan jawaban sementara atas
pertanyaan penelitian yang terdapat dalam perumusan masalah.
Peneliti merumuskan hipotesis masalah berdasarkan kerangka berpikir.
Banyaknya rumusan hipotesis penelitian sama dengan banyaknya
subjudul pada kerangka teoretik atau sama banyaknya dengan butir
pada rumusan masalah.
Contoh:
1. Terdapat hubungan kompetensi profesional terhadap kinerja
guru.
2. Terdapat hubungan kompetensi paedagogik terhadap kinerja
guru.
3. Terdapat hubungan kompetensi profesional dan kompetensi
paedagogik secara bersama-sama terhadap kinerja guru.
B. Metode Penelitian
Peneliti menjelaskan metode penelitian yang digunakan, variabel
penelitian dan konstelasi penelitian yang menggambarkan bagan
hubungan/pengaruh antar variabel.
F. Hipotesis Statistik
Peneliti menuliskan hipotesis statistik dengan simbol atau lambang
parameter statistik yang menggambarkan pernyataan tentang
karakteristik populasi sebagai jawaban sementara atas pertanyaan
penelitian.
Banyaknya hipotesis statistik sesuai dengan jumlah hipotesis.
C. Pengujian Hipotesis
Peneliti menyajikan hasil perhitungan statistika uji hipotesis. Setiap
hipotesis yang diuji dinyatakan dalam subjudul tersendiri, sehingga
banyaknya subjudul sesuai dengan banyak hipotesis penelitian yang
diuji.
B. Implikasi
Peneliti menjelaskan implikasi sebagai konsekuensi logis dari
kesimpulan penelitian dan ditindaklanjuti dengan upaya perbaikan
C. Saran
Peneliti menyampaikan pemikiran yang berkaitan dengan operasional
implikasi penelitian. Saran ditujukan kepada berbagai pihak yang
terkait dengan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Peneliti mencantumkan seluruh literatur yang telah dikutip pada isi
tesis dengan menggunakan kaidah penulisan ilmiah.
RIWAYAT HIDUP
Peneliti menuliskan identitas dirinya termasuk riwayat pendidikan,
jabatan, pekerjaan, dan karya-karya tulis yang pernah dibuatnya serta
hal-hal lain dianggap perlu dan disertakan pula foto terakhir peneliti.
1. Sistematika
Abstract
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Kegunaan Penelitian
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Deskripsi Teori Variabel Terikat
2. Deskripsi Teori Variabel Bebas
3. Deskripsi Teori Variabel Moderator/intervening/antara
B. Hasil Penelitian Relevan
C. Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tes Hasil Belajar (variabel terikat)
Lampiran 2 Tes/Kuesioner (variabel moderator/intervening/antara)
Lampiran 3 Silabus
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Lampiran 5 Uji Validitas Tes Hasil Belajar
Lampiran 6 Uji Reliabilitas Tes Hasil Belajar
Lampiran 7 Uji Indek Kesukaran Tes Hasil Belajar
Lampiran 8 Uji Daya Beda Tes Hasil Belajar
Lampiran 9 Uji Validitas Tes/Kuesioner (variabel moderator, jika
instrumen dirancang oleh peneliti)
Lampiran 9 Uji Reliabilitas Tes/Kuesioner (variabel moderator, jika
instrumen dirancang oleh peneliti).
Lampiran 10 Uji Indek Kesukaran Tes Hasil Belajar (variabel
moderator, jika instrumen dirancang oleh peneliti)
Lampiran 11 Uji Daya Beda Tes Hasil Belajar (variabel
moderator, jika instrumen dirancang oleh peneliti)
Lampiran 12 Deskripsi Data Penelitian
Lampiran 13 Pengujian Normalitas Data Penelitian
Lampiran 14 Pengujian Homogenitas Data
Lampiran 15 Pengujian Hipotesis
Lampiran 16 Pengujian Lanjut
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Peneliti menjelaskan tentang kesenjangan antara fakta atau apa yang
ada (das sein) dengan harapan atau apa yang seharusnya (das sollen)
sebagai masalah penelitiaan.
Das sein adalah paparan mengenai fakta yang ada sekarangn berupa
data skunder, hasil observasi, atau hasil penelitian lainnya, sedangkan
das sollen adalah paparan mengenai harapan atau apa yang diinginkan
berupa undang-undang, peraturan, visi-misi, rencana strategi,
kurikulum, atau teori-teori dari literatur atau jurnal.
Untuk mendukung paparan di latar belakang masalah wajib disajikan
tulisan atau hasil penelitian yang dikutip dari jurnal.
B. Identifikasi Masalah
Peneliti menguraikan berbagai masalah yang mengakibatkan terjadinya
kesenjangan antara das sein dan das sollen. Masalah yang
diidentifikasi dinyatakan dalam bentuk pernyataan.
C. Pembatasan Masalah
Peneliti membatasi masalah yang akan diteliti dengan memilih
beberapa masalah dari sejumlah masalah yang telah diidentifikasi.
Pembatasan masalah dinyatakan dalam bentuk pernyataan.
D. Rumusan Masalah
Peneliti merumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan penelitian
yang berkaitan dengan perbedaan variabel terikat berdasarkan variabel
bebas dan variabel moderator/intervening.
Contoh:
1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar Pendidikan Agama
Islam siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran
konstruktivisme dengan strategi pembekajaran ekspositori?
2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar Pendidikan Agama
Islam siswa dengan tingkat kemampuan berpikir logis yang
berbeda?
3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan
kemampuan berpikir logis dalam mempengaruhi belajar
Pendidikan Agama Islam?
E. Tujuan Penelitian
Peneliti mendeskripsikan tujuan yang ingin dicapai sesuai dengan
rumusan masalah penelitian.
Contoh:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
1. Perbedaan hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa yang
diajar dengan strategi pembelajaran konstruktivisme dengan
strategi pembekajaran ekspositori.
2. Perbedaan hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa dengan
tingkat kemampuan berpikir logis yang berbeda.
3. Interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir
logis dalam mempengaruhi belajar Pendidikan Agama Islam.
F. Kegunaan Penelitian
Penelitian menjelaskan manfaat hasil penelitian, baik manfaat teoretis
maupun manfaat praktis. Manfaat teoretis berkenaan dengan keilmuan
sedangkan manfaat praktis berkenaan dengan pemecahan masalah.
C. Kerangka Berpikir
Peneliti mendeskripsikan penalaran yang bersifat deduktif dari konsep-
konsep setiap variabel, kemudian membahas keterkaitan antar variabel
yang mengarah kepada hubungan sebab akibat variabel bebas/
moderator dan variabel terikat.
Kerangka berpikir yang dideskripsikan merupakan dasar dalam
perumusan hipotesis penelitian.
Jumlah subjudul kerangka berpikir sama banyaknya dengan banyaknya
butir pada rumusan masalah.
Contoh:
1. Perbedaan hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa yang
diajar dengan strategi pembelajaran konstruktivisme dengan
strategi pembekajaran ekspositori.
2. Perbedaan hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa dengan
tingkat kemampuan berpikir logis yang berbeda.
3. Interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir
logis dalam mempengaruhi belajar Pendidikan Agama Islam.
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian adalah suatu proporsi atau pernyataan tentang
karakteristik populasi yang merupakan jawaban sementara atas
pertanyaan penelitian yang terdapat dalam perumusan masalah.
Peneliti merumuskan hipotesis masalah berdasarkan kerangka berpikir.
Banyaknya rumusan hipotesis penelitian sama dengan jumlahnya
subjudul pada kerangka berpikir.
Contoh:
1. Terdapat perbedaan hasil belajar Pendidikan Agama Islam
siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran
konstruktivisme dengan strategi pembekajaran ekspositori.
2. Terdapat perbedaan hasil belajar Pendidikan Agama Islam
siswa dengan tingkat kemampuan berpikir logis yang berbeda.
3. Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan
kemampuan berpikir logis dalam mempengaruhi belajar
Pendidikan Agama Islam.
B. Metode Penelitian
Peneliti menjelaskan metode penelitian yang digunakan yaitu
eksperimen, variabel penelitian dan desain eksperimen yang dipilih.
Desain eksperimen disajikan dalam bentuk konstelasi penelitian
sehingga dapat memberikan gambaran untuk menguji efektivitas
perlakuan.
Contoh:
Rancangan Penelitian Faktorial 2 x 2
Keterangan :
A1B1 = Hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa yang diajar dengan strategi
pembelajaran konstruktivisme dan kemampuan berpikir logis tinggi
A1B2 = Hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa yang diajar dengan strategi
pembelajaran konstruktivisme dan kemampuan berpikir logis rendah
A2B1 = Hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa yang diajar dengan
strategi pembelajaran ekspositori dan kemampuan berpikir logis tinggi
A2B2 = Hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa yang diajar dengan strategi
pembelajaran ekspositori dan kemampuan berpikir logis rendah
D. Rancangan Perlakuan
Peneliti mendeskripsikan definisi konseptual dan definisi operasional
dari variabel perlakuan serta menyusun dan menguraikan secara rinci
kegiatan dan tahap-tahap perlakuan yang akan dilaksanakan dalam
kegiatan penelitian sesuai variabel perlakuan, sehingga terlihat
perbedaan perlakuan yang dibandingkan.
H. Hipotesis Statistik
Peneliti menuliskan hipotesis statistika dengan simbol atau lambang
parameter statistika yang menggambarkan pernyataan tentang
karakteristik populasi yang merupakan jawaban sementara atas
pertanyaan penelitian.
Banyaknya hipotesis statistik sesuai dengan banyaknya jumlah
hipotesis.
C. Pengujian Hipotesis
Peneliti menyajikan hasil perhitungan statistika uji hipotesis. Setiap
hipotesis yang diuji dinyatakan dlaam subjudul tersendiri, sehingga
banyaknya subjudul sesuai dengan banyak hipotesis penelitian yang
diuji.
B. Implikasi
Peneliti menjelaskan implikasi sebagai konsekuensi logis dari
kesimpulan penelitian dan ditindaklanjuti dengan upaya perbaikan
C. Saran
Peneliti menyampaikan pemikiran yang berkaitan dengan operasional
implikasi penelitian. Saran ditujukan kepada berbagai pihak yang
terkait dengan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Peneliti mencantumkan seluruh literatur yang telah dikutip pada isi
tesis dengan menggunakan kaidah penulisan ilmiah.
RIWAYAT HIDUP
Peneliti menuliskan identitas dirinya termasuk riwayat pendidikan,
jabatan, pekerjaan, dan karya-karya tulis yang pernah dibuatnya serta
hal-hal lain dianggap perlu dan disertakan pula foto terakhir peneliti.
C.Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif berfokus pada kualitas makna (hakikat dan esensi).
Penelitian kualitatif didasarkan pada sumber data secara langsung (naturalistik)
dan peneliti merupakan instrumen kunci.
1. Sistematika
Abstract
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Fokus Penelitian
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Kegunaan Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1 Pedoman Observasi
Lampiran 2 Pedoman Wawancara
Lampiran 3 Catatan Lapangan Hasil Observasi
Lampiran 4 Catatan Lapangan Hasil Wawancara
Lampiran 5 Dokumen Pendukung (Foto dan dokumen lainnya)
2. Penjelasan Sistematika
BAB I PENDAHULUAN
B. Fokus Penelitian
Peneliti menetapkan fokus penelitian yaitu secara spesifik yang akan
diteliti. Peneliti juga dapat melengkapi dengan sub-sub fokus
penelitian.
C. Rumusan Masalah
Peneliti merumuskan masalah penelitian dalam bentuk kalimat tanya
yang bersifat umum sebagai pertanyaan utama. Kemudian rumusan
masalah ini dikembangkan menjadi pertanyaan-pertanyaan yang lebih
spesifik sesuai dengan sub-sub fokus penelitian.
D. Tujuan Penelitian
Peneliti menguraikan tujuan penelitian yaitu memperoleh pemahaman
yang mendalam tentang fokus dan sub-sub fokus penelitian.
E. Kegunaan Penelitian
Peneliti menjelaskan manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian,
kegunaan yang dapat diklasifikasikan menjadi kegunaan teoretis dan
kegunaan praktis. Kegunaan teoretis adalah bagaimana hasil penelitian
menjadi bagian dari proses pengembangan ilmu, sedangkan manfaat
praktis adalah bagaimana hasil penelitian dapat digunakan untuk
memecahkan masalah-masalah praktis dalam kehidupan.
A. Deskripsi Konseptual
Peneliti mendeskrispkan konsep-konsep yang dapat dijadikan landasan
penelitian yang berhubungan dengan fokus dan subfokus penelitian.
Konsep tersebut didasarkan pada kajian teoretik dari berbagai literatur
dan jurnal.
B. Hasil Penelitian
Peneliti mendeskripsikan hasil analisis dan temuan penelitian sesuai
dengan fokus dan sub-sub fokus penelitian.
C. Pembahasan
Peneliti membahas temuan penelitian sebagaimana yang
dideskripsikan temuan penelitian. Pembahasan temuan penelitian
sesuai dengan fokus dan sub-sub fokus masalah dengan
menghubungkan dengan konsep-konsep dan teori yang ada dan dapat
didukung dengan jurnal penelitian.
B. Rekomendasi
Peneliti mengemukakan rekomendasi tentang perlunya penelitian
lanjutan dan implementasi temuan penelitian tersebut dalam
pemecahan masalah praktis.
DAFTAR PUSTAKA
Peneliti mencantumkan seluruh literatur yang telah dikutip pada isi
tesis dengan menggunakan kaidah penulisan ilmiah.
RIWAYAT HIDUP
Peneliti menuliskan identitas dirinya termasuk riwayat pendidikan,
jabatan, pekerjaan, dan karya-karya tulis yang pernah dibuatnya serta
hal-hal lain dianggap perlu dan disertakan pula foto terakhir peneliti.
1. Sistematika
Abstract
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Fokus Penelitian
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Kegunaan Penelitian
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Konsep Evaluasi Program
B. Konsep Program yang Dievaluasi
C. Model Evaluasi yang Dipilih
D. Hasil Penelitian Relevan
E. Kriteria Evaluasi
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1 Pedoman Observasi
Lampiran 2 Pedoman Wawancara
Lampiran 3 Kuesioner
Lampiran 4 Catatan Lapangan Hasil Observasi
Lampiran 5 Catatan Lapangan Hasil Wawancara
Lampiran 6 Dokumen Pendukung (Foto, Dokumen Program)
RIWAYAT HIDUP
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Peneliti menjelaskan tentang mengapa program tersebut penting
untuk diteliti. Alasannya harus berdasarkan kepada fakta empiris
yang dibandingkan dengan konsep program.
Dalam menuliskan latar belakang masalah, peneliti memulai dengan
gambaran faktual secara induktif dibandingkan dengan konsep atau
secara deduktif diawali dengan konsep dilanjutkan dengan faktual.
Uraikan secara singkat gambaran model evaluasi yang sesuai dengan
program yang akan dievaluasi. Pada akhir penjelasan latar belakang
masalah perlu ditekankan pentingnya evaluasi program tersebut
dilakukan.
Untuk mendukung paparan di latar belakang masalah wajib disajikan
tulisan atau hasil penelitian yang dikutip dari jurnal.
B. Fokus Penelitian
Peneliti menuliskan fokus penelitian, karena dalam suatu penelitian
tidak mungkin meneliti semua permasalahan dalam suatu program.
Oleh karena itu berdasarkan latar belakang masalah, peneliti perlu
menetapkan fokus permasalahan yang mencakup komponen-
komponen apa yang akan dievaluasi pada suatu program. Fokus
penelitian dinyatakan dalam bentuk pernyataan.
C. Rumusan Masalah
Peneliti menjabarkan fokus permasalahan penelitian dalam bentuk
pertanyaan penelitian yang menekankan kepada efektivitas masing-
masing komponen pada model evaluasi yang ditentukan. Rumusan
masalah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan.
D. Tujuan Penelitian
Peneliti mendeskripsikan tujuan yang ingin dicapai sesuai dengan
rumusan masalah penelitian.
E. Kegunaan Penelitian
Peneliti mendeskripsikan kegunaan penelitian yang berisi penjelasan
tentang kegunaan hasil penelitian sebagai salah satu bahan informasi
bagi pengambil keputusan/kebijakan dalam rangka perbaikan
program.
E. Kriteria Evaluasi
Peneliti membahas konsep yang berkaitan dengan aspek yang akan
dievaluasi pada setiap komponen sehingga diperoleh kriteria/standar
evaluasi setiap aspek yang dievaluasi. Kajian konseptual tidak
sekedar mencantumkan konsep secara runtut dari berbagai sumber
tetapi merupakan hasil analisis dari berbagai konsep. Sumber yang
digunakan untuk penentuan kriteria dapat dikembangkan dari standar
yang telah ada atau peneliti dapat mengembangkan berdasarkan teori
yang didukung argumentasi logis dari peneliti.
Selanjutnya kriteria atau standar evaluasi yang disajikan dalam
bentuk tabel yang berisi kolom komponen evaluasi, aspek yang
dievaluasi, dan kriteria/standar evaluasi.
B. Metode Penelitian
Peneliti menentukan metode penelitian yang digunakan dan
menjelaskan menurut ahli tertentu. Selanjutnya peneliti menjelaskan
desain evaluasi program yang telah ditetapkan. Desain dapat
disajikan dalam bentuk bagan yang dilengkapi dengan penjelasan.
C. Instrumen Penelitian
Peneliti merancang kisi-kisi instrumen sesuai dengan komponen dan
aspek yang dievaluasi. Kisi-kisi instrumen disajikan dalam bentuk
tabel yang berisikan aspek yang dievaluasi, indikator, nomor butir
dan jumlah butir untuk setiap aspek yang dievaluasi.
Instrumen yang dirancang dilakukan validasi teoretik/konstruk oleh
expert (pakar). Berkaitan dengan hal ini, peneliti menjelaskan
validasi expert yang menelaah instrumen, prosedur telaah, dan hasil
telaah secara kualitatif.
D. Teknik Pengumpulan Data
Peneliti menjelaskan teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian yang meliputi observasi, wawancara dan kuesioner.
Untuk memvalidasi data kualitatif dilakukan melalui triangulasi data
baik triangulasi sumber informasi/data, triangulasi teknik maupun
perpanjangan waktu penelitian. Selanjutnya peneliti menyajikan
teknik pengumpulan data dalam bentuk tabel atau bagan yang
meliputi komponen evaluasi, aspek yang dievaluasi, sumber data,
instrumen yang digunakan dan sumber data, teknik pengumpulan
data dan jenis instrumen yang digunakan.
Peneliti menjelaskan prosedur pengumpulan data yang disesuaikan
dengan komponen-komponen evaluasi.
B. Pembahasan
Peneliti membandingkan hasil temuan dengan kriteria evaluasi
sehingga menghasilkan suatu kesimpulan. Selanjutnya kesimpulan
penelitian dibahas ke-mengapa-annya dengan dukungan data
kualitatif yang telah dimaknai dan mengaitkan dengan antar
komponen-komponen model evaluasi. Untuk melengkapi
pembahasan hasil penelitian dapat juga membandingkannya dengan
teori dan hasil penelitian yang dimuat dalam jurnal.
B. Rekomendasi
Peneliti memaparkan rekomendasi baik untuk memperbaiki konsep
dan rumusan program maupun untuk memperbaiki implementasi
program. Rekomendasi tidak hanya memuat apa yang harus
dilakukan dan bagaimana melakukannya tetapi juga harus
mempertimbangkan kelayakan sesuai kemampuan atau sumber-
sumber yang dimiliki pembuat program yang akan menerima
rekomendasi.
Rekomendasi juga mencakup alat dan bahan yang tersedia bagi
kemungkinan implementasi program, waktu impelementasi, dan
kondisi lingkungan yang mendukung kelayakan impelementasi
program.
DAFTAR PUSTAKA
Peneliti mencantumkan seluruh nama penulis berikut judul buku yang telah
dikutip pada isi tesis dengan menggunakan kaidah penulisan ilmiah.
RIWAYAT HIDUP
Peneliti menuliskan identitas dirinya termasuk riwayat pendidikan, jabatan,
pekerjaan, dan karya-karya tulis yang pernah dibuatnya serta hal-hal lain
dianggap perlu dan disertakan pula foto terakhir peneliti.
BAB II
TEKNIK PENULISAN
A. Penggunaan Bahasa
Tesis ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, mengacu
kepada bahasa Indonesia baku dan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Tesis juga
harus mentaati segenap kaedah tata bahasa dan ketentuan penulisan ilmiah. Tesis
ditulis dengan menggunakan bahasa yang lugas, singkat, dan padat. Apabila
pembahasan tesis menghendaki penggunaan ringkasan-ringkasan atau simbol-
simbol yang tidak lazim, harus dijelaskan pada bagian awal tesis.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Hakikat Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
c. Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam
2. Strategi Pembelajaran Kontekstual
a. Pengertian Strategi Pembelajaran Kontekstual
b. Sintaks Pembelajaran Pembelajaran Kontekstual
c. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Pembelajaran Kontekstual.
C. Kutipan-Kutipan
Penulis tesis perlu mengutip karya-karya terdahulu dan teori-teori terkait
yang sudah dipublikasikan pada bidang tertentu untuk mendukung
argumentasinya dan menghindari plagiat. Seorang penulis dapat mengutip karya
tertentu secara langsung atau tidak langsung.
1. Kutipan Langsung
Kutipan langsung adalah peminjaman ide dari karya tertentu tanpa
perubahan redaksi. Kutipan langsung harus dituliskan secara khusus agar
ungkapan yang dikutip dapat diidentifikasi secara jelas, namun tanpa mengganggu
kewajaran teks tesis.
a. Kutipan Langsung
Kutipan langsung yang kurang dari lima baris dimasukkan dalam paragraf
teks tesis dan dituliskan di antara dua tanda petik rangkap.
Contoh:
Berkaitan dengan pengertian belajar Hamalik (2003:36) menjelaskan
belajar adalah “modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman”.
Kutipan langsung yang terdiri atas lima baris atau lebih ditulis terpisah
dari paragraf teks dengan spasi tunggal, dimulai 1,27 cm (satu indent) dari margin
kiri, tanpa dibubuhi tanda petik.
Suryabrata (2002:102) menjelaskan:
In fact, the saying that ‘man cannot live without hope’ has been proved to
be all too true. It was only after a large part of humanity has ceased to
believe in the possibility of a ‘vertical’ progress, the progress of the
individual towards the Eternal and Infinite, that men began to fix their
hopes on a vague horizontal ‘progress’ … [Sebenarnya ungkapan bahwa
‘manusia tidak dapat hidup tanpa harapan’ terbuktinya seluruhnya sangat
benar. Hanya setelah sebagian besar manusia tidak lagi percaya pada
kemungkinan suatu kemajuan ‘vertikal’, yaitu kemajuan pribadi menuju
Yang Abadi dan Yang Mutlak, maka manusia mulai mengarahkan
harapannya kepada ‘kemajuan’ horizontal yang samar-samar …].
c. Pemotongan kalimat dalam kutipan
Dalam pengutipan langsung, terkadang bagian-bagian tertentu dari teks
kutipan perlu dipotong dan dibuang sehingga tidak tercantum dalam
kutipan. Pemotongan ini biasanya ditujukan untuk menghindari teks
kutipan yang terlalu panjang dan bisa terjadi di awal, di tengah, atau di
akhir kutipan. Pemotongan mesti dilakukan secara hati-hati sehingga tidak
merubah gagasan, sebab ide dasar dari pengutipan secara langsung adalah
mempresentasikan sebuah gagasan sepersis mungkin. Dalam kutipan,
bagian yang dibuang ini diwakili atau ditandai oleh tiga titik (…).
Contoh:
Menurut Suparlan (1990:76), etika bisa berarti: “... aturan-aturan mengenai nilai-
nilai dan prinsip-prinsip moral yang merupakan pedoman bagi anggota sesuatu
profesi atau kehidupan sosial tertentu …”
Contoh:
Contoh:
Saidi menyempatkan diri untuk singgah di pinggir danau Singkarak, Sumatera
Utara (sic) sebelum melanjutkan perjalanan ke kampung halamannya di Sumatera
Selatan.
f. Cetak Miring
Untuk menegaskan ide tertentu huruf normal dalam kutipan bisa diubah
menjadi cetak miring, dengan membubuhkan kata [dimiringkan], dalam
kurung besar/siku, setelah kutipan.
Contoh:
“Dilihat dari perspektif perkembangan nasional dan global … maka
konsep ‘paradigma baru’ bagi Perguruan Tinggi di Indonesia merupakan sebuah
keharusan.” [dimiringkan].
3. Innote
Setiap kutipan, baik yang langsung maupun yang tidak langsung, harus
diberi innote yang berisi informasi lengkap tentang sumber kutipan. Fungsi
paling fundamental dari innote adalah menjaga kejujuran intelektual penulis tesis
serta untuk memungkinkan dilakukannya pemeriksaan ulang tentang akurasi
pengutipan. Informasi yang biasa terdapat dalam innote adalah nama akhir
penulis/pengarang, tahun, dan halaman.
Contoh:
a. Kitab suci
Jika kutipan bersumber dari sebuah Kitab Suci, catatan kaki
mencantumkan nama surat, nomor surat, dan nomor ayat. Untuk Alquran
disingkat dengan Q.S.:
Contoh: Q.S. Al-Baqarah 2:24.
Buku atau artikel dengan dua orang pengarang (kedua nama dicantumkan):
Ananda dan Rafida (2016:43)
Buku dengan tiga atau lebih pengarang (yang dicantumkan hanya nama
pertama, ditambah dkk (jika penulis dari Indonesia, dan et. al jika penulis
dari luar):
Contoh:
Arikunto dkk. (2000:34)………………..
Dick et.al. (1999:34)……………..
Buku terjemahan:
Contoh: Miskawaih, (1994:35)
D. Transliterasi
Transliterasi di sini ialah penulisan huruf Arab menjadi huruf Latin dalam kata
atau kalimat. Transliterasi diperlukan terutama bagi karya ilmiah yang di
dalamnya terdapat istilah-istilah Arab. .
Pedoman Transliterasi Arab Latin Keputusan bersama Menteri Agama dan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 158 tahun 1987 sebagaimana
dapat dilihat pada lampiran 13.
E .Tata Penulisan
1. Jenis dan Ukuran Kertas
Untuk pengetikan tesis/disertasi dipergunakan kertas HVS dengan ukuran
70 miligram, berukuran A4 (21 cm x 29.7 cm), dan hanya diketik pada
sebelah muka halaman.
2. Jenis Huruf
Untuk pengetikan tesis digunakan font Times New Roman dengan font size
12, bagi tesis yang ditulis dengan huruf Latin. Sedangkan untuk tesis yang
mempergunakan huruf Arab dipergunakan font Traditional Arabic size 18.
3. Spasi
Secara umum, dalam pengetikan tesis dipergunakan 1.5 spasi. Untuk
pengetikan kutipan langsung (lima baris ke atas), abstrak tesis, daftar isi,
daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, dan daftar pustaka.
4. Margin
Tesis diketik dengan margin atas dan kiri 4 (empat) cm serta margin bawah
dan kanan 3 (tiga) cm. Awal alenia diketik mulai 1,27 cm (satu indent) dari
garis margin teks.
5. Penomoran
Halaman-halaman sebelum Kata Pengantar tidak dicantumkan nomor
halaman. Pencantuman nomor halaman dimulai pada Kata Pengantar, sesuai
jumlah halaman sebelumnya. Nomor halaman ditulis dengan angka Romawi
kecil (i, ii, iii, iv, dan seterusnya) pada bagian tengah bawah halaman.
Nomor tabel ditulis di atas tabel, diikuti oleh judul tabel sesuai bab. Nomor
gambar ditulis di bawah gambar diikuti oleh judul gambar.
Contoh:
Tabel 1.1 (penomoran tabel 1 di bab 1 dan seterusnya)
Tabel 2.1 (penomoran tabel 1 di bab 2 dan seterusnya)
7. Daftar Pustaka
Penyebutan daftar pustaka yang dipergunakan dalam penulisan tesis
merupakan suatu keharusan. Biasanya daftar pustaka diletakkan setelah bab
terakhir.
LEMBAR PERNYATAAN
dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan
bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu,
saya bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya sandang
Medan, ........................…………
Materai Rp 6000,-
Nama Mahasiswa
Contoh Lembar Persetujuan Judul Tesis
Pembimbing I Pembimbing II
............................. .............................
Mengetahui,
Ketua Program Studi …...
............................
Nama :
No. Registrasi :
Angkatan :
Lembar Persetujuan Seminar Proposal Tesis
Pembimbing I Pembimbing II
............................. .............................
Mengetahui,
Ketua Program Studi …...
............................
Nama :
No. Registrasi :
Angkatan :
Contoh Lembar Pengesahan Perbaikan Seminar Proposal Tesis
Nama :
No. Registrasi :
Program Studi :
.
1 ........................
........................ .......................
(Ketua Prodi)
2 ........................
........................ ........................
(Sekretaris Prodi)
3 ........................
........................ ........................
(Pembimbing I)
4 .........................
........................ ........................
(Pembimbing II)
5 .........................
........................ ........................
(Penguji)
Lembar Persetujuan Ujian Seminar Hasil
Pembimbing I Pembimbing II
............................. .............................
Mengetahui,
Ketua Program Studi .......
............................................
Nama :
No. Registrasi :
Angkatan :
Contoh Lembar Pengesahan Perbaikan Seminar Hasil Penelitian
Nama :
No. Registrasi :
Program Studi :
.
1 ........................
........................ .......................
(Ketua Prodi)
2 ........................
........................ ........................
(Sekretaris Prodi)
3 ........................
........................ ........................
(Pembimbing I)
4 .........................
........................ ........................
(Pembimbing II)
5 .........................
........................ ........................
(Penguji)
Lembar Persetujuan Ujian Tesis
Pembimbing I Pembimbing II
............................. .............................
Mengetahui,
Ketua Program Studi .......
............................................
Nama :
No. Registrasi :
Angkatan :
Lembar Pengesahan Ujian Tesis
.
........................
1 ........................ .......................
(Dekan)
.
2 ........................
........................ .......................
(Ketua Prodi)
3 ........................
........................ ........................
(Sekretaris Prodi)
4 ........................
........................ ........................
(Pembimbing I)
5 .........................
........................ ........................
(Pembimbing II)
6 .........................
........................ ........................
(Penguji)