Anda di halaman 1dari 35

SUB DIREKTORAT TEKNIK PEMELIHARAAN

DIREKTORAT PRESERVASI JALAN


DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
OUTLINE

STRUKTUR ORGANISASI

TUGAS DAN FUNGSI

STRUKTUR ORGANISASI
PEMELIHARAAN JALAN DENGAN
SKEMA LONG SEGMENT

TEKNIK PERENCANAAN
PEMELIHARAAN RUTIN JALAN

PENERAPAN TEKNOLOGI BAHAN


PERKERASAN UNTUK TEKNIK
PEMELIHARAAN RUTIN JALAN
STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
DIREKTORAT
JENDERAL BINA
MARGA
JABATAN SEKRETARIAT DIREKTORAT
FUNGSIONAL JENDERAL BINA MARGA

DIREKTORAT DIREKTORAT DIREKTORAT


DIREKTORAT BINA DIREKTORAT JALAN BEBAS
DIREKTORAT HAMBATAN,PERKOTAAN
PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN PRESERVASI
PELAKSANAAN
JEMBATAN DAN FASILITASI JALAN
JARINGAN JALAN JALAN JALAN I
WILAYAH DAERAH

JABATAN SUB BAGIAN TATA


FUNGSIONAL USAHA

SUBDIREKTORAT SUB DIREKTORAT SUB DIREKTORAT SUB DIREKTORAT SUB DIREKTORAT


STANDAR DAN PERENCANAAN DAN TEKNIK TEKNIK PEMANTAUAN DAN
PEDOMAN PEMROGRAMAN REKONSTRUKSI PEMELIHARAAN EVALUASI

SEKSI SEKSI TEKNIK SEKSI TEKNIK SEKSI PEMANTAUAN


SEKSI PENYUSUNAN
PERENCANAAN REKONSTRUKSI I PEMELIHARAAN I DAN EVALUASI I

SEKSI BIMBINGAN SEKSI SEKSI TEKNIK SEKSI TEKNIK SEKSI PEMANTAUAN


TEKNIS PEMROGRAMAN REKONSTRUKSI II PEMELIHARAAN II DAN EVALUASI II
STRUKTUR ORGANISASI SUB DIREKTORAT TEKNIK PEMELIHARAAN
KASUBDIT TEKNIK PEMELIHARAAN
Ir. Pattiasina Jefry Recky, MT

KASI TEKNIK PEMELIHARAAN I KASI TEKNIK PEMELIHARAAN II


Raden Hendriastomo Fiardi, M.Sc Moch. Iqbal Tamher, ST.MT

ANALIS JALAN JEMBATAN PENGOLAH DATA & INFORMASI


Wenny Puspasari, SH Muryanti Rahayu

JAFUNG AHLI MUDA PENATA TEKNIK


Agnylla Palupi Arthi, ST.MT Yudi Herwan, ST

PENGOLAH DATA & INFORMASI JAFUNG AHLI PERTAMA


Yusuf Teguh Rahardjo Akhdiat Fajar WK, ST

PENGADMINISTRASI UMUM
Tri Hatmaja Yudha

PELAKSANA TEKNIK
Achmad Rifai, ST.MAH
TUGAS DAN FUNGSI
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 15/PRT/M/2015

• Tugas : Melaksanakan Pembinaan Teknik Pemeliharaan Jalan

• Fungsi :
a. Penyusunan, pembinaan dan pengembangan teknis perencanaan pemeliharaan rutin jalan;
b. Penyiapan rencana pengendalian program dan penyediaan konsultasi perencanaan teknis pemeliharaan
rutin jalan;
c. Pembinaan penyusunan program pelaksanaan teknis pemeliharaan rutin jalan;
d. Pembinaan teknis dan penerapan teknologi bahan perkerasan untuk teknik pemeliharaan rutin jalan;
dan
e. Pembinaan pelaksanaan program dan pengendalian pelaksanaan pemeliharaan rutin jalan.
PEMELIHARAAN JALAN DENGAN SKEMA LONG SEGMENT

Long Segment merupakan penanganan


preservasi jalan dalam batasan satu
panjang segmen yang menerus (bisa
lebih dari satu ruas) yang dilaksanakan
dengan tujuan untuk mendapatkan
kondisi jalan yang seragam yaitu jalan
mantap dan standar sepanjang segmen.
KOMPONEN JALAN

Perlengkapan
Jalan

Perkerasan

Bahu Bangunan
Pelengkap
LINGKUP PEKERJAAN
Pemeliharaan Rutin
Pelebaran Jembatan
menuju
standar
Rehabilitasi Pemeliharaan Berkala
Jembatan Jembatan

Pemeliharaan
Rekonstruksi
Rehabilitasi Preventif
Pemeliharaan
Rutin
Long Segment harus memenuhi standar kinerja jalan, yang dilihat
melalui indikator-indikator kinerja jalan dan jembatan.

Indikator jalan meliputi indikator perkerasan, bahu, bangunan


pelengkap, perlengkapan jalan, dan pengendalian tanaman.

Indikator jembatan meliputi indikator bangunan bawah, bangunan atas,


bangunan pelengkap jembatan, dan daerah aliran sungai.
INSPEKSI KINERJA

INSPEKSI HARIAN

• Oleh PPK/Direksi Teknis


• Atas inisiatif sendiri, kapan saja, dimana saja di sepanjang ruas yang
termasuk dalam kontrak.
• Informasi: penilaian terhadap pemenuhan indikator kinerja tiap
komponen jalan untuk setiap segmen penilaian sepanjang 100 m
bagian jalan dan batas waktu tanggap perbaikannya.

INSPEKSI FORMAL

• Dijadwalkan oleh PPK mengacu jadwal inspeksi tingkat layanan yang


disusun oleh QCM Penyedia
• Dilakukan setiap akan melakukan pengajuan tagihan pembayaran;
secara bersama – sama oleh Penyedia, PPK, dan Direksi Teknis.
SANKSI KETERLAMBATAN

JALAN

JEMBATAN
INSPEKSI HARIAN

LAP. MINGGUAN

INSPEKSI FORMAL

Tidak
INDIKATOR TINDAKAN
KINERJA PERBAIKAN

Tidak
WAKTU PEMOTONGAN
Ya
TANGGAP PEMBAYARAN

Ya
TAGIHAN

SURAT EDARAN NO : 07/SE/Db/2015


A

TAGIHAN

KESESUAIAN Tidak Sesuai PENUNDAAN PELAKSANAAN


PROGRESS
PEMELIHARAAN PEMBAYARAN PEKERJAAN
RUTIN (SELURUH LINGKUP) PEMELIHARAAN RUTIN

Sesuai
Sesuai KESESUAIAN
PROGRESS & TOTAL
PENERBITAN SPP NILAI PEMOTONGAN
PEMBAYARAN

PEMBAYARAN Total Nilai Pemotongan Pembayaran


TAGIHAN (Pemeliharaan Rutin) > 5%

KONTRAK KRITIS

SURAT EDARAN NO : 07/SE/Db/2015


KONTRAK KRITIS

Kontrak dinyatakan kritis apabila total nilai


pemotongan pembayaran akibat
keterlambatan pemenuhan tingkat layanan
jalan dan jembatan lebih besar 5% dari
masing-masing nilai lingkup pemeliharaan
rutin jalan dan/atau pemeliharaan rutin
jembatan.
TEKNIK PERENCANAAN PEMELIHARAAN RUTIN JALAN

• Pemeliharaan rutin jalan adalah kegiatan merawat serta


memperbaiki kerusakan-kerusakan yang terjadi pada
ruas-ruas jalan dengan kondisi pelayanan mantap.
• Kegiatan pemeliharaan rutin jalan dilakukan pada ruas
jalan/bagian ruas jalan dan bangunan pelengkap
dengan kriteria sebagai berikut:
• Ruas jalan dengan kondisi baik dan sedang atau
disebut jalan mantap;
• Bangunan pelengkap jalan yang mempunyai
kondisi baik sekali dan baik.

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM No. : 13 /PRT/M/2011


KRITERIA TEKNIS PEMELIHARAAN JALAN
• TABEL PENENTUAN NILAI RCI
NO DESKRIPSI JENIS PERMUKAAN JALAN SECARA VISUAL DESKRIPSI KONDISI LAPANGAN SECARA NILAI
VISUAL RCI
1 Jalan tanah dengan drainase yang jelek, dan semua tipe Tidak bisa dilalui 0-2
permukaan yang tidak diperhatikan sama sekali.
2 Semua tipe perkerasan yang tidak diperhatikan sejak lama (4 – 5 Rusak berat, banyak lubang dan seluruh 2-3
tahun atau lebih) daerah permukaan.
3 PM (Pemeliharaan Berkala) lama, Latasbum Lama, Batu Kerikil. Rusak bergelombang, banyak lubang. 3-4
4 PM (Pemeliharaan Berkala) setelah pemakaian 2 tahun, Latasbum Agak rusak, kadang – kadang ada lubang, 4-5
lama permukaan tidak rata.
5 PM (Pemeliharaan Berkala) baru, Latasbum Baru, Lasbutag Cukup tidak ada atau sedikit sekali lubang, 5-6
setelah pemakaian 2 tahun. permukaan jalan agak tidak rata.
6 Lapis Tipis Lama dari Hotmix, Latasbum Baru, Lasbutag Baru. Baik 6-7
7 Hotmix setelah 2 tahun, Hotmix Tipis diatas PM Sangat baik, umumnya rata. 7-8
(Pemeliharaan Berkala)
8 Hotmix Baru (Lataston, Laston), peningkatan dengan Sangat rata dan teratur. 8-10
menggunakan lebih dari 1 lapis.
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM No. : 13 /PRT/M/2011
KRITERIA TEKNIS PEMELIHARAAN JALAN
• TABEL PENENTUAN KONDISI RUAS JALAN (B,S,RR,RB) BERDASARKAN NILAI RCI ATAU IRI VS
VOLUME LALU LINTAS (LHRT)

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM No. : 13 /PRT/M/2011


KRITERIA TEKNIS PEMELIHARAAN JALAN
• TABEL PENENTUAN NILAI KONDISI BANGUNAN PELENGKAP JALAN DAN PENANGANANNYA

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM No. : 13 /PRT/M/2011


KRITERIA TEKNIS PEMELIHARAAN JALAN
• TABEL PENENTUAN PROGRAM PENANGANAN PEMELIHARAAN JALAN BERPENUTUP
DAN TIDAK BERPENUTUP ASPAL/BETON SEMEN

JALAN BERPENUTUP JALAN TIDAK BERPENUTUP

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM No. : 13 /PRT/M/2011


KRITERIA PEMILIHAN TEKNOLOGI PREVENTIF
• Matriks Kerusakan Vs Teknologi Preventif Perkerasan Lentur

SURAT EDARAN NO : 07/SE/Db/2017


KRITERIA PEMILIHAN TEKNOLOGI PREVENTIF
• Matriks Kerusakan Vs Teknologi Preventif Perkerasan Kaku

SURAT EDARAN NO : 07/SE/Db/2017


PENERAPAN TEKNOLOGI BAHAN PERKERASAN UNTUK
TEKNIK PEMELIHARAAN RUTIN JALAN

• Penggunaan teknologi pemeliharaan preventif dilihat berdasarkan jenis,


tingkat, dan sebaran kerusakan pada ruas jalan tinjauan.

• Teknologi pemeliharaan preventif perkerasan jalan meliputi :


Pemeliharaan Preventif pada Perkerasan Lentur
Pemeliharaan Preventif pada Perkerasan Kaku
Sumber : (SURAT EDARAN NO. 07/SE/Db/2017 Tentang Panduan Pemilihan Teknologi Pemeliharaaan Preventif
Perkerasan Jalan)
Teknologi Fog Seal

Uraian Metode aplikasi penyemprotan ringan aspal emulsi encer atau aspal emulsi yang
diencerkan dengan air pada permukaan perkerasan beraspal eksisting.
a. Menunda penuaan aspal.
Manfaat b. Mengisi celah retak halus/kecil dan mengisi rongga pada permukaan perkerasan
c. Melapisi permukaan partikel agregat agar tidak terjadi lepasnya butiran (raveling)
d. Menjadikan permukaan asal kedap air.
a. Berbiaya rendah (low cost)
b. Ruas jalan harus ditutup untuk kendaraan selama ±2 jam, selama bahan pengikat
mengering.
Keterangan
c. Hindari pemakaian berlebih karena akan mengakibatkan aspal lengket pada ban
atau permukaan jadi licin.
d. Gunakan tipe ikatan lambat (slow setting) untuk sistem lalu lintas lambat, tipe ikatan
cepat (quick setting) untuk sistem lalu lintas cepat.

Sumber : (SURAT EDARAN NO. 07/SE/Db/2017 Tentang Panduan Pemilihan Teknologi Pemeliharaaan Preventif
Perkerasan Jalan)
Teknologi Chip Seal

Penanganan permukaan perkerasan aspal dengan cara disemprot menggunakan aspal


Uraian
(aspal cair, aspal emulsi dan aspal modifikasi) dan kemudian dilapisi dengan satu lapis
agregat.
a. Melindungi perkerasan dari intrusi air dari perkerasan yang retak retak ke struktur
perkerasan bagian bawah
Manfaat
b. Memperbaiki permukaan perkerasan yang mengalami pelepasan butir
c. Memberikan tekstur pada perkerasan, sehingga memberikan tahanan gelincir atau
memberikan kekesatan pada perkerasan.
Keterangan
Penanganan untuk tebal satu lapis, tidak bisa menangani alur dan depresi

Sumber : (SURAT EDARAN NO. 07/SE/Db/2017 Tentang Panduan Pemilihan Teknologi Pemeliharaaan Preventif
Perkerasan Jalan)
Teknologi Bubur Aspal (Slurry seal)

Terdiri dari agregat, bahan pengisi (bila diperlukan), air, dan aspal emulsi yang dicampur
Uraian secara dingin dengan menggunakan alat pencampur, serta penghamparan
dan pemadatan (bila diperlukan) di atas permukaan perkerasan beraspal eksisting yang
telah disiapkan.
a. Menutup retak.
b. Mengurangi pelepasan butiran.
Manfaat
c. Membuat permukaan menjadi kedap air.
d. Memperbaiki kekesatan permukaan.
e. Membantu mereduksi kerusakan permukaan yang disebabkan oleh oksidasi.
a. Tidak menambah kekuatan perkerasan, hanya untuk memperbaiki karakteristik
fungsional perkerasan.
Keterangan
b. Dapat dilintasi oleh kendaraan umumnya <24 jam setelah pekerjaan selesai.
c. Retak direkomendasikan untuk ditangani dengan sealing / filling sebelum dilakukan
slurry seal, terutama pada metoda Quick Setting.
Sumber : (SURAT EDARAN NO. 07/SE/Db/2017 Tentang Panduan Pemilihan Teknologi Pemeliharaaan Preventif
Perkerasan Jalan)
Lapis Permukaan Mikro
Teknologi
(Microsurfacing)

Terdiri dari agregat, bahan pengisi, air, dan aspal emulsi yang dicampur secara dingin dengan
Uraian
menggunakan alat pencampur, serta dilakukan penghamparan dan pemadatan (bila
diperlukan) di atas permukaan perkerasan beraspal eksisting yang telah disiapkan.
a. Menutup retak.
b. Mengurangi pelepasan butiran.
Manfaat c. Membuat permukaan menjadi kedap air.
d. Memperbaiki kekesatan permukaan.
e. Membantu mereduksi kerusakan permukaan yang disebabkan oleh oksidasi.
f. Tahan terhadap abrasi.
a. Menggunakan polimer termodifikasi.
b. Dapat dilintasi oleh kendaraan umumnya 1 jam setelah pekerjaan selesai.
Keterangan c. Tidak menambah kekuatan perkerasan, hanya untuk memperbaiki karakteristik
fungsional perkerasan.
d. Retak direkomendasikan untuk ditangani dengan sealing / filling sebelum dilakukan
micro-surfacing.
Sumber : (SURAT EDARAN NO. 07/SE/Db/2017 Tentang Panduan Pemilihan Teknologi Pemeliharaaan Preventif Perkerasan
Jalan)
Teknologi Lapis Tipis Beton Aspal (LTBA)

Berupa lapis tambah atau bagian dari strategi mill dan fill dengan ketebalan maksimum
Uraian
30mm. Merupakan campuran beraspal panas yang menggunakan gradasi dengan ukuran
maksimum 4,75mm dan 9,5mm.
a. Umur pelayanan panjang dan life cycle cost rendah struktur bila ditempatkan pada
perkerasan yang baik.
Manfaat
b. Kemampuan untuk menahan lalu lintas yang berat dan tegangan geser yang tinggi.
c. Memiliki permukaan halus (kedap) dan tingkat kebisingan yang rendah.
d. Mudah didaur ulang dan dipelihara.
a. Tidak dimaksudkan untuk perkuatan struktural, hanya fungsional sebagai strategi
Keterangan
preservasi jalan.
b. Biaya penanganan awal bisa lebih tinggi.
Sumber : (SURAT EDARAN NO. 07/SE/Db/2017 Tentang Panduan Pemilihan Teknologi Pemeliharaaan Preventif
Perkerasan Jalan)
Teknologi PCC Joint & Crack Sealing

Uraian Crack sealing digunakan untuk mengisi sambungan (joint) dan retak pada slab beton (PCC).
Biasanya sealent ini digunakan pada tahap awal atau retak panel yang terisolasi.
Manfaat Menghindari masuknya air atau bahan lainnya kedalam perkerasan

Performa sealent sangat bergantung pada desain sambungan (joint) yang benar dan
kebersihan saat pelaksanaan.
Keterangan Bahan sealent yang digunakan diantaranya:
• Hot-pour seals
• Compression seals
• Silicone seals
Sumber : (SURAT EDARAN NO. 07/SE/Db/2017 Tentang Panduan Pemilihan Teknologi Pemeliharaaan Preventif
Perkerasan Jalan)
Teknologi Slab Stabilization and Jacking

Uraian Ditujukan untuk mengisi void di bawah slab beton yang disebabkan oleh pumping dan
konsolidasi. Void diisi dengan cara grouting melalui lubang yang dibor pada slab.
Mengembalikan elevasi awal base/subgrade dengan material grout, sehingga
Manfaat dapat menghindari kerusakan seperti faulting, retak ujung, dan retak. Injeksi bahan graut
ke bawah pelat yang berfungsi untuk penstabilan pelat dan pengembalian elevasi pelat
yang turun
Stabilisasi slab hanya mengisi void di bawah slab, tidak sama dengan slab jacking yang
digunakan untuk menaikkan elevasi slab yang sudah tertekan. Bahan grouting yang
Keterangan
digunakan yaitu Pozzolan-cement grout. Penanganan Slab jacking, pelat tidak boleh
dinaikkan lebih dari 6 mm pada satu kali pengangkatan, yaitu untuk menghindarkan
terjadinya tegangan berlebih pada pelat.
Sumber : (SURAT EDARAN NO. 07/SE/Db/2017 Tentang Panduan Pemilihan Teknologi Pemeliharaaan Preventif
Perkerasan Jalan)
Teknologi Cross-stitching

Metode pemeliharaan yang dirancang untuk mempertahankan kekuatan perkerasan kaku,


Uraian
baik yang mengalami retak memanjang ataupun untuk pengikat sambungan memanjang
yang mengalami pemisahan.
Manfaat Mencegah pergerakan vertikal dan horizontal, sehingga lebar celah retak/sambungan tetap
dalam keadaan rapat.
Pekerjaan penjahitan (Cross-stitching) melintang biasanya dilakukan bersama-sama dengan
restorasi penyalur beban. Pelaksanaan penjahitan pada dasarnya mencakup pemasangan
Keterangan
batang pengikat profil yang berupa batang baja ulir (berdiameter 19 mm) dengan
kemiringan antara 350 sampai 450 pada lubang yang dibuat secara melintang terhadap
retakan atau sambungan
Sumber : (SURAT EDARAN NO. 07/SE/Db/2017 Tentang Panduan Pemilihan Teknologi Pemeliharaaan Preventif
Perkerasan Jalan)
Teknologi Dowel Retrofit

Uraian Pemasangan kembali batang dowel atau perangkat mekanis lainnya pada joint atau retak
melintang.
Manfaat
Secara efektif dapat mentransfer beban roda melintasi pelat dan mengurangi lendutan

Tata cara pelaksanaan meliputi:


1. Pembuatan batas-batas celah
Keterangan 2. Pembentukan celah
3. Pemasangan dowel
4. Aplikasi bahan tambalan
5. Pembentukan ulang joint dan sealant
Sumber : (SURAT EDARAN NO. 07/SE/Db/2017 Tentang Panduan Pemilihan Teknologi Pemeliharaaan Preventif
Perkerasan Jalan)
Teknologi Partial Depth Repair

Uraian Perbaikan pada perkerasan kaku dengan cara membongkar bagian pelat beton yang
mengalami kerusakan kemudian menggantinya dengan bahan tambalan yang cocok.
Manfaat
Penanganan ini akan memulihkan integritas struktural serta meningkatkan kenyamanan.

Bidang tambalan harus mempunyai bentuk empat persegi panjang atau bujur sangkar dan
Keterangan bagian pelat yang akan ditambal mempunyai jarak kurang dari 600 mm. Pada pembukaan
tambalan untuk lalu lintas perlu memperhatikan apakah bahan tambalan telah mempunyai
kekuatan yang cukup. Kuat tekan minimum bahan tambalan adalah 21 MPa.
Sumber : (SURAT EDARAN NO. 07/SE/Db/2017 Tentang Panduan Pemilihan Teknologi Pemeliharaaan Preventif
Perkerasan Jalan)
Teknologi Full Depth Repair

Uraian
Perbaikan beton, cetak di tempat sampai setebal pelat beton yang ada.

Manfaat Dilakukan untuk memulihkan kemampuan daya dukung perkerasan yang dilewati oleh lalu
lintas serta untuk mencegah kerusakan lebih lanjut dari daerah kerusakan
Pada pembukaan lalu lintas, disarankan kekuatan tekan minimum berkisar 21 MPa, dan
Keterangan
kekuatan lentur minimal 3.1 Mpa untuk pembukaan lalu lintas. Untuk pengendalian mutu
disarankan pengecoran dilakukan pada suhu beton < 320C.
Sumber : (SURAT EDARAN NO. 07/SE/Db/2017 Tentang Panduan Pemilihan Teknologi Pemeliharaaan Preventif
Perkerasan Jalan)
KESIMPULAN
• Pemeliharaan dengan skema Long Segment merupakan salah satu cara untuk
meningkatkan standar pemeliharaan jalan yang sering terabaikan oleh kontraktor,
dengan skema ini kontraktor diharuskan untuk melaksanakan semua pemeliharaan rutin
dan berkala.
• Prioritas pemilihan kriteria teknologi preventif dipilih sesuai dengan kebutuhan
penanganan dominan. Perencana harus mengevaluasi segmen tinjauan dengan
mengutamakan kelayakan penggunaan teknologi preventif terkait dengan produktifitas
peralatan.
• Penerapan teknologi bahan perkerasan untuk teknik pemeliharaan rutin pada ruas jalan
dapat menunda terjadinya kerusakan lebih lanjut serta dapat mempertahankan kondisi
jalan dalam kondisi baik dan sedang sesuai dengan rencana
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai