Anda di halaman 1dari 4

Nama : Vika Faujiah

Kelas : 3B Transfer
NPM : 2016727095

PERAN PERAWAT DALAM BENCANA

Didalam siklus manajemen bencana terdapat beberapa tahapan dalam upaya untuk menangani

suatu bencana yaitu:

1. Penanganan Darurat : upaya untuk menyelamatkan jiwa dan melindungi harta serta

menangani gangguan kerusakan dan dampak lain suatu bencana sedangkan keadaan darurat

yaitu kondisi yang diakibatkan oleh kejadian luar biasa yang berada di luar kemampuan

masyarakat untuk menghadapinya dengan sumber daya atau kapasitas yang ada sehingga

tidak dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok dan terjadi penurunan drastis terhadap

kualitas hidup, kesehatan atau ancaman secara langsung terhadap keamanan banyak orang di

dalam suatu komunitas atau lokasi.

2. Pemulihan (recovery) adalah suatu proses yang dilalui agar kebutuhan pokok terpenuhi.

Proses recovery terdiri dari:

a. Rehabilitasi : perbaikan yang dibutuhkan secara langsung yang sifatnya sementara atau

berjangka pendek.

b. Rekonstruksi : perbaikan yang sifatnya permanen

3. Pencegahan (prevension) : upaya untuk menghilangkan atau mengurangi kemungkinan

timbulnya suatu ancaman. Namun perlu disadari bahwa pencegahan tidak bisa 100% efektif

terhadap sebagian besar bencana.


4. Mitigasi (mitigation) : yaitu upaya yang dilakukan untuk mengurangi dampak buruk dari

suatu ancaman. Misalnya : penataan kembali lahan desa agar terjadinya banjir tidak

menimbulkan kerugian besar.

5. Kesiap-siagaan (preparedness) : yaitu persiapan rencana untuk bertindak ketika terjadi

(kemungkinan akan terjadi) bencana. Perencanaan terdiri dari perkiraan terhadap kebutuhan-

kebutuhan dalam keadaan darurat danidentifikasi atas sumber daya yang ada untuk

memenuhi kebutuhan tersebut. Perencanaan ini dapat mengurangi dampak buruk dari suatu

ancaman.

Berdasarkan pengamatan selama ini, kita lebih banyak melakukan kegiatan pasca bencana (post
event) berupa emergency response dan recovery daripada kegiatan sebelum bencana berupa
disaster reduction/mitigation dan disaster preparedness. Padahal, apabila kita memiliki sedikit
perhatian terhadap kegiatan-kegiatan sebelum bencana, kita dapat mereduksi potensi bahaya/
kerugian (damages) yang mungkin timbul ketika bencana.

Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan sebelum bencana dapat berupa pendidikan peningkatan
kesadaran bencana (disaster awareness), latihan penanggulangan bencana (disaster drill),
penyiapan teknologi tahan bencana (disaster-proof), membangun sistem sosial yang tanggap
bencana, dan perumusan kebijakan-kebijakan penanggulangan bencana (disaster management
policies).

Peran perawat dalam managemen bencana

1. Peran perawat dalam fase pre-impact


a. Perawat mengikuti pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kesehatan dalam
penanggulangan ancaman bencana.
b. Perawat ikut terlibat dalam berbagai dinas pemerintahan, organisasi lingkungan, palang
merah nasional, maupun lembaga-lembaga pemasyarakatan dalam memberikan
penyuluhan dan simulasi persiapan menghadapi ancaman bencana.
c. Perawat terlibat dalam program promosi kesehatan untuk meningkatkan kesiapan
masyarakat dalam mengahadapi bencana.

2. Peran perawat dalam fase impact


a. Bertindak cepat
b. Don’t promise. Perawat seharusnya tidak menjanjikan apapun dengan pasti dengan
maksud memberikan harapan yang besar pada korban yang selamat.
c. Berkonsentrasi penuh pada apa yang dilakukan
d. Kordinasi dan menciptakan kepemimpinan
e. Untuk jangka panjang, bersama-sama pihak yang tarkait dapat mendiskusikan dan
merancang
f. master plan of revitalizing, biasanya untuk jangka waktu 30 bulan pertama.

3. Peran perawat dalam fase post impact


a. Bencana tentu memberikan bekas khusus bagi keadaan fisik, fisikologi korban.
b. Stress fisikologi yang terjadi dapat terus berkembang hingga terjadi post traumatic stress
disorder (PTSD) yang merupakan sindrom dengan 3 kriteria utama. Pertama, gejala trauma
pasti dapat dikenali. Kedua, individu tersebut mengalami gejala ulang traumanya melalui
flashback, mimpi, ataupun peristiwa-peristiwa yang memacuhnya. Ketiga, individu akan
menunjukan gangguan fisik. Selain itu, individu dengan PTSD dapat mengalami
penurunan konsentrasi, perasaan bersalah dan gangguan memori.
c. Tim kesehatan bersama masyarakat dan profesi lain yang terkait bekerja sama dengan
unsure lintas sektor menangani maslah keehatan masyarakat paska gawat darurat serta
mempercepat fase pemulihan (recovery) menuju keadaan sehat dan aman.
DAFTAR PUSTAKA

Kurniayanti, Mizam Ari . 2012.Peran Tenaga Kesehatan Dalam Penanganan Manajemen

Bencana. JURNAL ILMIAH KESEHATAN MEDIA HUSADA

Anggraeni,Laras. 2013.Peran Perawat Dalam Bencana.

http://larasanggraeny23.blogspot.co.id/2013/06/peran-perawat-dalam-bencana-alam.html

(diakses 15 oktober 2017).

Anda mungkin juga menyukai