Anda di halaman 1dari 7

JURNAL BELAJAR 13

PROBLEMATIKA PENDIDIKAN BIOLOGI

Nama : Allvanialista Ikalor


NIM : 170341864511
Kelas : C
Prodi : Pendidikan Biologi Pascasarjana
Mata kuliah : Problematika Pendidikan
Tempat/Waktu : Malang, 25 April 2018
Topik : Pendidikan untuk sustainabilitas

A. Proses Pembelajaran
Agenda perkuliahan hari ini membahas Pendidikan untuk sustainabilitas atau pendidikan
untuk pembangunan berkelanjutan. Perkuliahan dilakukan dengan presentasi kelompok, dan
kelompok yang menyajikan topik hari ini adalah kelompok empar yang beranggotakan 3
orang yaitu Nurul Ika Noviyanti, Robiatul Adawiyah dan Ahmad Mundzir R. Secara garis
besar topik hari ini membahas mengenai esensi dari pembangunan berkelanjutan yang
memiliko 2 konsep yaitu konsep kebutuhan, ialah kebutuhan yang esensial bagi masyarakat
miskin dunia, sehingga prioritas harus diberikan pada masalah ini, dan konsep pembatasan
terhadap kemampuan alam untuk memenuhi kebutuhan hari ini dan masa yang akan datang
Topik mengenai pendidikan berkelanjutan menjadi penting , karena dengan paradigma ini
menyebutkan bahwa pendidikan menghasilkan manusia berahlak mulia, manusia yang
menjadi rahmat bagi semesta alam, yaitu manusia yang memenuhi kebutuhannya dengan
memperhatikan kebutuhan generasi saat ini dan generasigenerasi yang akan datang
(keberlanjutan intergenerasional).

B. Konsep yang di pelajari


1. Pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan yaitu pembangunan yang dapat memenuhi
kebutuhan hidup generasi sekarang tanpa harus mengesampingkan kemampuan generasi
masa depan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
2. Tujuan pembangunan berkelanjutan adalah untuk memberikan pengetahuan dan
pemahaman kepada peserta didik terhadap dunia fisik, biologis, dan manusia;
memberikan kemampuan untuk berargumen secara kritis; memiliki kecakapan serta
motivasi untuk bekerja menuju kehidupan yang harmoni dan berkelanjutan melalui
tindakan nyata yang berguna.
3. Kompetensi yang harus dimiliki peserta didik dalam pendidikan untuk pembangunan
berkelanjutan
a. membantu kita belajar berpartisipasi terbaik dalam membangun komunitas dan
pembangunan berkelanjutan secara ekonomi;
b. mengambil langkah terbaik yang dapat mengurangi dampak terhadap lingkungan; dan
c. mengusahakan keterampilan dan atribut.
4. Peranan lembaga pendidikan dalam upaya menunjang pendidikan untuk pembangunan
berkelanjutan mengembangkan pengetahuan, isu-isu, keterampilan, perspektif, dan nilai-
nilai yang menuntun dan memotivasi peserta didik untuk hidup dalam suatu cara yang
berkelanjutan.
5. Pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara
materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata siswa, dan mendorong siswa membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan
mereka sehari-hari
6. Prinsip-prinsip yang dimiliki oleh pembelajaran kontekstual, yaitu:
a. prinsip saling ketergantungan
b. diferensiasi,
c. pengaturan diri
7. Komponen pembelajaran kontekstual yaitu:
a. konstruktivisme,
b. inkuiri,
c. bertanya,
d. masyarakat belajar,
e. pemodelan,
f. refleksi,
g. penilaian autentik.
8. Aspek dalam praktek pembelajaran kontekstual, yaitu:
a. Pengaktifan pengetahuan yang sudah ada (activating knowledge).

b. Pemerolehan pengetahuan baru (acquiring knowledge), yaitu dengan cara


memperlajari secara keseluruhan terlebih dahulu, kemudian memperhatikan detailnya.

c. Pemahaman pengetahuan (understanding knowledge), yaitu dengan cara menyusun


konsep sementara atau hipotesis, melakukan sharing kepada orang lain agar mendapat
tanggapan atau validasi dan atas dasar tanggapan itu konsep tersebut direvisi atau
dikembangkan.

d. Mempraktekkan pengetahuan dan pengalaman tersebut (applying knowledge).


e. Melakukan refleksi (reflecting knowledge) terhadap strategi pengembangan
pengetahuan tersebut.

9. Karakteristik Pendidik abad 21:


a. mudah beradaptasi
b. visioner
c. kolabolator
d. pengambil risiko
e. pebelajar sepanjang hayat
f. komunikator,
g. menjadi teladan,
h. menjadi pemimpin
10. Pendidikan berbasis tempat (Place-Based Education) merupakan bagian pendidikan yang
pembelajarannya didasarkan pada pengalaman belajar, memperluas pengalaman belajar
tersebut di luar kurikulum kelas dan mendorong siswa untuk menjadi co-managers dari
pembelajaran mereka sendiri.
11. Pendidikan transdisipliner merupakan suatu bentuk pendekatan tentang pemecahan
masalah, di mana pemahaman disiplin ilmu yang relevan dan pengetahuan digunakan
untuk menyelesaikan suatu topik atau masalah.
12. Pendekatan transdisipliner digunakan untuk menunjukkan bahwa banyak disiplin ilmu
yang dapat digunakan dalam mengkaji atau mempelajari suatu masalah atau tema

C. Konsep yang belum saya pahami dan Upaya yang dilakukan untuk mendapatkan
pemahaman konsep
Konsep yang belum saya pahami adalah sejauh manakah peran pemerintah dalam
mengembangkan pendidikan yang berkelanjutan khususnya di Indonesia?
Untuk menjawab pertanyaan ini saya mencari referensi dari internet dan memberikan hasil
bahwa: Dalam memngembangkan pendidikan berkelanjutan pemerintah indonesia bersama
dengan PBB telah membuat suatu program yang disebut dengan Sustainable Development
Goals (SDGs) programs yaitu suatu program untuk meningkatkan kualitas pembangunan
berkelanjutan. SDGs memiliki 17 tujuan dan 165 sasaran pembangunan berkelanjutan yang
telah dideklasrasi oleh 193 anggota PBB pada siding umum ke-70. Dari 17 tujuan maka
salah satuanya tentang kualitas pendidikan yang bersifat pembangunan berkelanjutan hingga
2030. Mengacu kepada program pembangunan nasional dalam agenda Internasional yaitu
pembangunan pada abad millennium yang diikuti oleh 189 negara, termasuk bangsa
Indonesia dan akan memasuki tahap akhir evaluasinya pada tahun 2015. Dalam MDGs lalu
mempunyai 8 program dengan masing-masing indikatornya. Quality Education ialah salah
satu program dari 17 program SDGs yang memiliki tujuan menjamin pendidikan berkualitas
yang inklusif dan merata serta mempromosikan kesempatan belajar sepanjang hayat bagi
semua kalangan.
Sumber: https://safutrarantona.wordpress.com/2016/03/17/sustainable-development-goals-
sdgs-quality-education-in-indonesia/

D. Identifikasi Masalah dan Pemecahannya


1) Bagaimanakah cara mananamkan konsep pembelajaran yangg baik mengingat ada
pembelajaran kontekstual masih terdapat kesenjangan antara guru dan siswa.
Jawaban:
Cara menanamkan konsep yang baik adalah dengan membelajarkan konsep tersebut
dengan cara langsung membawa pbjek yang dibelajarakan ke dalam pembelajaran.
Contohnya saja ketika guru akan membelajarkan mengenai topik jaringan pada
tumbuhan, guru bisa membawa contoh tumbuhan yang bisa di amati lansung jaringannya
misalnya saja membawa tempurung kelapa kemudian menanyakan kepada siswa jaringan
apa yang tersusun pada tempurung kelapa tersebut. Objek yang digunnakan dapat
disajikan di awal pembelajaran sabagai apersepsi ataupun sebagai inti pembelajaran.

2) Bagaimanakah meningkatkan minat belajar siswa melalui pembelajaran kontekstual?


Jawaban:
Caranya adalah guru harus mampu menghidupkan suasana kelas dengan cara mengaitkan
pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari sehinngga siswa menjadi tertarik untuk ikut
dalam pembelajaran. Selain itu sebagai seorang guru, guru harus mampu memahami dan
melihat karakter siswa sehingga ia dapat lebih tanggap/peka terhadap siswa yang
memiiliki motivasi yang rendah agar dapat segera mencari cara agar motivasi siswa dapat
meningkat kembali.

3) Apa esensi pendidikan berkelanjutan?


Jawaban:
Esensial pendidikan berkelanjutan yaitu mengembangkan potensi diri siswa agar dapat
berpikir kedepan mengenai solusi untuk permasalahan dimasa depan.
4) Bagaimana pendapat penyaji apabila menemukan guru yang belum melek teknologi dan
informasi sehingga memberikan dampak kepada siswa nya yang juga menjadi tidak
mengerti akan perkembangan informasi dan teknologi?
Jawaban:
Guru tersebut harus diberikan pelatihan melalui pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh
lembaga pendidikan baik dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat karena diera
modern ini harapannya ketika mengajar/ mendidik harus membuat siswa dapat
berinteraksi ke teknologi. Guru harus mengembangkan kompetensinya agar tidak
ketinggalan zaman.

5) Bagaimana guru memanfaatkan potensi lokal untuk pembelajaran, menurut kelompok


anda apa yang menyebabkan guru tidak memanfaatkan potensi lokal tersebut untuk
pembelajaran?
Jawaban:
Guru jarang memanfaatkan potensi lokal dalam pembelajaran karena sulitnya
menghubungkannya dengan materi ajar oleh karena itu guru harus kreatif dalam
memanfaatkan potensi lokal, salah satunya dengan membawa potensi lokal ke dalam
pembelajaran, misalnya dengan menyajikan kebudayaan-kebudayaan daerah, selain itu
dalam pembelajaran IPA potensi lokal dapat disajikan melalui perkenalan akan kuliner
daerah lalu dihubungkan dengan rempah-rempah yang digunakan dan dihubungkan
dengan taksonomi tumbuhan.

E. Refleksi Diri
Pada perkuliahan hari ini topik yang dibahas ialah mengenai pendidikan berkelanjutan.
Sebagai seorang calon pendidik konsep mengenai pendidikan berkelanjutan tidak hanya
menjadi PR untuk pemerintah melainkan juga bagi pendidik itu sendiri. Pendidikan
berkelanjutan bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada peserta
didik terhadap dunia fisik, biologis, dan manusia; memberikan kemampuan untuk
berargumen secara kritis; memiliki kecakapan serta motivasi untuk bekerja menuju
kehidupan yang harmoni dan berkelanjutan melalui tindakan nyata yang berguna. Hal ini
menjadi tatangan bagi saya pribadi untuk dapat mengembangkan potensi saya dalam
mendidik dan menanamkan konsep mengenai pembelajaran yang akan datang sehingga
peserta didik saya kelak memahami akan makna suatu pembelajaran yang bukan hanya
untuk hari ini saja melainkan juga untuk keberlangsungan yang akan datang.

KRITERIA PENILAIAN JURNAL BELAJAR


MATAKULIAH PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN BIOLOGI
SEMESTER GENAP 2017-2018

Skor
No. Elemen Penilaian
Maks
Diri Teman Dosen
I. Identitas
1 Nama dicantumkan 5 5 5
2 Identitas waktu dan tema perkuliahan 5 5 5
3 Konsep yang dipelajari dicantumkan 5 5 5
II. Sistematika
4 Jurnal terorganisasi dengan baik dan lengkap 10 10 10
III. Isi Jurnal
5 Mengeksplorasi konsep penting yang telah dipahami 15 15 15
6 Mengemukakan secara rinci konsep yang belum dipahami
15 15 13
disertai upaya menemukan pemahaman konsep tersebut
7 Mengidentifikasi permasalahan beserta pemecahannya
(minimal 5 permasalahan) 15 15 15

IV. Refleksi Diri


8 Jurnal menunjukkan bahwa mahasiswa dapat melihat dirinya
sendiri sebagai pembelajar, menemukan dan menyelesaikan
15 13 13
masalah serta bekerja untuk meningkatkan kebiasaan
belajarnya.
9 Mengemukakan upaya yang akan dilakukan untuk 10 9 9
meningkatkan pemahaman dan keterampilan.
V. Lain-Lain
10 Ketepatan pengumpulan jurnal 5 5 5
97 95
Jumlah Skor Maksimal 100

Penilai

Iin Murtini

Anda mungkin juga menyukai